Al-Quran: Bukti Kenabian Rasulullah

Al-Quran: Bukti Kenabian Rasulullah

Mukjizat al Quran ialah dua kata nan digabungkan. Penggabungan tersebut menunjukkan kekuatan nan luar biasa. Karena mukjizat secara bahasa artinya melemahkan atau sinonim dari kata dha’afa (lemah). Sedangkan secara istilah ilmu tauhid, mukjizat ialah kejadian luar biasa nan disertai tantangan dan tak mendapatkan perlawanan, serta spesifik hanya diberikan kepada rasul-rasul Allah.

Sedangkan al Quran ialah kalam Allah nan diturunkan kepada nabi Muhammad Saw dan mengandung mukjizat serta penyempurna kitab-kitab sebelumnya. Bisa diklaim, mukjizat al Quran ialah kejadian luar biasa nan diberikan Allah kepada Rasulullah dikarenakan adanya tantangan dan tak mendapatkan perlawanan setelah Allah menunjukkan kemukjizatan tersebut.

Jadi, Mukjizat al Quran bisa diklaim sebagai ‘senjata ampuh’ nabi Muhammad Saw. buat melemahkan tantangan kaum Quraisy nan diajak buat beriman dan sebagai bukti bahwa ia memang Rasul Allah.

Mukjizat al Quran juga menjadi cerminan bahwa Rasulullah sungguh orang nan jujur. Karena ia sendiri sudah diketahui oleh publik Quraisy tak dapat membaca dan menulis. Al Quran nan disampaikannya dalam bentuk bacaan. Bagaimana mungkin ia dapat secepat kilat dapat membaca dan menulis, jika bukan al Quran ialah kalam Allah?



Sejarah Kehadiran al-Quran

Bila ditilik dari sejarah, al Quran diturunkan komunitas masyarakat arab jahiliyah saat itu cenderung pada kegiatan sastra. Mereka tengah asyik dengan kegiatan syair. Sya’ir memiliki ‘nilai jual’ nan tinggi dalam kehidupan mereka. Sehingga, perlombaan sya’ir kerap diadakan. Dan, setiap sya’ir nan paling latif akan “ditempelkan” di dinding ka’bah.

Di saat komunitas Quraisy sedang asyik dengan syair, al Quran diturunkan. Bahasa nan digunakan sama dengan bahasa syai’r, yaitu berbahasa arab. Bahasa al Quran memiliki untaian bahasa nan sangat latif dan tak ada satu sya’ir pun nan bisa menandinginya. Sehingga, para ulama menyatakan bahwa, secara umum, al Quran ialah mukjizat Rasulullah nan berfungsi buat membuktikan kejujuran bahwa dirinya seorang rasul.



Al-Quran: Bukti Kenabian Rasulullah

Bila dikaji dari kandungan al Quran akan ditemukan bahwa al Quran benar-benar mukjizat nan didatangkan buat membenarkan kenabian Muhammad bin Abdullah. Bila dikaji di dalam al Quran, ada lima bukti konkret bahwa mukjizat al Quran ialah buat memperkuat atau meyakinkan publik Quraisy, saat itu, bahwa Muhammad bin Abdullah ialah Rasul Allah.

1.Keindahan Bahasa

Bahasa nan digunakan al Quran bukan bahasa nan dengan nilai sastra nan biasa-biasa. Sastra nan terdapat di dalam al Quran ialah sastra nan sangat tinggi. Buktinya, tidak ada seorang pun nan bisa membuat atau menandingin estetika bahasa al Quran.

Andaikata Rasulullah berbohong, tentu khalayak Quraisy gampang menemukannya. Pasalnya, sebagus apapun karya sastra nan digagas manusia niscaya ada kekurangannya dalam penilai para pakar sastra. Dari Nabi Muhammad membaca al Quran hingg kini tidak ada seorang pun menilai, ada satu surat nan nilai sastranya rendah.

Banyak orang Quraisy nan eragukan bahwa al Quran ialah benar-benar turun sebagai firman Alloh. Mereka menganggap bahwa al Quran ialah karangan nabi Muhammad.

Namun hal ini bisa disangkal. Beberapa alasannya ialah bahwa bahasa nan digunakan di dalam Al quran bukanlah gaya bahasa nan digunakan oleh Nabi Muhammad.

Pada saai itu, nabi Muhammad juga mengeluarkan hadits yaitu perkataan beliau nan juga merupakan pengilhaman dari Alloh namun dengan menggunakan redaksi dari rasul sendiri.

Bagi orang nan memahami bahasa Arab, maka akan bisa memahami disparitas gaya bahasa antara bahasa nan digunakan di dalam AL Quran dan di dalam hadits. Sehingga tidak mungkin satu orang nan sama memiliki gaya bahasa nan berbeda.

2. Memuat Kisah-Kisah Jaman Dahulu

Andai al Quran protesis Muhammad bin Abdullah dipastikan tak mampu menceritakan kejadian-kejadian di masa lalu dengan tepat dan benar. Cerita-cerita masa lalu nan diungkap di dalam al Quran tak ada nan protes atau menyalahkannya. Malah, cerita Al Quran mengenai kisah-kisah atau kejadian di masa lalu menjadi penguat kebenaran akan peristiwa tersebut.

Misalnya, kisah Fir’aun nan dimuat di dalam surat Yunus ayat 29, “Tubuh Fir‘aun tak akan diselamatkan Allah Swt. buat menjadi pelajaran bagi generasi selanjutnya .” Kisah telah dibuktikan oleh para arkeologi akan kebenarannya. Bahkan, hingga kini jasad Firaun pun masih utuh.

Terdapat banyak cerita nan telah lama terjadi di dalam Al Quran. Dan tentunya ini tidak begitu saja diketahui oleh nabi Muhammad pada waktu itu tanpa adanya ilham nan berasal dari Alloh.

3. Bukti-Bukti ilmiah nan Relevan

Di dalam al Quran tak hanya dimuat kisah-kisah nan telah terjadi di masa lalu. Di dalam juga terdapat tentang ilmu atau bukti-bukti ilmiah. Meski tak detail, tapi secara generik tepat dan tak ada kesalahan sedikit pun. Misalnya tentang interaksi pergeseran waktu dengan peredaan benda langit.

Juga klarifikasi tentang pergantian siang dan malam. Atau bahwa matahari ialah pusat dari tata surya kita. Bahwa nanti juga akan terjadi kiamat nan menghancurkan seluruh isi bumi.

Hal-hal ilmiah seperti ini juga disebutkan di dalam al Quran. Dan tentu saja, Nabi Muhammad mengetahui sebab memang telah Alloh firmankan dan turunkan di dalam berbagai ayat Al Quran.

4. Adanya tantangan

Karena al Quran disampaikan oleh Nabi Muhammad tentu banyak tantangan. Semua tantangan itu juga dijawab oleh Allah. Dan ini bukti bahwa al Quran bukan hasil buah pikir Muhammad. Cukup banyak pertanyaan publik Quraisy nan dijawab oleh al Quran dengan baik dan benar.

Saat itu, kaum Quraisy memang lantang menyerukan bahwa Al Quran ialah protesis nabi Muhammad. Namun justru di dalam Al quran juga terdapat tantangan bagi siapa saja nan mampu buat membuat satu ayat atau pun satu surat saja nan menyamai estetika dari gaya bahasa dan kosa kata nan ada di dalam Al Quran.

Namun tidak satu pun dari kaum Quraisy saat itu nan sukses menjawab tantangan tersebut. Padahal pada kal itu, kaum quraisy nan berada di kota Mekkah dipenuhi olehbanyaknya penyair. Tentu saja mereka mampu buat membuat syair nan latif namun tetap saja keindahannya tidak bisa menandingi estetika dari apa nan ada di dalam Al Quran.

5. Memuat Peristiwa nan Terjadi akan Datang

Di dalam al Quran juga dimuat peristiwa nan terjadi akan datang. Peristiwa nan tidak terpikirkan oleh manusia. Namun setelah terjadi, baru manusia mengetahuinya. Jika di masa Rasulullah saat itu mengenai fathul mekah (kemenangan Mekkah). Dikatakan bahwa umat Islam akan menguasai Mekah dari tangan orang-orang kafir Quraisy.

Atau pun janji Alloh tentang tertaklukannya kota Konstantinopel ole pasukan kaum muslimin. Pada saat itu memang dijanjikan oleh Alloh bahwa kelak pasukan kaum muslim bisa merebut kota tersebut. Hal ini dibuktikan oleh Muhammad al Fatih nan sukses menguasai kota tersebut puluhan atau bahkan ratusan tahun setelah turunnya ayat tersebut.

Tentu semua cerita nan akan terjadi di masa nan akan dating bukanlah karangan abi Muhammad belaka. Karena memang apa nan telah ada di dalam AL Quran termasuk hal nan akan terjadi di masa nan akan datang ialah berasal dari Alloh.

Maka bisa dipahami, bahwa mukjizat al Quran memang berperan buat memperkuat kebenaran bahwa Muhammad bin Abdullah sahih sebagai Rasul Allah. Karena itu, jika ada nan mengatakan bahwa al Quran ialah produk Muhammad, maka ia harus membuktikannya. Sungguh, Al Quran nan bersama Rasulullah Saw. merupakan kalam Allah, bukan kalam nan dikarangnya sendiri.

Namun saat ini memang banyak dari manusia nan ada di bumi ini termasuk kaum muslimin sendiri nan jauh dari ajaran dan peraturan nan ada di dalam Al Quran. Mereka lebih suka buat memakai peraturan nan berasal dari manusia sendiri.

Mereka lebih suka buat meninggalkan peraturan nan terkandung di dalam AL Quran. Oleh karenanya maka wajar bila kehidupan manusia saat ini penuh dengan kesempitan dan bencana petaka. Karena memang mereka telah meninggalkan ajaran nan termuat di dalam Al quran.

Mukjizat Al Quran ialah buat diterapkan bukan hanya sekedar menjadi bacaan.