Keadilan Sosial

Keadilan Sosial

Belakangan ini banyak orang nan mencari tahu tentang sila kelima dari Pancasila. Di sisi lain juga banyak nan memuat informasi seputar sila Pancasila nan satu ini. Penyebabnya dapat jadi sebab adanya pemberitaan tentang isi pidato resmi Presiden Amerika Perkumpulan nan kabarnya mengambil filosofi salah satu sila



Pancasila.

Dalam pandangan politisi Michael Patrick Leahay, pidato presiden Amerika Perkumpulan Barack Obama dalam suatu kesempatan, menyampaikan tentang perlunya membangun Amerika secara bersama-sama. Rakyat Amerika akan menjadi besar jika dibangun dengan nilai kebersamaan dan meninggalkan nilai-nilai lama.
Presiden Barack Obamajuga menyampaikan bahwa Amerika akan jaya jika semua masyarakat mendapatkan kesempatan nan sama dan mendapatkan haknya secara adil dalam anggaran nan disepakati bersama-sama. Demikian salah satu bagian dalam isi pidato presiden Amerika Perkumpulan tersebut.

Masih menurut Michael Patrick Leahay, pandangan presiden Obama tersebut bukan mencerminkan nilai-nilai Amerika tetapi lebih mencerminkan nilai-nilai dari Indonesia. Seperti nilai-nilai Indonesia nan lebih mengutamakan kebersamaan daripada invidualisme.



Hal nan Bertolak Belakang dengan Nilai Amerika

Pidato presiden Barack Obama tersebut ada kemiripan dengan pidato presiden pertama Indonesia, Soekarno. Yaitu tentang penjabaran nilai-nilai Pancasila terutama sila kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Cerminan nilai keadilan sosial inilah nan diambil filosofinya oleh presiden Obama.



Keadilan Sosial

Di saat presiden negara lain berusaha mengambil filosofi nilai-nilai Pancasila, lantas bagaimana dengan kondisi di negara kita sendiri? Bagaimana keadaan masyarakat di sekitar kita dalam memaknai nilai-nilai keadilan sosial?.

Dalam kehidupan bernegara, keadilan sosial merupakan tugas dan tanggung jawab negara. Yaitu memberikan rasa keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia nan harus dipenuhi tanpa adanya perbedaan, terutama dalam masalah hukum. Nilai keadilan ini merupakan salah satu tujuan negara dalam meyelenggarakan kehidupannya.

Dalam pelaksanaannya, penerapan keadilan sosial dalam kehidupan bernegara tidaklah semudah dalam pembahasannya. Terutama fungsi negara sebagai pelaksana penegakan hukum. Maraknya kasus-kasus korupsi nan belum terselesaikan dengan tuntas, juga penyelesaian kasus-kasus hukum nan lain, dapat jadi hal ini merupakan tugas berat negara dalam penerapan keadilan sosial.

Selain masalah hukum, makna keadilan sosial nan lain ialah tugas negara dalam mewujudkan kehidupan nan kondusif dan damai dalam masyarakat. Dengan ungkapan lain ialah memberikan pengayoman atau konservasi kepada setiap warga negara tanpa terkecuali.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, juga berarti bahwa negara berkewajiban menciptakan kesejahteraan generik bagi semua warga negara tanpa pengecualian. Makna kesejahteraan generik itu sendiri ialah terciptanya kondisi masyarakat nan sejahtera secara adil dan merata.

Sedangkan dalam kehidupan masyarakat, makna keadilan sosial dapat tercermin dalam beberapa sikap hayati sehari-hari. Bersikap adil terhadap sesama, sikap menghargai orang lain, dan mengutamakan kepentingan generik daripada kepentingan pribadi. Semua itu beberapa contoh cerminan makna keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat.

Sayangnya dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita temukan sikap-sikap nan bertolak belakang dengan makna sila keadilan sosial dalam Pancasila. Sikap individualis, lunturnya semangat kebersamaan, lebih mendahulukan kepentingan masing-masing daripada kepentingan bersama, ialah beberapa contoh sikap nan tak mencerminkan nilai keadilan sosial.

Di tengah masyarakat juga banyak kita temukan kasus-kasus kekerasan, perkelahian, merusak loka kepentingan generik dan beberapa kasus kekerasan lainnya. Hal ini juga tak sejalan dengan semangat pengamalan keadilan sosial dalam kehidupan konkret sehari-hari.



Adil dan beradab

Berbicara tentang kasus-kasus kekerasan di tengah masyarakat, selain berkaitan dengan makna sila keadilan sosial dalam Pancasila, juga ada kaitannya dengan sila nan lain. Yaitu sila kedua Pancasila, Humanisme Yang Adil dan Beradab.

Banyaknya kasus-kasus kriminal dan tindak kejahatan nan lain di tengah masyarakat, dapat jadi merupakan cerminan lunturnya nilai-nilai nan terkandung dalam sila kedua ini. Yaitu nilai humanisme dalam hayati sebagai sesama manusia. Juga nilai penghormatan hak-hak orang lain secara adil dan beradab.

Menghormati hak orang lain secara adil hendaknya dilakukan dengan tanpa disertai kepentingan tertentu. Jadi, penghormatan nan diberikan murni sebab rasa kemanusiaan. Sebagai cerminan manusia nan beradab. Dengan sikap tersebut, maka interaksi sesama manusia sebagai warga negara akan terjalin dengan baik. Akan ada rasa saling melindungi dan saling mengayomi.

Sementara bagi negara dalam memberikan pengayoman dan konservasi kepada masyarakat, sebagai perwujudan keadilan sosial, juga harus dilakukan dengan cara nan adil dan beradab. Yaitu dengan tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, dan antar golongan tertentu.

Kejadian-kejadian kekerasan di tengah kehidupan masyarakat, seringkali dipicu sebab adanya disparitas suku, agama, ras dan antar golongan ini. Nilai-nilai humanisme seringkali hilang ketika terjadi kasus kekerasan. Dan dalam hal ini, semangat kebersamaan sebagai cerminan nilai keadilan sosial menjadi luntur.

Makna lain adil dan mudun dalam kehidupan bernegara, di antaranya dalam penyelesaian kasus-kasus hukum, harus dilaksanakan sinkron anggaran nan berlaku. Yaitu sinkron dengan ketetapan hukum sebagai panduan nan harus ditaati dan ditegakkan seadil-adilnya tanpa pandang bulu.
Itulah beberapa kaitan antara nilai keadilan sosial nan terdapat dalam sila kelima, dengan nilai keadilan nan mudun dalam sila kedua Pancasila. Kedua sila ini saling berkaitan erat sebagai penjabaran secara luas nilai-nilai nan terkandung dalam Pancasila.



Kehidupan Global Internasional

Penjabaran secara luas nilai-nilai Pancasila, tak hanya diterapkan dalam kehidupan dalam negeri atau dalam masyarakat Indonesia saja. Nilai-nilai Pancasila juga dapat dijabarkan dalam kehidupan global antar negara.

Salah satu makna keadilan sosial dalam kehidupan internasional ialah ikut aktif dalam menciptakan perdamaian global berlandaskan nilai kemanusiaan. Yaitu ikut berupaya secara aktif dalam mengatur kehidupan global secara adil dan beradab. Tanpa memihak kepada salah satu blok atau sekutu negara tertentu.

Kehidupan masyarakat Indonesia nan dikenal lebih mementingkan kebersamaan, berjiwa sosial dan lebih komunal, menjadi kapital dasar bangsa Indonesia dalam kehidupan antar negara. Dengan nilai-nilai tersebut, maka Indonesia dapat lebih mudah diterima di tengah-tengah masyarakat internasional.

Apa makna sila kelima dalam pancasila? Dengan diterimanya bangsa Indonesia dalam masyarakat dunia, maka negara akan lebih leluasa dalam menerapkan kebijakan politik luar negerinya. Salah satunya dengan mengajak masyarakat global buat hayati berdampingan antar negara secara damai, tanpa adanya saling memusuhi dan memerangi.

Selain mengajak hayati damai, bangsa Indonesia juga ikut berupaya secara aktif dalam pembangunan nilai-nilai humanisme di dunia. Hal ini dilakukan salah satunya dengan menjadi anggota lembaga-lembaga humanisme internasional. Juga dengan ikut mengirimkan pasukan perdamaian ke beberapa negara nan sedang konflik. Pengiriman pasukan perdamaian global ini bahkan sudah dilakukan sejak dulu. Semenjak zaman Orde Baru, dan hingga kini dikabarkan masih terus dilakukan pengiriman pasukan ini. Pasukan perdamaian ini lebih dikenal dengan nama Pasukan Garuda Indonesia.

Itulah beberapa makna atau penjabaran nilai-nilai Pancasila, terutama nilai dari sila kelima Pancasila, dalam kehidupan internasional. Selain makna dalam kehidupan sebagai warga masyarakat dan makna dalam kehidupan negara.