Perkembangan Kebudayaan di Indonesia

Perkembangan Kebudayaan di Indonesia

Indonesia ialah negara nan sangat kaya baik dari segi alam maupun suku budaya nan ada. Kita patut berbangga menjadi bangsa ini sebab kekayaan alam dan suku budaya nan beragam. Segala usaha harus kita lakukan buat melestarikannya agar tetap bisa diwariskan buat anak cucu dan generasi nan akan datang.



Beragam Suku nan Ada di Indonesia

Negara nan terdiri dari ribuan pulau membuat Indonesia terdiri dari majemuk suku budaya. Ada banyak suku nan mendiami berbagai wilayah di tanah air ini. Hingga pelosok-pelosok, terdapat lebih dari seribu suku bangsa nan ada di Indonesia. Setiap suku memiliki keanekaragaman masing-masing. Beberapa suku nan ada di Indonesia antara lain ialah sebagai berikut.

  1. Pulau Sumatera. Di Pulau Sumatera ada suku Aceh, Batak, Gayo, Komering, Mentawai, dan masih banyak lagi suku lainnya.

  2. Pulau Jawa. Di pulau ini, Anda dapat menemukan suku Jawa, Badui, Betawi, Bawean, Tengger, Sunda, dan lain-lain.

  3. Pulau Kalimantan. Di Kalimantan, tinggal suku Dayak, Pontianak, Limbai, Bawo, Kutai, Tunjung, Bakung, dan lain sebagainya.

  4. Pulau Bali dan Nusa Tenggara. Di kedua pulau ini terdapat suku Bali, Kore, Sumbawa, Sasak, Flores, dan lain-lain.

  5. Pulau Sulawesi. Di Pulau Sulawesi, Anda akan menjumpai suku Gorontalo, Sangir, Minahasa, Bajau, Makasar, dan suku-suku lainnya.

  6. Pulau Maluku. Pulau Maluku dihuni oleh berbagai suku, seperti Buru, Aru, Ambon, Pagu, Ternate, Tidore, Seram, dan lain-lain.

  7. Pulau Irian Jaya. Di pulau nan sering disebut juga dengan Papua ini ditinggali oleh suku Asmat, Aero, Gebe, Sawung, Sentani, Sawuy, Dani, dan masih banyak lagi suku-suku lainnya.


Keragaman Budaya

Keragaman suku juga disertai dengan keragaman budaya. Itulah nan membuat suku budaya Indonesia sangat dikenal bangsa lain sebab budayanya nan unik. Berbagai bidang budaya mewarnai keragaman suku ini.

Anda dapat menemukan rumah adat nan berbeda buat setiap suku dengan karakteristik khasnya masing-masing. Beberapa nama rumah adat tersebut, seperti Rumah Joglo (Jawa Barat), Rumah Gadang (Sumatera Barat), Rumah Anjung (Sulawesi Utara), Honai (Papua), dan lain sebagainya.

Di bidang seni, keragaman tampak pada berbagai tarian daerah nan menarik, lagu daerah dengan bahasanya masing-masing, berbagai alat musik. Semua ini semakin menambah kekayaan bangsa ini.

Berbagai suku bangsa ini dengan keragamannya dapat menjadi media promosi nan menarik dalam meningkatkan pariwisata di berbagai daerah. Tarian, seperti Jaipongan, Saman, Pendet, Kecak, dan lain-lain memiliki daya tariknya masing-masing buat para wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

Keragaman suku budaya ini harus dilestarikan. Tantangan terberat ialah menghadapi era globalisasi ini di mana banyak orang nan menganggap bahwa semua nan berbau tradisional sudah ketinggalan jaman. Sudah saatnya kita sebagai warga negara Indonesia turut melestarikan suku budaya nan ada.



Perkembangan Kebudayaan di Indonesia

Kebudayaan di Indonesia semakin hari semakin terkikis. Masyarakat Indonesia semakin terpengaruh oleh kebudayaan luar melalui perkembangan teknologi nan semakin canggih ini, sehingga melupakan kebudayaan sendiri.

Pelajaran tentang kebudayaan hanya didapatkan di sekolah saja. Itu pun hanya teori saja nan diterima oleh para siswa, prakteknya jarang. Jadi, nan diterima oleh para siswa tentang kebudayaan Indonesia tetap kurang.

Pelajaran dari luar sekolah lebih berpengaruh pada seseorang dari pada pelajaran nan diterimanya di bangku sekolah. Untuk itu, perlu adanya dukungan dari luar sekolah buat membantu seseorang mempelajari kebudayaan Indonesia.

Misalnya, pendidikan bahasa daerah nan dipelajari di sekolah tak bisa dipraktekan oleh seorang siswa apabila di luar sekolahnya dia tak menggunakan bahasa daerah tersebut.

Begitu juga tentang kebudayaan di Indonesia. Kebudayaan Indonesia semakin hilang di telan waktu. Penyebabnya sebab perkembangan zaman nan memengaruhi masyarakat Indonesia dari kebudayaan luar nan banyak masuk ke Indonesia.

Hal tersebut menjadikan masyarakat Indonesia melupakan kebudayaan sendiri. Pengaruh dari luar memang sangat kuat buat mempengaruhi kebudayaan nan ada di Indonesia.

Memang perkembangan zaman itu bisa mengubah suatu negara dan masyarakatnya sendiri. Akan tetapi, perubahan tersebut harus dibarengi dengan norma-norma dan kebudayaan nan berlaku di negara ini.

Pengaruh atau kebudayaan dari luar nan masuk ke Indonesia harus disaring terlebih dahulu. Sine qua non penyeleksian, mana nan baik dan mana nan jelek buat kemajuan negara ini. Jangan asal menerima begitu saja pengaruh atau kebudayaan dari luar.

Perkembangan teknologi nan semakin canggih, membuat kebudayaan dari luar Indonesia masuk dan perkembang. Dalam berbagai bidang, pengaruh dari luar itu ada, bahkan sampai mengubah sistem nan telah berlaku di negara ini.

Dalam bidang kebudayaan saja, banyak hal nan berubah sebab perkembangan zaman tersebut. Kebudayaan tradisional, mulai dari bahasa, suku, adat istiadat, tarian, pakaian, rumah adat, dan lain sebagainya, mulai sporadis dipelajari dan dihapal oleh masyarakat, terutama generasi mudanya.

Pelajaran nan diterima di global pendidikan tak cukup buat membuat para generasi muda mencintai dan menghapal kebudayaan sendiri. Hal tersebut sebab pengaruh dari kebudayaan luar tadi nan masuk ke negara ini.

Bahasa daerah saja sudah sporadis didengar dari para generasi muda. Mereka lebih memilih berbahasa Indonesia dan bahasa asing. Menurut mereka itu lebih gaul dan modern.

Berbahasa asing boleh saja, tapi bukan berarti melupakan bahasa daerah sendiri. Apabila bahasa daerah terus menerus dilupakan, maka lama-lama akan hilang dan punah sebab tak ada lagi orang nan memakai bahasa daerah tersebut.

Begitu juga dengan kebudayaan lainnya. Sandang dan tarian tradisional sudah sporadis dipakai dan dipentaskan di depan umum. Sekarang orang-orang lebih tertarik memakai baju nan modelnya lebih modern dan menarikan tarian-tarian modern dari pada menampilkan baju dan tarian tradisional.

Masyarakat lebih tertarik buat mempelajari budaya dari luar dari pada budaya negara sendiri. Alasannya, agar tak ketinggalan zaman dan lebih gaul, menurut anak zaman sekarang.

Mengenal budaya sendiri dan mempraktekkannya di dalam sebuah pentas seni, seharusnya menjadi kebanggaan bagi masyarakat sendiri. Sebenarnya, negara nan maju ialah negara nan mencintai dan mengharagai kebudayaannya sendiri.

Apabila kita tak menghargai kebudayaan sendiri, bagaimana kita bisa menghargai diri sendiri di luar sana. Kebudayaan dalam negeri seharusnya menjadi kebanggaan bagi masyarakat Indonesia di global internasional sana.

Orang asing nan berkunjung ke Indonesia saja ingin mengetahui dan mempelajari kebudayaan Indonesia sebab mereka tertarik pada kebudayaan nan ada di Indonesia. Akan tetapi, mengapa penduduk pribuminya sendiri malah malas dan gengsi buat mempelajari kebudayaan sendiri.

Bagaimana masyarakat Indonesia memperkenalkan budaya sendiri di kancah internasional apabila masyarakatnya sendiri kurang pengetahuannya tentang kebudayaan sendiri.

Untuk itu, kebudayaan nan ada di Indonesia ini, perlu dirawat dan dilestarikan oleh masyarakatnya sendiri. Kalau bukan masyarakat sendiri sudah tak bisa melestarikan kebudayaan tersebut, maka kebudayaan itu akan hilang bersamaan dengan hilangnya para pewaris ilmu budaya.

Banyak cara nan bisa dilakukan buat melestarikan kebudayaan tradisional. Dengan mempelajarinya dan tentu saja dengan mempraktekkannya. Selain itu, mewariskan ilmu budaya tradisional kepada para generasi muda sejak usia dini, sehingga mereka mencintai kebudayaan sendiri.

Meskipun pengaruh kebudayaan dari luar mempengaruhi mereka, tapi sebab sejak usia dini sudah ditanamkan cinta kebudayaan sendiri, maka dengan sendirinya mereka akan menyaring kebudayaan dari luar.

Setelah kebudayaan dari luar tersebut disaring, maka kebudayaan tersebut bisa dijalankan sinkron dengan kebiasaan dan kebudayaan nan berlaku di Indonesia. Jadi, meskipun kebudayaan dari luar masuk, kebudayaan sendiri tak dilupakan.

Selain itu, dengan menampilkan kebudayaan daerah di pentas seni lebih sering, bisa membantu melestarikan kebudayaan Indonesia. Menjadikan baju adat sebagai baju buat acara resmi, juga merupakan salah satu cara buat tetap melestarikan kebudayaan Indonesia.

Suku budaya nan ada di Indonesia memang berbeda-beda, tapi bukan berarti dengan disparitas tersebut Indonesia menjadi terpecah belah. Justru dengan disparitas tersebut, masyarakat Indonesia bisa manunggal buat saling melestarikan kebudayaan Indonesia.

Kerja sama anatara suku nan satu dengan nan lainnya buat melestarikan budaya nan ada di negeri ini. Jangan saling menghina atau menjelekkan kebudayaan dari daerah nan berbeda budaya. hal tersebut bisa menimbulkan perpecahan antar suku budaya.

Untuk itu, berpegang teguh pada slogan nenek moyang negara Indonesia, yaitu