Sekilas tentang Cerpen Pengalaman Pribadi

Sekilas tentang Cerpen Pengalaman Pribadi

Cerpen merupakan salah satu karya sastra fiksi selain novel, puisi, atau drama. Banyak sekali sumber acum nan dapat dituangkan ke dalam sebuah cerpen. Salah satu nan peling mudah tentunte membuat cerpen pengalaman pribadi. Yang jadi pertanyaan kemudian, seperti apakah cerpen pengalaman pribadi itu? Nah, daripada Anda penasaran, lebih baik simak saja uraian berikut.



Sekilas tentang Cerpen Pengalaman Pribadi

Berbicara tentang cerpen, berarti kita harus siap berhadapan dengan global baru, global imajinasi. Kaerena bagaimanapun, cerpen tak dapat dipisahkan dengan nan namanya imajinasi. Cerpen identik dengan tulisan fiksi nan berisi cerita hasil khayalan penulisnya. Mereka nan menulis cerpen bebas menceritakan apapun nan ada di alam pikirannya.

Namun, meskipun termasuk ke dalam sebuah karya fiksi, ternyata ada juga cerpen nan bersumber dari pengalaman pribadi penulisnya. Cerpen pengalaman pribadi ini biasanya menceritakan pengalaman nan pernah dialami penulis, namun tentunya tak diperlihatkan secara gamblang. Ya, meski sedang menceritakan kisahnya, namun penulis biasanya selalu memunculkan tokoh nan seakan-akan bukan dirinya.

Secara teori, membuat cerpen pengalaman pribadi merupakan proses menulis cerpen nan paling mudah. Penulis tak perlu terlalu banyak mengawang-awang dan berimajinasi tinggi ketika hendak membuat cerpen jenis ini. Karena nan menjadi sumber cerpen ini ialah pengalaman pribadinya, penulis hanya tinggal mengingat setiap momen nan pernah dilaluinya, lalu menuangkannya ke dalam sebuah tulisan.

Mudah,bukan? Ya, benar-benar mudah. Namun, kita tahu, dalam bidang apapun nan namanya teori selalu lebih mudah dari praktiknya. Begitupun dalam praktik membuat cerpen pengalaman pribadi . Bagi nan sudah terbiasa menulis karya fiksi, itu tentu bukan perkara sulit. Tetapi, bagi mereka nan tak memiliki kemampuan atau keterampilan menulis mungkin perkaranya jadi lain. Untuk itu, perlulah kiranya penulis menyampaikan beberapa info krusial seputar langkah-langkah membuat cerpen pengalaman pribadi.

Sebelum Anda menyelam lebih dalam menuju langkah langkah menulis cerpen pengalaman pribadi, ada baiknya Anda ketahui terlebih dahulu tentang ciri-ciri cerpen. Ini dimaksudkan agar tulisan nan Anda untuk tak sampai keluar jalur. Apa sajakan ciri-ciri cerpen tersebut, berikut uraiannya.

Ciri-Ciri Cerpen

Cerpen merupakan sebuah cerita narasi. Cerpen berbeda dengan novel sebab isinya nan lebih ringkas, padat dan langsung menuju sasaran. Selain nan sudah disebutkan, cerpen pun masih memiliki ciri-ciri lainnya, yakni sebagai berikut

  1. Jumlah kata dalam cerpen tak lebih dari 10.000 kata sehingga habis dibaca dalam sekali duduk (selesai dibaca dalam 15-30 menit)

  2. Cerpen bersifat fiksi. Dengan demikian, ketika hendak membuat cerpen pengalaman sendiri, Anda harus pintar memilih dan mengolah kata agar kesan fiksinya muncul.

  3. Cerita dalam cerpen harus fokus pada satu kejadian tunggal. Jadi, ketika membuat cerpen pengalaman sendiri, Anda bukan akan menceritakan kisah hayati Anda semuanya, apalagi menceritakan kisah orang lain, melainkan salah satu kisah dan kejadian krusial nan pernah dialami.

  4. Perwatakan tokoh dalam cerpen harus digambarkan sekilas. Jadi, Anda jangan mengupas habis tabiat tokoh dalam cerpen. Sajikan sekilas, lalu biarkan pembaca nan menerka sisanya.

  5. Alur nan digunakan dalam cerpen ialah alur rapat. Artinya, Anda harus menyajikan cerita secara ringkas, padat, namun setiap peristiwa nan disajikan harus memiliki koherensi nan kuat.

  6. Kemunculan konflik di dalam cerpen tak akan pernah mebah nasib tokohnya. Artinya, ketika di awal Anda bercerita tentang tokoh nan jahat, maka sampai akhir ia akan tetap jahat. Demikian juga sebaliknya.


Setelah mengetahui ciri-ciri cerpen, kini sudah saatnya Anda melanjutkan ke termin berikutnya, yakni proses persiapan dan perencanaan menulis. Apa saja langkah-langkah nan harus dilakukan dalam proses persiapan dan perencanaan membuat cerpen? Berikut ialah penjelasannya.

Persiapan dan Perencanaan Menulis Cerpen Pengalaman Pribadi

Sebelum memulai sesuatu, tentunya Anda harus memiliki perencanaan nan matang. Ini dilakukan agar apa-apa nan Anda kerjakan memperoleh hasil nan maksimal. Demikian juga nan terjadi ketika Anda hendak membuat sebuah cerpen berdasarkan pengalaman pribadi. Merujuk pada saran Laurie E. Rozakis, dalam bukunya Creative Writing(2004), terdapat beberapa persiapan dan perencanaa nan harus ditentukan sebelum memulai menulis cerpen. Persiapan nan oleh beliau disebut diagram piramida ini meliputi hal-hal berikut.

  1. Pertama; tulis nama pelaku primer -> 1 kata.

  2. Kedua; lukiskan karakter pelaku tersebut -> 2 kata.

  3. Ketiga; Lukiskan dimana terjadinya cerita -> 3 kata.

  4. Keempat; ceritakan pola masalah dari cerita nan disajikan -> 4 kata.

  5. Kelima; ceritakan masalah pertama dari butir 4 (keempat) -> 5 kata.

  6. Keenam; ceritakan masalah kedua dari butir 4 (keempat) -> 6 kata.

  7. Ketujuh; ceritakan masalah ketiga dari butir 4 (keempat) -> 7 kata.

  8. Kedelapan; ceritakan resolusi atau penyelesaiaan masalah nan ada -> 8 kata.

Secara sederhana, diagram piramida di atas bisa dituliskan sebagai rangkaian ringkas seperti ini:

(ciptakan) Pelaku -> (tentukan) Setting -> (munculkan) Konflik -> (berikan) Resolusi. Setelah persiapan dilakukan, langkah selanjutnya ialah memulai menulis cerpen pengalaman pribadi Anda.

Menulis Cerpen Pengalaman Pribadi

Ketika hendak menulis cepern, termasuk di dalamnya cerpen pengalaman pribadi, masih ada beberapa hal nan harus diperhatikan. Kali ini fokus perhatian Anda sudah lebih mengarah kepada unsur pembentuk karya sastra, yakni unsur intrinsik.

  1. Tema. Sebelum memulai penulisan, Anda harus sudah memiliki tema nan hendak diangkat. Tema menjadi sangat krusial sebab inilah nan akan menghubungkan cerita dari awal hingga akhir. Pastikan setiap kata nan Anda tuliskan memiliki koherensi dengan tema ini, jadi cerita nan Anda untuk pun tak akan kabur, apalagi ngawur.

  2. Setting. Setting nan baik akan mendukung sebuah cerpen. Dalam membuat cerpen biasanya hanya terdapat sedikit setting, dan pemilihan tempo waktunya pun nisbi singkat. Ya, Anda harus menentukan sebuah momen nan paling menarik nan hendak Anda ceritakan dan tempo waktunya pun hanya berlangsung satu hari, bahkan satu jam.Penting buat diperhatikan, ketika menggambarkan setting, Anda harus benar-benar mendeskripsikannya secara gamblang dan detail. Ini dilakukan agar pembaca pun seakan-akan turut hadir dalam cerita sebab dapat merasakan suasana nan sama dengan nan Anda gambarkan.

  3. Penokohan. Ketika menulis cerpen pengalaman pribadi, usahakan jangan terlalu banyak menghadirkan tokoh. Cukup satu sampai tiga tokoh primer saja nan dihadirkan, agar cerita dalam cerpen Anda selalu terfokus pada tokoh primer saja. Semakin banyak tokoh nan dimunculkan, biasanya cerita akan menjadi kabur.

  4. Dialog. Kesalahan nan sering muncul dalam cerpen ialah kesalahan dalam pemanfaatan dialog. Obrolan dalam sebuah cerpen sering dianggap sebagai pelengkap cerita saja. Padahal, dialohg merupakan faktor pendukung buat menggambarkan penokohan Anda. Obrolan nan dimunculkan haruslah mengacu pada tema.

  5. Alur. Dalam membuat cerpen pengalaman sendiri, paragraf pertama dapat jadi kunci primer cerita. Jika paragraf pertamanya seru, pembaca tentu akan terpancing buat mengetahui apa nan akan terjadi selanjutnya. Pastikan alur nan Anda untuk itu lengkap, jadi ada pembukaan, ada pembahasan cerita, dan ada penutupnya. Jika sudah begitu, pembaca akan puas dengan cerpen nan Anda sajikan.