Biota nan Unik

Biota nan Unik

Memangnya ada gunung berapi bawah bahari ? Mungkin pertanyaan tersebut muncul pula di benak Anda. Rasa penasaran tentang apa itu dan bagaimana gunung merapi nan berada di bawah bahari semakin menyeruak. Terlebih setelah baru-baru ini Gunung Merapi nan terletak di Magelang, Jawa Tengah meledak. Lantas, apakah juga dapat meletus gunung barah di bawah air tersebut?



Di Indonesia

Selain di darat, di Indonesia ternyata banyak terdapat gunung berapi bawah bahari nan cukup masif pergerakannya. Meski terletak dibawah bahari bukan berarti tidak mesti diperhatikan. Sebaliknya, keberadaan gunung barah dibawah laut, dapat menimbulkan guncngan gempa nan dahsyat dan berpotensi mengakibatkan tsunami.

Di kepulauan Sangihe, Talaud, Sulawesi Utara misalnya, tim peneliti gabungan dari Indonesia-Amerika menemukan gunung berapi bawah bahari nan aktif dengan ketinggian 3.400 meter. Gunung tersebut dinamakan Kawio Barat sebab lokasinya nan dekat dengan pulau Kawio, nan terletak di sebelah barat kepulauan Sangihe.

Di seputar gunung terdapat jutaan spesies unik dan langka serta titik-titik nan merupakan sumber panas bumi. Penelitian tersebut merupakan nan pertama di global sebab menggunakan peralatan nan super canggih.



Penelitian Gunung Bawah Laut

Gabungan perlatan dari kapal Oekanos dari Amerika Perkumpulan dan Baruna Jaya IV dari Badan Riset Kelautan dan Perikanan (BRKP) milik Indonesia. Kedua kapal tersebut nan dilengkapi dengan robot berkamera berresolusi tinggi nan disebut remote operated vehicle (ROV) mampu menemukan sumber geothermal dan biota bawah bahari nan unik tersebut.

Mengapa disebut canggih? Karena para peneliti tak mesti berada di atas kapal loka penelitian berlangsung, melainkan berada di laboratorium penelitian di Jakarta dan Seattle, AS. Upaya pencarian tersebut hanya dilakukan oleh beberapa orang saja diatas kapal.

Dimana berbagai aktifitas gunung berapi bawah bahari itu mampu dihadirkan visualnya oleh robot kecil dan mengirimkannya ke Jakarta dan AS lewat satelit. Sebagaimana diungkapkan oleh salah seorang peneliti dari AS, Jeremy Potter, bahwa hasil pemotretan tersebut diterima secara langsung video dan suaranya oleh expedition command centre.

Penelitian buat menyingkap rahasia gunung berapi bawah bahari ini dilakukan oleh 20-an ilmuan dari Indonesia dan 8 ilmuan AS, nan ekspedisinya dimulai sejak 24 Juni sampai 14 Agustus 2010. Hasil riset tersebut belum diputuskan apakah kenyataan tersebut baru pertama kali ditemukan, atau sudah ada di loka nan lain.



Biota nan Unik

Para peneliti menyimpulkan bahwa gunung berapi bawah bahari tersebut jika meledak berpotensi besar bisa menimbulkan tsunami. Yang dahsyat, gunung barah tersebut memiliki cerobong dengan suhu sangat ekstrem, mendekati suhu wedhus gembel-nya Merapi, yakni antara 300-400 derajat celsius.

Dijelaskan lebih lanjut, bahwa pendinginan mendadak nan dapat terjadi sembarang waktu bisa menimbulkan endapan nan membentuk cerobong. Hal tersebut menyebabkan keadaan suhu air bahari di sekitar nan tidak terlampau dingin dan juga tidak terlampau panas.

Sehingga mengakibatkan beberapa biota seperti cacing, udang, kepiting dan ikan nan hayati disekitar gunung barah tersebut memiliki rona nan unik dan tidak lazim. Biasanya rona mereka dapat sangat mencolok sebab pengaruh suhu tadi.

Gunung berapi bawah bahari juga tidak hanya ditemukan di Talaud, di Bima, Nusa Tenggara Barat juga ditemukan gunung barah aktif nan hanya terdapat di kedalaman 100-200 meter saja. Dapat dibayangkan bagaimana jika meletus? Namun demikian, kita patut bangga dengan berbagai potensi dan kekayaan alam, termasuk gunung barah bawah bahari di negeri ini.