Praktek-praktek Humas Tempo Dulu

Praktek-praktek Humas Tempo Dulu

Humas tumbuh dari kebudayaan masyarakat dalam memperoleh sesuatu. Sesuatu itu dapat berpentuk barang, jasa, nama baik, dan lain sebagainya. Istilah humas ( public relation ) baru dikenal dalam peradaban manusia di abad 20. Sejarah humas nan terlupakan ini bisa Anda lihat dari beberapa peristiwa krusial di masa lalu. Peristiwa nan tiada lain merupakan teknik-teknik humas pada masa lalu.



Pengertian Humas

Humas nan saat ini berkembang tiada lain ialah hasil pengembangan praktek-praktek humas di masa lalu. Pentingnya pencitraan ternyata memang sudah ada sedari dulu. Hanya saja Anda tak menyadarinya. Orang jaman dahulu sudah menyadari pentingnya peranan humas dalam keberhasilan pencapaian tujuan mereka. Namun, istilahnya nan memang tak mereka namai. Namun prakteknya mereka jalankan.

Adapun pengertian humas itu sendiri, menurut definisi nan ada, merupakan seni menciptakan pemahaman publik nan lebih baik. Sehingga bisa menggiring kepercayaan publik terhadap suatu individu, organisasi ataupun benda tertentu.

Di dalam pengertian lain menurut IPRA ( International Public Relations Association ), bahwa humas memiliki definisi sebagai fungsi secara manajemen dengan karakteristik nan terencana dan berkesinambungan. Melalui badan atau organisasi serta forum partikelir ataupun generik (public), dengan maksud mendapatkan pengertian, pemahaman, pengenalan, simpati dan lebih jauh lagi berupa dukungan. Dari siapapun nan terkait dengan penelitian terhadap opini publik itu sendiri.



Eksistensi Humas

Sejarah humas pada awalnya hanyalah sebuah konduite nan berkembang tanpa dasar teori atau disiplin ilmu tertentu. Namun semua mengalir dan dipraktekan secara naluriah manusia biasa.

Dan ke depannya perkembangan humas itu sendiri pada akhirnya cukup berarti. Dan humas akhirnya menjadi sebuah profesi. Yang memiliki hak serta kewajiban dan tuntutan secara profesional pula.

Di antara beberapa kewajiban dari seorang nan bergerak dalam bidang humas, adalah:

  1. Bertanggung jawab dalam memberi penjelasan.
  2. Menyampaikan informasi nan benar.
  3. Bertanggung jawab buat mendidik.
  4. Memberi keyakinan kepada masyarakat.
  5. Bertanggung jawab meraih simpati dari kalangan terkait.
  6. Mencoba bangkitkan ketertarikan masyarakat.
  7. Bertanggung jawab membuat masa memahami, mengerti dan mampu menerima sebuah situasi.
  8. Menciptakan pengertian bersama nan tak overlapping .
  9. Membuat semacam program-program peningkatan terhadap pemahaman sebuah produk.
  10. Menjadi perantara antara organisasi dengan masyarakat.
  11. Membuat upaya nan konkret bagi laba organisasi dan tak menyesatkan masyarakat.
  12. Penunjang tercapainya tujuan nan ditetapkan oleh manajemen.

Sebagai pelengkap, ada baiknya Anda mengetahui apa fungsi dari seorang humas di dalam masyarakat. Berdasarkan pendapat pakar humas dunia, Edward L.Bernays, seorang humas mempunyai fungsi sebagai:

  1. Juru penerangan pada publik.
  2. Sebagai komunikator nan persuasif. Agar bisa mengubah sikap serta konduite public.
  3. Sebagai mediasi penyatu sikap dan konduite antara suatu forum dengan sikap dan perbuatan masyarakat. Dan juga sebaliknya.


Praktek-praktek Humas Tempo Dulu

Seperti telah disinggung di awal, bagaimana sejarah humas terbentuk. Yang pada awalnya hanya merupakan sebuah perilaku, kemudian berkembang menjadi sikap dan pada akhirnya membentuk sebuah budaya.

Maka pada masa tempo dulu, sesungguhnya banyak praktek-praktek humas nan telah diterapkan. Baik nan berlatar keagamaan, bermuatan politik atau dimaksud buat memenangkan sebuah kesamaan masa.

Beberapa contoh nan ada, sebagai berikut:



a. Upacara Penyambutan Nabi Sulaeman

Kedatangan Nabi Sulaeman disambut oleh Ratu Balqis dengan sangat meriah. Penyambutannya begitu megah dan luar biasa. Hal itu dilakukan sebab ia mengistimewakan Nabi Sulaeman.

Acara penyambutan ini ialah salah satu praktek humas dalam bidang keprotokoleran. Dalam peristiwa itu ada penyusunan acara dari awal sampai akhir. Ada ceremonial penyambutan, ada pembawa acara, ada panitia-panitia nan dibentuk buat penyambutan tersebut, dan lain sebagainya.

Ratu Balqis ingin Nabi Sulaeman merasa dihormati. Ia pun menjaga citranya sebagai seorang putri nan kaya raya dan penuh tata krama. Menghargai tamu sama artinya dengan menghargai diri sendiri. Selain itu,hal ini juga dilakukan sebab ia tertarik dengan nabi Sulaeman nan rendah hati, padahal kekayaannya jauh melebihi kekayaannya.



b. Peristiwa Penyambutan Mark Anthony

Kedatangan Mark Anthony disambut dengan penuh estetika oleh Cleopatra. Lokasi nan dipilih ialah di tepi sungai Nil. Cleopatra menunjukan estetika dan kelembutannya sebagai seorang ratu. Ini secara tak langsung ialah sebuah pencitraan nan Cleopatra lakukan terhadap Mark Anthony.

Ia ingin pertemuannya berlanjut dengan kerjasama nan baik dan saling menguntungkan kedua belah pihak. Cleopatra sebagai pembeli dan Mark Anthony sebagai penjual barang. Jika kesan pertama buruk, maka kerjasama itu tak akan terwujud. Oleh sebab itu Cleopatra berusaha buat memeberikan kesan pertama nan memesona Mark Anthony buat mewujudkan keinginannya.



c. Praktek Humas di Zaman Gilda

Gilda ialah sekumpulan orang di Eropa nan memiliki mata pencaharian sama, yaitu sebagai pedagang. Pada awalanya mereka berkumpul buat membuat kelompok nan memiliki tujuan buat membatasi persaingan dari dalam dan menolak persaingan dari luar. Cara nan mereka tempuh ialah dengan meningkatkan produksi barang nan mereka jual dan memperluas pasar.

Mereka melakukan ekspansi pasar dengan memberikan informasi kepada khalayak sebanyak-banyaknya mengenai produk nan mereka pasarkan. Dalam hal ini nan diinformasikan ialah kualitas produk nan mereka jual serta khasiatnya buat si pemakai barang. Dengan kata lain keungulan-keunggulan nan bisa memikat hati pembeli.

Ini ialah salah satu praktek humas dalam peranannya sebagai komunikator. Yaitu memberikan informasi kepada khalayak selengkap mungkin akan apa nan mereka pasarkan agar tujuan Gilda tercapai. Dalam hal ini mereka bertujuan mendapatkan pembeli sebanyak mungkin. Tentu saja di sini mereka memberikan informasi nan bisa menarik pembeli saja buat mencapai tujuannya yaitu laba nan sebesar-besarnya.



Langkah Tepat Menjadi Humas

Berawal dari pengertian dan sejarah humas di masa lalu hingga perkembangannya di masa sekarang, maka tak ada salahnya apabila Anda berupaya atau mencoba buat menjadi salah satu pelaku humas.

Humas seperti singkatannya nan berarti interaksi masyarakat, sudah barang tentu menuntut kelebihan atau kepiawaian dalam hal eksklusif saat menjalankan fungsi kehumasannya. Di antaranya adalah, kecakapan dalam berkomunikasi, membangun sebuah percakapan, menciptakan daya tarik dalam setiap pembicaraan, menggiring masyarakat nan diajak bicara buat cenderung kepada apa nan dipaparkan, dan sebagainya.

Maka beberapa langkah tepat buat menjadi humas, bisa Anda kulik tipsnya sebagai berikut:

  1. Sadar diri akan posisinya, sebagai penunjang tercapai suatu tujuan nan menjadi sasaran manajemen.
  2. Mengetahui sasaran humas, yakni publik internal dan eksternal sebagai sasaran.
  3. Memiliki kecakapan dalam membina interaksi baik antar organisasi dan masyarakat.
  4. Mampu menciptakan kegiatan dan aktifitas kehumasan nan sinkron dengan tujuan manajemen.
  5. Memiliki kepiawaian dalam mempromosikan pemahaman dan pengetahuan serta fakta organisasi, buat memperoleh simpati masyarakat.

Selanjutnya beberapa senjata nan harus dimiliki oleh seorang humas sejati adalah:

  1. Cakap membuat kesan ( image )
  2. Cerdas dalam pengetahuan dan pengertian
  3. Cermat menciptakan ketertarikan
  4. Charming dalam penerimaan
  5. Chic dalam pembawaan. Atau simpati.

Nyatanya meski hanya merupakan bagian dari lintasan masa, namun sejarah humas tetap membawa dampaknya hingga saat ini.