Artikel Tentang Pendidikan Agama

Artikel Tentang Pendidikan Agama

Artikel tentang pendidikan kian digandrungi masyarakat. Terutama, ketika polemik ujian nasional merebak. Publik sontak bereaksi keras menyoal sistem nan tak fair . Hal ini kian memancing perhatian peserta didik buat mencari lebih komprehensif hal ihwal UN. Sejatinya, artikel tentang pendidikan ialah artikel populer. Ragam bentuk dari info beasiswa, nilai pendidikan, dan sebagainya



Tips Menulis Artikel Tentang Pendidikan

Anda nan sedang berkreasi dengan artikel pendidikan kerap dibelit persoalan topik. Content dan context apa nan cocok buat dimuat. Pendidikan mempunyai skala luas. Jadi, pemilahan unsur topik jadi faktor penting. Berikut ini tips menulis artikel tentang pendidikan.

  1. Trending.Bad news is good news . Prinsip ini berlaku dalam jurnalisme. Namun, menulis artikel tak melulu bad news . Topik nan dipilih usahakan sedang jadi perbincangan hangat. Buah bibir di publik. Jadi, tak berarti nan sedang trending itu buruk, bukan?
  2. Bermanfaat. Menulis artikel, terutama opini dan reportase, harus memiliki nilai bagi pembaca. Artikel pendidikan juga harus mempunyai unsur edukasi. Jadi, bernilai meaningfull bagi pembaca.
  3. Relevan. Penulisan artikel tentang pendidikan harus relevan (kontekstual). Content dan context harus nyambung ( match ). Misalnya, ketika Anda menulis artikel tentang pendidikan buat anak SD, tak perlu memakai diksi kata nan rumit.
  4. Bahasa populer. Penggunaan bahasa populer dalam artikel pendidikan bertujuan buat memudahkan pembaca menangkap isi pesan.


Ragam Topik

Menulis artikel tentang pendidikan harus pintar memilah topik. Global pendidikan meliputi banyak topik. Berikut ini isu menarik nan dapat jadi pertimbangan Anda buat menjadi topik artikel pendidikan.

  1. BOS. Kebijakan BOS di beberapa sekolah menuai kontroversi sebab siswa masih dipungut biaya. Bahkan, beberapa guru diciduk aparat kepolisian sebab tertangkap basah melakukan korupsi.
  2. Sekolah Kandang Ayam . Buku nan dikeluarkan salah seorang profesor ini membuat Jusuf Kalla sempat marah. JK tidak terima sekolah di Indonesia bak kandang ayam. Namun, fakta di lapangan kerap menunjukkan hal demikian.
  3. Anggaran pendidikan. Pasca keputusan MK nan ketok palu mengenai aturan pendidikan wajib 20 persen, pundi-pundi buat instansi terkait melambung tinggi. Patut diamati ke mana uang tersebut mengalir sebab di lapangan ketimpangan pendidikan masih terjadi.
  4. Sertifikasi guru. Menjadi guru kini jadi profesi nan menjanjikan. Tunjangan guru sudah dianggap cukup, terutama di kota besar macam Jakarta. Namun, syarat kompetensi mutlak. Yaitu, sertifikasi guru, guru harus mengikuti semacam fit and proper. Namun, beberapa pihak mensinyalir ini jadi fee and property.


Artikel Tentang Pendidikan Agama

Membuat artikel tentang pendidikan nan menarik harus memperhatikan masalah nan sedang hangat dan sedang menjadi perhatian publik. Dengan semakin lunturnya nialai moral maka, artiket tentang pendidikan agama sangat memancing perhatian. Di negara nan berketuhanan seperti negeri kita, ketika pancasila menjadi dasar hayati dan nilai ketuhanan menjadi dasar nan menonjol maka, maslah pendidikan agama menjadi hal nan pelik.

Perhatian media dan masyarakat selama ini memang masih sangat kurang terhadap masalah pendidikan agama di Indonesia. Namun dengan semakin mirisnya dekadensi dan memburuknya etika, masalah pendidikan agama dirasa sebagai penyebabnya, sehingga mau tak mau semua pihak semakin mengarah kepada masalah ini.

Dalam membuat artikel tentang pendidikan agama, masalah nan dapat disorot juga sangat luas dan banyak nan menarik buat menjadi bahan pembahasan. Sekaligus menulis buat beribadah sebagai wujud kecintaan kepada nilai-nilai agama nan diperintahkan oleh Tuhan. Berdakwah tentang kebaikan nan dianjurkan oleh semua agama nan ada di Indinesia sehingga, artikel tentang pendidikan ini dapat memotret apa saja nan mempunyai kemaslahatan umat beragama di Indonesia.

Masalah agama ialah masalah nan krusial, terlebih bagi bangsa kita nan ber-Tuhan. Semua orang Indonesia ialah penganut kepercayaan kepada Tuhan, apaun agama nan dijalani. Sebagai bahan buat contoh artikel tentang pendidikan agama, berikut masalah baru seputar pendidikan agama islam nan banyak membuat orang geleng-geleng kepala, yaitu masalah korupsi Alquran nan mencuat belakangan ini.



Contoh Materi Artikel Tentang Pendidikan Agama: Korupsi Alquran

Pertama kita membahas budaya korupsi di negeri ini nan sudah menjadi musuh bebuyutan rakyat. Korupsi nan sudah semakin menggurita, mencengkeram kemiskinan dan kebodohan masyarakat Indonesia. Akar-akar korupsi nan seolah membumi dalam birokrasi kita, dan sulit buat dibongkar. Korupsi nan menjadi biang keladi kemiskinan ini belum juga mendapatkan penyelesaian walaupun sudah dibentuk komisi spesifik buat menanganinya.

KPK sebagai forum pemberantas korupsi malah menuai banyak kontroversi dan kinerjanya masih kurang meyakinkan masyarakat Indonesia. Tuduhan kecurangan dan tak higienis selalu mewarnai perjalanan forum ini, sepeninggal Anta Sari Ashar ketuan KPK nan dinonaktifkan dengan rekayasa hukum. Sejak itu masalah KPK terus bergulir dan mengecewakan asa rakyat.

Upaya pemberantasan korupsi nan seharusnya segera dapat dituntaskan supaya bisa melakukan kegiatan pencegahan setelahnya, malah berlarut-larut dengan berbagai belitan politis para pejabat politik. Ujungnya masalah korupsi bukan menjadi ringan, malah justru semakin canggih dengan strategi bersembunyi nan semakin lihai dipraktekkan oleh para pelakunya. Strategi buat berkelit dan memutar masalah kini sedang dikembangkan dengan baik oleh para tersangka maupun mereka nan terlibat. Rakyat semakin gemas dan cemas sebab justru koruptor banyak nan diputus bebas.

Benih korupsi tumbuh fertile di negeri ini, bukan hanya berkembang biak di sektor pajak dan donasi sosial saja, terakhir malah ketahuan rambahan huma korupsi sudah sampai pada kitab suci. Rupanya tak ada loka nan sakral buat korupsi, kelihatannya juga tak pilih-pilih karena, terbukti korupsi dapat terjadi dimana-mana. Anehnya pelaku korupsi itu sendiri juga orang nan cukup beragama, bahkan tukang agama (sebutan buat pakar agama)

Alquran ialah kitab kudus nan dinodai dengan laku korup oleh mereka nan mengaku pengamal Alquran. Ditulis besar-besar sebagai judul perbincangan di televisi Metro TV “Astaghfirullah Alquran dikorupsi”. Ini sangat menarik buat menjadi materi artikel tentang pendidikan, dan harus menjadi pelajaran serius semua pihak, tak hanya pemerintah.

Proyek penggandaan Alquran menjadi proyek pendanaan pribadi, kalau kitab kudus saja absah buat dikorupsi menurut mereka para koruptor, apalagi kitab biasa, seperti buku-buku sekolah dan jenis barang cetak lainnya. Semisal nan pernah heboh soal dana pembuatan kalender Dewan Perwakilan Rakyat. Negeri nan fertile korupsinya seperti negeri kita ini, apa saja dapat menjadi sumber korupsi buat memperkaya diri atau kelompok.

Memroyek firman Tuhan dengan cara melawan Tuhan. Berkedok pelayanan kudus buat mengotori kesucian. Sungguh sudah sangat keterlaluan, mungkin sudah tak ada lubang lain nan dapat dibocorkan, sehingga barang mulya dilalap juga dengan korupsi. Adzab Allah nan mana nan bisa dihindarkan kalau kelaliman sudah semakin tidak tahu batas. Bukankah negeri juga menanggung resiko adzab itu, bila tobat kita tak diperkenankan oleh Allah.

Pelakunya pejabat departemen agama, nan seharusnya menjadi contoh keberagaan nan lurus dan benar, malah mengajarkan perbuatan tercela di loka nan mulya. Mereka itu bukan saja mengerti soal halal-haram, mungkin juga mereka pernah menjadi pendakwah buat urusan ahlak agama, setidak begitu buat orang-orang nan punya jabatan krusial di departemen agama.

Apa jadinya mulut nan berbicara sedang tangannya sendiri melawan apa nan dibicarakan. Apa jadinya pikiran nan bejat melafalkan ayat-ayat kudus Tuhan. Apa jadinya orang nan tidak waras secara moral menuntun orang banyak buat mendekatkan diri kepada Tuhan. Maaf bukan caci maki, hanya mengelus dada pembaca agar, masalah seperti ini mendapatkan perhatian ayng serius dan segera melakukan pertobatan masal, sebelum Allah murka pada kita semua.

Boleh jadi uang nan mereka korupsi itu mereka gunakan membeli sarung atau kopyah buat sholat, buat bayar zakat atau ongkos naik haji. Boleh jadi uang haram itu uga telah mengalir dalam bentuk amal haram ke kas masjid, pondok pesantren, dan tempat-tempat kudus lainnya, selain buat menggemukkan anak istri. Subhaanallah negeri apa Indonesia ini, nan mengangkat pejabatnya seperti tanpa seleksi.

Contoh Artikel tentang pendidikan ini benar-benar bikin kita sangat perihatin. Wajar bila kesulitan bangsa tidak pernah reda, prahara dan bala tidak pernah sirna. Wajar dan harus rela diterima, sekalipun kesengsaraan terus-terusan menimpa. Bukankah itu balasan nan setimpal buat suatu negeri nan penuh dengan pejabat-pejabat nakal?