Pelajaran nan Dipetik dari Perang Korea

Pelajaran nan Dipetik dari Perang Korea

Perang Korea nan terjadi saat ini antara Korea Utara dan Korea Selatan tak terlepas dari sejarah masa lalu Perang Korea nan terjadi beberapa dasa warsa nan lalu. Perang Korea di mulai pada 25 Juni 1950.

Perang ini sebenarnya terjadi dampak adanya hegemoni Amerika Perkumpulan dan negara-negara lain sehingga Perang Korea ini sebenarnya bukan bersumber dari masalah Korea Utara dan Korea Selatan sendiri melainkan sebab pada saat itu terjadi peperangan antara Amerika Perkumpulan beserta sekutunya melawan negara komunis Republik Rakyat Cina dan Uni Soviet.

Pada saat itu Korea Utara bergabung dengan Republik Rakyat Cina dan Uni Soviet sedangkan Korea Selatan memihak Amerika Perkumpulan dan sekutunya yaitu Kanada, Australia dan Britania Raya. Hingga saat ini, awal terjadinya Perang Korea ini masih membingungkan sebab tak pernah diketahui penyebab sebenarnya hingga kenapa terjadi Perang Korea. Berbeda dengan perang Vietnam dan Perang Global II nan penyebabnya diketahui dengan jelas.



Perjalanan Sejarah Perang Korea

Jika dilihat lebih lanjut dari berbagai tulisan-tulisan mengenai sejarah Perang Korea, sebenarnya Perang Korea ini timbul dampak adanya perebutan wilayah pihak negara lain nan berkepentingan terhadap Negara Korea itu sendiri. Perang Korea sengaja diciptakan agar negara-negara nan berkepentingan tersebut bisa mengeruk dan mengambil berbagai kegunaan dari Negara Korea.

Perang Korea menyebabkan pemanfaatan wilayah itu menjadi tersamarkan dan tak di samakan dengan penjajahan. Padahal intinya Perang Korea ini ialah sama dengan penjajahan seperti pada saat Perang Global Ke II. Coba lihat saja, ketika Jepang menduduki Kekaisaran Korea antara tahun 1897 hingga 1910. Saat itu Kekaisaran Korea ini dianggap sebagai bagian dari Kekaisaran Jepang sebab itulah budaya Korea hampir mirip dengan kebudayaan Jepang.

Jepang nan saat itu terlibat dalam Perang Global dan berusaha mengekspansi banyak wilayah negara lain memerlukan banyak bahan makanan, ternak dan logam dari Kekaisaran Korea agar bisa menunjang kelangsungan hayati tentara Jepang di medan perang. Belum lagi penduduk Koreanya sendiri akhirnya menjadi pekerja rodi selama penjajahan Jepang. Latar belakang sepertinya juga menjadi latar belakang terjadinya Perang Korea ini.

Melihat potensi nan ada di Korea, akhirnya campur tangan Amerika Perkumpulan dan Uni Soviet menyebabkan Perang Korea. Wilayah Korea akhirnya di bagi menjadi dua yaitu Korea Utara dan Korea Selatan.



Pemisahan Korea

Wilayah Korea akhirnya terbagi menjadi dua selama awal Perang Korea tersebut. Korea Utara menganut paham komunisme sedangkan Korea Selatan menganut paham anti komunis. Hal ini dimanfaatkan oleh negara lain nan masih berkepentingan dengan wilayah Negara Korea secara holistik nan sangat potensial.

Tidak saja sumber alamnya nan sangat menjanjikan, namun juga kebudayaan dan penduduknya sangat berguna bagi perkembangan negara-negara maju nan memanfaatkan Korea ini. Sangat disayangkan bahwa penduduk setempat nan terlibat dalam Perang Korea ini tak menyadari dan tak belajar dari sejarah Perang Korea nan sudah ada.

Dengan pemisahan wilayah Korea menjadi Korea Utara dan Korea Selatan, Perang Korea ini terus dimanfaatkan oleh negara-negara nan berkepentingan terhadap Negara Korea tersebut. Hingga saat ini Perang Korea terus berlanjut dan tak pernah ada jalan keluar buat menyelesaikan Perang Korea ini. Selama kedua negara, yaitu Korea Utara dan Korea Selatan masih terus mau diadu domba.

Intervensi Amerika Perkumpulan dengan PPBnya di Perang Korea ini tak pula memberikan jalan keluar nan baik buat menyelesaikan Perang Korea. Bahkan permasalahan nan sebenarnya sehingga Perang Korea ini terus berlanjut pun sebenarnya hanya dimulai dari masalah-masalah kecil nan akhirnya membesar sebab politik adu domba.

Banyaknya tentara Korea dan penduduk Korea baik dari Korea Utara dan Korea Selatan nan menjadi korban selama Perang Korea ini tak membuat mereka belajar dan mencari tahu apa nan sebenarnya menjadi permasalahan dari Perang Korea ini. Mereka terus saja memegang prinsip masing-masing nan nyatanya penuh dengan muatan-muatan kepentingan negara lain.

Padahal jika rakyat Korea sendiri mau menelaah lebih lanjut dan mencoba menyelesaikan permasalahan tersebut, sangat dapat dipastikan bahwa Perang Korea ini bisa dihentikan dengan mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak. Perang Korea membuat Korea Utara dan Korea Selatan terus bersaing. Padahal penduduk di kedua wilayah tersebut mungkin memiliki keinginan buat segera mengakhiri Perang Korea nan tidak ada habisnya ini dan mengakhiri jatuhnya korban nan harus wafat sia-sia di medan Perang Korea.

Ideologi nan terbentuk pada masa awal Perang Korea nan menyebabkan Korea Utara menganut paham komunis dan Korea Selatan nan menganut paham demokratis mungkin sangat sulit buat disatukan. Selama masalah ideologi ini tak ada jalan tengahnya maka Perang Korea ini akan sulit buat dihentikan. Kenyataannya, hingga saat ini Perang Korea masih terus berlanjut padahal jika tanpa adanya Perang Korea, maka kedua negara ini akan bisa berkembang lebih baik dan lebih pesat dari saat ini.

Lihat saja dengan mendunianya drama serial Korea. Sebenarnya, kebudayaan nan sama bisa dimanfaatkan sebagai jembatan penghubung nan mampu mengakhiri Perang Korea. Kebudayaan nan berakar dari nenek moyang nan sama ini akan mampu menyembuhkan luka-luka di dalam hati dampak terjadinya Perang Korea selama berpuluh-puluh tahun.

Walaupun sebenarnya, tetap saja sulit jika kedua belah pihak nan terlibat di dalam Perang Korea ini sama-sama keras kepala dan tak ada nan mau mengalah. Bahkan di beberapa warta internasional di katakan bahwa Korea Selatan sering kali membuat ulah nan menjengkelkan pihak Amerika Perkumpulan dan mengakibatkan Perang Korea kembali terjadi.



Pelajaran nan Dipetik dari Perang Korea

1. Pelajaran dari Perang Korea - Saling Menghargai Disparitas Ideologi

Ada banyak pelajaran nan dapat dipetik dari terjadinya Perang Korea ini. Dalam suatu wilayah kesatuan nan pada awalnya memiliki satu pemerintahan yaitu Kekaisaran Korea, jika terjadi pemisahan wilayah nan mengakibatkan terbentuknya Korea Utara dan Korea Selatan. Maka akan bisa dipastikan bahwa Perang Korea akan sangat sulit buat dihentikan.

Ditambah lagi dengan terbentuknya ideologi nan berbeda. Dapat dibayangkan apa jadinya bangsa Indonesia jika pulau Kalimantan dan pulau Sulawesi, misalnya dipisahkan oleh ideologi nan berbeda. Perang saudara akan sangat mudah terjadi sama seperti halnya Perang Korea ini. Saling menghargai ideologi akan menjauhkan kita dari perang saudara.



2. Pelajaran dari Perang Korea - Kembali pada Kesamaan

Kebudayaan nan sama harusnya bisa membuat negara berkembang lebih cepat dan menghasilkan kebudayaan-kebudayaan baru nan mendunia. Sayangnya Korea tak belajar dari hal ini tetapi malah memilih buat terus terlibat dalam Perang Korea nan diakibatkan oleh hegemoni negara lain.



3. Pelajaran dari Perang Korea - Penyatuan Ideologi

Pentingnya penyatuan ideologi nan menjadi landasan terbentuknya suatu negara buat menghindari perang saudara seperti nan terjadi pada Perang Korea ini juga diperlukan. Memang tak bisa disalahkan, ketika ideologi terbentuk maka ideologi itu pula nan akan menjadi dasar dalam pemerintahan suatu negara.



4. Pelajaran dari Perang Korea - Peka Terhadap Hegemoni Negara Lain

Intervensi negara lain di dalam negara Korea Utara dan Korea Selatan membuat kedua belah pihak ini terus terlibat dalam Perang Korea. Untung saja, sejak masa perjuangan kemerdekaan dahulu, Bangsa Indonesia sudah mencegah hegemoni bangsa asing buat ikut campur tangan dalam pemerintahan negara Indonesia, sehingga perang saudara seperti pada Perang Korea itu tak terjadi di negara Indonesia ini.

Sejarah akan tetap menjadi sejarah. Tidak ada satu manusia pun nan bisa mengubah sejarah nan sudah terjadi. Begitu pula sejarah Perang Korea ini tak akan mungkin dapat diubah, namun masih dapat diperbaiki sehingga Perang Korea ini tak akan pernah terjadi lagi.