Tentang Michael Faraday

Tentang Michael Faraday

Pernah kah kalian membayangkan bagaimana jika di global ini tak ada listrik sama sekali? Segala kegiatan maupun hal lainnya nan membutuhkan listrik pastinya akan sangat ribet buat dilakukan. Bersyukurlah pada sang penemu listrik pertama kali yaitu Michael Faraday. Tanpanya, entah apakah saat ini akan ada listrik atau tidak. Listrik sama pentingnya seperti air. Bila listrik mati, maka akan banyak hal atau kegiatan nan bakal terhambat.

Berbicara tentang Michael Faraday, Faraday merupakan orang nan pertama kali merasa bahwa arus listrik dapat diciptakan dengan melewatkan magnet via dawai tembaga. Walaupun banyak ilmuwan nan memberikan sumbangan di dalam perihal kelistrikan, akan tetapi nan paling banyak berjasa dalam meneliti soal listrik dan juga magnet ialah Michael Faraday.



Histori Listrik

Histori awal listrik ditemukan yaitu oleh seorang ilmuwan nan berasal dari Yunani nan bernama Thales. Ia mengemukakan kejadian batu ambar nan apabila digesek-gesekkan akan dapat merengkuh bulu sebagai gejala listrik.

Selepas bertahun-tahun lamanya sejak ide Thales di kemukakan, lantas kemudian muncul kembali gagasan-gagasan juga filosofi-filosofi baru tentang listrik seperti nan dicermati dan dikemukakan oleh Joseph Priestley, Oersted, William Gilbert, Charles De Coulomb, Michael Faraday dan lain-lain.

Pada tahun 1821, sang penemu listrik telah menemukan inovasi pertama nan krusial di bidang listrik. Dari temuan Oersted dua tahun sebelumnya, Faraday membuat konklusi bahwa jika magnet dikencangkan, nan bergulir justru kawatnya.

Atas dasar anggapan ini, Faraday sukses mereka cipta suatu rancangan nan jelas di mana dawai akan secara konstan berotasi berdampingan dengan magnet sejauh arus listrik dialirkan ke kawat.

Dalam hal ini, sebenarnya sang penemu listrik telah menemukan motor listrik pertama, suatu rancangan pertama penggunaan arus listrik buat menyulut sesuatu benda bergerak. Inovasi Faraday ini ialah "nenek moyang" dari semua motor listrik nan dipakai global saat ini. Semenjak inovasi pertamanya tersebut, namanya mulai populer. Hasil penemuannya diibaratkan sebagai pembuka jalan di dalam bidang kelistrikan.

Di dalam eksperimen-eksperimen nan dilakukan Michael Faraday pada tahun 1931, Ia mendapati bahwa apabila magnet dilintasi sepotong kawat, arus akan mengalir di kawat, sedangkan magnet bergulir. Peristiwa tersebut disebut "pengaruh elektromagnetik" dan hasil eksperimen ini disebut dengan "Hukum Faraday".

Penemuan ini diduga menjadi inovasi monumental. Kenapa? Karena nan pertama, "Hukum Faraday" mempunyai ARTI krusial dalam interaksi dengan definisi teoretis kita mengenai elektromagnetik. Dan nan kedua, elektromagnetik dapat digunakan sebagai penggerak secara konstan arus genre listrik seperti nan dipakai oleh sang penemu listrik di dalam pembuatan dinamo listrik pertama.

Dengan majemuk temuannya, tidaklah eksesif jika sang penemu listrik ini termasuk salah satu tokoh nan sudah mempersembahkan sumbangan paling besar atas umat manusia.



Tentang Michael Faraday

Penemu listrik nan bernama Michael Faraday ini merupakan seorang ilmuwan di bidang kelistrikan. Faraday lahir di Newington Butts, Inggris pada tanggal 22 September 1791. Berasal dari keluarga nan tak mampu, maka lazimnya Ia pun belajar sendiri. Ayahnya hanya seorang tukang besi nan memiliki sepuluh orang anak dan harus membiayai mereka semua.

Tidak aneh jika ayahnya tak sanggup membiayai sekolah anak-anaknya termasuk juga sang penemu listrik, Faraday. Untuk menolong ekonomi keluarga, Faraday bekerja sebagai penjilid buku sekalian penjual buku pada umur nan masih sangat muda yaitu 14 tahun. Di tengah-tengah kesibukannya, Ia memanfaatkan buat membaca majemuk jenis buku, terutama ilmu pengetahuan alam, fisika dan kimia.

Pada saat usianya menjejaki 20 tahun, Faraday menyertai ceramah-ceramah nan diberikan oleh ilmuwan Inggris ternama. Salah satu ceramah nan diikutinya ialah ceramah nan diberikan oleh Sir Humphry Davy, seorang pakar kimia dan juga kepala laboratorium Royal Institution.

Selama Ia menyertai ceramah, Ia membuat catatan dengan teliti dan menuliskannya kembali dengan rapi apa nan sudah didengarnya. Lalu, catatan tersebut Ia kirim pada Humphry Davy nan disertai dengan pelaksanaan kerja. Ternyata Davy tertarik dan akhirnya sang penemu listrik nan saat itu berusia 21 tahun pun diangkat menjadi asistennya.

Di bawah bimbingannya, Faraday memperlihatkan perkembangan nan pesat. Mulanya, Ia hanya seorang pencuci botol. Namun, berkat keuletannya di dalam belajar, hanya pada waktu nan nisbi sebentar, Ia dapat melahirkan penemuan-penemuan baru nan merupakan hasil kreasinya sendiri.

Penemuan-penemuan tersebut yaitu mendapati dua senyawa klorokarbon dan berhasil mencairkan gas klorin serta beberapa gas lainnya. Lalu, pada tahun 1825 Ia juga sukses membuat senyawa benzena. Saat itu pun Ia diangkat menjadi ketua laboratorium. Berkat kepandaian nan Ia miliki pula, sang penemu listrik ini mampu berinteraksi dengan para pakar kenamaan seperti Andre Marie Ampere.

Selain itu, Faraday juga memperoleh kesempatan mengelilingi Eropa bersama dengan Davy. Pada momen itu, Ia mulai membentuk pengetahuannya nan praktis juga teoretis. Pemikiran penemu listrik ini dipengaruhi besar oleh Davy dan telah mengiringi Faraday pada penemuan-penemuannya. Sebagai pakar ilmu alam Faraday tak tertandingi, walaupun Ia tidak memiliki latar belakang nan cukup di bidang matematika.

Davy sang dosen meramalkan bahwa logam kalium dan natrium dapat diendapkan dari senyawanya oleh arus listrik. Proses ini dikenal sebagai proses elektrolisis. Sang penemu listrik dengan penuh antusiasme berupaya keras buat membuktikan ramalan tersebut.

Hal tersebut menjadi suatu fenomena dan munculah satu hukum baru tentang listrik nan disebut dengan Hukum Faraday pada tahun 1834. Penelitiannya di bidang elektrolisis dan listrik ditunjuk oleh kepercayaannya bahwa listrik ialah salah satu dari kekuatan alam nan lain seperti cahaya, panas, magnet dan kesamaan kimia. Meskipun persepsinya tersebut keliru, tetapi hal ini menyulutnya masuk ke dalam global elektromagnetik.

Andre Marie Ampere dan Hans Christian Oersted menemukan bahwa arus listrik membentuk medan magnet. Hal tersebut telah mengubah pendapat sang penemu listrik tentang kekekalan energi dan juga membuatnya menjadi benar-benar percaya bahwa medan magnet dapat menghasilkan arus listrik.

Hasil daya cipta sang penemu listrik nan lain ialah tentang intensitas medan magnet nan dapat memutarkan bidang cahaya terpolarisasi di tahun 1845, nan sekarang dikenal dengan sebutan imbas Faraday. Kejadian ini sudah digunakan buat menentukan struktur molekul dan memberikan klarifikasi tentang medan magnet galaksi.

Faraday memvisualkan banyak eksperimennya tentang listrik dan elektromagnet dalam tiga volume berjudul Experimental Researches in Electricity yaitu pada tahun 1839, 1844 dan 1855. Sang penemu listrik ini juga menyumbangkan eksperimen di bidang kimia.

Faraday menemukan cara mengganti gas menjadi cairan, dan Ia juga menemukan beraneka macam jenis kimiawi termasuk benzene. Karya lainnya nan lebih krusial ialah inspeksi tentang dampak kimia terhadap arus listrik. Faraday juga mempopulerkan penuh sekali terma nan digunakan dalam bidang tersebut seperti anode, cathode, electrode dan ion.

Sang penemu listrik ini juga nan mengenalkan buah pikiran krusial tentang garis magnetik dan garis kekuatan fisik ke global fisika. Faraday merupakan orang nan sederhana. Dan Faraday juga merupakan seorang penemu nan mulai belajar dengan otodidak.

Kesahajaannya ditunjukkan saat Ia menolak diberi titel kebangsawanan dan menolak buat menjadi ketua British Royal Society. Faraday pun akhirnya berhenti melakukan penelitian pada tahun 1855 dikarenakan kesehatannya. Akan tetapi, Ia melanjutkan pekerjaannya sebagai dosen sampai tahun 1861.

Sang penemu listrik ini tidak hanya cerdas, tapi juga tampan dan memiliki gaya sebagai orator. Meski tidak memiliki anak, namun kehidupan perkawinannya senang dan panjang. Michael Faraday menutup usianya pada tanggal 25 Agustus 1867 dan dikuburkan di dekat kota London, Inggris.