Upaya Pengendalian Jumlah Penduduk Indonesia

Upaya Pengendalian Jumlah Penduduk Indonesia

Dalam penghitungan jumlah penduduk negara dunia, jumlah penduduk Indonesia menduduki peringkat keempat setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk Indonesia menurut hasil Sensus Penduduk tertanggal penghitungan 31 Desember 2010 oleh Kementerian Dalam Negeri mencapai 259.940.857 jiwa. Jumlah ini mencakup 132.240.055 laki-laki dan 127.700.802 perempuan.

Presentase pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia terus mengalami peningkatan sejak beberapa dasa warsa lalu. Hal ini bisa kita ketahui dari perkembangan jumlah penduduk Indonesia nan terjadi pada 1920 sebanyak 49,3 juta jiwa meningkat hampir dua kali lipat pada 1960, yaitu mencapai 93,6 juta jiwa (menurut data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional). Peningkatan ini terjadi dalam kurun waktu kurang lebih 40 tahun.

Memasuki tahun 2000-an, perkembangan jumlah penduduk Indonesia meningkat lebih pesat, dari jumlah penduduk Indonesia tahun 2000 sebanyak 206,2 juta jiwa, dalam waktu sepuluh tahun pada 2010 bertambah lebih dari 50 juta jiwa nan sebelumnya membutuhkan waktu kira-kira 40 tahun.

Peningkatan jumlah penduduk Indonesia nan melaju dengan cepat ini merupakan pertumbuhan penduduk nan perlu dikendalikan. Jika dibiarkan terus meningkat tanpa kontrol akan berpengaruh terhadap jumlah populasi global (mengacu pada keterbatasan huma tinggal, kelestarian lingkungan hidup,dll), kesejahteraan masyarakat (mengacu pada pembangunan, pertumbuhan ekonomi,kebutuhan pangan,dll), ketahanan serta keamanan negara (mengacu pada kriminalitas, tindak pidana, gerakan separatis), dan sebagainya nan melibatkan kependudukan.

Selain itu, pertumbuhan penduduk tak berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi. Artinya, jumlah penduduk Indonesia jika dibiarkan terus meningkat dengan pertumbuhan ekonomi nan tak berjalan beriringan menyebabkan ketimpangan pemenuhan kebutuhan ekonomi nan bisa melumpuhkan kehidupan masyarakat dan negara. Dengan demikian, dalam pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia perlu dilakukan pengendalian.



Faktor-faktor nan Memengaruhi Pertumbuhan Jumlah Penduduk Indonesia

Pesatnya pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia bisa kita lihat secara sederhana dari semakin banyaknya daerah-daerah di Indonesia nan mengalami perkembangan menjadi kota-kota padat dan besar, kenyataan kemacetan, dan taraf pengangguran nan meningkat. Namun, selain dari cara-cara sederhana tersebut, pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia bisa juga kita lihat melalui faktor-faktor nan memengaruhi pertumbuhan penduduk. Faktor-faktor tersebut ialah sebagai berikut.



1. Faktor Pertumbuhan Jumlah Penduduk Indonesia - Kelahiran (Fertilitas)

Kelahiran merupakan salah satu faktor nan bisa menambah jumlah penduduk Indonesia. Meningkatnya angka kelahiran bisa mendorong pertumbuhan penduduk.

Hal tersebut disebabkan oleh taraf kesehatan ibu hamil (ibu nan sehat akan meningkatkan keselamatan bayi nan lahir), wahana dan tenaga kesehatan nan memadai (meningkatnya jumlah tenaga kesehatan seperti dokter atau bidan hingga desa-desa terpencil membantu menurunkan taraf kematian bayi), kesejahteraan masyarakat (semakin sejahtera kehidupan suatu keluarga mendorong buat penambahan keturunan), dan perkawinan (hampir setiap orang memandang perkawinan sebagai bagian dari fase hayati mereka dan bertujuan buat melahirkan keturunan mereka).

Angka kelahiran (Fertilitas) ini bisa diukur buat mengetahui seberapa banyak pengaruhnya terhadap pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia. Berikut beberapa cara pengukuran Fertilitas dalam Buku Ilmu Sosial Dasar (Haryawantiyoko dan Neltje F. Katuuk).

Jumlah Penduduk Indonesia - Pengukuran Fertilitas Tahunan

Merupakan pengukuran kelahiran bayi pada tahun eksklusif dihubungkan dengan jumlah penduduk nan memiliki risiko buat melahirkan pada tahun tersebut melalui ukuran-ukuran berikut.

  1. Tingkat Fertilitas Kasar (Crude Birth Rate), yaitu banyaknya kelahiran hayati pada satu tahun eksklusif tiap 1000 penduduk.

  2. Tingkat Fertilitas Generik (General Fertility Rate), yaitu jumlah kelahiran hayati per 1000 wanita usia reproduksi (14-49 tahun atau 15-44 tahun) pada tahun tertentu.

  3. Tingkat Fertilitas Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate), yaitu perhitungan taraf fertilitas wanita pada tiap kelompok umur dan tahun tertentu.

  4. Tingkat Fertilitas Menurut Urutan Kelahiran (Birth Order Specific Fertility Rates), yaitu perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi oleh wanita pada umur dan tahun tertentu.

Jumlah Penduduk Indonesia - Pengukuran Fertilitas Komulatif

Pengukuran Fertilitas Komulatif merupakan pengukuran jumlah rata-rata anak nan dilahirkan oleh seorang wanita hingga mengakhiri batas usia suburnya melalui ukuran-ukuran berikut.

  1. Total Fertility Rates (TFR), yaitu jumlah kelahiran hayati pria dan wanita tiap 1000 penduduk nan hayati hingga akhir masa reproduksinya, dengan catatan tak ada seorang wanita nan meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya dan taraf fertilitas menurut umur tak berubah pada periode waktu tertentu.

  2. Gross Reproduction Rates (GRR), yaitu jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 wanita sepanjang masa reproduksinya dengan catatan tak ada seorang wanita nan meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya.

  3. Net Reproduction Rates (NRR), yaitu jumlah kelahiran bayi perempuan oleh sebuah kohor hipotesis dari 1000 wanita dengan memperhitungkan kemungkinan meninggalnya para wanita itu sebelum mengakhiri masa reproduksinya.

Setelah mengetahui sistem pengukuran fertilitas, perlu kita ketahui juga faktor-faktor nan memengaruhi tinggi rendahnya fertilitas dalam pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia . Faktor-faktor tersebut ialah sebagai berikut.

  1. Faktor Demografi, antara lain struktur umur, struktur perkawinan, umur kawin pertama, paritas, disrupsi perkawinan, dan proporsi nan kawin.

  2. Faktor Non-Demografi, antara lain keadaan ekonomi penduduk, taraf pendidikan, pemugaran status perempuan, urbanisasi, dan industrialisasi.


2. Faktor Pertumbuhan Jumlah Penduduk Indonesia - Kematian (Mortalitas)

Kematian (mortalitas) merupakan faktor nan bersifat mengurangi jumlah penduduk Indonesia, namun rendahnya angka kematian akan berlaku sebaliknya. Rendahnya angka kematian didukung oleh meningkatnya pencerahan masyarakat buat bergaya hayati sehat dan meningkatnya pelayanan kesehatan masyarakat.

Pengukuran angka kematian (mortalitas) ialah sebagai berikut.

  1. Crude Death Rate (CDR), yaitu banyaknya kematian pada tahun eksklusif tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun. Crude Death Rate ini dipengaruhi oleh kelompok penduduk antara penduduk daerah perkotaan dan daerah pedesaan, penduduk dengan lapangan kerja nan berbeda, Penduduk dengan pendapatan nan berbeda, disparitas jenis kelamin, dan enduduk dengan disparitas status perkawinan.

  2. Age Specific Death Rate (ASDR), yaitu jumlah kematian penduduk pada tahun eksklusif berdasarkan klasifikasi umur tertentu.

  3. Infant Mortality Rate (IMR), yaitu taraf kematian bayi.


3. Faktor Pertumbuhan Jumlah Penduduk Indonesia - Perpindahan (Migrasi)

Perpindahan (migrasi) merupakan faktor nan bisa menambah atau mengurangi pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia melalui migrasi masuk atau keluar. Perpindahan (migrasi) ialah proses mobilitas penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dalam jangka waktu tertentu. Migrasi dipengaruhi oleh hal-hal berikut.

  1. Faktor individu
  2. Faktor nan terdapat di daerah asal
  3. Faktor nan terdapat di daerah tujuan
  4. Rintangan anatar daerah asal dan daerah tujuan

Perpindahan juga didorong oleh adanya daya tarik daerah asal sehingga menghasilkan dua kekuatan yaitu:

  1. Kekuatan Sentripetal. Kekuatan nan mengikat individu buat tinggal di daerah asalnya, seperti terikat tanah warisan, merawat orang tua, Gotong royong masyarakat nan baik, dan daerah asal sebagai daerah nenek moyang nan perlu dijaga.

  2. Kekuatan Sentrifugal, seperti terbatasnya kesempatan kerja, terbatasnya fasilitas pendidikan nan diinginkan, dan keinginan buat merantau atau bertualang.


Upaya Pengendalian Jumlah Penduduk Indonesia

Dalam mengendalikan pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia, pemerintah memiliki peran krusial sebab pengendalian jumlah penduduk Indonesia merupakan proses restriksi terhadap pertumbuhan penduduk di negara ini. Pengendalian jumlah penduduk Indonesia sudah dilakukan sejak masa Orde Baru ketika peningkatan laju pertumbuhan penduduk melonjak pesat. Pemerintah saat itu mencanangkan program Keluarga Berencana dengan slogan