Mengurangi Grafik Pengangguran

Mengurangi Grafik Pengangguran

Grafik pengangguran di tanah air, setiap tahun selalu menunjukkan peningkatan. Angka ini bertambah, seiring dengan belum stabilnya perekonomian dunia, di samping adanya kemajuan tekhnologi nan menggusur tenaga manusia buat digantikan mesin. Alasannya ialah buat efisiensi dan efektivitas kerja. Dengan menggunakan mesin sebuah produksi dapat berjalan selama 24 jam penuh, berbeda jika menggunakan tenaga manusia.



Peningkatan Pengangguran

Secara statistik, peningkatan grafik pengangguran ini dimulai ketika krisis moneter mulai melanda global pada tahun 1997. Pada masa itu, banyak perusahaan nan mengalami kesulitan di bidang keuangan, nan memaksa terjadinya rasionalisasi perusahaan melalui pemutusan interaksi kerja.

Nilai mata uang rupiah terhadap dollar, terjun bebas menembus angka 15 ribu rupiah setiap dollarnya. Hal inilah nan mempengaruhi transaksi luar negeri. Perusahaan di Indonesia mengalami kerugian dalam jumlah besar.

Masa ini awal dari penyebab makin tingginya grafik pengangguran di tanah air. Lapangan pekerjaan nan makin berkurang, ditambah dengan jumlah lulusan dari institusi pendidikan nan selalu bertambah setiap tahun. Akibatnya, tak terjadi ekuilibrium antara penyerapan tenaga kerja, dan jumlah tenaga kerja nan ada di bursa tenaga kerja.



Mengurangi Grafik Pengangguran

Masalah pengangguran ialah masalah bersama, bukan hanya tanggung jawab satu pihak saja. pemerintah, forum pendidikan dan juga keluarga memiliki peran nan sama besar dalam mengurangi masalah meningkat grafik pengangguran ini.

  1. Peran Pemerintah . Harus dapat membuka lapangan kerja dengan cara penciptaan program padat karya. Dimana kegiatan ini menampung semua tenaga potensial nan belum terserap pada forum kerja.

  2. Peran Forum Pendidikan . Harus mulai menciptakan tenaga kerja nan siap bersaing dalam global kerja. Selain itu nan lebih primer ialah mulai menanamkan jiwa kewirausahaan di kalangan peserta didik. Orientasi pasca menempuh pendidikan tak hanya sekedar mencari kerja, namun nan lebih primer ialah menciptakan lapangan kerja.

  3. Peran Keluarga . Keluarga harus dapat mendorong dan menguatkan mental anggota keluarga, bahwa keberhasilan tersebut bukan semata-mata diukur dengan seseorang menjadi pegawai. Sebaliknya, orang nan dapat menciptakan lapangan kerja bagi orang lain, justru lebih baik daripada orang nan hanya dapat mengharap pekerjaan dari orang lain. Peran keluarga ini krusial buat menanamkan motivasi dan mendorong semangat generasi muda, buat tak menggantungkan diri mencari pekerjaan dari orang lain saja.