Ciri-ciri Wanita Sholehah

Ciri-ciri Wanita Sholehah

Tidak dapat dipungkiri, kesuksesan para nabi dalam menyiarkan agama islam tak terlepas dari peran para istri mereka. Lihat saja Siti Khadijah dan Siti Hajar. Keduanya merupakan wanita sholehah nan menjadi kunci kesuksesan syiar Nabi Muhammad saw dan Nabi Ibrahim as. Nah, kali ini akan dibahas mengenai istri sholehah dimata Nabi Ibrahim as.

Al Quran banyak menceritakan tentang kisah nabi Ibrahim as. dan nabi nabi nan lainnya. Ada suatu kisah menarik mengenai mengenai Nabi Ibrahim dengan para istri Nabi Ismail as. Dalam kisah tersebut, Nabi Ibrahim mengetahui sifat orisinil dari istri Nabi Ismail, ketika berkunjung ke rumah anaknya tersebut (Nabi Ismail) .



Istri Sebagai Gerbang Pintu Rumah Tangga

Suatu hari Nabi Ibrahim mengunjungi putranya Ismail nan tinggal di semenanjung Arab. Namun Ismail sedang tak berada di rumah dan Ibrahim hanya mendapati istrinya Ismail. Dan istrinya Ismail tak mengetahui bahwa nan datang ialah Nabi Ibrahim.

Ibrahim pun bertanya tentang keadaan dan kehidupan mereka, Lalu istrinya Ismail mengadu tentang kesulitan dan kesusahan hayati nan mereka alami.

Setelah mendengarkan keluh kesah istri Ismail, beliau pun pulang dan hanya menitipkan pesan buat putranya lewat isterinya itu, Nabi Ibrahim berkata padanya “ Katakan kepada suamimu buat mengganti daun pintu rumahnya”

Ketika Ismail datang, istrinya menceritakan bahwa ada seorang tamu datang ke rumah mereka dan menitipkan sebuah pesan kepada suaminya. Nabi Ismail langsung mengerti siapa nan datang dan paham dengan apa nan dikatakan tamu tersebut, kemudian beliau berkata “Itu ialah ayahku dan ia memerintahkan saya agar meninggalkanmu, kembalilah engkau kepada keluargamu.”

Kemudian Nabi Ismail menikah kembali dengan istri nan kedua. Pada suatu kesempatan Nabi Ibrahim datang kembali mengunjungi putranya, dan saat berkunjung ternyata Ismail juga sedang tak ada di rumah, dan hanya menemui isteri Ismail nan kedua.

Lalu beliau pun menanyakan tentang kehidupan juga keadaannya bersama Ismail seperti nan beliau tanyakan kepada istri pertamanya dulu. Istri Nabi Ismail ini menceritakan bahwa kehidupannya baik-baik saja dan banyak dikaruniai nikmat. Mendengar jawaban ini Nabi Ibrahim pun merasa puas dan menganggap bahwa istri Ismail nan sekarang ialah cocok buat putranya.

Dari kisah nabi Ibrahim ini bisa diambil sebuah pelajaran buat para istri bahwa seorang isteri nan sholehah ialah isteri nan tak mudah menceritakan kesulitan hayati keluarganya kepada orang lain. Dan seorang isteri nan baik ialah nan selalu bersyukur atas nikmat nan diberikan oleh Allah SWT dan selalu mengabarkan kebaikan mengenai kehidupan dan keluarganya.

Intinya ialah hendaknya lebih banyak mengingat karunia nan diterima. Walau tak bergelimang harta, tetapi masih memiliki nikmat kesehatan, masih dapat makan, masih dapat tidur nyenyak dan masih banyak hal lainnya nan perlu disyukuri.

Dan sebaliknya istri nan selalu menceritakan kesulitan nan dialaminya ialah tanda dia tak mau bersyukur atas nikmat Allah SWT. Sesungguhnya Allah menguji hamba Nya dengan berbagai kesulitan, dan hendak mengetahui mana hamba-Nya nan selalu bersyukur dan mana hamba-Nya nan selalu ingkar.

Nabi Ibrahim telah menyiapkan nabi Ismail buat mengemban tugas sangat besar nan membutuhkan kerja keras. Dengan begitu, tugas tersebut akan menyita seluruh kenyamanan hayati juga waktunya terhadap dirinya dan keluarganya.

Kedatangan Nabi Ibrahim mendatangi Ismail ialah buat menyampaikan perintah Allah buat membangun Baitullah (Rumah Allah) dan menanyakan apakah Ismail mau membantunya atau tidak. Tentu saja nabi Ismail mau membantu ayahnya, dan dimulailah pendirian pondasi Ka’bah dari batu batuan nan ada di muka bumi.



Ciri-ciri Wanita Sholehah

Secara garis besar, berikut ini ialah ciri-ciri dari wanita sholehah.



  1. Aqidah

Seorang wanita akan terbentuk menjadi istri nan sholehah dengan landasan aqidah. Hal ini terlihat dari kualitas dan kuantitas Ibadah nan dikerjakan wanita tersebut. Ibadah nan dimaksud disini, baik ibadah wajib maupun Ibadan sunnah.

Seorang wanita hendaknya menjalankan ibadah dengan penuh keikhlasan dan konsisten, jika ingin menjadi istri sholehah. Keikhlasan dan konsisten tersebut harus tertanam dalam hati saat beribadah, baik melakukannya dikeramaian atau sendirian.

Landasan aqidah nan kuat menjadi dasar pokok bagi setiap manusia di muka bumi ini. Hal ini dikarenakan, kuat tidaknya aqidah, nantinya akan menenrukan tingkah laku orang tersebut.

Bagi seorang wanita, aqidah nan paling terpenting ialah dalam menjaga auratnya. Seperti nan diketahui, dalam islam menutup aurat itu hukumnya wajib.



  1. Berilmu

Seorang wanita mengerjakan sesuatu bukan sekadar ikut-ikutan, melainkan ada kegunaan positif nan hendak diperolehnya. Segala hal nan terkait ibadah ataupun dalam menyatakan pendapat, hendaknya didasari dengan ilmu.

Wanita nan tahu betapa pentingnya ilmu, tentu akan terus semangat dalam mencari ilmu. Kapan pun dan dimanapun, wanita tersebut tak kenal lelah mencari ilmu. Ilmu nan dimiliki seorang wanita nantinya akan sangat menentukan kecerdasan anaknya. Hal ini dikarenakan, suatu saat nanti setiap wanita tentu menjadi seorang ibu bagi anaknya.

Peran seorang ibu bagi seorang anak ialah guru primer dalam kehidupannya. Oleh sebab itu, semakin banyak ilmu nan dimilikinya, semakin besar pula kesempatan dalam mencetak generasi-generasi berkualitas.



  1. Sederhana

Kesederhanaan dapat dilihat dari hal kecil, seperti penampilannya. Wanita nan sederhana, tak akan malu jika menggunakan baju nan sederhana. Dalam hal ini, sederhana nan dimaksud bukan berarti kotor atau ketinggalan zaman, melainkan baju nan kesannya tak mewah (berlebihan).

Jadi, meskpipun menggunakan baju nan sederhana, tapi masih terlihat cantik dan indah. Wanita sholehah tidak sporadis ingin tampil sederhana, namun tetap menjaga auratnya. Kederhanaan bukan hanya terlihat dari penampilan, melainkan juga dari tingkah laku keseharian.

Dalam keseharian, wanita nan penuh kesederhanaan tentu akan menjauhi sikap boros. Hal ini dikarenakan, Allah sangat membenci sikap boros. Namun terkadang, sikap boros menjadi tantangan terbesar bagi setiap wanita.

Seorang wanita dituntut dapat berhemat, buat menjaa kestabilan ekonomi keluarganya. Tidak heran, jika wanita sering disebut sebagai manajer keuangan dalam rumah tangga. Kepintaran wanita dalam mengatur keuangan rumah tangga, akan sangat menentukan kondisi perekonomian keluarganya.



  1. Pembantu

Pembantu di loka ini bukan berkonotasi sebagai pelayanan rumah tangga. Dalam hal ini, pembantu nan dimaksud ialah seseorang nan selau berusaha membantu. Tentu membantu di loka ini ialah membantu hal-hal nan positif.

Seorang wanita hendaknya mempunyai jiwa sosial nan tinggi akan sesama. Dengan begitu, ia dapat senantiasa menebar afeksi kapanpun dan dimanapun ia berada. Hal terpenting nan harus diketahui, ketika tengah menolong hendaknya didasari atas keikhlasan, supaya mendapat pahala dari Allah swt.



  1. Juru Dakwah

Seorang wanita nan sholehah, bukan hanya mencari ilmu buat dirinya sendiri, melainkan juga buat berdakwah bagi sesama. Seharusnya, setiap wanita menjadi telasan bagi wanita lainnya dalam menjaga kemuliaannya. Setiap wanita juga seharusnya, jangan pernah berhenti buat menyebarkan ajaran agama kepada sesama.

Tidak heran, jika ada ungkapan bijak, “ Kemajuan bangsa ditentukan oleh kualitas para kaum wanita ”. Pada kenyataannya, memang seorang wanita bukan hanya menjadi seorang ibu, melainkan juga guru dalam kehidupan anaknya.

Seorang ibu, mempunyai peran vital dalam menentukan kecerdasan anaknya. Semakin baik ilmu nan dimiliki seorang ibu, anaknya akan tumbuh menjadi generasi berkualitas.

Jadi, seorang wanita mempunyai dua peran dalam keluarga. Pertama menjadi seorang guru bagi anaknya. Kedua, menjadi wanita nan berperan menjaga kesejukan suasana keluarganya. Kesejukan dalam rumah tangga, tentu menjadi dasar pokok dalam menjaga keharmonisan suatu keluarga.

Nah, sekarang sudah tahu kan bagaimana caranya menjadi wanita sholehah? Caranya mudah, yaitu jangan pernah mengeluh dan harus senantiasa bersyukur atas segala kenikmatan nan ada di depan mata.

Sekian artikel mengenai kisah Nabi Ibrahim megenai istri sholehah. Semoga bermanfaat bagi para pembaca.