Lagu Nike Ardila Pasca Kematiannya

Lagu Nike Ardila Pasca Kematiannya

Lagu Nike Ardila mana nan paling Anda sukai? Mungkin remaja zaman sekarang asing dengan nama nan satu ini. Namun bagi remaja tahun 1990-an tentu sangat akrab dengan nama besar Nike Ardila. Nike Ardilla ialah remaja cantik asal kota kembang, Bandung. Memulai karier menyanyi profesionalnya di usia 14 tahun, Nike mencapai kegemilangan nan luar biasa. Sampai saat ini, belum ada selebritas lokal nan dianggap mampu menyaingi pesona dan talentanya nan sangat tinggi.

Nike Ardila wafat muda, namun kematian pun tak mampu menenggelamkan namanya. Kini dia sudah mati sekitar 17 tahun, namun masih saja namanya diperbincangkan. Acara peringatan kematiannya diperingati setiap tahun oleh jutaan penggemarnya. Tak hanya dari Indonesia, bahkan ada nan datang dari negeri jiran seperti Malaysia dan Singapura. Lagu Nike Ardila pun sangat populer di sana.

Lagu Nike Ardila nan membuka kariernya di global hiburan tanah air ialah Seberkas Sinar. Suaranya nan tinggi dan latif langsung membetot perhatian. Kemudaan Nike Ardilla pun semakin menambah nilai plusnya. Album itu terjual hingga sekitar 500.000 kopi. Sebuah angka nan tergolong fantastis ketika itu. Lagu Nike Ardila ini membawanya ke tangga popularitas. Apakah sudah mencapai puncaknya? Belum.

Lagu Nike Ardila nan paling fenomenal ialah “Bintang Kehidupan”. Tahukah Anda berapa kopi albumnya terjual? Dua juta kopi! Lagu Nike Ardila ini berada di album keduanya. Bayangkan saja! Album keduanya nan diluncurkan ketika umurnya baru 15 tahun sudah dapat sukses luar biasa. Nike pun langsung menjadi selebritas remaja paling populer di tanah air. Kariernya terus melesat tidak terbendung.

Dalam rentang waktu berdekatan, orang tidak lagi mengenalnya dari lagu Nike Ardila saja. Sosoknya pun menonjol di global modeling ketika menyabet penghargaan sebagai pemenang favorit Gadis Sampul nan diselenggarakan oleh Majalah Gadis. Prestasi itu diukirnya pada 1990. Namun harus diakui, lagu Nike Ardila nan telah lebih dulu dikenal masyarakat memberi andil besar buat kemenangannya itu. Karena prestasi itu merupakan pilihan dari pembaca majalah Gadis.

Lagu Nike Ardila nan terus menangguk popularitas, membuka pintu-pintu kesempatan baru untuknya. Nike Ardila pun mulai membintangi film dan sinetron. Uniknya, semuanya mendapatkan berhasil besar. Itulah sebabnya Nike dianggap sebagai seniman multi bakat nan merengkuh kesuksesan di semua bidang nan dijalaninya.

Hal ini sepertinya belum dapat dilakukan oleh seniman lain di Indonesia. Lagu Nike Ardila, film, iklan, serta sinetron nan dibintanginya membuat namanya semakin kokoh di global hiburan. Prestasinya dianggap sebagai sebuah pencapaian luar biasa nan sangat langka dan sulit dicapai oleh orang lain.

Lagu Nike Ardila nan berjudul “Bintang Kehidupan” memang identik dengan dirinya. Wajar jika dia disebut sebagai bintang kehidupan bagi banyak orang. Untuk keluarganya, Nike menjadi tulang punggung nan mampu mengangkat kehidupan ekonomi ke arah nan lebih baik. Nike juga memiliki jiwa sosial nan sangat tinggi. Terbukti dia mendirikan sebuah SLB bernama “Wawasan Nusantara”.

Nike juga dikenal peduli pada orang-orang sekitarnya. Selama hidup, Nike memang dinilai menjadi bintang nan menerangi kegelapan langit malam bagi orang-orang di dekatnya. Sebuah kelebihan luar biasa nan sulit dilakukan bahkan oleh orang dewasa sekalipun. Bayangkan saja, Nike melakukan semuanya dalam usia belasan tahun.

Di luar “Bintang Kehidupan”, masih banyak lagu Nike Ardila lainnya nan menjadi sangat populer. Misalnya saja lagu “Mama, Aku Ingin Pulang”, “Nyalakan Api”, atau “Tinggallah Kusendiri”. Nike juga menyanyikan sebuah lagu soundtrack terkenal dari sinetron berjudul sama : “Deru Debu”. Kala itu, sinetron dan lagunya mencapai popularitas nan sangat tinggi. Sepanjang karier bernyanyinya, Nike Ardila paling sering membawakan lagu karya Deddy Dores. Bahkan beberapa kali mereka melakukan duet.

Lagu Nike Ardila tak hanya lagu-lagu baru saja. Dia pernah mendaur ulang lagu “Panggung Sandiwara” nan sebelumnya dikenal lewat vokal Achmad Albar. Video klipnya dibuat setelah kematian Nike Ardilla dengan menggunakan model nan postur dan wajahnya sekilas mirip Nike.

Untuk menyiasati disparitas fisik, model di klipnya memakai semacam jubah sehingga menutupi hampir seluruh wajahnya. Yang terlihat hanya area bibir nan memang mirip dengan Nike. Lagu ini pun berhasil besar dan mencatat penjualan nan bagus. Mungkin jika kala itu sudah dikenal RBT, lagu-lagu Nike Ardila akan mencatat rekor nan sulit buat ditaklukkan oleh musisi masa kini.



Lagu Nike Ardila Pasca Kematiannya

Ketika menghembuskan nafas terakhirnya, usia Nike belum lagi genap 20 tahun. Semua prestasi gemilang itu terenggut dalam waktu satu malam. Kehidupan Nike nan memang dipenuhi gosip panas, makin menjadi-jadi usai kematiannya.

Berita tentangnya tidak surut meski kematiannya sudah berlalu berbulan-bulan. Berbagai tabloid dan majalah menjadikan wajahnya sebagai foto sampul. Warta tentangnya diangkat sebagai topik utama. Yang melakukannya tak hanya media hiburan. Bahkan media nan selama ini spesifik membahas politik dan keuangan pun ikut latah memajang warta tentang Nike.

Saat meninggal dunia, Nike baru saja mengeluarkan album terakhinya. Lagu Nike Ardila nan berjudul “Sandiwara Cinta” pun sontak melesat ke puncak popularitas. Album berjudul sama bahkan terjual hingga 3 juta kopi pasca kematiannya. Indonesia menangisi kematian Nike nan sangat cepat. Posisinya nan sedang berada di puncak popularitas membuat publik sangat kehilangan.

Nike nan dianggap sebagai salah satu artis serba dapat nan dimiliki Indonesia, terpaksa menghembuskan nafas terakhir setelah mengalami kecelakaan di sebuah pagi buta. Kronologis peristiwa itu sendiri masih simpang siur sampai detik ini. Begitu juga kondisi Nike saat menyetir. Ada nan menyebutnya berada di bawah pengaruh obat-obatan. Namun hasil otopsi nan diumumkan pihak berwajib membantah hal itu.

Popularitas Nike Ardila masih terjaga sampai saat ini. Lagu Nike Ardila pun masih terus rutin diproduksi. Memang bukan lagu baru, melainkan lagu-lagu lama nan kembali diluncurkan. Tentu dengan sedikit perubahan di sana-sini, misalnya saja perubahan sampul. Uniknya, semuanya menuai berhasil besar.

Hal nan berbeda terjadi pada selebritas lain di tanah air nan meninggal saat masih populer. Umumnya penjualan album –entah album baru atau daur ulang- tak akan terlalu bergema. Nike Ardila berbeda. Bahkan setelah 17 tahun kematiannya pun, album-albumnya masih laris manis, lagu Nike Ardila masih sering diputar.

Nike Ardila ialah sosok nan unik dan luar biasa. Semasa hidupnya, gaya rambut dan penampilannya ditiru oleh remaja putri di seantero tanah air. Setelah meninggal pun dia tetap dikenang sebagai salah satu pesohor paling berbakat nan pernah dimiliki bangsa ini. Hari kelahiran dan hari kematiannya selalu diperingati oleh para fans fanatiknya nan berasal dari banyak tempat. Tak hanya puluhan, jumlahnya ada ribuan orang dan siap tumpah ruah di makam Nike ketika saatnya tiba.

Lagu Nike Ardila dianggap sebagai lagu slow rock paling berjaya di tanah air. Kematiannya sekaligus menjadi tanda matinya musik jenis ini di tanah air. Itu pendapat nan banyak beredar di masyarakat. Tapi memang jika dilihat lagi, hal itu terbukti. Setelah era Nike, tak ada lagi lagu slow rock nan mencapai berhasil seperti lagu-lagunya.

Tahukah Anda kalau di daerah Sulawesi Barat terdapat rumah makan nan memakai namanya? Rumah makan itu tepatnya berada di daerah Wonomulyo, Polewali Mandar. Rumah makan itu dengan setia memutar lagu Nike Ardila setiap saat. Mungkin sebab pemiliknya ialah penggemar fanatik Nike Ardila. Sepertinya, lagu Nike Ardila memang tak akan pernah terlupakan.