Cerita Kapal Nabi Nuh

Cerita Kapal Nabi Nuh

Kapal Nabi Nuh merupakan salah satu peninggalan zaman kenabian nan hingga kini masih meninggalkan misteri terdalamnya. Kapal Nabi Nuh benar-benar fenomenal. Diketahui oleh hampir semua umat lintas beragama. Mereka meyakini kebenaran cerita dari kapal Nabi Nuh nan hingga masih terasa hangat buat dibicarakan.

Kapal Nabi Nuh tentu saja hadir pada zaman Nabi Nuh. Nuh ialah nama salah satu Nabi. Berdasarkan urutannya, Nuh ialah nabi ke tiga, setelah Adam, Idris lalu Nuh. Nabi Nuh banyak diceritakan dalam Taurat, Alkitab dan Al-Qur'an. Di dalam Al-Qur'an, Nabi Nuh diceritakan memiliki empat orang anak laki-laki. Mereka ialah Kan'an, Sam atau Sem, Ham, dan Yafet. Keempat anak Nabi Nuh itulah nan nantinya ikut "meramaikan" perjalanan cerita Nuh sebagai seorang Nabi.

Bukan hanya oleh umat muslim cerita tentang kapal Nabi Nuh ini diperbincangkan. Mereka nan datang dari umat ajaran agama lain juga mengenal dan mengakui bahwa kapal Nabi Nuh itu ada dan tetap menjadi misteri. Kemisteriusan kapal Nabi Nuh hingga kini masih tetap "awet". Sempat dicurigai terkuak, namun kemudian kembali tenggelam oleh fakta nan tak mendukung.

Para ilmuwan nan datang dari berbagai belahan negara merasa ada sesuatu nan perlu digali perihal cerita kapal Nabi Nuh ini. Mereka berbondong-bondong memecahkan sebuah cerita nan menurut mereka ialah "kasus". Sebuah kasus fenomenal nan dari zaman dulu hingga kini masih tetap memiliki aura rahasia nan kuat.



Kapal Nabi Nuh - Kisah Tentang Nabi Nuh

Bercerita tentang Nabi Nuh, ada satu hal nan tak pernah lepas dari itu semua, yaitu cerita mengenai kapal Nabi Nuh. Cerita tentang kapal Nabi Nuh ini menjadi cerita sepanjang masa nan masih menyimpan segudang misteri.

Dalam ajaran Islam, kapal Nabi Nuh merupakan saksi bisu perjalan Nabi Nuh buat menyampaikan ajaran dari Allah. Nabi Nuh diperintahkan Allah buat membimbing kaum Bani Rasib. Jeda keberadaan Nabi Nuh dengan Nabi Adam menurut cerita dari Ibnu Abi Hatim ialah 10 generasi.

Dari cerita Ibnu Abbas, usia Nabi Nuh ketika Allah mengutusnya buat membimbing kaum Bani Rasib ialah 480 tahun. Waktu nan dibutuhkan Nabi Nuh buat membimbing kaumnya juga sangat panjang. Nabi Nuh menghabiskan waktu hidupnya selama kurang lebih lima abad buat berdakwah. Kapal Nabi Nuh ialah uoaya terakhir dari Nabi Nuh buat meyakinkan kaumnya nan bebal.

Perjuangan Nabi Nuh dimulai ketika cerita pelanggaran nan dilakukan Nabi Adam berlanjut. Sebelum Nabi Nuh dihadirkan ke dunia, hiduplah lima orang laki-laki taat dan shaleh. Mereka ialah Wadd, Suwa', Yaghuts, Ya'uq dan Nasr. Cerita kellima laki-laki taat dan saleh inilah nan nantinya berakhir pada cerita pembuatan kapal Nabi Nuh nan cukup fenomenal itu.

Kelima lelaki itupun meninggal. Sebagai penghormatan terhadap mereka, orang-orang beramai-ramai membuat patung dari kelima lelaki itu. Keberadaan lima patung lelaki shaleh itu bertahan dari generasi ke generasi. Perubahanpun kemudian terjadi. Patung nan semula hanya sebagai bentuk penghormatan, berubah menghadirkan dongeng-dongeng dan cerita fiktif nan akhirnya membuat asumsi bahwa patung-patung itu bertuah.

Nuh ialah satu di antara orang-orang tersebut nan tak terpengaruh dengan keadaan di sekitarnya. Nuh pun diutus Allah buat membimbing orang-orang tersebut. Nuh memulai tugas nan diberikan kepadanya dengan memberikan berbagai pengertian. Usaha Nabi Nuh buat memberikan pengertian kepada umat menemui banyak hambatan. Ia kesulitan dan pada akhrinya dibangunlah kapal Nabi Nuh sebagai upaya terakhirnya.

Pengertian nan disampaikan Nabi Nuh ialah tentang betapa hanya Allah nan patut disembah, tak patung-patung itu ataupun nan lain. Nabi Nuh menjelaskan bahwa nan mereka lakukan selama ini ialah kekeliruan. Bahwa akan ada imbalan buat setiap kebaikan dan ganjaran buat setiap kejahatan, yaitu surga dan neraka.

Perjuangan Nuh buat meyakinkan kaumnya sangat berat. Nuh, bahkan, hampir berputus harapan dengan konduite kaumnya. Bukannya mendengarkan apa nan dikatakan Nuh, kaumnya itu justru mendapatkan penghinaan, ejekan, dan makian. Kesabaran Nabi Nuh benar-benar diuji. Nabi Nuh pun meminta pertolongan Allah. Dia berdoa dan memohon petunjuk. Petunjuk dari Allah nan diminta oleh Nabi Nuh ialah berupa kapal Nabi Nuh nan terkenal hingga kini.



Cerita Kapal Nabi Nuh

Doa Nabi Nuh didengar Allah. Allah memerintahkan Nabi Nuh buat membuat sebuah kapal dengan ukuran besar. Kapal tersebut nantinya akan digunakan Nabi Nuh dan kaumnya nan beriman buat menyelamatkan diri dari badai besar nan telah dijanjikan Allah. Kapal itulah nan dikenal luas oleh masyarakat sebagai kapal Nabi Nuh.

Kapal Nabi Nuh mulai dikerjalan. Nabi Nuh dibantu oleh para pengikutnya. Mereka mulai mengumpulkan bahan nan akan digunakan dan merakitnya siang dan malam. Untuk menghindari dari orang-orang pembangkang, Nabi Nuh dan para pengikutnya sengaja membuat kapal besar di loka nan tak terlalu ramai dan jauh dari peradaban.

Hal itu ternyata tak membantu, dalam proses pembuatan kapal Nabi Nuh orang-orang itu tetap mengejeknya. Mengatakan jika Nabi Nuh sebenarnya bukan nabi, sebab nabi tak mungkin menjadi tukang kayu. Ejekan orang-orang itu tak memudarkan semangat Nabi Nuh dan kaumnya. Mereka terus menyempurnakan kapal tersebut.

Setelah kapal Nabi Nuh selesai, Nabi Nuh kembali menerima wahyu dari Allah. Allah memerintahkan Nabi Nuh beserta kaumnya buat menaiki kapal tersebut. Allah juga memerintahkan Nabi Nuh buat mengikutsertakan sepasang binatang-binatang nan ada di muka bumi. Sesaat setelah memerintahkan Nabi Nuh dan sesaat setelah Nabi Nuh beserta kaumnya naik ke atas kapal, secara tiba-tiba air mengalir deras dari semua penjuru.

Pemandangan menyedihkan tergambar jelas di bawah kapal Nabi Nuh nan besar dan megah. Orang-orang pembangkang itu berusaha sekuat tenaga menyelamatkan diri. Di antara orang-orang tersebut, Nabi Nuh melihat Kan'an, anaknya. Nabi Nuh ingin anaknya selamat, ia mengajak Kan'an buat bertobat dan kembali ke jalan nan benar. Kan'an menolak. Ia lebih memilih buat berlindung di atas sebuah bukit.

Jika Allah sudah berkendak, setinggi apapun bukit nan digapai Kan'an, ia pun tetap terjatuh. Kan'an hilang ditelan gulungan air nan besar bersama orang-orang kafir. Setelah semua orang kafir itu habis dimangsa air, seketika air besar itu menyurut. Musibah besar itu benar-benar hanya menyisakan Nabi Nuh beserta orang-orang nan bertakwa. Kapal Nabi Nuh menyelamatkan nyawa Nabi Nuh dan pengikutnya. Kapal Nabi Nuh juga diceritakan berlabuh di atas Bukit Judie.

Hingga kini, keberadaan kapal Nabi Nuh masih menjadi misteri. Penelitian dan pencarian dimana letak kapal Nabi Nuh sesungguhnya terus dilakukan oleh para ilmuwan selama beberapa tahun. Namun, hasil nan niscaya masih diragukan. Beberapa pakar mengaku telah menemukan bangkai kapal Nabi Nuh, tapi lagi-lagi itu masih belum dapat menjawab rasa penasaran masyarakat luas tentang keberadaan kapal Nabi Nuh nan sesungguhnya.