Dewa-Dewi Yunani

Dewa-Dewi Yunani

Sejarah peradaban antik Eropa tidak terpisahkan dengan sejarah Yunani dan Romawi kuno. Sebab dapat dikatakan kedua peradaban tersebut ialah peletak dasar dari peradaban Eropa modern seperti saat ini. Apa sajakah persamaan dan disparitas antara kedua peradaban antik eropa ini? Berikut ulasan singkatnya.

Wilayah Peradaban Antik Eropa

Wilayah peradaban Yunani antik tak terbatas pada semenanjung Yunani nan kita kenal saat ini, tapi lebih dari itu meliputi Siprus, Anatolia, Sisilia, Mesir, daerah pesisir Bahari Hitam, Bahari Tengah, dan semenanjung Iberia. Sedangkan wilayah peradaban Romawi antik terbentang di sepanjang semenanjung Apenina hingga pegunungan Alpen, berbatasan dengan Swiss, Austria, Perancis dan Yugoslavia saat ini dengan pusat pemerintahan di kota roma.

Sejarah Berdirinya Peradaban Antik Eropa

Bangsa Yunani disebut Hellenes. Mereka berasal dari percampuran penduduk orisinil dengan pendatang dari Bahari Kaspia. Mereka lalu mendirikan negara kota atau polis. Polis-polis nan kuat saat itu ialah Athena, Sparta, dan Thebes.

Sejarah yunani selalu berlanjut hingga lebih dari lima ribu tahun. Bangsa Hellenes ini, dalam pembentukan negara-negara bagian juga membuat perjanjia-perjanjian komersil. Layaknya sebua negara pada waktu itu, pengeksploran atau penjelahan akan global baru juga dilakukan.

Bangsa Yunani menjelajah mulai dari Caucases hingga Atlantic dan dari Skandinavia hingga Ethiopia. Oleh sebab itu, tak mengherankan banyak sekali bangsa Yunani nan ditemui di sepanjang Bahari Tengah,Laut Hitam, Bahari Adriatik, pantai Afrika Utara, dan Asia kecil. Ini semua tak lain sebab hasil dari penjelajahan akan global baru nan dilakukan oleh bangsa Yunani.

Sementara peradaban Romawi antik nan juga merupakan cikal-bakal peradaban antik eropa berawal dari orang suku Latia nan tumbuh dan berkembang di lembah sungai Tiber. Mereka menamakan daerah loka tinggalnya dengan “Latium”, sehingga penduduknya disebut bangsa Latin. Bangsa Latin ini lalu mendirikan kota Roma nan berada di muara sungai Tiber ini. Berdasarkan legenda, kata Roma berasal dari nama pendirinya yaitu, Remus dan Romulus nan mendirikan kota Roma pada 750 SM. Begitulah sejarah berdirinya Romawi antik nan termasuk dalam peradaban antik eropa.

Kurun Waktu Peradaban Antik Eropa – Yunani dan Romawi

Peradaban Yunani antik dimulai abad ke-8 sampai ke-6 SM dan mencapai puncaknya pada abad ke-5 sampai ke-4 SM. Sepanjang masa keemasannya itu, Yunani antik dipimpin oleh polis-polis nan kuat secara bergantian. Polis Athena memimpin Yunani dari 450-404 SM. Polis Sparta memimpin dari 404-307 SM, sedangkan polis Thebes memimpin Yunani dari 371-338 SM.

Namun, dampak terjadinya peperangan antarpolis-polis tersebut, Bangsa Yunani menjadi lemah dan akhirnya dikalahkan oleh Kerajaan Macedonia nan dipimpin oleh Raja Philip pada 338 SM. Ia menyatukan Bangsa Yunani dalam Perserikatan Korinthia dan mencegah mereka buat saling serang.

Aleksander Agung dan Raja Philip membawa Yunani berada pada puncaknya. Namun setelah berakhirnya masa Raja Alexander, Bangsa Yunani menjadi lemah dan sukses dikalahkan oleh Republik Romawi pada 146 SM

Sementara peradaban Romawi antik terbagi menjadi zaman kerajaan (1000-510 SM), zaman republik (510-31 SM), dan zaman Kekaisaran (31 SM-476 M). Pada 476 M Romawi Timur dikalahkan oleh bangsa Jerman, sedangkan Romawi Barat ditaklukan oleh Bangsa Turki Otoman pada 1453 M. Maka dengan demikian berakhirlah masa kejayaan Kekaisaran Romawi.

Warisan Budaya Peradaban Antik Eropa – Yunani dan Romawi

Kedua peradaan ini meninggalkan warisan peradaban nan sangat berguna bagi umat manusia nan hayati sesudahnya. Bangsa Yunani telah melahirkan para cendikiawannya nan terkenal seperti Plato, Socrates, Aristoteles dsb. Mereka telah mengenalkan cara berpikir nan logis, rasional dan sistematis nan dikenal sebagai ilmu filsafat.

Para filsuf (ahli filsafat) Yunani ini telah membongkar berbagai macam rahasia alam raya berikut kenyataan alamnya menjadi fakta dasar pengetahuan dari berbagai cabang ilmu nan dipelajari hingga saat ini.

Sementara peradaban Romawi antik telah mewariskan berbagai bangunan antik nan mengagumkan seperti Pantheon, yaitu rumah dewa bagi bangsa Romawi; Limes, yaitu tembok pertahanan nan sangat besar dan sulit ditembus; Amphiteater dan Colloseum, yaitu stadion loka berlangsungnya adu kekuatan manusia nan disebut gladiator nan bisa menampung ratusan ribu penonton; serta puluhan kuil lainnya nan bertebaran di kota Roma.



Dewa-Dewi Yunani

Dalam legenda, yunani antik memiliki dewa-dewi nan sangat diagungkan. Dewa-dwei tersebut ada banyak dan mereka sangat diagungkan oleh masyarakat yunani. Dewa-dewi tersebut ialah sebagai berikut.

Zeus

Zeus ialah seorang dewa yunani kuno. Ia juga dikenal sebagai raja dari para dewa-dewi yunani nan ada di gunung olympus. Zeus juga dikenal dalam peradaban romawi kuno. Nama lain dari zeus dalam bahasa latin ialah Iopiter. Selain itu zeus juga disebut dyaus-pita nan merupakan namanya dalam bahasa sansekerta.

Dalam cerita yunani kuno, Zeus menikah dengan Hera seorang dewi pernikahan nan juga adiknya sendiri. Jika menurut masyarakat sekarang, apa nan dilakukan oleh Zeus dengan menikahi adiknya sendiri yakni Hera ialah tindakan nan aneh dan nyelenah. Sebagian akan berpikir koq bisa? Namun Zeus ialah dewa bahkan pemimpin dari para dewa-dewi, jadi dia dapat melakuka apa saja nan dikehendakinya.

Selain itu, apa nan dilakukan oleh Zeus dan Hera kontemporer disebut dengan incest . Incest ialah interaksi suam-istri nan dilakukan oleh seseorang nan masih memiliki interaksi darah, seperti adik-kakak, anak-ibu, dan lainnya. Interaksi nan seperti ini dalam masyarakat sekarang merupakan hal nan tabu dan dilarang. Sesuatu hal nan tak boleh dilakukan sebab melanggar moral dan etika dalam masyarakat.

Walaupun apa nan telah dilakukan oleh Zeus sebagai raja dari para dewa dan Hera sebagai dewi pernikahan pada saat ini ialah hal nan dilarang dan tabu namun mereka ialah dewa. Dewa nan dapat melakukan apa saja nan dikehendakinya.

Zeus juga merupakan dewa nan kurang patut dicontoh dalam hal kesetiaan. Apa nan dilakukan oleh Zeus ialah selalu mengejar dewi-dewi walaupun Zeus juga merupakan suami dari Dewi Hera. Teladan nan seperti ini yakni tak setia pada pasangan hayati merupakan hal nan biasa dilakukan oleh Zeus.

Hera

Hera ialah istri sekaligus saudara perempuan dari penguasa para dewa yakni Dewa Zeus. Hera dikenal sebagai dewi pernikahan nan memiliki keagungan dan kehikmatan. Dewi Hera sering digambarkan dengan sosok nan memiliki tahta dan mahkota nan hanya dipakai oleh dewa besar nan berbentuk silinder.

Dewi Hera ialah dewi pernikahan nan sangat melindungi wanita nan sudah menikah. Dewi hera sadar akan perasaan wanita nan sudah menikah. Dia sadar betapa pedihnya arti kesetiaan dan getirnya ketidaksetiaan nan diperoleh dari pernikahan. Seperti nan diketahui bahwa Dewa Zeus bukanlah contoh nan baik dalam hal pernikahan. Apa nan dilakukan oleh Zeus ialah selalu menggoda dewi-dewi lain.

Dewi Hera selain digambarkan sebagi sosok nan agung dan sangat sopan, dia juga digambarkan sebagai sosok seorang nan suka mendendam. Dendamnya nan diberikan kepada orang nan dibencinya sungguh sangat luar bias. Seperti nan dikisahkan dalam perang troya.

Hera sangat membenci atau mendendam kepada Paris nan lebih memilih Dewi Aphrodite sebagai dewi nan paling cantik. Dewi Hera tak menerima tindakan dan keputusan dari Paris nan telah memilih Aphrodite sebagai dewi nan paling cantik dibandingkan dirinya.

Karena dendamnya ini, dewi hera meluluhlantakan Troya hingga tak tersisa. Dendam seorang wanita memang tak dapat dipendam dan lebih harus diwaspadai. Berhati-hatilah jika kalian seorang laki-laki dalam menjaga lidah dan perbuatannya. Rasa sakit nan timbul dalam hati wanita akan mampu menenggalamkanmu dalam jurang nan kelam.

Poseidon

Poseidon ialah dewa yunani nan menguasai laut, danau, dan sungai. Senjata nan digunakan berupa triden nan memiliki kekuatan buat mendatangkan gempa dan banjir di muka bumi ini. Poseidon memiliki seorang anak nan bernama titon nan merupakan hasil pernikahannya dengan Amphitrite.

Dikisahkan bahwa ketika ingin mendapatkan hati dari Demeter, Poseidon rela melakukan apa saja. Akhirnya diciptakanlah seekor kuda oleh Poseidon buat mendapatkan hati dari sang pujaan yakni Demeter. Dalam mitologi yunani, Poseidon digambarkan dengan mengendari seekor hipopocarmus. Hipopocarmus ialah seekor makhluk nan digambarkan dengan fisik setengah kudan dan setengahnya lagi ikan.

Hestia

Hestia ialah dewi nan termasuk dalam 12 dewa dalam olimpus. Namun sebab suatu hal dia mengundurkan diri dari posisi itu. Posisinya digantikan oleh Dionisus buat mejaga barah kudus nan ada di gunung Olimpus.

Dewa-dewi lainnya nan ada di mitologi yunani antik nan termasuk dalam peradaban antik eropa ialah Hades (dewa kematian), Demeter (Dewi kesuburan), Artemis (Dewi kelahiran), Apollo (Dewa Cahaya), Athena (Dewi Kebijaksanaan dan perang), Aphrodite (Dewi Cinta), Hermes (Dewa Keburuntungan), dan Hepaetus (Dewa Seni dan Pengrajin).