Mutiara-Mutiara Dakwah

Mutiara-Mutiara Dakwah

Dakwah ialah suatu aktivitas nan begitu sangat dicintai oleh Allah. Karena dengan terus dijalankanya dakwah maka Islam bisa terus tersebar ke seluruh penjuru global dan akan semakin banyak nan mengenal dan memahami semua ajaran Islam.

Karena memang Islam ada buat disebarkan dan dipahami oleh semua manusia. Dan dengan dakwah inilah semua hal ini bisa terjadi dan terwujudkan sebuah masyarakat nan islami.

Namun, dalam menjalankan dakwah ini tidak semua orang mampu buat melakukannya. Hanya sebagian manusia nan mampu dan mau buat menjalankan tugas berat dakwah ini. dan merekalah nan kemudian disebut dengan mutiara dakwah.



Apa Itu Mutiara Dakwah?

Walalupun dakwah ialah aktivitas nan sangat dicintai Allah dan diberikan imbalan pahala nan begitu besar terhadap siapa saja manusia nan melakukannya namun pada kenyataannya, tidak semua orang mau melakukan dakwah dan terus pada jalan dakwah ini.

Inilah ialah fenomena dalam dakwah. Dakwah bukanlah aktivitas nan menyenangkan dan penuh dengan kesenangan duniawi. Justru bagi siapa saja nan mengabdikan dirinya ada jalan dakwah menjadi pengemban dakwah ini maka akan mendapatkan banyak kesusahan dan juga kontradiksi dari siapa saja nan tidak menyukai atau setuju terhadap dakwah nan dilakukan.

Hal ini sudah banyak terlihat bagaimana awal dari perjalanan dakwah nan dilakukan oleh Rasul di Mekkah terutama kepada para sahabat. Rasul dan para sahabat ketika mendakwahkan Islam ke tengah masyarakat Mekkah pada saat itu tidak selalu mendapatkan sambutan nan baik. Ada sebagian nan mau menerima dakwah mereka namun juga tidak sedikit nan justru menentang dan menolak dakwah nan ada.

Lihat saja bagaimana perlakuan jelek nan dilakukan oleh penduduk Mekkah kepada Rasul sendiri dan juga para sahabat. Perlakuan jelek tersebut berupa ejekan, cemoohan atau bahkan penyiksaan sudah pernah dirasakan oleh orang nan teguh di dalam dakwah Islam.

Sampai pada peristiwa nan terjadi dari disiksanya sahabat Bilal di tengah panas terik matahari dengan ditindih dengan batu besar oleh para pemimpin Quraisy sebab Bilal ikut dalam kelompok dakwah Nabi buat menyebarkan Islam. Bahkan sampai terjadi kematian keluarga Yassir sebab dianiaya oleh kafir quraisy.

Bukti lainnya selain pengorbanan nyawa dan juga raga terhadap dakwah ini ialah bagaimana para sahabat juga telah mengorbankan harta nan mereka punya di jalan dakwah demi kelancaran aktivitas dakwah itu sendiri.

Sahabat Umar telah menyedekahkan sebagian dari hartanya ketika rasul berhijrah ke Madinah. Sedangkan sahabat Abu Bakar malah menyedekahkan seluruh harta nan beliau punya buat jalan dakwah ini.

Tentunya masih banyak lagi bagaimana bukti pengorbanan nan harus dilakukan bagi siapapun nan merasa mau buat terjun ke jalan dakwah sebagai pengemban dakwah. Karena memang jalan dakwah ini bukanlah jalan nan penuh dengan kesenangan dan kenikmatan. Justru akan penuh dengan tantangan dan cobaan serta kerelaan buat mau mengorbankan segala apa nan dimiliki termasuk harta, tenaga dan juga nyawa.

Dan inilah memang nan membuat tidak semua orang mau dan rela buat mengabdikan diri ke jalan dakwah. Apalagi dalam kehidupan saat ini di mana justru lebih banyak tantangan dan kendala dalam dakwah.

Ketika seorang pria harus memberikan sebagian waktunya buat berdakwah maka akan ada dari sebagian waktu nan ia gunakan buat bekerja akan berkurang. Dan hal ini akan bermakna bahwa dapat saja ia akan mendapatkan nafkah nan masih kurang. Walaupun urusan rejeki memang di tangan Allah.

Belum lagi masalah waktu bagi keluarga nan juga berkurang. Waktu nan seharusnya diisi dengan bercengkarama dengan keluarga justru digunakan buat menyeru manusia ke jalan Allah dengan melaksanakan seluruh ajaran nan telah ada dan berusaha buat meninggalkan keburukan.

Maka dari itulah, orang –orang nan masih teguh dan mau berada di jalan ini pantas dan layak buat disebut sebagai mutiara dalam dakwah. Merekalah orang nan senantiasa rela dan mempersembahkan apa nan mereka lakukan di jalan dakwah demi tegaknya agama Allah, demi semua manusia agar bisa memahami ajaran Islam nan hak.

Segala rintangan dan kendala dalam dakwah terus saja di terjang sebab mereka tahu bahwa sesungguhnya pertolongan Allah begitu dekat dan niscaya akan ditolong oleh Allah. Sebagai apa nan ada di dalan surat Muhammad ayat 7 nan berbunyi, ‘Hai orang orang nan beriman, jika kamu menolong agama Allah maka Allah akan menolongnya dan meneguhkan kedudukannya’.

Juga ayat Al Quran Surat At Taubah ayat 111 merupakan kabar gembira akan segala perjuangan dan pengorbanan nan telah dilakukan. Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga buat mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji nan sahih dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Aquran. Dan siapakah nan lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli nan telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan nan besar .



Kepada Siapa Mutiara Dakwah Allah Titipkan?

Dakwah merupakan sebuah jalan pilihan nan diambil oleh orang-orang beriman dan bertaqwa nan sadar akan kondisi sekelilingnya jauh dari nilai-nilai kebenaran dan Islam. Jalan dakwah bukanlah paksaan, melainkan pilihan bagi siapa saja nan mau melewatinya. Meskipun dakwah merupakan pilihan hayati dengan konsekwensi pengorbanan dan penderitaan, di balik semua itu tersimpan mutiara dalam dakwahyang akan dipungut oleh para aktivis dakwah itu sendiri.

Allah tak pernah menyia-nyiakan pengorbanan hamba-Nya buat menegakkan hukum-hukum Allah di bumi. Oleh sebab itu tentulah banyak buah kemanisan dakwah nan akan diraih oleh para aktivis dakwah, sebagai bentuk ganjaran dan balasan dari Allah nan Maha Penyayang.

Kepada siapakah mutiara dalam dakwah itu akan Allah berikan? Yakni kepada mereka nan memberikan keikhlasan dan totalitas dirinya dalam berdakwah. Dakwah nan semata-mata dilakukan sebab Allah bukan atas dasar karena nan lain. Ingat bahwa ruh dari sebuah amalan ialah niat.

Sehebat apapun aktivitas dakwah seseorang, jika ruh dan niat nan mendasarinya tak semata-mata sebab Allah, maka nan ia dapatkan hanyalah rasa letih semata. Pujian dari mulut manusia dapat jadi ia dapatkan, tapi pujian dari Allah tidak akan pernah tertuju padanya.

Mutiara dalam dakwah ialah hasil keberkahan dari aktivitas dakwah nan dilakukan. Dakwah nan berkah ialah dakwah dalam ridha Allah SWT, bukan dakwah nan dikerjakan atas karena dan faktor-faktor nan lain. Betapa banyak orang nan secara fisik tampak telah melakukan amalan dakwah nan luar biasa, tapi di mata Allah tidak ada nilainya sama sekali. Oleh sebab itu, luruskan dan perbaiki niat setiap aktivitas dakwah nan kita lakukan. Agar aktivitas tersebut berkah dan tak mati.



Mutiara-Mutiara Dakwah

Berikut ini mutiara-mutiara dalam dakwah nan dapat dikutip seseorang nan ikhlas dalam menjalankan segala aktivitas dakwah nan dilakukan;

  1. Jannah dan pahala

    Tak ada nan paling menjadi tujuan primer seorang hamba nan berdakwah melainkan sebuah pengharapan akan pahala, keridhaan Allah nan akan berujung pada surga nan diberikan Allah pada mereka. Jannah dan pahala ialah orientasi utama, dan Allah akan berikan semua itu sebagai bagian dari mutiara-mutiara dalam dakwah. Kendala dan tantangan nan dirasakan saat berdakwah memang tak mudah, karena surga Allah memang mahal. Tidak cukup ditebus hanya dengan shalat dan puasa.

    Dakwah ialah jihad seorang hamba terhadap banyak aspek kehidupan, baik harta, waktu maupun jiwa. Oleh itu pahala dan syurga merupakan mutiara nan pantas buat dinikmati para dai Allah nan ikhlas dalam melakukan dakwah.
  2. Keindahan dan kebahagiaan hidup

    Dakwah akan membuat hayati orang bahagia. Ada kebahagiaan nan Allah ciptakan di hati orang-orang nan senantiasa konsisten menyebarkan dan mendakwahkan agama-Nya. Meskipun secara fisik seorang dai kerap mendapat perlakuan penyiksaan, penjara, tuduhan, intimidasi bahkan pembunuhan, kebahagiaan hayati tetap Allah titipkan di hati mereka. Inilah salah satu bentuk mutiara dalam dakwah tersebut. Meski hayati miskin dan menderita orang nan berdakwah dan menyeru agama Allah tetaplah hayati bahagia.
  3. Merasakan manisnya iman

    Banyak orang Islam dan mengaku beriman, tapi mereka sama sekali tak merasakan kenikmatan dari rasa iman nan mereka klaim tersebut. Seorang aktivis dakwah ialah orang nan selalu berupaya memelihara dan menjaga kualitas keimanannya. Penjagaan tersebut akan melahirkan pemaknaan dan penjiwaan terhadap iman itu sendiri. Dari sana akan muncul kenikmatan, dan akan terasalah betapa keimanan nan telah Allah titipkan tersebut terasa manis dan sangat memuliakan si pemiliknya.

Itulah citra dari sosok manusia nan menjadi mutiara dakwah. Semoga kita masuk dalam kategori itu. Amin..