Bimbingan Belajar Matematika Sebuah Inovasi

Bimbingan Belajar Matematika Sebuah Inovasi

Bimbingan belajar Matematika saat ini kian diminati murid-murid SD, SMP, dan SMA. Hal ini bukan sebab banyaknya siswa nan mencintai ilmu Sains dan Matematika. Melainkan sebab tak mengerti dan risi mendapatkan nilai jelek dari sekolah. Terlebih-lebih lagi Matematika termasuk ke dalam pelajaran inti dari sebuah kurikulum. Wajar jika siswa sangat cemas memikirkan, jika ia tak bisa mengerjakan soal Matematika “ancamannya” sudah niscaya tak lulus.

Berdasarkan survei menjelang diselenggarakannya UN. Sebagian besar siswa mengutarakan, mereka merisaukan soal ujian Matematika dan risi tak bisa menjawab dengan baik dan benar. Pernyataan siswa tersebut, mengindikasikan bahwa Matematika menduduki posisi krusial dalam sebuah kurikulum.

Pendapat nan menyebutkan Matematika sulit dipelajari berasal dari orang nan tak menyukai Matematika. Sedangkan orang nan “mencintai” Matematika. Bagi mereka Matematika sangat mengasyikkan, bukan sekedar permainan angka, tetapi dapat pula diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Selama ini persepsi nan sudah terbentuk di tataran publik maupun sekolah (institusi pendidikan) bahwa orang nan tak dapat Matematika dianggap bodoh. Dari manakah datangnya pemikiran tersebut? Benarkah hanya sebab satu disiplin ilmu saja yakni Matematika, kemudian murid sesama murid melabeli bodoh. Begitu pula guru terhadap murid nan tak dapat Matematika disebut bodoh. Mari kita hapus budaya label-melabeli.

Pengajar Matematika sebaiknya mempelajari berbagai teknik buat membuat siswa bahagia terhadap Matematika dan mudah mempelajarinya. Satu di antaranya dengan menggunakan metode jarimatika (belajar Matematika menggunakan jari), arimatika, sempoa, sistem gasing, dan menghitung cepat di luar kepala.

Contoh: Misalnya 38 ditambah 28, kita menjumlahkan dulu angka 3 dengan angka 2 dan ditambah satu, berarti 6. Baru kemudian menjumlahkan 8 dengan 8, yaitu 16. Tapi tulis saja 6, sebab angka 1 sudah ditulis (ditambahkan) di depan. 38 ditambah 28 hasilnya 66. Lebih cepat dan mudah

Selama ini kita diajarkan menjumlah dari belakang. Bertahun-tahun seperti itu metodenya. Bagaimana jika dari depan terlebih dahulu. Faktanya, soal Matematika tetap dapat terpecahkan. Ini pentingnya metodologi agar kita menemukan cara tersingkat dalam menjawab pertanyaan.
Spesifik anak-anak nan ingin belajar Matematika secara asyik dan menyenangkan. Di situs gameskeren.com, pilih saja permainan spesifik Matematika di situ banyak pilihan permainan seperti:

• Pembangun Menara Angka Spesial

• Dua Digit

• Safari Asah Otak

• Labirin Angka

• Warnai Link-a-Pix

• Matematika Cepat

• Bingo Super

• Latihan Penjumlahan

• Lemonade

• Da' Numba

• Number Karts

• Arithmetiles

• Teka-Teki Cerdas

• Plus Plus

• Mayan Gold

• Stasiun Perkalian

• Hashi

• Jalur 2

• Segitiga Matematika

• Lompatan Angka

• Teka-Teki Rotasi Angka

Permainan-permainan Matematikanya sangat mendidik buat semua usia. Tidak ada unsur kekerasan sebagaimana games-games online pada umumnya.



Bimbingan Belajar Matematika Sebuah Inovasi

Temuan-temuan metode pembelajaran Matematika agar menjadi disiplin ilmu nan menarik dan mudah dipelajari terus dikembangkan oleh para ahli. Saat ini ada nan namanya RME (Realistic Mathematics Educations) suatu penemuan agar Matematika bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Lahirnya rumusan RME ini sebab sebagaimana kita ketahui bersama, siswa-siswa saat ini diajarkan Matematika menggunakan metode nan tradisional seperti mekanistik-mesin. Akibatnya, ketika mereka diberi soal dan disuruh memecahkan dengan metode nan lain. Siswa-siswa kebingungan dan tak dapat menjawab soal dengan baik. Di bagian awal sudah dicontohkan, bagaimana jika siswa menjumlahkan dari depan dahulu, baru kemudian dari belakang.

Di negara-negara maju pendekatan RME diterapkan dengan menggunakan prinsip dasar yakni ‘mathematics must be connected to reality and mathematics as human activity.’ Treffers dari Belanda, satu di antara penggagas RME mengklasifikasikan pendidikan dan pedagogi Matematika selama ini masih bertumpu kepada empat tipe pengajaran, antara lain:

• Mekanistik, ‘Drill-practice’ menganggap manusia serupa seperti komputer.

• Empirik, global ialah realitas. Bagaimana Matematika bersinggungan langsung dengan empiris sehari-hari. Tetapi hal ini malah sporadis sekali ditemukan.

• Strukturalis atau ‘Matematika modern’.

• Realistis. Berfokus kepada RME, hampir mendekati empirik.

Karenanya RME berusaha menggunakan Matematika sebagai wahana dalam penerapan disiplin ilmu Matematika ke dalam empiris sehari-hari.

Selain RME, saat ini ada nan namanya Calculus Interactive yakni metode belajar Matematika melalui aplikasi. Dalam pelaksanaan ini murid dapat belajar dengan asyik menggunakan media animasi dan suara musik. Pelaksanaan ini bisa didownload melalui google play store dan sudah berbasis Android versi 2.2 ke atas.

Lalu, ada metode belajar dengan sempoa (abacus) yakni teknik berhitung cepat. Saat soal Matematika dibaca, siswa sudah mengetahui hasilnya.

Ada lagi metode Kumon . Konsep Matematika Kumon mengajarkan anak mengulang-ulang angka dan soal latihan sehingga anak-anak mahir dan mudah dalam menjawab soal Matematika.

Paling digemari selain metode-metode belajar nan sudah disebutkan sebelumnya ialah metode Jarimatika. Hanya dengan berbekal 10 jari tangan, anak dapat menjawab penjumlahan ratusan, penambahan, pengurangan dan perkalian.

Penggabungan dari semua metode belajar Matematika, baik buat taraf pemula maupun taraf lanjut ialah metode APIQ. Anak-anak dikondisikan belajar asyik dan bermain dengan angka sehingga Matematika bisa dengan mudah diserap dan diterapkan.

Ada juga temuan nan lain disebut mathemagic (Matematika magic). Angka-angka nan menakjubkan, penjumlahan, pengurangan, pembagian, pertambahan. Semua serba cepat, angka-angka memiliki keajaiban nan menakjubkan. Tidak semua angka-angka bisa dijumlah secara cepat hanya angka eksklusif saja.

Semua temuan-temuan penemuan bimbingan belajar buat disiplin Matematika itu bisa diterapkan ke segala usia. Spesifik buat anak-anak, baik guru maupun orangtua umumnya mengajarkan mengenal angka 1-10. Lalu A B C, kemudian angka lagi. Di dalam buku Merancang Masa Depan Si Buah Hati disebutkan bahwa anak menyukai Matematika nan atraktif seperti gambar-gambar nan telah diwarnai, begitu pula dengan angka-angka nan bergambar.

Matematika berguna dan sangat bermanfaat buat membangun kepercayaan diri anak dan menggerakkan motivasi anak buat berpikir. Ingat, anak-anak sudah memiliki logika dan khayalan nan berbeda dari orang dewasa. Daya rekam mereka jauh lebih baik dari orang dewasa. Makanya, jika anak diajarkan Matematika sambil bernyanyi mereka dapat menerima dengan sangat baik dan langsung dapat mengikuti.

Tempat bimbingan belajar Matematika nan sudah mendapat penghargaan dari MURI ialah forum bimbingan bernama “Rumah Akal.” Di sini murid-murid sudah diajarkan sampai menjumlah, mengali, membagi, menambah jutaan digit dalam waktu singkat. Videobook buat belajar Matematika di rumah akal bisa dibeli melalui situs online.

Pertanyaan nan sering muncul ialah mengapa harus repot-repot lagi belajar Matematika. Sedangkan komputer sudah ada, kalkulator sudah tersedia. Untuk apa lagi harus belajar Matematika. Bahkan di kalkulator eksklusif sudah dilengkapi dengan fasilitas penghitungan akar kuadrat, pangkat, sinus, cosinus, dan seterusnya. Kalau pertanyaan ini kita balik tanya, jika kalkulator dan komputer tak ada, apakah manusia dapat menghitung atau berhitung secara cepat, akurat, dan benar? Belum tentu, walaupun kalkulator dapat salah hasilnya jika faktor human (manusia) salah menginput data (angka). Mesin hanya memproses menjalankan perintah sinkron algoritma dan logika mesin.

Di sinilah pentinganya bimbingan belajar Matematika supaya otak terasah dan bisa mengaplikasikan Matematika ke dalam sebuah bidang termasuk Biologi, Fisika, Elektronika, Internet, Astronomi, Nuklir, Medis Kedokteran, Ekologi, dan ilmu-ilmu terapan lainnya nan semuanya bertujuan buat memberikan kegunaan kepada manusia dan seluruh mahkluk Tuhan di bumi maupun di langit. Matematika itu mudah dan menyenangkan, yakini itu!