Kilas Sejarah Fotografi

Kilas Sejarah Fotografi

:

Mudahkah belajar photography pdf ? Biarkan foto berbicara. Adagium ini sering didengar di kalangan fotografer. Foto nan baik ialah nan mampu menerjemahkan kondisi, fakta, realita, atau sesuatu objek; tanpa dibumbuhi caption atau keterangan. Anda tertarik dengan hobi ini? Banyak jalan buat menjadi fotografer. Apalagi sekarang mudah mencari literatur tentang belajar photography pdf. Tutorial dengan format pdf ini dapat diperoleh via internet, mendownload atau membeli e-booknya.

Bisa dibilang hampir sebagian masyarakat global menggandrungi hobi memotret. Hobi ini tidak mengenal jenis usia, tingkatan sosial maupun tingkatan pendidikan. Jika Anda kesemsem ingin menyelami global fotografi namun sibuk, Anda dapat mempelajarinya lewat surat keterangan tutorial tersebut. Ada nan berbayar, banyak pula nan gratis.

Dalam surat keterangan itu mengupas tuntas informasi mengenai fotografi . Mulai teori dasar, teknik memotret, sampai bahasan bermacam-macam fitur kamera pun tidak ketinggalan. Tinggal menyesuaikan kebutuhan informasi nan akan Anda cari.



Dasar-dasar Memotret

Siapapun dapat memotret. Bahkan, ketika kamera kita serahkan pada anak SD, misalnya, mereka niscaya sudah dapat membidik sebuah objek. Tentu saja kualitas hasil gambarnya berbeda. Kualitas gambar dan momen Inilah nan membedakan mana fotografer profesional dan bukan. Foto nan baik, seperti diulas di atas. Ia sudah berbicara tanpa diberi klarifikasi tambahan, baik berupa keterangan tertulis atau interpretasi sang fotografer.

Prinsip foto nan baik bergantung pula pada momentum, sudut pandang atau angel, serta kualitas pencahayaan dan ketajaman gambar nan seimbang. Dan buat menciptatkan atau menghasilkan kualitas foto nan baik, dibutuhkan proses panjang nan njlimet. Bahkan, tak semua orang mampu mengabadikan objek nan berkualitas tinggi.

Hal paling fundamental buat mempelajari fotografi, kenali dulu kamera nan digunakan. Seiring teknologi nan berkembang saat ini begitu banyak merek dan jenis kamera. Mulai harga jutaan sampai ratusan juta. Bahkan, hanya buat satu lensa canggih saja dapat dibandrol puluhan juta.

Nah, mengenal kamera nan digunakan menjadi hal krusial. Sebab, satu merk kamera nan sama saja kualitas dan cara kerjanya dapat berbeda, bila serinya berbeda. Apalagi beda mrek. Sebaiknya, bagi pemula gunakan saja kamera manual. Kenapa? Kamera ini dapat melatih pengetahuan, skill dan feeling fotografer. Berbeda dengan digital nan tinggal jepret, sudah dapat menyesuaikan objek atau kondisi saat membidik.

Setelah Anda mengenal kamera nan akan digunakan, kenali pula fitur dalam kamera tersebut. Ini juga sangat membantu buat mengoperasikan kamera sinkron kebutuhan. Sekaligus menghasilkan karya foto nan rancak yang berkualitas. Tapi memang fitur-fitur di setiap kamera begitu banyak. Mulai lampu flash, kecepatan, pencerahan, pencahayaan, penyesuaian rona dengan cahaya, sampai pengaturan ISO.

Dasar-dasar ini perlu Anda ketahui dan kuasai. Semua ini dapat diperoleh di berbagai literatur tentang fotografi, baik berupa buku cetak maupun buku elektronik berformat pdf. Dapat pula dengan bergabung dalam komunitas fotografer. Bahkan, dengan membaca literatur terkait atau bergabung dalam komunitas, Anda dapat pula menguasai efek-efek penjepretan.



Macam-macam Fotografi

Di era modern ini, fotografi tak lagi sekadar hobi atau dokumentasi. Perkembangannya telah jauh melesat bahkan mampu menciptakan induk bisnis dari varian bisnis, terutama dalam bidang media massa. Di luar media massa pun banyak industri lain nan menempatkan fotografi sebagai huma bisnis.

Berikut macam-macam foto sinkron kebutuhannya:

  1. Foto media atau jurnalistik . Seluruh media cetak dan online membutuhkan kinerja dari fotografer buat melengkapi pemberitaan. Hasil foto di media massa punya baku berbeda dari kebanyakan foto biasa. Bahkan, banyak pula jenis-jenis foto jurnalistik. Sebut saja, foto tunggal, foto berita, foto esai, foto ficer (features), sport, foto liputan perang (war photography), foto event, dan lainnya.
  1. Foto dokumentasi. Foto ini digunakan buat kebutuhan dokumentasi. Mulai dokumentasi pribadi, kegiatan perusahaan, sekolah, kamps, dan lainnya. Saat ini banyak fotografer nan menyediakan jasa foto dokumentasi. Misal, buat keperluan pra-wedding, pernikahan, wisuda, ulang tahun, kematian, seminar, maupun aneka kegiatan formal dan informal lain. Baik kebutuhan individu, kelompok/komunitas, maupun perusahaan.
  1. Foto iklan. Foto nan digunakan buat kebutuhan komersil dalam mempromosikan suatu produk atau kegiatan perusahaan/lembaga. Sering pula disebut sebagai foto comercial advertising. Contohnya dapat dilihat pada iklan-iklan dalam media cetak maupun portal warta online. Dapat pula dilihat pada tampilan iklan baliho dan media homogen nan keperluannya buat iklan atau advertising.
  1. Foto landscape atau pemandangan. Hasil jepretan nan mengabadikan estetika alam. Gunung, pantai, hutan, danau, padang pasir, maupun loka wisata dan loka alam menarik lainnya. Foto ini ada nan digunakan buat komersil, ada pula nan sekadar koleksi. Fotografer ini biasanya orang-orang nan suka berpetualang, peneliti, maupun jurnalis. Tapi masyarakat generik juga banyak. Intinya ialah ada pada objek, seputar alam nan indah.
  1. Foto potret. Fotografi nan dikhususkan membidik gambar potret manusia atau hewan. Sama dengan foto-foto lainnya, ada nan dikomersilkan, ada pula sekadar koleksi. Objek utamanya foto tunggal.
  1. Foto fashion. Foto nan membidik objek nan berkaitan dengan fashion. Baik manusia maupun aksesoris nan inheren padanya. Jika manusia sebagai objeknya, maka foto fokus pada manusia dan aksesoris nan digunakannya. Hasil jepretan ini dapat diintip di media cetak dan online nan membahas fashion.
  1. Foto still life. Fotografi nan fokus menjepret objek nan ditemui. Pengambilan foto dilakukan dengan seni artistik dan skill nan mumpuni. Objek nan dibidik dapat apa saja, mulai hewan atau bahkan benda-benda lain. Tergantung kebutuhan. Foto ini menitikberatkan pada nilai seninya.
  1. Foto abstrak. Ini juga menekankan seni. Foto nan banyak membidik alam dan digabungkan hingga menjadi komposisi abstrak. Sering kali interpretasi foto-foto tersebut hanya dipahami fotografer nan bersangkutan atau orang-orang nan menggemari jenis foto abstrak.


Kilas Sejarah Fotografi

Benar adanya jika fotografer tidak melulu sekadar hobi. Global fotografi sudah menjadi profesi dan membentuk industri nan massive. Jika Anda tertarik, tinggal memilihnya. Apakah mau menyelami foto jurnalistik, fashion, atau lainnya seperti dijelaska di atas. Misalnya Anda ingin menggeluti menjadi fotografer nan menghasilkan foto-foto jurnalistik.

Peluang di sana begitu besar. Sebab, foto jurnalistik sendiri memiliki jenis nan banyak. Tentu saja punya baku dan keahlian berbeda. Misalkan, ketika biasa membidik foto berita, belum tentu mampu menghasilkan foto sport. Belum tentu pula dapat merangkai foto esai. Karena memang masing-masing membutuhkan dominasi wawasan dan skill berbeda. Itu sebabnya peluang menjadi fotografer di media massa sangat terbuka lebar.

Berbicara mengenai fotografi, tidak ada salahnya bila kita putar balik menyegarkan ingatan tentang sejarahnya. Jauh sebelum global fotografi berkembang seperti saat ini, ada catatan perjalanan panjang nan melingkupinya. Bahkan, disebut-sebut sejarah fotografi telah dimulai jauh sebelum Masehi.

Buku The History of Photography buah pena Alma Davenport, mencatat jika abad ke-5 Sebelum Masehi, telah ditemukan kenyataan camera obscura. Penemunya ialah pria bernama Mo Ti. Namun dalam catatan surat keterangan lain, penemu camera obscura ini diciptakan pria bernama Johannes Keppler, sekitar tahun 1611.

Ada pula nan menyatakan, jika global fotografi mulai tercatat resmi di abad 19. Alasan ini masuk akal bila disesuaikan dengan kemajuan zaman saat itu. Bahkan, baru sekitar tahun 1839 dicanangkan sebagai tahun awal fotografi. Tahun itu pula fotografi dinyatakan sebagai penemuan teknologi .

Siapapun penemunya, dan kapanpun sejarah fotografi mulai tersua di dunia, kita patut bersyukur. Berkat merekalah hingga saat ini kita dapat mengabadikan momen-momen berharga dalam hidup. Bahkan, banyak orang nan menjadikan fotografi sebagai sandaran hidupnya.



Foto Fenomenal di Dunia

Seiring zaman, sangat banyak foto nan diabadikan manusia. Dalam perkembangannya, di era modern ini tercatat sedikitnya ratusan foto nan dianggap fenomenal dan mengguncang dunia.

Dari jumlah itu beberapa di antaranya dinobatkan sebagai peraih Pulitzer, apresiasi atau penghargaan paling tinggi di global bagi fotografer. Foto mereka disebut pula foto terbaik sepanjang masa. Mereka antara lain:

  1. Kevin Carter. Foto nan dibidiknya ialah bocah laki-laki nan kelaparan. Ia merangkak beberapa kilometer menuju kamp PBB, di Sudan. Foto tersebut dibidik saat bala kelaparan menyerang negeri itu. Bocah negro nan kurus kering itu bertelanjang dada. Pose nan dibidiknya pas bocah itu menunduk, menyentuh tanah, seolah tidak kuat lagi berjalan. Di belakang bocah itu ada burung elang nan memperhatikan. Foto tersebut bertajuk: Stricken Child Crowling Towards a Food Camp. Dibidik tahun 1994. Hingga kini, tak ada nan catatan nan mengabarkan nasib sang bocah. Bahkan tiga bulan setelah foto diambil Kevin, sang fotografer itu justru bunuh diri lantaran depresi.
  1. Arthur Sasse. Arthur mampu membidik Albert Einstein nan matanya melotot sambil menjulurkan lidahnya. Foto itu dianggap sebagai salah satu foto menarik sepanjang masa lantaran mampu mengambil sisi humoris dari paras sang penemu relativitas dan ilmuan besar abad 20 tersebut. Foto diambil empat tahun sebelum kematian Einstein, persisnya tahun 1951. Einstein sendiri hayati di masa 1879–1955.

Masih banyak foto-foto fenomenal lainnya nan menjadi foto terbaik sepanjang massa. Sambil menikmati bacaan tentang belajar photography pdf , dalam banyak literatur atau serupa, Anda pun dapat membaca majemuk sejarah dan catatan menarik seputar global fotografi. Dan semoga saja, kelak, Anda dapat menjadi salah satu fotografer tangguh nan mengharumkan bangsa.