Penyebab Inflasi

Penyebab Inflasi

Apa saja jenis-jenis inflasi dan bagaimana cara menanggulanginya? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, kita harus tahu apa itu inflasi dan apa saja nan menyebabkan inflasi.



Definisi Inflasi

Inflasi ialah kenaikan harga secara monoton dan dalam jangka waktu nan lama. Inflasilah nan menyebabkan perekonomian Indonesia pernah tumbang dan collapse sekitar 8 tahun lalu. Inflasi memang sebuah monster nan dapat menghancurkan suatu negara. Negara adidaya seperti Amerika pun, bahkan, dapat hancur sebab masalah inflasi.

Inflasi dapat menyerang negara mana saja dan kapan saja tanpa pandang bulu. Inflasi ialah virus mematikan nan sangat ditakuti oleh semua negara di dunia.

Jenis-Jenis Inflasi



  1. Inflasi ringan, yaitu inflasi dengan laju kurang dari 10% per tahun. Inflasi jenis ini masih dianggap wajar.
  2. Inflasi sedang, yaitu inflasi antara 10%-30% per tahun. Inflasi jenis ini perlu diwaspadai sebab dapat meningkat ke taraf nan lebih parah.
  3. Inflasi berat, yaitu inflasi antara 30%-100% per tahun.
  4. Hiper inflasi, yaitu laju inflasi nan melebihi 100% per tahun.


Penyebab Inflasi
  1. Permintaan masyarakat akan barang lebih besar daripada jumlah barang nan tersedia. Bila permintaan lebih banyak daripada jumlah barang nan ditawarkan, otomatis harga barang tersebut akan naik. Bukankah dalam teori ekonomi dikatakan bahwa semakin langka sebuah barang, harganya akan semakin mahal? Seperti itulah keadaannya.
  2. Kenaikan ongkos produksi sebab kenaikan harga bahan baku. Kenaikan harga bahan standar tentu saja akan menaikkan harga barang tersebut.
  3. Permintaan masyarakat akan barang melonjak dan kenaikan ongkos produksi. Penyebab inflasi ini merupakan perpaduan antara permintaan konsumen dan harga produksi.


Cara Menanggulangi Inflasi

Inflasi dapat ditanggulangi dengan beberapa cara. Negara nan sudah pernah mengalami inflasi hebat masih dapat bangkit dan berkembang kembali seperti sedia kala. Untuk mengatasi dan menanggulangi inflasi, berikut ini ialah langkah-langkah nan biasanya dilakukan oleh pemerintah.

  1. Mengadakan operasi pasar terbuka. Tujuannya ialah buat mengurangi peredaran uang nan ada di masyarakat. Cara nan dilakukan ialah menjual surat-surat berharga kepada masyarakat luas. Dengan begitu, jumlah uang nan beredar pun akan berkurang.
  2. Menaikkan taraf suku kembang (diskonto). Tujuannya sama, yaitu mengurangi jumlah peredaran uang nan ada pada masyarakat. Cara nan dilakukan ialah menaikkan suku kembang bank. Dengan suku kembang tinggi, diharapkan masyarakat akan tertarik buat menabung dan tak tertarik buat mengajukan kredit.
  3. Mengurangi pengeluaran pemerintah. Dengan mengurangi pengeluaran pemerintah, laju perekonomian dapat dikendalikan.
  4. Menaikkan pajak. Hal tersebut termasuk dalam kebijakan fiskal.
  5. Saldo kas minimum. Kebijakan tersebut berasal dari bank sentral buat bank-bank generik nan mengisyaratkan adanya kas minimum nan harus dimiliki oleh setiap bank. Bila saldo minimum tak memenuhi persyaratan, bank tersebut dikatakan tak sehat dan akan dilikuidasi.


Investasi Yang Buruk Saat Suasana Inflasi, Hindarilah!

Sebagaimana klarifikasi di atas, Inflasi ialah suatu fase dalam perekonomian ketika ada kenaikan berkelanjutan dalam harga barang dan jasa. Hal ini menyebabkan penurunan daya beli uang, nan berarti bahwa dengan jumlah uang nan sama, Anda tak lagi mampu membeli barang berwujud nan sama seperti sebelumnya.

Ada faktor nan berbeda bisa menjadi bertanggung jawab atas inflasi, tergantung pada jenis ekonomi. Misalnya, dalam pertumbuhan ekonomi, kenaikan biaya bahan standar bisa mengakibatkan kenaikan harga barang-barang manufaktur. Namun, secara umum, harga komoditas berbanding lurus dengan permintaan dan berbanding terbalik dengan pasokan. Semakin banyak permintaan buat produk di pasar, harga nan lebih tinggi.

Semua sama, kenaikan harga sebab permintaan meningkat, bisa diatasi dengan pasokan nan cukup dari produk ke pasar. Dengan demikian, buat mengendalikan inflasi dan menjaga ekonomi nan stabil, ialah krusial buat memastikan pasokan nan tak pernah jatuh pada permintaan pendek / low demand.

Inflasi menyebabkan devaluasi uang nan berarti daya beli akan berkurang. Jadi, investasi pada saat inflasi harus semua tentang penggunaan nan tepat dari rupiah Anda. Caranya ialah dengan melihat lagi buat sektor nan memperoleh skor paling tinggi dan menginvestasikan uang di dalamnya. Sektor energi merupakan contoh dari sektor tersebut. Mari kita lihat beberapa investasi nan baik selama inflasi.

a) Emas dan Logam Mulia Pada saat pasar sedang mengalami krisis inflasi, investasi emas tampaknya menjadi taruhan paling aman. Hal ini sebab investasi di emas ialah sesuatu nan Anda tak pernah dapat salah, dan Anda membeli emas bertindak sebagai aset nan bisa datang buat menyelamatkan Anda dalam menghadapi setiap krisis nan tidak terduga. Berinvestasi di logam mulia lainnya seperti paladium dan perak, dan berinvestasi dalam saham perusahaan pertambangan emas, juga investasi nan aman.

b) Minyak Mentah Mirip dengan berinvestasi di emas, berinvestasi dalam minyak mentah juga dianggap sebagai salah satu investasi paling kondusif pada saat inflasi. Jika Anda ingin berinvestasi dalam minyak mentah atau minyak, Anda bisa melakukannya melalui salah satu kendaraan investasi seperti USO, MINYAK dan DBO.

c) Investasi luar negeriJika pasar domestik menderita inflasi, maka ialah bijaksana buat berinvestasi di pasar luar negeri. Anda bisa memilih buat berinvestasi di saham dan ekuitas, atau dalam mata uang dari negara-negara nan mengalami pertumbuhan pesat dan industrialisasi. Investasi di pasar negara berkembang seperti, seperti Brasil, akan memastikan bahwa uang Anda aman. Juga, pada saat Anda mendapatkan kembali Anda, perekonomian negara Anda akan pulih dari inflasi.

d) Teknologi Investasi dalam teknologi dianggap kondusif sebab terlepas dari tren pasar, ini ialah salah satu bidang nan akan mengalami pertumbuhan nan konsisten. Permintaan buat kemajuan teknologi nan pernah meningkat. Dengan demikian, Anda berdiri ada risiko kehilangan uang Anda, investasi di bidang teknologi.

e) SahamBerinvestasi dalam saham selama inflasi bisa berubah menjadi menguntungkan, asalkan Anda berinvestasi dengan bijak. Anda harus berinvestasi dalam saham perusahaan nan memproduksi produk nan orang akan selalu terikat buat membelinya. Perusahaan farmasi ialah contoh nan baik. Gagasan lain nan baik ialah buat berinvestasi dalam saham perusahaan nan bisa membanggakan neraca kas nan baik. Anda bisa memilih dari berbagai reksa dana buat melayani tujuan Anda berinvestasi di saham blue-chip.

f) Treasury Inflasi Imbas Protected (TIPS) Laju kenaikan inflasi ditunjukkan oleh indeks harga konsumen (IHK) dan inflasi nan dilindungi Treasury sekuritas terkait dengan CPI. Manfaat primer dari investasi dalam surat berharga ialah bahwa mereka menjemput Anda kembali kompensasi terhadap laju inflasi. Dikelola oleh pemerintah, imbas ini ialah salah satu investasi terbaik selama masa inflasi.

Selain pilihan investasi nan dibahas di atas, Anda juga bisa berinvestasi dalam inflasi-diindeks obligasi, reksa dana dan investasi saham secara langsung, antara lain. Berharap ide-ide membantu dalam mengambil keputusan investasi nan bijaksana dan mengatasi dari jenis jenis inflasi nan ada. Terlepas dari mana Anda memilih buat berinvestasi, Anda harus berinvestasi pada waktu nan tepat jika Anda ingin uang Anda tetap tumbuh. Nah, semoga beruntung.