Laporan Keuangan dari Perusahaan Jasa

Laporan Keuangan dari Perusahaan Jasa

Laporan keuntungan rugi nan dalam bahasa Inggrisnya ialah Profit and Loss Statement merupakan salah satu baguan dari laporan keuangan milik perusahaan nan ada dari periode akuntansi. Periode akuntansi itu menjabarkan berbagai unsur pendapatan juga beban perusahaan hingga adanya suatu keuntungan bersih. Di sini Anda dapat mendapatkan contoh laporan keuntungan rugi .

Laporan keuntungan rugi memiliki berbagai unsur, antara lain:
• Pendapatan nan dihasilkan dari penjualan, cara menghitung nya ialah dikurangi dengan beban pokok dari penjualan.
• Keuntungan atau rugi kotor nan dihasilkan dari pengurangan beban usaha.
• Keuntungan atau rugi usaha nan dihasilkan dari penambahan atau pengurangan beban nan lainnya.
• Keuntungan atau rugi sebelum pajak nan jumlahnya dihasilkan dari beban pajak.
• Keuntungan atau rugi bersih.



Pengertian dari Laporan Keuntungan Rugi

Laporan keuntungan rugi merupakan catatan nan didalamnya dicantumkan sumber pendapatan beserta bebannya. Perusahaan nan melakukan laporan ini ialah perusahaan dagang nan ada dalam suatu periode tertentu. Untung menghitung laba atau kerugian dalam perusahaan dagang ada rumusnya, yaitu keuntungan higienis = keuntungan kotor – beban usaha.

Beban usaha nan dimaksud terdiri atas beban penjualan, yaitu pembelian dari barang nan didagangkan, kemudian beban administrasi nan generik misalnya biaya telepon dan listrik. Untuk menghitung keuntungan kotor rumus nan digunakan ialah keuntungan kotor = penjualan higienis – harga pokok. Sementara buat penghitungan penjualan higienis milik perusahaan dagang ialah penjualan – retur penjualan serta pengurangan atau diskon harga – potongan penjualan.

Baiklah, tanpa basa-basi, inilah contoh satu laporan keuntungan rugi nan biasa digunakan oleh perusahaan dagang.

PD Hikmah
Laporan Keuntungan Rugi
Per 31 Desember 2012
Penjualan ........................................................................ Rp 50.000.000
Retur penjualan dan rabat ..... Rp 150.000
Potongan penjualan ..............................Rp 175.000
Rp 325.000 –
Penjualan higienis Rp 49.675.000
Harga pokok penjualan .................................. Rp 4.800.000
Pembelian ........................................ Rp 14.000.000
Retur pembelian ............ Rp 190.000
Potongan pembelian....... Rp 150.000
Rp 340.000 –
Pembelian higienis ........................ Rp 13.660.000 +
Barang nan tersedia buat dijual Rp 18.460.000
Persediaan akhir ........................... Rp 3.500.000 –
Harga pokok penjualan .................................................. Rp 14.960.000 –
Laba kotor ................................................................. Rp 34.715.000
Beban penjualan :
Beban gaji penjualan Rp 400.000
Beban iklan Rp 150.000
Beban perlengkapan toko Rp 380.000
Beban penyusutan perlengkapan Rp 185.000 +
Rp1.115.000
Beban administrasi dan umum:
Beban gaji kantor Rp 200.000
Beban listrik dan telepon Rp 175.000
Beban perlengkapan kantor Rp 175.000
Beban asuransi Rp 600.000
Beban penyusutan peralatan kantor Rp 550.000
Beban penyusutan gedung Rp 350.000 +
Rp 2.050.000 +
Jumlah beban usaha Rp 3.165.000 -
Laba usaha Rp 31.550.000
Pendapatan di luar usaha :
Pendapatan kembang Rp 350.000
Beban di luar usaha :
Beban kembang Rp 400.000 –
Laba / rugi di luar usaha Rp - 50.000 +
Laba higienis sebelum pajak Rp 31.500.000
Pajak penghasilan Rp 8.500.000 –
Rp 23.000.000
Itulah contoh dari laporan keuntungan rugi suatu perusahaan dagang.



Perbedaan Perusahaan Dagang dan Manufaktur

Perlu Anda ketahui, laporan keuntungan rugi perusahaan dagang dan manfuaktur itu berbeda-beda. Disparitas tersebut antara lain:

Pertama akan di bahas mengenai laporan keuntungan rugi milik perusahaan dagang, yaitu sebagai berikut:

Kegiatan dalam perusahaan dagang ialah pembelian barang nan didagangkan oleh perusahaan lainnya. Kemudian barang dijual kepada perusahaan manufaktur maupun konsumen. Perusahaan ini tak memberlakukan proses buat barang dagangan nan akan dibelinya.

Kemudian buat menjalankan usahanya perusahaan dagang akan mengeluarkan sumber ekonomi dengan tujuan memperoleh barang nan akan didagangkan, serta mengeluarkan biaya-biaya seperti biaya buat pemasaran serta administrasi .

Dalam perusahaan dagang ada berbagai pengorbanan buat sumber ekonomi. Semuanya disajikan dalam bentuk laporan keuntungan dan rugi nan terbagi menjadi 3 golongan atau kelompok, yaitu pengorbanan buat sumber ekonomi nan bertujuan agar mendapatkan barang nan akan didagangkan dari perusahaan nan lainnya. Pengorbanan nan pertama ini dibagi menjadi kelompok tersendiri nan diberi judul “harga pokok penjualan”.


Pengorbanan nan kedua ialah sumber ekonomi nan tujuannya ialah buat kegiatan pemasaran buat barang dagangan. Pengelompokkan pengorbanan satu ini judulnya ialah “biaya pemasaran”.

Pengorbanan nan ketiga ialah pengorbanan buat sumber ekonomi nan bertujuan buat kegiatan diluar perolehan barang dagangan serta pemasarannya. Pengorbanan nan satu ini dikelompokkan dengan judulnya, yaitu “biaya administrasi dan umum”.

Kedua akan dibahas mengenai laporan keuntungan rugi milik perusahaan manufaktur. Perusahaan ini kegiatannya ialah mengolah bahan standar suatu benda menjadi produk nan akhirnya jadi kemudian dijual kepada perusahaan manufaktur lain atau langsung kepada konsumen.

Sama seperti perusahaan dagang, perusahaan ini juga memiliki tiga kelompok dalam pengorbanan dari sumber ekonominya. Ketiga pengorbanan itu antara lain pengorbanan jasa para tenaga kerja, bahan standar serta fasilitas.

Untuk pendekatan full costing semua pengorbanan dari sumber ekonomi dicantumkan dalam laporan keuntungan rugi dan dibagi menjadi kelompok nan terdiri atas tiga golongan. Golongan pertama ialah pengorbanan buat sumber ekonomi nan mengolah bahan mentah atau bahan standar menjadi produk jadi. Judul dari pengorbanan ini ialah “biaya produksi” nan jika dirinci menjadi, biaya bahan baku, overhead, dan tenaga kerja langsung.

Golongan kedua ialah pengorbanan dalam sumber ekonomi buat pemasaran produk nan sudah jadi. Judul dari pengorbanan ini ialah “biaya pemasaran”. Golongan ketiga ialah pengorbanan dalam sumber ekonomi buat kegiatan lain diluar kegiatan produksi serta pemasaran barang jadi atau produk. Judul dari pengorbanan ini ialah “biaya administrasi dan umum”.

Selain pendekatan full costing ada juga pendekatan lainnya yaitu variable costing. Dalam pendekatan ini semua pengorbanan buat sumber ekonominya tersaji dalam laporan keuntungan rugi nan berdasarkan kepada konduite di dalam interaksi serta volume kegiatan. Biaya nan ditulis dalam laporan keuntungan rugi disusun menggunakan pendekatan variable costing nan terdiri atas dua kelompok, yaitu biaya tetap juga biaya variable.



Laporan Keuangan dari Perusahaan Jasa

Laporan keuangan dari perusahaan jasa umumnya ada dalam tiga jenis laporan keuangan , yaitu laporan keuntungan rugi, neraca, serta laporan perubahan modal. Data nan sudah dikumpulkan akan digunakan dalam menyusun laporan keuangan. Data diambil dari worksheet atau lembar kerja.

Sementara itu, data buat laporan keuntungan rugi diambil dari perhitungan keuntungan rugi, kemudian data buat laporan perubahan dan neraca, diambil dari sumber nan sama, yaitu kolom neraca.

Perusahaan jasa merupakan perusahaan nan memiliki sumber penghasilan primer dari penjualan jasanya. Contohnya perusahaan nan bergerak dalam bidang bengkel sumber dari pendapatannya ialah memperbaiki kendaraan, atau perusahaan salon sumbernya penghasilannya dari merawat para pengunjung salon.

Jasa itu baranya tak ada wujudnya jadi tak bisa dihitung dengan fisik. Oleh sebab itu perusahaan ini tak menghitung harga pokok dari penjualan jasa mereka. Dalam perusahaan ini terjadi beberapa transaksi.

Transaksi-transaksi tersebut antara lain, menerima uang dari para pemilik usaha, bank atau kreditur nan dijadikan loka meminjam uang buat perusahaan, mengeluarkan uang buat membeli aktiva, aktiva itu akan menghasilkan jasa atau membayar segala beban nan digunakan bagi kegiatan perusahaan, menjual jasa agar memperoleh uang atau penghasilan, membayar hutang milik perusahaan kepada kreditur, serta mengembalikan harta nan telah ditanam oleh pemilik perusahaan.

Pembayaran buat membeli aktiva dan beban serta menjual jasa buat memeroleh penghasilan ialah pendapatan jasa. Jika pendapatan jasa dikurangi dengan berbagai akan beban nan dikeluarkan akan menghasilkan jumlah keuntungan higienis atau juga rugi bersih.
Itulah bahasan mengenai laporan keuntungan rugi beserta contoh laporan keuntungan rugi. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda.