Buah Salak Bukan Anjing

Buah Salak Bukan Anjing

Pernah makan salak? Niscaya dong. Salak termasuk golongan buah, walaupun warnanya tak seperti buah. Karena kalau kita bilang buah, niscaya bayangannya segar dan berwarna merah atau kuning seperti nan biasa kita bayangkan.

Buah salak tak terkesan segar, sebab memang rasanya juga tak termasuk segar. Apa lagi soal warna, salak berwarna coklat dan kulitnya keras seperti bersisik. Itulah uniknya buah salak. Seandainya kita belum pernah melihat buah salak, kemudian mendengar orang menyebut buah salak, niscaya bayangan buah nan ada dalam pikiran kita melenceng jauh dari salak nan sebenarnya.

Asal tahu saja, buah salak dihasilkan dari pohon salak. Dan nan namanya pohon salak itu, tak kalah serem dengan penampilan buah salak. Pohon salak memiliki pelepah, jadi homogen palem gitu, tetapi nan bikin serem bohon salak ialah durinya. Pohon salak berduri panjang dan tajam.

Terus, jangan membayangkan pohon salak itu dapat dipanjat. Karena pohon salak tak ada nan tinggi sampai perlu memanjatnya. Di kebun salak, begitu biasa orang menyebut loka pohon-pohon salak ditanam, kita bisa melihat buah salak bergelantungan dalam satu mayang nan berisi puluhan buah salak.

Buah salak bahkan bisa menyentuh tanah hingga tertimbun di dalam tanah. Jadi sebelum tampak higienis di toko buah seperti nan kita lihat, asalnya si salak itu kotor belepotan tanah. Mungkin juga sebab itu, buah salak warnanya gelap. Walaupun rupanya seperti itu, banyak nan suka buah ini. Termasuk Anda. Iya, kan? Ngaku saja.

Sekarang aku mau mengajak Anda buat berimajinasi tentang buah ini. Siapa tahu, salah satu hayalan liar kita tentang salak ini bisa menginspirasi Anda di bidang persalakan. Jangan serius, sebab salak nan berikut hanya akan membuat Anda tertawa atau menemukan pencerahan. Tidak ada salahnya kita bertafakur ringan tentang buah salak ini. Di dalam setiap kreasi Tuhan terkandung mutiara hikmah, bila kita mau bertafakur tentang makna-makna nan tersembunyi.



Setelah Ini Orang Rusia Tidak Suka Salak

Saya tak tahu, apa orang Rusia juga makan salak. Tetapi aku yakin, di antara mereka ada nan sudah biasa makan salak juga, sebab buah ini ada di mana-mana. Tetapi buah ini akan sangat dibenci oleh orang Rusia, dan mungkin mereka akan bersumpah buat tak makan buah ini selamanya. Pelopornya dapat Presiden Putin sendiri selaku kepala negara di sana. Mungkin akan memunculkan Perpres dari Putin buat melarang warga Rusia memakan buah salak. Dapat jadi.

Mungkin Anda bertanya, ada apa dengan salak. Dan apa salah salak, sehingga dibenci sedemikian rupa. Baru-baru ini, masih di bulan Mei 2012, belum lama, negara mantan adidaya itu dipermalukan oleh salak. Dipermalukan ke seantero jagad. Seluruh global tahu, bahwa pesawat kebanggaan mereka nan akan dijual ke seluruh dunia, hancur berkeping-keping di Gunung Salak. Padahal itu sedang unjuk kebolehan, sedang promosi, alias demo produk.

Nah, sekarang Anda tahu, kan? Salak ialah nama sebuah gunung di Bogor. Gunung Salak tiba-tiba populer mengalahkan buah salak itu sendiri. Semua televisi sepanjang waktu menyiarkan warta ini secara live . Dan berhari-hari, dan berminggu-mingu. Betapa malunya orang Rusia, pesawat nan dibangga-banggakan ternyata kalah dengan salaknya orang Indonesia.

Apa hikmah dibalik ini? Pikirkan sendiri. Tetapi kalau belum mendapatkan jawabannya, coba ikuti kisah salak nan berikut ini.



Dilihat dari Bentuknya, Salak Tidak Dapat Dimakan

Bentuk buah salak kerucut, kalau bagian kerucutnya ditegakkan, akan menyerupai gunung. Mungkin sebab itu gunung nan ada di wilayah Bogor itu dinamai Gunung Salak. Karena bentuknya seperti salak. Sebagaimana nama gunung batok, nan bentuknya menyerupai batok kelapa. Dan juga gunung perahu, nan bentuknya mirip dengan perahu, juga gunung dengan namanya nan lain.

Melihat bentuknya, salak tak dapat dimakan. Siapa mau makan gunung. Tetapi walaupun tak begitu, memang buah salak seperti tak dapat dimakan kalau dilihat dari bentuknya sekilas. Untuk memakan buah salak, kadang tangan menjadi korban, sebab kulitnya nan tajam bisa melukai jari, walaupun ringan.

Cara membuka kulit salak, tak baik menggunakan ujung jari, dapat menyakiti kuku kesayangan Anda. Sebaiknya, buah salak dijepit dengan kedua pangkal ibu jari. Dan ditekan keras. Salak akan pecah, dan kulit akan mengelupas dengan mudah.



Buah Salak Bukan Anjing

Biarlah anjing menyalak kafilah tetap berlalu. Itu pepatah kita, kalau pepatah barat, anjing menyalak tak menggigit. Baik orang kita, maupun orang barat, sama-sama tak peduli sama anjing. Walaupun sebenarnya kelihatan juga, banyak di antara kita dan mereka nan takut sama anjing. Coba baca lagi dua pepatah tadi. Adapun dikatakan kafilah tetap berlalu, dan dikatakan tak menggigit, itu buat memberi motivasi kepada orang nan takut pada anjing.

Salak bukan anjing, walupun anjing suka menyalak. Buah salak sekalipun tampilan luarnya gelap dan kurang ramah, tetapi dalamnya putih. Beda dengan anjing, sekalipun bulunya putih tetap anjing juga. Bagaimana nasibnya orang Rusia tadi dengan salak bukan anjing nan kita bahas sampai di sini. Apakah Anda sudah membaca informasi imajinatif nan tersirat? Semoga saja belum.



Ternyata Salak ialah Buah nan Taat

Kata salak sebenarnya memiliki kecenderungan dengan bahasa Arab ‘salaka” nan artinya mengikuti jalan. Dari kata salaka inilah nan kemudian menjadi istilah salik dan istilah suluk buat orang-orang kudus nan sedang menjalankan amalan tasawuf. Sedangkan tujuan mereka ialah menjadi orang sufi yaitu orang nan selalu menjaga kebersihan hatinya. Terutama membersihkan hati dari sifat-sifat anjing nan tercela.

Karena menurut hadits Nabi, anjing tak akan masuk rumah (hati) nan ada anjingnya. Sehingga orang-orang nan sedang suluk itu senantiasa berdzikir kepada Allah, agar hatinya tak kemasukkan sifat anjing. Jadi, orang salik nan menjalankan suluk tadi ialah hamba Allah nan senantiasa menjaga ketaatan kepada Allah.

Negara kita Indonesia ini, memiliki jumlah umat Islam terbesar di dunia. Dan sebagian besarnya berfaham tasawuf, menjalankan thoriqot bagi nan mampu, dan nan tak mampu tetap berfaham bahwa tasawuf itu baik.



Semoga Ada Konklusi tentang Kasus Salak ini

Peristiwa hancurnya pesawat Sukhoi Super Jet 100 di Gunung Salak Bogor (Rabu, 9 Mei 2012) ialah sebuah peristiwa tragis nan besar. Segala peristiwa, ada nan menciptakan. Siapa lagi kalau bukan Tuhan. Sedangkan setiap kejadian nan diwujudkan oleh Tuhan itu mengandung informasi nan tersembunyi. Seperti sering kita bilang, setiap kejadian itu ada hikmahnya.

Uraian di atas, silakan dibaca berulang ulang-ulang, barangkali Anda bisa menemukan keterkaitan nan tak masuk akal. Karena nan namanya firasat itu, tak harus masuk akal. Yang ada, hanya percaya atau tak percaya, belive or not . Berikut ini, kami akan mengantarkan konklusi buat menjadi hikmah nan dapat diambil pelajarannya.

Buah salak buah kedondong, jangan menolak dong!

  1. Sukhoi melawan salak, sukhoinya nan kalah.
  2. Rusia negara besar dan maju, Indonesia belum seperti Rusia.
  3. Tetapi, ibarat salak, Indonesia kita ini hebat. Buktinya kebangaan Rusia hancur di Gunung Salak.
  4. Karena salak bukan anjing, walaupun tampaknya jelek, tetapi menyimpan kesucian. Seperti buah salak nan kulitnya kasar, dalamnya halus dan nan dimakan dalamnya itu berwarna putih. Seperti putihnya rona bendera Indonesia.
  5. Bagi bangsa Indonesia tak usah kecil hati, walupun belum dapat maju seperti Rusia dan negara besar lainnya. Karena bukankah salak itu identik dengan suluk. Asal tetap taat kepada Tuhan sebagaimana nan diabadikan dalam dasar negara yaitu Pancasila. Di mana sila tertingginya ialah Ketuhanan Yang Maha Esa. Asal tetap taat kepada Tuhan sebagaimana salak, bangsa Indonesia akan maju di atas bangsa-bangsa lain di dunia.

Demikian hikmah buah salak buat menjadi renungan ringan untuk kita bersama. Semoga Allah memberi petunjuk nan mudah, dan kita bisa mengikuti petunjuk itu di setiap kejadian nan kita alami... Aamiin.