3. Jenis-jenis Organisasi Berstruktur Hibrid (Campuran)

3. Jenis-jenis Organisasi Berstruktur Hibrid (Campuran)

Ada berapakah jenis-jenis organisasi nan ada di Indonesia? Apakah dari semua jenis-jenis organisasi tersebut memiliki tujuan nan sama? Untuk menjawab kedau pertanyaan itu, ada baiknya kita ketahui dulu dengan niscaya apa itu organisasi dan jenis-jenis organisasi nan berkembang di dalamnya.

Sebuah organisasi akan dipengaruhi oleh lingkungan, ukuran, teknologi nan ada dalam organisasi tersebut, taraf sentralisasi, formalisasi, dan juga dimensi struktural dari organisasi itu. Faktor-faktor tersebut tak akan berdiri bebas satu sama lain.

Artinya faktor-faktor tersebut akan saling berinteraksi sehingga membuat organisasi semakin kompleks. Hubungan dari faktor-faktor tersebut akan menghasilkan jenis-jenis organisasi yang berbeda. Berikut ini jenis-jenis organisasi nan dikenal luas oleh para ahli manajemen.



1. Jenis-jenis Organisasi Berstruktur Produk

Jenis organisasi ini membagi tugasnya ke dalam dimensi produk. Artinya sebuah garis koordinasi atau kelompok koordinasi terbagi atas jenis produk nan dihasilkan oleh organisasi tersebut. Misalnya sebuah perusahaan menghasilkan produk A, B, dan C.

Pada masing-masing produk tersebut terdapat bagian atau divisi nan mendukung kesuksesan produk di pasar. Masing-masing produk akan memiliki divisi pemasaran, SDM, dan produksi sendiri-sendiri.

Pengelompokan divisi tersebut bertujuan buat memaksimalkan garis koordinasi dalam satu kelompok produk nan dihasilkan. Taraf fleksibilitas dari jenis organisasi ini tinggi sebab orang-orang nan ada dalam struktur ini akan lebih mudah buat beradaptasi. Namun demikian, taraf efisiensi keberjalanan organisasi akan sangat rendah bila tak dikelola dengan baik.

Struktur organisasi ini muncul sebagai respon atas segmen pasar nan ingin fokus dikembangkan. Pada akhirnya, perusahaan akan berusaha semaksimal mungkin buat dapat bersaing pada segmen pasar nan dituju. Perusahaan akan memaksimalkan setiap sumber daya nan ada di perusahaan sehingga dapat maksimal dalam merancang dan membuat sebuah produk buat segmen pasar tertentu.

Kelebihan dari struktur ini ialah penanggung jawab dari produk akan sangat jelas, sehingga fokus kinerja terhadap konsumen lebih jelas dan memuaskan. Struktur ini baik digunakan buat perusahaan nan memiliki lini bisnis atau produk nan bervariasi.

Variasi dari jumlah produk nan dihasilkan memerlukan koordinasi nan tinggi, sehingga struktur ini akan memfasilitasi perusahaan sehingga masalah koordinasi dalam sebuah produk nan dihasilkan akan mudah terselesaikan. Selain itu, faktor lingkungan nan berubah dengan cepat juga akan sangat sinkron jika dihadapi dengan jenis struktur organisasi ini.

Namun demikian, struktur organisasi ini tak lepas dari kekurangan. Salah satu nan paling menonjol ialah koordinasi antarproduk akan semakin kesulitan. Keahlian teknik dampak spesialisasi tak akan tercapai, standardisasi produk nan sulit juga merupakan kelemahan nan dimiliki oleh struktur organisasi ini.



2. Jenis-jenis Organisasi Berstruktur Fungsional

Berbeda dengan organisasi nan berstruktur produk, organisasi berstruktur fungsi lebih menitikberatkan adanya koordinasi nan jelas antarfungsi nan terlibat dalam sebuah organisasi. Sasaran besar nan ingin dicapai ialah efisiensi dan spesialisasi dari masing-masing fungsi nan ada dalam organisasi.

Struktur ini cocok buat lingkungan nan sudah stabil dan tak terlalu banyak berubah sinkron dengan waktu. Selain itu, struktur ini akan merangsang anggota organisasi buat lebih mahir pada fungsi nan dimilikinya. Namun demikian, struktur ini akan cocok buat organisasi nan berukuran kecil sampai sedang serta menghasilkan produk nan tak variatif.

Struktur ini akan membuat beban pengambilan keputusan tertuju pada puncak organisasi. Artinya proses pengambilan keputusan akan sangat lambat, sehingga respon terhadap perubahan lingkungan pun akan semakin lambat. Proses penemuan pun akan semakin sulit sebab masing-masing fungsi tersekat-sekat. Tapi, hal ini dapat ditingkatkan performansinya dengan melakukan teknik TQM.



3. Jenis-jenis Organisasi Berstruktur Hibrid (Campuran)

Jenis organisasi ini merupakan gabungan dari struktur organisasi produk dan fungsional. Masing-masing produk nan diproduksi memiliki fungsi-fungsi nan dibutuhkan oleh produk tersebut. Selain itu, organisasi juga memiliki struktur fungsional nan tetap mengontrol secara terpusat jalannya organisasi.

Salah satu nan dominan dari struktur ini ialah keputusan menjadi tak terdesentralisasi, tetapi juga tak tersentralisasi. Artinya perlu koordinasi nan tinggi antarfungsi pokok nan dimiliki dan juga struktur nan berada dalam garis koordinasi produk. Karena sifatnya, jenis organisasi dengan struktur ini akan mudah beradaptasi jika terdapat perubahan pada lingkungan secara mendadak.

Selain itu ada juga jenis-jenis organisasi lain nan dilihat dari berbagai kriteria tertentu. Dilihat dari kriterianya masing-masing, setidaknya terdapat 7 jenis-jenis organisasi berbeda, yakni sebagai berikut.



4. Jenis-jenis Organisasi Berdasarkan Jumlah Pimpinannya

Jenis organisasi berdasarkan jumlah pimpinannya dibedakan menjadi dua, yakni organisasi bentuk tunggal dan organisasi berbentuk komisi. Organisasi bentuk tunggal biasanya memiliki seorang pimpinan. Semua alur pekerjaan berada di tangan pimpinan. Sedangkan bentuk organisasi komisi biasanya memiliki pimpinan nan berbentuk dewan nan terdiri atas beberapa orang. Semua tanggungjawab dan alur pekerjaan dipegang oleh seluruh dewan dalam sebuah kesatuan.



5. Jenis-jenis Organisasi Berdasarkan Jalannya Kekuasaan

Berdasarkan lalu lintas atau jalannya kekuasaan, jenis-jenis organisasi ini terbagi menjadi:

  1. Organisasi lini dan lurus, yakni organisasi nan lalu lintas pekerjaannya berasal dari pimpinan, lalu meluncur lurus kepada para pejabat nan memimpin unit-unit organisasi.

  2. bentuk lini dan staff, yakni organisasi nan dalam lalu lintas pekerjaannya, si pimpinan selalu dibantu oleh staf pimpinan ahli, nan bertugas sebagai pembantu pimpinan dalam menggerakkan roda organisasi nan dipimpinnya.
  3. bentuk fungsional, bentuk organisasi dalam kegiatannya dibagi dalam fungsi-fungsi nan dipimpin oleh seorang pakar dibidangnya, dengan interaksi kerja lebih bersifat horizontal.


6. Jenis-jenis Organisasi Berdasarkan Sifat Interaksi Personal

Berdasarkan sifat interaksi personalnya, jenis-jenis organisasiu ini dibedakan menjadi dua, yakni organisai formal dan organisasi informal. Organisasi formal yakni organisasi nan diatur secara resmi dan berbadan hukum. Sedangkan iorganisasi informal ialah organisasi nan terbentuk sebab interaksi personal, seperti kecenderungan minat dan hobi.



7. Jenis-jenis Organisasi Berdasarkan Tujuan

Berdasarkan tujuannya, organisasi dibedakan menjadi dua, yakni organisasi nan profit oriented dan nonprofit oriented. Organisasi nan profit oriented, biasanya berkerja buat mendapatkan keuntungan, sedang nan nonprofit oriented, sama sekali tak mengejar keuntungan.



8. Jenis-jenis Organisasi Berdasarkan Kehidupan dalam Masyarakat

Berdasarkan kehidupannya dalam masyarakat organisasi dibedakan menjadi beberapa jenis, yakni organisasi sekolah, organisasi kemasyarakatan, organisasi pertanian, organisasi kesehatan, dan organisasi-organisasi lainnya nan sejenis.



9. Jenis-jenis Organisasi Berdasarkan Fungsi dan Tujuan nan Dilayani

Berdasarkan fungsi dan tujuan nan dilayani, organisasi dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti: organisasi produksi, organisasi politik, organisasi bersifat integratif, organisasi pemelihara, dan lain sebagainya.



10. Jenis-jenis Organisasi Berdasarkan Penerima Manfaatnya

Berdasarkan penerima manfaatnya, organisasi ini dibedakan ke dalam beberapa jenis, yakni sebagai berikut.

  1. Mutual benefit organization, yaitu organisasi nan kemanfaatannya terutama dinikmati oleh anggotanya, seperti koperasi

  2. Service organization, yaitu organisasi nan kemanfaatannya dinikmati oleh pelanggan, misalnya bank.

  3. Business Organization, organisasi nan bergerak dalam global usaha, seperti perusahaan-perusahaan.

  4. Commonwealth organization, ialah organisasi nan kemanfaatannya terutama dinikmati oleh masyarakat umum, seperti rumah sakit, Puskesmas, dan sebagainya.

Nah, itulah jenis-jenis organisasi nan dikenal di Indonesia. Semoga apa-apa nan terdapat dalam pembahasan ini dapat bermanfaat buat pembaca. Selamat berorganisasi.