Langkah-langkah Penyusunan Sinopsis

Langkah-langkah Penyusunan Sinopsis

Tahukah Anda apa itu sinopsis ? Setiap peristiwa atau fitnah nan dikisahkan dalam bentuk cerita pendek, novel, dan film bisa disimpulkan ke dalam bentuk ringkas nan padat dan jelas. Itulah sinopsis, di mana terjadi pemendekan cerita tanpa menghilangkan unsur-unsur pentingnya.

Tujuan dibuatnya sinopsis ialah buat memberikan informasi terpenting dari sebuah karya kepada pembaca atau penikmatnya dalam format nan lebih singkat sehingga mereka bisa dengan mudah mengetahui intisari cerita. Sinopsis hanya dibuat sebanyak satu sampai tiga halaman.

Pengertian sinopsis menurut Dr Gorys Keraf, pakar bahasa kelahiran Nusa Tenggara Timur, ialah kompendium atau summary atau précis nan paling efektif dalam menyajikan suatu karangan nan panjang menjadi bentuk pendek. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sinopsis merupakan ikhtisar karangan ilmiah nan biasanya dimunculkan bersamaan dengan karangan orisinil nan menjadi dasar sinopsis tersebut. Sinopsis secara garis besar ialah abstraksi, kompendium atau ikhtisar karangan.



Syarat-syarat Penyusunan Sinopsis

Dalam mempersiapkan sinopsis, hendaknya memperhatikan hal-hal berikut. Pertama, penulis sinopsis harus sudah selesai membaca atau menyimak karya nan akan dibuat sinopsisnya. Pastikan sudah memahami betul inti cerita dan alurmya. Kedua, dalam menulis sinopsis jangan lupakan unsur-unsur intrinsik nan terkandung di dalam karya.

Masih ingat dengan kelima unsur instrinsik cerita?

  1. Tema. Inti nan menjadi dasar cerita. Dalam sinopsis, unsur ini dapat dihadirkan di awal atau di akhir dengan mengutip tulisan dalam karya tersebut.

  2. Alur. Nama lainnya ialah plot, merupakan urutan jalannya cerita nan terlihat menyatu dan terdapat interaksi sebab-akibat di dalamnya. Alur memiliki tingkatan, yaitu termin taaruf masalah, penanjakkan laku, klimaks, anti klimaks, dan penyelesaian masalah. Dalam sebuah sinopsis, alur menjadi bagian paling krusial nan tak boleh dihilangkan sebab mampu memperjelas jalannya cerita secara keseluruhan.

  3. Penokohan. Pencitraan tokoh atau karakter dalam cerita. Sinopsis memunculkan sang tokoh sentral dan beberapa karakter pendukung lebih fokus agar pembaca tertarik buat melanjutkan menyelami karya tersebut.

  4. Latar. Dalam bahasa film dikenal dengan setting , merupakan penanda waktu, suasana, loka dan hubungan semuanya dengan cerita. Sinopsis sedikit banyak turut menyelipkan unsur ini.

  5. Point of view atau sudut pandang tokoh ialah cara penulis menyebutkan tokoh. Terdapat beberapa sudut pandang nan biasa dipakai, yaitu orang pertama tunggal 'aku', orang ketiga tunggal 'dia' sebagai Yang Maha Tahu dan campuran 'ku' dan 'dia'. Dalam sinopsis, nan dipakai biasanya ialah sudut pandang 'dia'.

Ketiga, sinopsis harus dibuat sejujur-jujurnya, sinkron isi ceritanya atau berdasarkan fakta karyanya. Kalau pun ingin menambah pendapat sendiri, usahakan tak menggunakan bahasa nan menyinggung, mengkritik dengan pedas, dan keluar dari cerita.

Keempat, perlu diingat, sinopsis tentu sangat berbeda dengan resensi. Sinopsis dibuat sinkron karya aslinya dengan cara membuat précis yaitu konklusi atau ringkasan. Sedangkan resensi dibuat mirip sinopsis dengan menambahkan pendapat penulis resensi mengenai kekurangan dan kelebihan isi buku atau film. Prinsip resensi ialah buat mengulas lebih dalam suatu karya.

Kelima, sinopsis langsung dibuat tanpa perlu diawali dengan: "Menurut penulis..." atau "Berdasarkan pengamatan penulis...". Keenam, berlatihlah menulis sinopsis dengan mulai membaca buku lalu membuat ringkasannya. Pelajari pula contoh-contoh sinopsis nan sering ada di cover belakang buku. Atau menonton film kemudian menceritakannya kembali dan menuangkannya ke dalam sebuah tulisan singkat.

Ingat! Practice makes perfect! and the more you exercise, the more you get knowledge!



Metode Membaca

Dalam proses pembuatan sinopsis diperlukan termin membaca dengan saksama agar tulisan nan kita untuk sinkron dengan fakta cerita pendek atau novel. Membaca memiliki tujuan. Tujuan primer di sini ialah buat mendapatkan intisari cerita berbentuk sinopsis.

Tujuan membaca secara garis besar ialah buat memperoleh informasi dari suatu bacaan, memperoleh kesenangan atau hiburan, mengetahui apa nan sedang terjadi atau sedang tren melalui membaca koran dan buku fiksi atau non fiksi, membandingkan satu karya dengan karya lain, memperoleh kenikmatan emosi, mendapatkan pemahaman, dan mengisi waktu luang.

Teknik membaca cepat memiliki beberapa pendekatan, yaitu sebagai berikut.

  1. Survey , melihat sekilas isi buku seperti cover buku, judul buku, lalu membuka cepat halaman demi halaman buat melihat sub bab dan bagian-bagian krusial isi buku.

  2. Question , sambil melakukan survey , Anda dapat sekaligus melakukan analisa terhadap isi buku seperti melontarkan pertanyaan,"mengapa begini" dan "apa saja nan mendasari hal tersebut".

  3. Read , mulailah membaca secara holistik dengan jarak di setiap bab nan selesai dibaca. Jarak ini dilakukan buat memperoleh intisari bacaan.

  4. Refleksi , termin ini dilakukan dengan menceritakan kembali ide-ide primer dalam satu bab tersebut, tentu saja dengan gaya bahaya sendiri. Termin refleksi bertujuan buat memahami isi bacaan bukan sekadar tahu dan ingat sesaat.

  5. Review , ini ialah termin dimana Anda me- recall apa nan sudah Anda baca dengan melakukan survei kembali, yaitu melihat sekilas bagian-bagian terpenting dalam satu bab dan bab-bab berikutnya. Review dilakukan buat memahami isi buku secara keseluruhan, bukan hanya per bab.


Langkah-langkah Penyusunan Sinopsis

Sinopsis nan hanya terdiri dari seperlima bagian dari holistik isi buku atau film bisa disusun berdasarkan tahapan berikut.

  1. Bacalah buku sambil menggarisbawahi ide pokok. Setelah didapat ide pokoknya, lalu pindahkan ke dalam catatan Anda dan mulailah kembangkan sendiri ide pokok dengan gaya bahasa Anda.

  2. Bacalah buku per bab secara berulang-ulang.

  3. Buatlah sinopsis sederhana dengan menggunakan kalimat tunggal atau sederhana. Bila memungkinkan, gunakan kalimat beragam nan lebih kompleks agar dapat didapat intisari dalam satu pemahaman.

  4. Bila ada kalimat nan terlalu kompleks, sederhanakanlah agar sinopsis dapat menjadikannya lebih mudah buat dipahami. Bila kalimat tersebut dirasa tak dapat disederhanakan lagi, maka ambillah agar sinkron dengan keaslian isi buku.

  5. Tokoh sentral dalam karya tersebut disebut sebanyak beberapa kali dengan mempertimbangkan fungsinya bersama dengan tokoh pendukung hingga menjadi satu kesatuan ide cerita nan menarik. Ingat sinopsis ialah karya tersebut dalam bentuk ringkasan.

  6. Sinopsis film bisa dibuat dengan mengandalkan audio visual kita. Perhatikan alur cerita, tokoh-tokohnya dan detil-detil film. Dapat jadi hal-hal simpel dalam adegan suatu film menjadi hal terpenting atau kunci cerita. Foreshadowing ialah istilah nan digunakan buat menyebut detail dalam film dari hal kecil tersebut.


Contoh Sinopsis

Judul buku: Totto-Chan: Gadis Cilik di Jendela

Penulis: Tetsuko Kuronayagi

Totto-Chan ialah seorang gadis cilik dengan segudang rasa ingin tahu dan sering berkelakuan aneh. Ia sering membuka tutup laci mejanya sendiri sebanyak ratusan kali, berdiri berjam-jam di depan ventilasi selama jam pelajaran berlangsung buat berbicara dengan burung walet dan memanggil penyanyi jalanan.

Hal tersebut membuat ia dikeluarkan dari sekolah. Saat itu ia masih duduk di kelas 1 SD. Mamanya tidak ingin berputus harapan dengan keadaan anaknya, maka ia menyekolahkan anaknya di Tomoe Gakuen. Sekolah dengan jumlah murid hanya 50 anak ini terbilang sekolah nan cukup unik. Sosaku Kobayashi ialah Kepala Sekolah loka Totto-Chan melanjutkan pendidikannya. Apa nan menjadikannya unik?

Di sekolah ini, anak-anak dibebaskan buat berkreasi, mengatur bangku mereka sesuka hati dan bahkan memilih pelajaran mana nan ingin dipelajari hari itu. Di sekolah ini, Totto-Chan merasa kerasan sebab ia dapat menikmati hal-hal nan disukainya nan tak dapat dilakukannya di sekolah sebelumnya. Ia memiliki teman baru, Yasuaki Yamamoto. Kebersamaan mereka tak berlangsung lama sebab Yasuaki-Chan meninggal global pada tahun ketiganya di sekolah.

Pada 1945, sekolah unik ini musnah terbakar dampak agresi bom. Sosaki Kobayashi selaku Kepala Sekolah dan nan mendirikan sekolah ini dengan uang pribadinya hanya dapat meratapi puing-puing bangunan. Totto-Chan pernah berjanji akan mengajar di sekolah ini kelak bila sudah besar. Tapi janji tersebut takkan pernah dilakukan sebab Tomoe Gakuen hanya tinggal kenangan. Ia akan terus mengenang saat-saat manis dan menggembirakan bersama teman-teman dan guru di sekolah ini.

Itulah contoh sinopsis cerita. Semoga bermanfaat!