Pengertian Wawancara dalam Bidang Pemberitaan

Pengertian Wawancara dalam Bidang Pemberitaan

Pengertian wawancara bisa berbeda- beda bergantung pada suatu bidang tertentu. Misalnya, Pengertian wawancara pada bidang jurnalistik akan berbeda dengan pengertian wawacara dalam bidang pemberitaan. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Ingin tahu lebih jelas lagi tentang pengertian wawancara? Maka tidak ada salahnya jika kita menelusuri makna wawancara melalui tulisan ini. Berikut akan dijelaskan secara rinci dan gamblang.



Pengertian Wawancara

Wawancara merupakan salah satu kata nan berasal dari bahasa Inggris. Kata ini berasal dari kata interview. Menurut Kamus Wikipedia, wawancara bisa diartikan sebagai sebuah percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara.

Narasumber ialah orang nan diwawancarai atau orang nan diminta bisa memberikan sebuah informasi nan dibutuhkan. Pewawancara merupakan orang nan melakukan wawancara atau orang nan mengajukan beberapa pertanyaan nan sinkron dengan informasi nan dibutuhkan pada narasumber.

Berdasarkan hal tersebut bisa dikatakan bahwa tujuan primer dari wawancara ialah buat mendapatkan sebuah informasi. Informasi tersebut bisa berupa apa saja nan memang dibutuhkan dan sinkron dengan tema wawancara.

Selain itu, menurut sumber nan lain, wawancara bisa diartikan sebagai sebuah aktivitas obrolan antara dua pihak atau lebih buat membahas sebuah tema tertentu. Tema tersebut bisa berupa isu apa saja nan sedang berkembang di dalam masyarakat. Misalnya, tema nan diangkat tentang bagaimana cara terbaik dalam mengasuh anak atau bagaimana cara mencari pemimpin nan tepat.

Selanjutnya, proses wawancara ini dapat berlangsung dalam dua cara. Cara pertama ialah wawancara langsung. Wawancara langsung bisa terjadi antara pihak pewawancara dan narasumber. Dalam proses ini, proses obrolan berlangsung secara verbal dan dan terjadi secara langsung. Artinya, pewawancara dan narasumber bisa langsung saling bertatap muka.

Cara kedua ialah wawancara tertulis. Pengertian wawancara tertulis hampir sama dengan wawancara langsung. Hanya proses obrolan nan ada dalam wawancara tertulis menggunakan media tulisan. Pihak pewawancara mengajukan pertanyaan dalam bentuk draft tulisan. Dan narasumber pun memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut dalam bentuk tulisan juga.

Dalam wawancara tertulis, tak terjadi hubungan secara langsung antara pihak nan mewawancari dan nan diwawancarai. Interaksi nan ada pada kedua pihak dapat menggunakan media mediator seperti surat elektronik atau media faksimili. Biasanya, teknis wawancara ini dilakukan ketika narasumber tak memiliki banyak waktu buat melakukan wawancara secara langsung.

Pengertian wawancara tak berhenti pada dua hal nan aku sebutkan di atas. Hal ini dikarenakan bahwa sebenarnya pengertian ini bisa berkembang sinkron dengan keperluan informasi atau bidang tertentu.

Salah satu contohnya ialah pengertian wawancara dalam sebuah penelitian. Jika pengertian dasar wawancara ialah obrolan antara narasumber dan pewancara buat mendapatkan sebuah informasi tertentu, maka pengertian ini dalam penelitian bisa berkembang menjadi sebuah metode pengumpulan data.

Berikut ini akan dipaparkan secara rinci dan jelas mengenai hal tersebut.



Pengertian Wawancara dalam Bidang Jurnalistik

Dalam pengertian jurnalistik, wawancara bisa diartikan sebagai suatu kegiatan percakapan terpimpin dan tercatat atau suatu percakapan secara tatap muka dimana seseorang mendapat informasi dari orang lain.

Pengertian lain wawancara dalam bidang jurnalistik ialah merupakan suatu interaksi antar manusia dimana kedua pihak bersikap sama derajat selama pertemuan-pertemuan berlangsung.

Wawancara dalam bidang jurnalistik digunakan buat mendapatkan informasi tentang suatu warta nan sedang hangat dibicarakan. Wawancara bisa dilakukan oleh jurnalis pada siapa saja nan bisa mendukung terpenuhinya sebuah informasi.

Narasumber tak harus seorang tokoh atau pejabat tertentu, tetapi juga rakyat kalangan bawah. Misalnya, ada warta kebakaran. Maka, seorang jurnalis akan mencari siapa saja nan bisa memberikan informasi tentang kebakaran tersebut. Selain itu, wawancara bisa dilakukan atas permintaan atau keinginan wartawan nan bersangkutan.

Jenis wawancara nan dilakukan biasanya ialah wawancara dadakan atau mendesak. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan tujuan wawancara ini ialah buat mengumpulkan informasi sebagai sebuah bahan warta nan dikejar deadline. Atau bisa dikatakan informasi nan wartawan dapatkan harus segera diterbitkan.

Selain itu, biasanya kejadian eksklusif seperti kecelakaan kendaraan tak diperhitungkan sebelumnya sehingga wartawan tak menyiapkan beberapa pertanyaan. Pertanyaan nan diajukan pada narasumber dibuat mendadak oleh wartawan.



Pengertian Wawancara dalam Bidang Pemberitaan

Wawancara warta (news interview) ialah kegiatan tanya-jawab nan dilakukan reporter atau wartawan dengan narasumber buat memperoleh informasi menarik dan krusial nan diinginkan.

Hampir sama dengan bidang jurnalistik, wawancara ini dibutuhkan buat mencari informasi tentang sesuatu agar bisa segera dipublikasikan sebagai bahan pemberitaan. Wawancara ini bisa dilakukan oleh seorang wartawan, reporter, atau bahkan pembaca berita.

Salah satu contohnya ialah seorang reporter mencari informasi tentang suatu kecelakan. Ketika melaporkan sebuah warta tersebut kepada publik, seorang reporter juga boleh mewawancarai warga atau saksi kejadian secara langsung dan dapat disiarkan juga secara langsung.

Oleh sebab itulah, jenis wawancara nan digunakan juga wawancara dadakan sebab wartawan atau reporter tak menyiapkan daftar pertanyaan terlebih dahulu. Namun kadangkala juga menggunakan jenis wawancara kelompok dan jenis wawancara terencana.

Wawancara kelompok ialah wawancara nan dilakukan ketika serombongan wartawan mewawancarai seorang, pejabat, seniman, olahragawan dan sebagainya.

Wawancara terencana ialah wawancara dengan narasumber eksklusif nan memang sudah dipersiapkan sebelumnya sehingga pewawancara sudah membuat daftar pertanyaan nan akan diajukan pada narasumber. Selain itu, wawancara jenis ini biasanya memiliki tema eksklusif sehingga pertanyaan nan diajukan haruslah sinkron dengan tema nan diangkat.

Contoh wawancara terencana dalam bidang pemberitaan sangatlah banyak. Salah satunya ialah ketika sebuah stasiun televisi akan mengadakan obrolan dengan seorang tokoh dengan tema tertentu. Biasanya, wawancara ini dilakukan di tengah- tengah sebuah acara berita.

Wawancara terencana ini bisa dilakukan dalam dua bentuk. Ada nan dilakukan secara langsung, yaitu narasumber dan pewawancara bertatap muka secara langsung. Ada juga secara tak langsung, yaitu bisa melalui media telepon. Biasanya. Narasumber menjawab pertanyaan pewawancara melalui telepon sehingga narasumber tak perlu datang ke studio.



Pengertian wawancara dalam Bidang Penelitian.

Dalam bidang penelitan, wawancara merupakan salah satu teknik pengumpul data nan digunakan dalam suatu penelitian. Atau bisa juga diartikan sebagai sebuah metode pencarian data penelitian.

Wawancara ini di lakukan oleh peneliti pada reponden buat mencari sebuah informasi atau data. Biasanya, kegiatan wawancara dilakukan buat studi pendahuluan dalam menemukan masalah dalam sebuah penelitian.

Selanjutnya, Selain mengetahui tentang pengertian wawancara, seorang nan hendak melakukan wawancara kiranya harus mengetahui teknik melakukan wawancara. Termasuk di dalamnya ialah tips agar proses wawancara dapat berjalan dengan baik dan dapat mendapatkan informasi nan diinginkan.

Ada beberapa hal nan harus dilakukan seseorang ketika hendak melakukan wawancara, khususnya wawancara langsung. Beberapa tips tersebut di antaranya ialah :

  1. Jangan merasa rendah diri dengan narasumber, siapapun narasumber tersebut dan apa statusnya. Hal ini merupakan kunci primer bagi seseorang nan hendak melakukan wawancara. Sebab, dengan proses wawancara menunjukkan bahwa status antara kedua pihak menjadi sejajar. Sehingga kita tak perlu merasa rendah diri walau pun haru mewawancarai seorang pejabat tinggi sekalipun.
    Kuasai tema wawancara, dengan menguasai tema akan menjadikan kita dapat meluaskan topik pembicaraan. Sebaliknya kita dapat mengarahkan pembicaraan apabila jawaban narasumber mulai menjauh dari tema pokok.
  2. Catat pokok-pokok pertanyaan agar dapat melakukan wawancara secara sistematis. Hal ini berfungsi buat mencegah terlewatinya bagian nan dianggap krusial dalam wawancara tersebut.
  3. Rekam semua jawaban dari narasumber. Hal ini buat memudahkan dalam menulis ulang hasil wawancara atau pula sebagai bukti apabila terjadi masalah di belakang hari usai proses wawancara dilakukan.
  4. Tanyakan alokasi waktu nan diberikan kepada Anda oleh narasumber, hal ini buat mengatur proses wawancara agar dapat efektif dan efisien.
  5. Apabila narasumber terlihat kurang bergairah dengan pertanyaan inti, jangan dipaksakan. Alihkan pembicaraan ke hal-hal nan diminati narasumber buat menggugah minat narasumber pada Anda, sehingga wawancara dapat tetap berlangsung.

Berdasarkan uraian diatas bisa disimpulkan bahwa pengertian wawancara bisa majemuk sinkron dengan bidang nan menaunginya. Namun, pada intinya memiliki makna nan sama, yaitu obrolan antara pewawancara dan narasumber buat memperoleh informasi.

Demikian uraian pengertian wawancara dan tips berwawancara. Semoga bisa bermanfaat.