Gaya Bercinta dengan Alam dalam Film Dolphin Tale

Gaya Bercinta dengan Alam dalam Film Dolphin Tale

Menonton beberapa film nan bersumber dari kisah sejati atau kisah konkret benar-benar menyentuh hati dan jiwa, terutama buat film-film nan menggambarkan gaya bercinta dengan alam nan begitu romantis. Walaupun ada sebagian lokasi pengambilan gambar gaya bercinta dengan alam tak dilakukan di loka aslinya, tetap saja para pembuat film nan begitu berdedikasi dan sangat profesional di bidangnya mampu memperlihatkan bahwa lokasi tersebut seolah sahih merupakan lokasi orisinil kejadian.

Memang, ada beberapa hal nan menyebabkan lokasi orisinil kejadian tak dapat dijadikan lokasi pembuatan film. Salah satunya ialah taraf kesulitan dan bahaya nan mengancam kalau film dilakukan di dipaksakan tetap diambil di loka tersebut.

Ada beberapa film dokumenter nan benar-benar memperlihatkan gaya bercinta dengan alam nan begitu romantis dan harmonis. Steve Irvin (almarhum) ialah contoh aktor profesional nan dapat menunjukkan gaya bercinta dengan alam nan begitu mengagumkan. Bagaimana laki-laki nan harus merenggang nyawa tertusuk duri ikan pari ini mengelus buaya, mencium ular kobra dan bermain bersama para singa dan hewan buas lainnya.

Seakan tidak peduli bahwa hewan-hewan itu dapat saja menyakitinya, Steve Irvin tetap percaya kalau cinta tulusnya akan melindunginya. Namun, takdir berbicara lain. Tapi, kematian Steve nan tergolong tragis tidak mengurungkan, menyurutkan, dan membenamkan cinta-cinta nan lain nan terus tumbuh. Semakin banyak orang nan ingin menunjukkan gaya bercinta mereka dengan alam dan segala keajaiban dan keindahannya.

Mantan Wakil Presiden Amerika, Al Gore, memperlihatkan gaya bercinta dengan alam dengan meneriakkan penderitaan alam nan sebegitu dalam terhadap apa nan telah dilakukan oleh manusia. Al Gore mendokumentasikan keberadaan es di kutub nan sudah semakin menipis. Bahwa seekor beruang kutub berwarna putih tidak biasa berenang di air nan membeku terpaksa melakukannya hanya buat mencari sesuap makanan bagi tubuhnya nan besar.

Semua penderitaan alam nan begitu dicintainya itu terekam dengan baik hingga meraih penghargaan dari berbagai pihak dalam film aninconvenienttruth (begitulah cara menuliskan judul film dokumentari ini sinkron dengan nan tertera di posternya).



Gaya Bercinta dengan Alam dalam Film Sanctum

Ada beberapa kisah kematian nan mengiringi pembuatan film Sanctum ini. Helikopter nan terjatuh membuat penulis film meninggal dunia. Tapi, gaya bercinta dengan alam nan dilukiskan dalam film Sanctum ini akan menjadi karya nan selalu dikenang sepanjang masa. Film Sanctum ini sangat bagus menggambarkan betapa cinta itu mampu membuat orang berbuat di luar batas nalar. Keberanian dan dedikasi nan tidak terhingga terhadap apa nan diyakini membuat orang rela melakukan apa pun hingga wafat dalam pencarian bukti dari keyakinannya.

Lokasi pengambilan gambar memang tak di gua terbesar di global nan bernama Esa'Ala nan berada di Papua Nugini, tapi di Cave of Swallow di Meksiko. Pengambilan gambar nan dipindahkan ini dengan alasan menghindari bahaya nan dapat saja menimpa para pembuat film. Tapi, penonton tak perlu kecewa sebab ada gambar Gua Esa’Ala nan begitu latif dan besar. Pengambilan gambarnya dari atas sehingga terlihatlah bentuk permukaan gua nan begitu sempurna.

Benar-benar kreasi Allah Swt nan tidak ada bandingannya. Kisah gaya bercinta dengan alam dalam film ini berasal dari satu tim ekspedisi penakluk gua berusaha menembus genre air nan ada di gua dengan poros terbesar di global tersebut. Mereka ingin mengetahui celah-celah liku-liku gua hingga mengalir ke laut.

Berbagai peralatan dan persiapan matang termasuk ketahanan tubuh dilakukan demi membelai estetika dan kemisteriusan Gua Esa’Ala. Dengan penuh afeksi dan keseriusan, rombongan ekspedisi terus bertahan dengan keyakinan bahwa keberhasilan ada di depan mata. Kenikmatan gaya bercinta dengan alam nan tergambar dari film ini cukup membuktikan bahwa alam yang latif ini memang harus diperlakukan dengan lembut.

Walaupun akhirnya pada kisah nyatanya, ada nyawa nan harus direlakan demi verifikasi cinta, para penonton tetap bisa merasakan bahwa gaya bercinta dengan alam itu harus ditularkan kepada orang lain agar ekuilibrium alam tetap terjaga.



Gaya Bercinta dengan Alam dalam Film 127 Hours

Seorang pecinta alam akan sangat berbahagia bila diminta menceritakan gaya bercintanya dengan alam. Waktu, tenaga, dan biaya seolah tidak dirasakan berat dikeluarkan bila sudah menyangkut waktunya menunjukkan gaya bercinta nan lembut dengan alam nan memesona.

Film 127 Hours ini memperlihatkan gaya bercinta dengan alam menurut Aron Ralston. Laki-laki nan mengalami kecelakaan ketika sedang menunjukkan gaya bercinta dengan alam ini membuktikan bahwa sebenarnya alam nan dianggap ganas itu mengajarkan gaya bertahan nan begitu dahsyat. Bahwa tubuh manusia dapat saja terhimpit oleh alam dan terluka, tapi alam tidak akan membiarkan kekasihnya wafat tanpa melakukan apa pun.

Alam memberikan inspirasi nan tiada terhingga sebagai bentuk balasan sebab manusia memberikan gaya bercinta dengan alam nan tidak menyakiti. Di sebuah Canyon nan sepi di wilayah Utah, Aron Ralston nan ditemani oleh alam dan sekitarnya, terpaksa memotong lengannya nan terhimpit batu sebab tidak ada donasi nan datang.

Selama lima hari, Aron berjuang sendiri. Dia konfiden alam tidak akan menyakitinya lagi. Sambil mengayuh sepedanya sejauh 8 mil, Aron tetap konfiden dia akan selamat dan akan kembali menunjukkan gaya bercintanya dengan alam di kemudian hari. Betapa cintanya pada alam telah menuntunnya menemukan loka nan akhirnya memberikan pertolongan nan dibutuhkannya. Itulah bentuk ketegaran dan dedikasi cinta sejati pada alam.



Gaya Bercinta dengan Alam dalam Film Dolphin Tale

Gaya bercinta dengan alam dalam film Dolphin Tale ini menggambarkan bagaimana afeksi nan diberikan manusia pada seekor lumba-lumba nan tak mempunyai ekor mampu membuat lumba-lumba tersebut berenang dan bersemangat kembali. Lumba-lumba nan cerdas itu bisa merasakan ikatan batin nan berusaha dibangun oleh teman-teman manusianya.

Film Dolphin Tale ini juga memperlihatkan bahwa bila ada kemauan, jalan merentas kesuksesan itu selalu terbuka. Gaya bercinta dengan alam nan begitu romantis akan memberikan imbas positif tak hanya pada alam, tapi juga pada manusia. Afeksi nan diberikan manusia pada alam akan dibalas oleh alam dengan estetika dan kebahagiaan serta ketercukupan bahan makanan dan minuman nan higienis dan sehat.



Gaya Bercinta dengan Alam pada Kehidupan Nyata

Film memang banyak nan direkayasa, tapi film nan memperlihatkan kisah konkret gaya bercinta dengan alam nan begitu romantis mampu memberikan inspirasi dan kekuatan bagi penonton buat berbuat nan sama terhadap alam. Para peraih kalpataru, seperti, Maramis Asid, nan menjadi pelindung alam terdepan di daerahnya merupakan contoh aktor konkret nan berani melawan para pengrusak hutan.

Orang-orang seperti Maramis Asid ini sangat sadar bahwa kalau dia tak memperlihatkan gaya bercinta dengan alam dengan baik, maka alam akan murka. Ketika alam murka, manusia niscaya tidak akan mampu melawannya.

Alam memang mempunyai cara tersendiri buat mempertahankan dirinya, tapi bila manusia menunjukkan gaya bercinta nan syahdu, maka alam akan membalasnya dengan limpahan afeksi nan luar biasa juga. Oleh sebab itu, gaya bercinta dengan alam nan serasi ini harus ditumbuhkan kepada anak-anak sedini mungkin agar mereka tumbuh dengan cinta nan utuh kepada alam dan lingkungan sekitarnya.