Puisi Guru Tentang Guru Pun Tetap Belajar

Puisi Guru Tentang Guru Pun Tetap Belajar

Puisi guru biasanya dibuat buat menunjukkan perasaan penulis terhadap jasa guru. Hal itu dikarenakan guru merupakan sosok nan sangat berjasa dalam hayati kita. Menjadi apa kita saat ini, tentu ada peran guru selain orangtua dan kita sendiri. Itulah mengapa banyak orang nan membuat puisi guru.

Guru ialah orangtua kedua bagi kita. Jika di rumah, kita punya ayah dan ibu, di sekolah kita punya bapak dan ibu guru. Mereka menyayangi kita seperti orangtua kita di rumah. Mereka membimbing dan mendidik kita. Mereka pun memberikan ilmu nan mereka miliki dengan asa anak didiknya menjadi orang-orang nan berhasil.

Dengan demikian, mereka tentu akan menjadi orang nan bermanfaat bagi bangsa dan negaranya. Jadi, jelas bahwa banyak sekali jasa guru dalam hayati kita. Kita tak akan bisa menghitungnya. Coba renungkanlah isi puisi guru berikut ini.

Jasa Seorang Guru

(Gita Nur Fikri)

Guru…
Engkaulah nan mengajarku
Dan mendidikku
Serta memberi ilmu

Guru…
Kau mengajarku tanpa putus asa
Sekalipun engkau lelah

Guru...
Terimalah
Terima kasihku lewat bait puisiku
Maafkan aku
Karena tak dapat membalas jasamu

Guruku…

Puisi guru nan ditulis oleh Gita Nur Fikri tersebut menunjukkan bahwa guru memiliki peran nan sangat besar dalam hayati penulis. Guru telah mengajar, mendidiknya, serta memberikan ilmu. Guru melakukan itu semua tanpa kenal lelah. Guru begitu berjasa buat hidupnya sehingga terciptalah puisi guru tersebut sebagai bentuk rasa terima kasih penulis buat gurunya.



Puisi Guru Tentang Guru Sebagai Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Anda tentu pernah mendengar ungkapan “Guru ialah pahlawan tanpa tanda jasa.” Arti dari ungkapan itu ialah bahwa guru tak pernah meminta imbalan atas apa nan telah mereka berikan buat anak didiknya. Mereka memberikan ilmu nan mereka miliki dengan sepenuh hati dan hanya berharap bahwa anak didiknya akan menjadi orang nan sukses di masa depannya. Berikut ini puisi guru nan menunjukkan bahwa guru ialah pahlawan tanpa tanda jasa.

Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

(Indar Rosanti)

Niatmu nan tulus dan suci
Mengantarkanmu datang ke sekolah ini
Lelah
Dahaga
Tak penah kau pedulikan
Demi kemajuan anak didik

Kesabaranmu memberikan ilmu
Sangat berarti bagi kami buat bangkit dan maju
Kasih sayang
Pengorbanan
Dan perjuanganmu
Membuatku ingin sepertimu guru

Satu katamu membawa seribu kesempatan
Satu senyummu memberi sejuta kenangan
Nasihatmu ialah peringatan
Doamu memberikan sebuah harapan

Guruku…
Dirimu sosok nan mulia
Kau mengajarkanku tentang dunia

Darimu…
Semua asa dan cita mampu tercipta
Sungguh engkau pahlawan tanpa tanda jasa

Ada lagi puisi guru nan berisi tentang guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.

Puisi Ibu Guru

(Muhammad Yasri)

Jasamu tidak pernah engkau ingat
Tak pernah engkau pinta
Oh ibu guruku
Teringat akan senyumanmu saat saya khilaf
Senyuman peringatanmu

Wajahmu nan begitu berseri
Seakan akan mengerti maksud dari hatiku ini
Tiada loka saya mencurahkan perasaanku selain padamu
Oh ibu guruku

Ibu, engkau memang benar,
Engkau memang pahlawan tanpa tanda Jasa
Engkau mengajarkanku membaca dengan penuh keikhlasan
Engkau membimbingku dengan penuh perhatian
Hingga saya mampu melantunkan kata-kata seperti ini

Jasamu begitu besar
Begitu bermakna
Oh ibu guruku
Aku sangat ingin memberikanmu sesuatu saat engkau jauh
Saat saya tidak lagi kau bimbing
Namun akan selalu kuingat paras berserimu..

Percayalah sungguh akan sangat bermakna hidupmu ibu
Jadilah selalu orang nan mengajarkan kami membaca
Sungguh kami akan selalu menodakanmu
Kami akan selalu mengenangmu dalam setiap langkahku
Oh ibu guruku...



Puisi Guru Tentang Rasa Terima Kasih Untuk Guru

Atas jasa nan begitu besar, kita tentu patut berterima kasih buat para guru. Salah satu cara buat menunjukkan rasa cinta kita ialah melalui sebuah puisi. Berikut ini beberapa puisi guru nan isinya tentang rasa cinta seorang siswa buat gurunya.

Guruku

(Nia Kania A. A.)

Engkau Guruku nan lahir dari ketulusan dan jiwa luhur
Membimbingku menatap luasnya ilmu dan dalamnya pengetahuan
Menuntunku dalam ketakwaan, kesopanan, kesusilaan dan adab nan luhur
Engkau mengajarkan tutur kalimat latif nan lembut
Menaburkan benih-benih kasih nan tiada lelah

Guruku,
Engkau ialah penumbuh kuat sayapku agar dapat terbang jauh menuju luasnya dunia
Engkau ialah obor dikala gelap pengetahuanku menemui kepekatan
Enam tahun sudah saya menimba ilmu
Enam tahun sudah saya dan teman-temanku kau tuntun dengan kesucian jiwamu
Setiap lembar kertas kutulis darimu buat bekal menyongsong masa depan
Agar saya dan teman-temanku kuat menapak mantap meraih kemenangan

Kini saatnya kuucapkan rasa terima kasihku nan tiada tara
Kupersembahkan hadiah sebait puisi untukmu
Agar menjadi kenangan diantara kita bahwa pernah terjalin sebentuk kasih
Perpisahan ini bukanlah putusnya interaksi kita
Tetapi saya ingin melangkah menuju jenjang nan lebih tinggi
Aku akan selalu mengenangmu seputih jiwamu
Semoga Allah membalas semua kebaikan dan kebijaksaanmu
Semoga Allah membalas semua ketulusanmu dan pengabdianmu

Bacalah puisi guru tersebut dengan sepenuh hati. Anda tentu akan merasa bahwa kita tentu akan mencintai guru kita atas apa nan sudah mereka lakukan buat kita. Puisi guru tersebut bisa mewakili rasa terima kasih kita buat guru.

Guruku

(Michael C. Kosasih)

Bagaikan cahaya di gelap malam
Bagaikan tetes embun di padang gersang
Kehadiranmu …
Leburkan ilmu dalam benakku

Guruku …
Kasih sayang
Ketulusan
Kelembutanmu …
Tanpa pamrih
Kau membimbingku
Dari tidak tahu apa-apa
Kini saya hampir tahu segalanya

Guruku ...
Padamu saya berguru
Padamu saya meniru

Puisi Buat Guruku

(Annida Miftakhul Farodisa)

Oh guru...
Engkau pahlawanku...
Engkau bungaku...
Engkau penyejuk hatiku...

Oh guru...
Engkau bak hujan...
Yang kadang-kadang turun...
Karena kepintaranmu...

Oh guru....
Aku dapat pintar...
Karena ilmu nan kau berikan...

Oh guru...
Aku tak dapat membalas kebaikanmu...
Karena kau pantas disebut...
Dengan pahlawan tanpa tanda jasa...

Dari puisi-puisi tersebut, jelaslah terlihat bahwa banyak hal nan telah dilakukan oleh guru sehingga anak didiknya berhasil. Tanpa kenal lelah, guru berusaha memberikan semua ilmu nan dimilikinya dan mengajarkannya kepada anak didiknya. Jadi, sudah jelas bahwa setiap anak didik harus berterima kasih kepada gurunya. Salah satu bentuk terima kasih nan dapat dilakukan oleh anak didik ialah dengan membuat puisi guru.



Puisi Guru Tentang Guru Pun Tetap Belajar

Seorang guru pun harus tetap belajar. Itu sebab ilmu selalu berkembang dan guru pun harus terus berkembang mengikuti perkembangan ilmu. Berikut ini puisi guru nan ditulis oleh Kahlil Gibran.

Guru

(Kahlil Gibran)

Barang siapa mahu menjadi guru,
biarkan dia memulai mengajar dirinya sendiri
sebelum mengajar orang lain,
dan biarkan dia mengajar dengan teladan
sebelum mengajar dengan kata-kata.

Sebab mereka nan mengajar dirinya sendiri dengan memperbetulkan perbuatan-perbuatannya sendiri
lebih berhak atas penghormatan dan kemuliaan
daripada mereka nan hanya mengajar orang lain
dan memperbetulkan perbuatan-perbuatan orang lain.

Jadi, semangatlah terus para guru. Jangan menyerah dan teruslah belajar.
Ajari kami dengan ilmu-ilmumu sehingga kami menjadi orang-orang nan akan membanggakanmu.
Terima kasihku untukmu lewat puisi guru.