Penghambat Perdagangan Internasional Ekspor dan Impor

Penghambat Perdagangan Internasional Ekspor dan Impor

Perdagangan internasional ekspor dan impor bisa diartikan sebagai transaksi ekonomi nan dilakukan penduduk suatu negara dengan negara lain, baik secara perorangan, maupun pemerintah. Terjadinya perdagangan internasional tak dapat dihindari oleh negara manapun, sebab tiap wilayah memiliki kelebihan dan kekurangan pada salah satu sumber daya alamnya.

Kelebihan sumber daya alam disiasati dengan mengimpornya ke luar negri. Demikian pula sebaliknya, kekurangan sumber daya alam bisa diatasi dengan perdagangan internasional ekspor dan impor. Sudah sejak zaman dahulu kala, manusia selalu berinteraksi dengan sesamanya termasuk dalam hal pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

Sejarah membuktikan bahwa berabad-abad silam penduduk di berbagai belahan global sudah melakukan transaksi ekonomi dengan penduduk di negara lain, contohnya jalur sutra dan Amber Road. Beberapa abad kemudian barulah para pakar ekonomi merumuskan teori-teori nan berhubungan dengan aktivitas ekonomi penduduk lintas negara.

Untuk saat ini, perdagangan internasional ekspor impor sudah bukan lagi urusan mengatasi kekurangan sumber daya alam maupun sumber daya manusia pada suatu negara. Perdagangan internasional telah menjadi interaksi simbiosis mutualis antar beberapa negara. Bagaimana tidak, melalui kegiatan ekspor dan impor, lapangan kerja baru menjadi terbuka, mendorong industrialisasi, kemajuan transportasi, serta kehadiran perusahaan-perusahaan internasional.

Aktivitas perdagangan internasional tak terlepas dari pihak eksportir dan importir. Berikut ini akan dipaparkan secara lengkap tentang perdagangan ekspor dan impor skala internasional.

Produk ekspor Indonesia sedang menggelora. Terutama, pasca world summit expo day di Cina. Stand produk Indonesia ramai dikunjungi. Ternyata, mereka tertarik pada Indonesia. Produk Indonesia punya orisinalitas. Misalnya, batik, angklung, dan sebagainya. Indonesia kini menempati peringkat 16 ekonomi dunia. Hal itu merupakan prestasi nan ciamik sebab ekonomi Indonesia diapresiasi global internasional. Mari kita bahas seputar perdagangan internasional ekspor dan impor!



Definisi Perdagangan Internasional Ekspor dan Impor

Seperti nan sudah disebutkan di atas, bahwa buat alasan pemenuhan kebutuhan sehari-hari, manusia tak dapat terlepas dari kegiatan perdagangan. Orang nan berperan krusial dalam kegiatan tersebut ialah pedagang. Merekalah nan bertugas menyalurkan barang-barang ke konsumen.

Kegiatan jual beli saat ini tak hanya terbatas antar penduduk dalam satu negara. Kegiatan perdagangan sudah mulai merambah ke global internasional atau antar negara. Kegiatan tukar menukar barang dan jasa antara satu negara dengan negara lain inilah nan kemudian disebut sebagai perdagangan internasional ekspor dan impor.



Sebab Munculnya Perdagangan Internasional Ekspor dan Impor

Banyak teori nan menjelaskan tentang penyebab terjadinya perdagangan internasional ekspor dan impor. Tokoh-tokoh nan mengemukakan tentang hal tersebut ialah Adam Smith dan David Ricardo. Teori nan dipaparkan oleh Adam Smith dikenal dengan istilah Theory of Absolute Advantage atau teori keunggulan mutlak. Dalam teori ini disebutkan bahwa suatu negara memiliki keunggulan absolut dengan syarat bisa memproduksi barang dan jasa nan tak bisa diproduksi negara lain.

Dengan kata lain, perdagangan internasional akan terjadi, jika ada negara nan memiliki multi sumber daya barang dan jasa nan tak dimiliki negara lain, sehingga mengakibatkan adanya penawaran dan pembelian antar negara tersebut. Sebagai contoh, Indonesia memiliki sumber daya gas alam cair. India tak mempunyai gas alam cair, tetapi mampu memproduksi mobil. Oleh sebab itu, terjadilah perdagangan internasional antara Indonesia dan India.

Teori lainnya nan dikemukakan oleh David Ricardo yaitu Theory of Comparative Advantage atau teori keunggulan komparatif. Sedikit berbeda dari teori Adam Smith, menurut David Ricardo keunggulan komparatif suatu negara apabila negara tersebut bisa memproduksi barang dan jasa lebih murah dan lebih efisien dari negara lain. Misalnya, Indonesia dan Jepang sama-sama memproduksi komputer. Apabila Jepang bisa mempoduksi komputer dengan harga jual lebih murah, maka Jepang memiliki keunggulan komparatif dibandingkan Indonesia dalam memproduksi komputer. Untuk itu, Indonesia lebih baik mengimpor komputer dari Jepang.

Adapun sebab-sebab munculnya perdagangan internasional ekspor dan impor ialah sebagai berikut:



1. Hasil Produksi nan Sangat Variatif di Tiap Negara

Perbedaan kekayaan alam nan dimiliki tiap-tiap negara, mengakibatkan adanya usaha buat menutupi kekurangan kekayaan alam tersebut. Misalnya, suatu negara memiliki kekayaan nan melimpah pada barang dan jasa. Sementara itu, negara lain justru mengalami kekurangan pada produksi barang dan jasa. Dengan demikian, maka terjadilah perdagangan internasional ekspor dan impor antara kedua negara tersebut.



2. Diferensiasi Harga Barang

Layaknya pada suatu pasar, konsumen akan selalu mencari pedagang dengan harga nan lebih kompetitif atau lebih murah dengan kualitas nan sama. Demikian pula halnya dalam perdagangan internasional. Jika Amerika dan Korea sama-sama bisa memproduksi komputer dengan harga nan lebih murah dibandingkan di Indonesia, maka orang-orang di Indonesia akan lebih memilih membeli komputer di kedua negara tersebut dengan asa bisa memeroleh laba nan lebih besar.



3. Motivasi buat Menambah Produktivitas

Ketika terjadinya kerjasama lintas negara, produk nan dihasilkan pun harus sudah berkualitas internasional. Jika tidak, jangan harap hasil produksi Anda dilirik oleh negara lain. Faktor motivasi dari dalam diri para pekerja menjadi salah satu penyebab terjadinya perdagangan internasional.



Penghambat Perdagangan Internasional Ekspor dan Impor

Beberapa hal bisa menjadi penghambat aktivitas perdagangan internasional ekspor dan impor, di antaranya ialah :



1. Situasi Keamanan Suatu Negara

Prinsipnya, semakin aman suhu politik dan situasi keamanan suatu negara, maka semakin banyak negara nan berminat menjalin perdagangan internasional. Demikian sebaliknya, aktivitas perdagangan internasional akan terhambat bahkan terhenti, jika kondisi keamanan suatu negara kurang kondusif atau kurang kondusif.



2. Regulasi Pemerintah

Regulasi pemerintah kerap menjadi penghambat kelancaran perdagangan internasional ekspor dan impor, seperti misalnya restriksi jumlah impor, biaya ekspor atau impor nan tinggi, serta perizinan nan berbelit-belit.



3. Tidak Stabilnya Kurs Mata Uang Asing

Tidak stabilnya kurs mata uang asing, mengakibatkan sulitnya eksportir maupun impotir menentukan harga penawaran maupun permintaan dalam perdagangan internasional. Hambatan tersebut membuat para pedagang internasional enggan melakukan kegiatan ekspor dan impor.



Aktivitas Perdagangan Internasional Ekspor dan Impor

Kegiatan perdagangan internasional tak dapat terlepas dari ekspor dan impor. Berikut ialah pembahasannya:



1. Kegiatan Ekspor

Ekspor ialah kegiatan menjual barang ke luar negeri. Badan usaha atau orang nan melakukan kegiatan ekspor disebut ekspotir. Eksportir tertarik menjual barang ke luar negeri sebab keuntungannya lebih besar jika dibandingkan menjual barang di dalam negeri.

Pemerintah mendapatkan laba berupa devisa dari kegiatan ekspor. Oleh sebab itu, semakin banyak ekspor maka semakin besar devisa nan didapat pemerintah. Secara umum, barang-barang nan diekspor Indonesia terdiri dari dua jenis yaitu barang-barang migas dan non migas. Barang-barang migas antara lain minyak tanah, bensin, elpiji, dan solar. Sedangkan barang-barang non migas antara lain hasil pertanian, perkebunan, industri, dan tambang non migas.

Menjadi eksportir bukan hal mudah sebab butuh kejelian buat melihat keinginan pasar. Internasional market nan majemuk membuat eksportir harus menerapkan taktik adaptasi. Terutama, jika brand produk belum mendunia. Berikut ini beberapa cara buat masuk ke pasar global.

  1. Licensing . Perjanjian kontraktual ketika satu perusahaan ( licensor ) membuat aset nan terlindungi secara hukum bisa tersedia bagi perusahaan lain ( licensee ) dengan memberi atau membayar royalti, license fee, atau bentuk kompensasi lain. Misalnya, Disney, Coca Cola, dan caterpillar.
  2. Foreign direct marketing (FDI). Genre investasi keluar dari negara asal, seperti perusahaan berinvestasi atau mengadakan pabrik, peralatan, dan berbagai aset di negara lain. Perusahaan memproduksi, menjual, dan berkompetisi secara lokal. Bentuk dari FDI ialah joint venture, equity stakes, acquisition, minority atau majority stake , dan lain-lain.
  3. Franchising . Merupakan kontrak ketika perusahaan induk ( franchisor ) memberi izin perusahaan lain ( franchisee ) buat mengoperasikan bisnis nan dikembangkan franchisor dengan membayar sejumlah fee tertentu. Misalnya, Mcdonalds, Body Shop, dan 7 Eleven.


2. Kegiatan Impor

Kebalikannya dari ekspor, impor ialah kegiatan membeli barang dari luar negeri, buat dijual kembali di dalam negeri. Orang atau badan usaha nan melakukan kegiatan impor disebut importir. Alasan importir membeli barang dari luar negeri ialah buat mendapat laba. Barang nan dibeli importir lebih murah jika dibandingkan membeli dari dalam negeri.

Harga barang nan lebih murah disebabkan karena:

  1. Negara penjual memiliki sumber daya alam nan melimpah.
  1. Negara penjual memproduksi barang dengan harga nan lebih murah.
  1. Negara penjual mampu memproduksi barang dalam jumlah nan banyak.

Tidak naif jika setiap negara ingin meningkatkan ekspor dan membuat minim impor. Era merkantilisme mencatat demikian. Masih hafal slogan 3G ( Gold, Gospel, dan Glory )? Nah, kini beberapa langkah buat membuat impor minim ialah sebagai berikut.

  1. Kuota. Restriksi nan dilakukan pemerintah atas sejumlah unit atau nilai total dari produk eksklusif nan boleh diimpor.
  2. Kebijakan subordinat pembelian. Berupa anggaran pemerintah dan regulasi administratif nan mendiskriminasi pemasok asing.
  3. Prosedur bea masuk ( custom procedure ). Disebabkan oleh adanya disparitas klasifikasi produk dan penentuan nilai komoditi di berbagai negara nan berbeda.
  4. Kebijakan subordinat kurs mata uang. Misalnya, Cina nan menjadikan mata uang yuan sebagai weak currency sehingga membuat produk produk Cina menjadi lebih kompetitif daripada produk asing.
  5. Pembatasan administratif dan peraturan teknis. Peraturan anti dumping, peraturan ukuran, dan kandungan bahan baku. Termasuk, keselamatan dan kesehatan. Contoh lain ialah aliansi negara buat membentuk pasar tunggal. Misalnya, EU, AFTA, dan lain-lain.


Akibat Perdagangan Internasional Ekspor dan Impor

Perdagangan internasional ekspor dan impor memberi akibat positif maupun negatif bagi negara-negara nan terlibat. Akibat positif adanya perdagangan internasional dirasakan oleh negara pengekspor maupun pengimpor. Bagi negara pengekspor, mendapat kemudahan memeroleh pasar, sedangkan bagi negara pengimpor, memeroleh kemudahan mendapatkan barang.

Selain itu, beberapa akibat positif lainnya ialah mempererat interaksi persahabatan antar negara, meningkatkan kesejahteraan suatu negara, membuka dan memperluas lapangan pekerjaan, sebagai sumber pemasukan negara, mendorong majunya ilmu pengetahuan dan teknologi. serta diversifikasi konsumsi nan lebih luas bagi penduduk suatu negara.

Di lain pihak, perdagangan internasional ekspor dan impor juga berdampak negatif terhadap negara nan terlibat. Di antaranya ialah timbulnya kebergantungan terhadap suatu negara, persaingan nan tak sehat dalam perdagangan internasional, industri kecil nan tak mampu bersaing akan gulung tikar, serta munculnya penjajahan ekonomi oleh negara nan lebih maju.