Pentingnya Ajakan dari Pemuka Agama

Pentingnya Ajakan dari Pemuka Agama

Hutan tropis ialah loka nan sangat istimewa di permukaan bumi. Berisi aneka ragam hewan dan jenis tumbuhan. Hutan tropis bagaikan surga nan menyeimbangkan cuaca dan atmosfir bumi. Manusialah nan biasanya merusak ekuilibrium itu buat kepentingan pribadinya.

Secara umum, ada dua macam jenis hutan:

  1. Hutan asli. Yaitu hutan nan sudah ada sebelum manusia ada di planet bumi.

  2. Hutan buatan. Yaitu hutan nan pohon-pohonnya ditanam kembali.

Saat ini banyak hutan nan telah rusak dan tidak lagi dapat menghasilkan sumber daya alam seperti dahulu. Lebih dari 50 persen hewan dan tumbuhan dapat saja lenyap pada 30 tahun mendatang. Apa nan bisa kita lakukan buat menjaga hutan agar tetap indah, cantik, dan memberikan penghidupan bagi kita semua? Tentu saja dengan menjaganya.



Penyebab Kerusakan Hutan

Pertanyaan selanjutnya, siapa nan menjadi Penyebab Kerusakan Hutan ? Tentu saja jawabannya manusia. Dan apa saja penyebab kerusakan hutan nan utama?

  1. Penebangan pohon.

Penyebab kerusakan hutan dengan cara penebangan pohon secara liar ini tidak lain dilakukan demi kepentingan bisnis. Inilah dilakukan oleh pengusaha nan mengekspor kayu-kayu buat pembuatan kertas, furniture, atau pembangunan rumah-rumah di kota. Mereka hanya mengambil kayu dan tidak menanam kembali. Keserakahan mereka bisa menghancurkan hutan.

  1. Membuat huma pertanian

Jaman dahulu, orang membuka huma pertanian di hutan-hutan buat memenuhi kebutuhan hayati keluarganya. Namun mereka melakukannya sejalan dengan harmoni alam. Mereka menanam tumbuhan seperti jagung, kacang, lalu tidak menanam apapun dalam jangka waktu lama setelah masa panen buat membiarkan tanah kembali subur.

Namun sebab kemiskinan, manusia nan tidak memiliki keahlian bertani pun mulai membuka lahan. Mereka terus menerus menanam sehingga tanah menjadi rusak. Kemudian mereka pindah ke daerah nan lain dan hal ini jadi penyebab kerusakan hutan.

  1. Membuat jalan raya dan perumahan

Dengan kemajuan teknologi, manusia memutuskan utnuk membuat jalan raya sebagai alternative dengan cara menebangi pohon nan ada di hutan. Tak hanya itu, hutan pun diubah buat kepentingan jalan raya dan segala hal nan berkaitan dengannya.

Sayangnya, semua ini dilakukan demi menjaga suatu daerah agar dapat diklaim metropolitan. Demi kepentingan sesaat terkadang kita lupa mengingat betapa bahayanya ketika hutan dirubah demi kepentingan sesaat. Jika hanya nan dibutuhkan cuma buat jalan raya mungkin masih dapat ditolerir. Tapi terkadang hutan dirubah buat perumahan. Inilah paras baru penyebab kerusakan hutan.

  1. Perkebunan

Sebenarnya membuat perkebunan di hutan, seperti perkebunan kelapa sawit, atau perkebunan karet, tak selalu merusak hutan. Namun pemakaian pestisida bisa merusak tanah, lalu perkebunan juga membutuhkan banyak air sehingga harus mengambil sebanyak-banyaknya air buat keperluan tersebut.
Sayangnya, para petani tak memahami betapa pestida nan digunakan bisa menjadi penyebab kerusakan hutan.

Bencana Dampak Kerusakan Hutan

Bencana nan bisa ditimbulkan jika terjadi kerusakan hutan, antara lain:

  1. Longsor

  2. Banjir

  3. Kebakaran hutan

  4. Pengurangan oksigen

  5. Pindahnya hewan-hewan ke daerah pemukiman manusia

Meskipun pemakaian hutan tidak dapat dihentikan, namun ada banyak cara agar kita dapat menghindari penyebab kerusakan hutan. Beberapa Negara telah melarang penebangan hutan seperti di Thailand sejak 1988.

Tahun 2005 negara Brazil juga mengeluarkan undang-undang nan serupa. Bahkan Costa Rica sekarang menjadikan 26 persen daerah di negaranya sebagai taman nasional dan pelindungan.



Mengkaji Perhatian Pemerintah Terhadap Hutan

Jika negara-negara lain telah melakukan langkah-langkah penyelamatan hutan, negara kita juga melakukannya. Pemerintah dan majemuk elemen masyarakat telah mencoba buat memperkecil penyebab kerusakan hutan dengan majemuk cara.

  1. Adanya peringatan hari lingkungan hidup.

Dengan adanya peringatan sepertinya, pemerintah secara tak langsung berkampanye buat mengajak masyarakat dalam menjaga alam dan ekosistemnya.

Meski belum sukses secara maksimal hingga kini. Namun kampanye tersebut sudah menjadi start awal buat mencegah terjadi penyebab kerusakan hutan. Adanya peringatan hari lingkungan hidup, maka artinya pemerintah ada niat serius menjaga hutan nan ada di negeri ini. Hanya tinggal butuh donasi masyarakat.

  1. Adanya Gerakan Pemberdayaan Lingkungan

Ini ialah langkah lanjutan dari peringatan hari lingkungan hidup. Gerakan bukan dilakukan setahun sekali, tapi hampir setiap bulan. Caranya dengan melakukan penghijauan kembali. Yaitu, dengan cara menanam pohon nan hutannya telah dirusak oleh oknum tidak bertanggungjawab.

Makanya tidak perlu heran bila banyak hutan di indonesia kini di tanami sawit dan pohon jarak. Ini ialah bagian dari penanam pohon di hutan nan telah dirusak manusia pepohonannya. Apalagi, pohon sawit ialah salah satu nan tak bisa meresap air.

Kini tinggal tugas kita mengontrol program serius nan dicanangkan pemerintah. Sembari juga kita bersama-sama menjaga hutan nan dimiliki. Jangan sampai penyebab kerusakan hutan terus dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab.



Pentingnya Ajakan dari Pemuka Agama

Ada satu hal nan dapat dilakukan agar penyebab kerusakan hutan kian dapat diminimalisir. Yaitu memanfaatkan pemuka agama buat mengajak para jamaahnya agar tak melakukan kerusakan hutan. Karena hampir semua agama memiliki ajaran buat mencintai dan menyayangi makluk lain. Di antaranya ialah pepohonan nan terdapat dihutan.

Sebagai mahluk nan diberi tuhan banyak fasilitas, seharusnya dapat memanfaatkan fasilitas nan diberikan dengan baik, bukan malah merusak atau menghilangkannya sekaligus. Hutan dan pepohonan nan terdapat di dalam ialah fasilitas nan diberikan Tuhan kepada manusia.

Kita dapat melihatnya dari sisi kegunaan keberadaan hutan dan pepohonan nan terdapat di dalamnya. Dengan adanya pepohonan di dalamnya, lima imbas dari kerusakan hutan nan disebutkan tak akan terjadi. Tak akan mungkin pindahnya binatang ke pemukiman manusia, bila hutan dan pepohonannya tak dirusak.

Sayang seribu sayang, manusia terkadang lebih memikirkan keinginan sesaat. Sehingga penyebab kerusakan hutan nan ditimbulkannya bukan hanya menggangu dirinya tapi juga orang lain.

Peran pemuka agama di sini krusial dilakukan. Ia dapat memberikan klarifikasi bahwa merusak agama melanggar ajaran agama nan suci. Melanggar amanat nan diberikan Tuhan kepada kita. Tentunya, pemuka agama dapat lebih bijak mengkampanyekan agar melindungi hutan dari segala macam pengrusakan.



Pentingnya Digarap Film Penyelamatan Hutan

Sejatinya, para pengarah adegan film dewasa ini juga dapat ikut serta mengkampanyekan gerakan penyelamatan. Baik film layar lebar maupun sinetron, pengarah adegan dapat memasukkan di film tersebut akibat jelek atau penyebab kerusakan hutan.

Meski film atau sinetron nan diangkat tak fokus berhubungan dengan masalah kerusakan hutan. Paling tidak, ada menyinggung sedikit. Ini menjadi hal penting. Misalnya dengan menjelaskan salah satu fungsi hutan diciptakan Tuhan ialah buat menampun aneka ragam satwa.

Apalagi Indonesia nan terkenal dengan hutan tropis, meski kini jika dipersenstasikan hanya tinggal 10 persen. Di dalam hutan Indonesia sendiri terdapat 12 persen jumlah binatang mamalia, 16 persen binantang reftil dan amfibi, dan 1.519 spesies burung

Jika kampanye menjaga lingkungan dilakukan melalui buku, baik buku fiksi atau non fiksi, tetap saja ini kurang menarik dilakukan. Bukan tak bisa, tapi belum mengena kepada semua orang. Pasalnya, tak semua orang suka membaca. Tapi hampir semua orang suka menonton.

Oleh sebab itu, pentingnya dilakukan kerjasama antara semua elemen dalam hal ini Pemerintah bukan hanya mengajak masyarakat, tapi juga mengajak pada pengarah adegan dan segala unsur nan termasuk dalam perfilman. Anjurkan agar film-film atau sinetron nan digarap terdapat di dalamnya penyebab kerusakan hutan dan dampaknya.

Demikian halnya dengan pemuka agama, juga mau bekerja sama dengan pemerintah dalam program agar tak merusak hutan. Dengan adanya hutan, kehidupan kita pun bakal kondusif dari binatang-binatang buas nan biasa hayati di hutan.

Kini, tinggal kerjasama nan baik nan dapat dilakukan agar hutan nan kita miliki ini terselamatkan. Tak ada penyebab kerusakan hutan nan paling primer selain pikiran dan tangan jahil manusia nan tidak sayang dengan negeri ini. Mari kita jaga hutan kita. Hutan nan disediakan Tuhan buat kita.