4. Manfaat Menerapkan Analisa SWOT di Kehidupan Sehari-hari - Belajar Bertanggung Jawab

4. Manfaat Menerapkan Analisa SWOT di Kehidupan Sehari-hari - Belajar Bertanggung Jawab

Sebagian besar dari kita mungkin sudah sangat familiar dengan analisa SWOT . Analisa SWOT mengandung empat unsur, yaitu: strengths, weaknesses, opportunities, dan threats atau kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan tantangan.

Analisa SWOT biasanya dipergunakan oleh perusahaan dalam membuat taktik bisnis demi kemajuan perusahaan. Namun, tidak sadarkah kita bahwa analisa SWOT juga dapat kita praktikkan dalam kehidupan sehari-hari?



Praktik Analisa SWOT dalam Kehidupan Sehari-Hari

Praktik analisa SWOT dalam kehidupan sehari-hari dapat dipergunakan buat menyederhanakan masalah. Sebagai makhluk individual dan sosial, kita kerap kali bersentuhan dengan masalah, mulai dari masalah ringan hingga berat dan mulai dari masalah nan hanya berhubungan dengan diri sendiri hingga berhubungan dengan orang lain.

Banyak di antara kita nan kadang menjadi stres sebab masalah. Padahal, kita dapat menyederhanakan masalah tersebut melalui analisa SWOT. Sebagai contoh, kita baru saja lulus kuliah dan dihadapkan pada dua pilihan, yaitu: menikah atau bekerja. Faktanya, nilai kita sangat memuaskan sehingga wajar bila kita berpikiran “Sayang bila tak bekerja!”. Namun, fakta lainnya juga cukup kuat yakni kita memiliki calon nan berprospek. Yang manakah nan akan kita pilih?

Coba kita analisis dengan menggunakan analisa SWOT. Kita akan menyederhanakan masalahnya seperti ini:

Diketahui:

  • Kita lulus kuliah dengan hasil memuaskan.
  • Kita sudah memiliki calon nan sangat berprospek.
  • Kita dapat bekerja di perusahaan nan kita suka.
  • Ditanya:

    • Yang manakah nan akan kita pilih?
    • Jawab:

      • Bila kita bekerja terlebih dahulu, analisa SWOT-nya, dilihat berdasarkan laba atau kelebihan.
        • Kita tidak perlu susah-susah mencari pekerjaan bila kita memiliki nilai nan bagus dan pengalaman kerja nan bagus pula.
        • Kita dapat memiliki “me time” lebih banyak.
        • Bisa membantu keluarga.
        • Bisa berhura-hura bila kita memang tipe orang nan suka berhura-hura.
        1. Bila kita bekerja terlebih dahulu, analisa SWOT-nya, dilihat berdasarkan kerugian atau kekurangan.
          1. Calon kita tak sabar menunggu kita dan lebih memilih meninggalkan kita.
          2. Kita asik dengan karier nan semakin lama semakin menanjak hingga melupakan umur kita nan juga semakin lama semakin tua.
          3. Saat kita sudah berpikir buat menikah, dapat jadi kita akan sulit mendapatkan suami seperti calon kita nan dulu. Pada saat itu kita baru akan sadar bahwa mencari pekerjaan dan kampus jauh lebih mudah daripada mencari jodoh.
        1. Bila kita bekerja terlebih dahulu, analisa SWOT-nya, dilihat berdasarkan kesempatan.
          1. Kita dapat mengembangkan karier di usia dini tanpa harus terganggu dengan kewajiban kita sebagai istri dan ibu.
          2. Kita dapat fokus sekolah lagi demi meningkatkan karier.
        1. Bila kita bekerja terlebih dahulu, analisa SWOT-nya, dilihat berdasarkan tantangan.
          1. Kita harus siap dengan usia kita nan tidak lagi muda, karier kita nan semakin tinggi, dan biasanya “harga jual” kita justru akan semakin menurun sebab laki-laki akan merasa minder bila berdekatan dengan kita.
          2. Kita harus siap dengan pertanyaan-pertanyaan nan menohok seperti: "kapan menikah? Kok karier terus, nanti jadi perawan tua lho ."
        1. Bila kita memilih buat menikah setelah lulus, analisa SWOT, dilihat berdasarkan kekuatan.
          1. Kita memiliki loka berbagi. Bila kita kreatif, menikah setelah lulus kuliah justru akan membuat semangat kita buat maju semakin membara.
          2. Sebagai wanita, kita biasanya akan merasa kondusif bila sudah menikah (status sosial)
        • Bila kita memilih buat menikah setelah lulus, analisa SWOT, dilihat berdasarkan kelemahan.
          1. Kita tidak dapat bebas atau berbuat semaunya. Bilapun kita memiliki pasangan nan moderat, tetap saja segala keputusan tidak dapat kita tangani sendiri.
          2. Bila kita terlibat konflik dengan pasangan, biasanya hal tersebut akan memengaruhi performance kita di pekerjaan.
          3. Bisa jadi kita akan menunda beberapa hal sebab memprioritaskan keluarga terlebih dahulu.
          1. Bila kita memilih buat menikah setelah lulus, analisa SWOT, dilihat berdasarkan kesempatan.
            1. Kita dapat membangun keluarga nan serasi dan cita-cita kita bersama pasangan.
            2. Bila kita dapat membuktikan bahwa menikah tak akan membuat kita “mati”, maka kita dan pasangan akan menjadi inspirasi banyak orang.
          • Bila kita memilih buat menikah setelah lulus, analisa SWOT, dilihat berdasarkan tantangan.
            1. Kita harus dapat mengolah hati dan emosi sebab kita tak hayati sendiri.
          • Bagaimana? Menarik bukan? Pun analisa SWOT dapat kita terapkan buat hal-hal lainnya. Jadi, siapa bilang analisa SWOT hanya buat perusahaan saja. Karena sebenarnya memetakan setiap masalah nan kita hadapi akan membantu kita menyelesaikan masalah itu sendiri. Salah satu caranya ialah dengan menggunakan analisa SWOT .



            Manfaat Analisa SWOT dalam Kehidupan Sehari-Hari

            Manfaat apa nan akan kita dapatkan bila dalam kehidupan sehari-hari kita terbiasa menggunakan analisa SWOT buat mengindentifikasi masalah sekaligus menyelesaikannya?



            1. Manfaat Menerapkan Analisa SWOT di Kehidupan Sehari-hari Belajar Berpikir Praktis

            Analisa SWOT membantu kita buat berpikir praktis dari setiap permasalahan nan kita hadapi.



            2. Manfaat Menerapkan Analisa SWOT di Kehidupan Sehari-hari - Belajar Tidak Mudah Galau

            Banyak di antara kita nan menjadi galau ketika menghadapi masalah. Padahal, bila kita bandingkan dengan teman-teman kita, masalah nan kita hadapi tak terlalu besar. Bagaimana kemudian? Dengan menggunakan analisa SWOT, kita dapat meminimalkan kegalauan tersebut. Seperti ketika kita ingin pergi ke suatu tempat, bila kita tahu jalurnya maka kita tak akan terlalu khawatir, sebaliknya bila kita tak tahu apa-apa mungkin kita akan galau luar biasa dan takut tersesat.



            3. Manfaat Menerapkan Analisa SWOT di Kehidupan Sehari-hari - Belajar Tidak Menyalahkan Orang Lain

            Banyak di antara kita nan juga menyalahkan orang lain atas pilihan nan kita untuk sendiri. Seperti contoh di atas misalnya, ketika kita memilih bekerja kemudian kita akan menyalahkan orang tua sebab kita tidak jua mendapatkan jodoh “Semua ini kan keinginan Mama! Huft…. jadi telat bisa jodoh kan!” . Jika kita menerapkan analisa SWOT dalam kehidupan sehari-hari, kata-kata seperti itu tak akan terucap.

            Pun ketika memilih buat menikah, dapat jadi kita akan menyalahkan suami kita sebab kita “hanya” menjadi ibu rumah tangga, “Coba dulu gak langsung nikah! Coba Mas gak ngelarang saya kerja!”. Padahal, semua pilihan tersebut ialah keputusan kita sendiri. Lagi-lagi, jika analisa SWOT menjadi anggaran dalam kehidupan kita, penyesalan tak akan terjadi.

            Untuk meminimalkan hal tersebut, kita dapat menggunakan analisa SWOT. Dengan begitu, di awal kita sudah tahu kelebihan dan kekurangan dari keputusan nan kita ambil.



            4. Manfaat Menerapkan Analisa SWOT di Kehidupan Sehari-hari - Belajar Bertanggung Jawab

            Masih ada hubungannya dengan nomor sebelumnya, dengan menggunakan analisa SWOT, kita akan selalu belajar bertanggung jawab. Tak ada lagi pembenaran atau mencari kesalahan orang lain buat menutupi kesalahan sendiri. Kita akan menjadi pribadi nan bijak.



            5. Manfaat Menerapkan Anlisa SWOT di Kehidupan Sehari-hari - Belajar Menerima

            Di awal kita sudah dapat memprediksi bahwa setiap keputusan nan kita ambil memiliki sisi positif dan negatif. Tak ada satupun pilihan nan berisi hal-hal positif semua atau sebaliknya. Dengan begitu kita akan belajar buat menjadi manusia nan tak perfeksionis. Bahwa di global ini memang tak ada nan sempurna. Dengan menerapkan analisa SWOT, kita niscaya akan lebih dapat menerima itu.



            Analisa SWOT buat Segala Usia

            Kapan kita mulai melakukan analisa SWOT? Tentu saja sedini mungkin. Tak perlu rumit seperti analisa SWOT nan dibuat oleh perusahaan. Yang paling krusial intinya sama. Ketika kita dihadapkan pada pilihan nan sulit, saat itulah kita praktikkan analisa SWOT. Analisis semua kemungkinan dan dampak nan akan kita terima ketika kita memilih pilihan-pilihan tersebut.

            Bila sekarang ini kita ialah orang tua, ajarkanlah anak kita buat menganalisis setiap masalah. Sederhanakan analisa SWOT dengan bahasa anak! Ada pepatah nan mengatakan bahwa manusia dapat sebab biasa. Jadi, kalau tak sekarang kapan lagi?