Sistem Pemerintahan, Kependudukan dan Industri

Sistem Pemerintahan, Kependudukan dan Industri

Tulungagung merupakan sebuah kota kecil di tepian bahari selatan, nan ada di wilyah Propinsi Jawa Timur. Kabupaten ini berada di sebelah barat kota Blitar. Kota Blitar ialah kota di mana bapak proklamator negeri kita tercinta ini disemayamkan.

Tulungagung merupakan sebuah kabupaten nan menghasilkan batu marmer atau batu pualam terbesar nan ada di Indonesia. Kabupaten ini sendiri terletak di sebelah barat daya atau sekitar 154 kilometer dari ibukota Propinsi Jawa Timur yaitu Surabaya. Kabupaten tulungaung memiliki ketinggian kurang lebih 85 meter dari permukaan laut.



Sejarah dan Etimologi Kabupaten Tulungagung

Ada beberapa versi nan beredar dalam masyarakat tentang asal muasal dan nama dari kabupaten ini. Salah satu versi tersebut mengatakan bahwa asal nama dari Tulungagung ialah dari sebuah kata "Pitulungan Agung" nan memiliki arti pertolongan nan besar atau agung.

Nama tersebut berasal dari sebuah peristiwa di mana ada seorang pemuda nan dipercaya berasal dari gunung Wilis nan memiliki nama Joko Baru. Joko Baru ini mampu mengeringkan sebuah sumber air di Ngrowo hanya dengan menggunakan sebuah lidi dari pohon enau.

Sedangkan cerita nan kedua menyebutkan bahwa nama tersebut berasal dua suku kata. Dua suku kata tersebut ialah tulung nan artinya 'sumber' dan agung nan memiliki arti 'besar'. Dalam versi ini pada masa dahulu daerah ini memiliki sumber air nan besar sehingga sering mengalami banjir. Namun hal tersebut sekarang sudah bisa diatasi dengan pembangunan Dam atau bendungan Niyama di tepian pantai selatan pada masa penjajahan Jepang.

Dari dua versi nan beredar tersebut kemungkinan besar nama Tulungagung merujuk pada versi nan kedua. Di mana sebelum masa pemerintahan nan sekarang pusat kota Tulungagung berada pada kecamatan Kalangbret atau sering dikenal dengan Kadipaten Ngrowo pada masa dahulu.

Kabupaten ini sendiri selalu merayakan hari jadinya pada tanggal 18 November pada setiap tahunnya. Hal ini merujuk pada prasasti Lawadan nan di anugerahkan oleh raja Daha terakhir yaitu Kertajaya.



Kondisi dan Letak Geografis Tulungagung

Kabupaten Tulungagung memiliki kondisi geografis nan beraneka ragam. Di bagian barat bahari dari kabupaten ini merupakan daerah bergunung-gunung. Pegunungan tersebut merupakan kepanjangan dari gunung Wilis dan gunung Liman. Pada wilayah inilah titik paling paling tinggi dari wilayah ada di kabupaten ini, lebih tepatnya berada pada kecamatan Sendang dengan ketinggian kurang lebih 2552 meter di atas permukaan laut.

Bagian tengah dari wilayah ini merupakan sebuah dataran rendah, loka pusat pemerintahan kabupaten biasa dijalankan. Pada bagian tengah ini pula terdapat sebuah sungai nan merupakan anak sungai Brantas. Anak sungai ini terlihat seperti membagi wilayah tersebut menjadi bagian selatan dan bagian utara. Sungai tersebut ialah sungai Ngrowo.

Pada bagian selatan juga terdapat rangkaian pegunungan nan menjadi batas daratan dengan wilayah pantai selatan pulau jawa. Wilayah kabupaten Tulungagung memiliki batasan administratif dengan beberapa kota lain nan masih merupakan satu wilayah nan ada di Jawa Timur.

Di bagian utara berbatasan dengan wilayah kabupaten Kediri. Di bagian barat berbatasan dengan wilayah kabupaten Blitar. Di bagian barat berbatasan dengan wilayah kabupaten Trenggalek, sedangkan di bagian selatan berbatasan langsung dengan samudra Hindia atau nan sering disebut sebagai wilayah Pantai Selatan.



Sistem Pemerintahan, Kependudukan dan Industri

Kabupaten ini beribukota di kecamatan Tulungagung . Wilayahnya sendiri terdiri atas sembilan belas kecamatan, dua ratus lima puluh tujuh desa dan empat belas kelurahan. Kabupaten Tulungagung saat ini dipimpin oleh bapak Bupati Heru Tjahjono dan didampingi wakilnya yaitu Mohammad Athiyah.

Pada tahun 2006 data penduduk nan tercatat pada Dinas Kependudukan kabupaten ini sebanyak 1.002.807 jiwa. Sebanyak 498.533 (49,71%) jiwa tercatat sebagai penduduk laki-laki, dan sebanyak 504.274 (50,29%) jiwa tercatat sebagai penduduk perempuan. Kepadatan penduduk di kabupaten tersebut lebih terkonsentrasi pada tiga kecamatan nan merupakan wilayah kota yaitu, kecamatan Kedungwaru, kecamatan Tulungagung dan kecamatan Boyolangu.

Sedangkan sentra perindustrian di kabupaten ini terbagi menjadi beberapa kecamatan. Kebanyakan industri nan berkembang ialah industri kecil atau industri rumah tangga dan industri menengah. Salah satu sentra industri nan lumayan besar ada di bagian selatan wilayah Tulungagung, tepatnya pada kecamatan Campurdarat.

Di sana terdapat pengolahan dan penghasil batu marmer. Di sana juga bisa dijumpai banyak pengrajin marmer nan membuat berbagai kerajinan nan biasanya dikirim ke berbagai wilayah lain di Indonesia. Jika kita datang dan berkunjung ke sana kita akan melihat deretan pegunungan nan merupakan sumber dari batu marmer tersebut.

Gunung-gunung tersebut sudah berusia ratusan tahun dan sampai sekarang masih produktif dalam menghasilkan batu marmer nan diolah oleh para penduduk. Batuan tersebut biasanya digunakan buat bahan kerajinan maupun sebagai bahan bangunan buat memperindah dan mempercantik bangunan rumah, seperti pada lantai atau tembok rumah.

Wilayah industri nan lain nan ada di daerah ini ialah batik dan konfeksi nan ada di kelurahan Botoran. Sedangkan di wilayah kecamatan Ngunut terdapat industri keperluan TNI misalnya tas ransel, tenda maupun sabuk. Kelurahan Sembung juga dikenal sebagai sentra industri kerupuk rambak, yaitu kerupuk nan berbahan dasar dari kulit kerbau atau kulit sapi.



Pariwisata nan Ada di Kabupaten Tulungagung

Pariwisata kabupaten ini bisa kita kategorikan dalam beberapa jenis, yaitu wisata alam, wisata budaya dan wisata kuliner. Kita dapat menikmati wisata nan ada di kabupaten ini jika kita berkunjung ke sana. Namun sayangnya sebagian besar loka wisata tersebut kurang mendapat perlakuan dan perawatan nan layak.

Hal tersebut memberi kesan bahwa loka wisata tersebut kumuh dan kotor. Padahal jika pemerintah daerah ini mau memberikan perhatian wisata tersebut memiliki potensi nan sangat tinggi sebagai salah satu pendapatan daerah.

Letak nan berbatasan langsung dengan samudera Hindia menjadikan kabupaten tersebut memiliki banyak pantai nan dapat dijadikan sebagai objek wisata. Pantai nan bisa Anda kunjungi di daerah ini di antaranya pantai Popoh, pantai Sine, pantai Sidem, pantai klatak dan beberapa pantai lainnya.

Selain pesona wisata pantai, kabupaten ini juga memiliki loka wisata lain seperti air terjun nan ada di kecamatan Sendang yaitu air terjun Lawean, Coban Alam nan terdapat pada kecamatan Campurdarat, bendungan Wonorejo, kebun teh Penampean dan Pesanggarahan Argo Wilis nan ada di sekitar lereng gunung Wilis.

Sedangkan wisata budaya nan bisa dikunjungi ialah berupa kesenian Wayang Kulit Purwo, Jaranan Sentherewe, Tiban, Kentrung dan kesenian Jedor. Semua wisata budaya tersebut merupakan kesenian nan terus dijaga dan dipelihara di antara derasnya pengaruh budaya modern. Terutama kesenian Jaranan nan memiliki dukungan nan sangat luas dari masyarakat.

Wisata masakan khas nan dimiliki oleh kabupaten ini di antaranya nasi Lodho, yaitu ayam nan dimasak khas dengan kuahnya nan berwarna kuning. Lodho ini biasanya dihidangkan dengan nasi Thiwul atau nasi nan terbuat dari olahan ketela pohon, meskipun ada juga nan menghidangkanya dengan nasi putih biasa.

Punten Pecel juga merupakan salah satu wisata masakan nan dapat kita nikmati di kabupaten ini. Punten Pecel ialah nasi nan dicampur ketan dan ditambah santan dalam memasaknya, kemudian ditumbuk halus. Saat menghidangkanya ditambah bumbu pecel sebagai pelengkap.

Kita juga bisa menemukan Sego Bantingan atau nasi nan dijual murah meriah. Biasanya berupa nasi pecel dengan bermacam-macam lauk pauk di dalamnya. Sego Bantingan ini biasanya dapat kita temui di kabupaten ini pada malam hari.

Wisata masakan lain nan ada di Tulungagung ialah kopi Cethe yaitu kopi nan ditumbuk sangat halus sehingga setelah diseduh ampas kopinya dapat digunakan sebagai bahan pengoles rokok. Selain masakan di atas masih ada beberapa wisata masakan lain nan dapat kita jumpai di sana di antaranya Jenang Sabun, Geti, dan Kerupuk Rambak.