Pendidikan di Riau

Pendidikan di Riau

Tahukah Anda salah satu provinsi terkaya di Indonesia? Riau termasuk provinsi terkaya di Indonesia dengan mengandalkan hasil dari minyak bumi dan gas. Provinsi Riau terletak di bagian tengah pulau Sumatera dan Pekanbaru sebagai ibu kotanya. Jumlah penduduk di provinsi ini ialah 5.543.031 jiwa (data ini diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Riau tahun 2010).



Suku, Bahasa, dan Agama

Penduduk di Riau terdiri dari majemuk suku bangsa, seperti Melayu, Sunda, Jawa, Minangkabau, Bugis, dan Tionghoa. Suku mayoritas di sini ialah Melayu. Suku Sunda dan Jawa banyak tinggal di kawasan transmigrasi. Sementara itu, suku Minagkabau banyak tinggal di daerah perkotaan, seperti di Pekanbaru dan Dumai. Mereka umumya berprofesi sebagai pedagang.

Bahasa Melayu dan bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar nan digunakan masyarakat Riau. Agama nan dianut di sini ialah Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Agama mayoritas di sini ialah Islam.



Sumber Daya Alam dan Perekonomian

Sumber daya alam di Riau sangat melimpah, seperti minyak bumi, gas, emas, kekayaan hasil hutan, perkebunan, sungai dan laut. Untuk mengolah hasil bumi tersebut, di Riau terdapat beberapa perusahaan seperti Chevron Pacific Indonesia, PT. Latif Kiat Pulp & Paper Tbk, dan PT. Riau Andalan Pulp & Paper. Perusahaan-perusahaan ini bergerak di bidang minyak bumi dan gas, pengolahan hasil hutan dan sawit.

Di provinsi ini juga terdapat beberapa jenis perkebunan. Tapi, nan berkembang ialah perkebunan kelapa sawit dan perkebunan karet. Saat ini luas huma perkebunan kelapa sawit di Riau ialah 1.34 juta hektar dan terdapat kurang lebih 116 pabrik pengolahan kelapa sawit nan memproduksi Coconut Palm Oil (CPO) dengan jumlah 3.386.800 ton per tahun.



Pendidikan di Riau

Provinsi Riau memiliki beberapa perguruan tinggi. Berikut daftar perguruan tinggi di Riau.

  1. Universitas Riau
  2. Universitas Islam Riau
  3. Universitas Islam Negeri SUSKA (Sultan Syarif Kasim)
  4. Universitas Lancang Kuning
  5. Universitas Muhammadiyah Riau
  6. Politeknik Caltex Riau


Transportasi di Riau

Provinsi satu-satunya nan mempunyai BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) di bidang transportasi udara ialah Riau. Perusahaan ini bernama PT Riau Air. Perusahaan ini didirikan buat melayani masyarakat di daerah-daerah terpencil nan sulit dijangkau melalui jalan darat dan laut. Riau Air memiliki lima pesawat jenis Fokker-50 protesis Belanda dan dua pesawat jenis Avro-RJ 100.



Pariwisata di Riau

Kawasan wisata di Riau sangat beragam, di antaranya:

  1. Pulau Jemur
  2. Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT)
  3. Pantai Rupat Utara Tanjung Medang
  4. Air Terjun Aek Martua
  5. Objek Wisata Bono
  6. Wisata Laut di Kabupaten Siak
  7. Wisata Budaya
  8. Upacara Bakar Tongkang
  9. Masjid Raya Pekanbaru
  10. Istana Siak Sri Indrapura
  11. Candi Muara Takus
  12. Benteng Tujuh Lapis


Pakaian Adat Riau

Pakaian adat merupakan salah satu karakteristik budaya suatu daerah. Di Indonesia, dengan beragamnya kebudayaan tiap-tiap daerah, majemuk pula baju adat nan dimiliki. Sandang adat merupakan sebuah anggaran dan tata cara berpakaian nan dilakukan oleh sebagian masyarakat dalam kebudayaan tertentu. Indonesia memiliki banyak budaya, itu artinya setiap budaya di seluruh wilayah Indonesia memiliki baju adatnya sendiri.

Pakaian adat Riau memiliki variasi baju adat. Hal ini menyesuaikan dengan penyebaran budaya Melayu nan dianut oleh masyarakatnya. Sebagai salah satu daerah nan kental dengan budaya Melayu, baju adat Riau terdiri dari busana Melayu.

Meskipun baju adat merupakan salah satu karakteristik budaya, generasi muda zaman sekarang tak memakai baju adat lagi. Berkembangnya gaya hayati nan berbeda dari zaman dahulu, membuat intensitas pemakaian busana daerah berkurang. Padahal baju adat merupakan karakteristik khas dari sebuah budaya, nan mencerminkan anggaran hayati atau kebiasaan adat nan berlaku di loka tersebut. Hal ini harus mendapat perhatian lebih dari pemangku adat setempat, supaya baju adat Riau tak tergerus oleh perkembangan zaman.

Variasi baju adat Riau membedakan pula waktu pemakaiannya. Busana nan disebut dengan istilah pakaian Melayu cekak musang dipakai saat acara keluarga. Busana nan disebut dengan istilah pakaian Melayu gunting cina dipakai saat tak resmi atau saat di rumah. Jadi, setiap baju adat memiliki fungsinya masing-masing, sebab tak dapat digunakan buat segala situasi.

Saat ini, tampaknya gunting cina tak lagi dipakai sebagai busana sehari-hari di rumah. Meskipun demikian, pemakaian baju adat pada saat-saat resmi dan dalam sebuah acara, seperti pernikahan, memungkinkan bertahannya baju adat tersebut. Ditambah lagi, gencarnya kebangkitan busana daerah bisa membangkitkan pula baju adat Riau. Hal ini turut membangkitkan pula kebudayaan nasional.



Senjata Tradisional Riau

Terdapat dua kategori besar senjata tradisional khas Riau, yaitu senjata berukuran pendek seperti keris, belati, badik, jembia, sabit dan beladau. Bentuk lainnya yaitu senjata berukuran panjang seperti kojou, tombak, pedang, sundang dan seligi.

Sosial dan budaya Riau banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Melayu. Oleh sebab itu, bahasa nan paling sering digunakan ialah bahasa Melayu. Bahasa Melayu sendiri merupakan cikal bakal lahirnya bahasa Indonesia. Sejak zaman dahulu sudah digunakan di seluruh Nusantara.

Musik Riau juga mendapat sentuhan khas Melayu. Lihat saja alat musik tradisionalnya seperti Selodang, Gambus dan Marwas. Dengan menggunakan alat musik seperti ini, bisa dipastikan irama lagunya akan mendayu-dayu hampir menyerupai dangdut.

Hampir semua seni kebudayaan daerah Riau merupakan Melayu. Bentuk seni dan budaya nan berkembang di Riau terdiri dari majemuk budaya nan dibedakan dari faktor sosiologisnya. Kesenian Melayu Riau ialah sebagai salah satu produk kebudayaan nan ada di daerah Riau.

Di provinsi Riau ada beberapa bentuk kesenian seperti pertunjukkan seni teater, seni tari musik, naynyian dan juga seni sastra. Untuk seni teater terdapat banyak macamnya seperti teater Bangsawan atau kalau di masyarakat Riau lebih dikenal dengan Wayang Persi, Berdah, Mendu, Nandai, Randai Kuantan, Surat Kapal, Berbalas Pantun, Dul Muluk, Anndung, Mak Yong, Mamanda.

Senjata tradisional Riau nan dipergunakan masyarakat Melayu Riau sebenarnya sudah dikenal lama baik nan dibuat dengan sederhana sampai senjata-senjata nan dikenal sekarang ini, seperti pedang Jenawi dan Lumbuk Lado. Senjata tradisional Riau tersebut juga dikenal sebagai senjata buat menyerang, mempertahankan diri, termasuk juga senjata nan bisa dipergunakan buat memenuhi kebutuhan hayati seperti buat berburu.

Menurut Muhammad Usman dan kawan-kawan (1987/1988: 13), senjata ialah homogen alat nan dibuat oleh manusia buat keperluan dalam menghadapi lingkungan di mana manusia itu berada. Bisanya senjata dipergunakan buat membela diri, kepentingan berperang, menyerang versus serta berkenaan memburu binatang.

Konon ketika masyarakat Melayu Riau belum mengenal logam buat bahan membuat senjata tradisional Riau, bahan nan dipergunakan ialah batu nan dibentuk sedemikian rupa, sehingga pekerjaan pembuatan senjata tradisional itu sangat sederhana. Tetapi kemudian seiring berjalannya waktu, memeasuki masa kerajaan Sriwijaya dan kemudian Majapahit, senjata tradisional Riau dibuat dan digunakan oleh masyarakat Melayu sudah majemuk dan lebih baik buatannya.

Senjata tradisional nan dibuat kemudian sudah menggunakan bahan dari logam seperti tombak, golok atau parang, keris, pedang, dan sebagainya. Masuknya kebudayaan islam di tengah kehidupan masyarakat Melayu pada abad ke-15 menyebabkan masyarakat Melayu mengenal senjata seperti pedang.

Bentuk senjata nan diciptakan pada dasarnya dipengaruhi oleh keperluan manusia itu sendiri, buat tujuan apa dan bagaimana menggunakannya. Di samping bentuk, senjata juga dipengaruhi oleh taraf pengetahuan dan teknologi manusia pada saat senjata tersebut dibuat. Oleh sebab itu terdapat berbagai ragam bentuk senjata dengan segala kegunaannya menurut lingkungan di mana manusia tersebut bertempat tinggal.

Masing-masing senjata tersebut terdiri dari beberapa unsur baik dari segi jumlah unsur nan terkandung di dalamnya, maupun dari segi mutu nan menyangkut pada bahan, cara pembuatan, ragam hias dan sebagainya.

Masyarakat Melayu Riau mengembangkan bentuk-bentuk senjata tradisional Riau nan khas sinkron pula dengan kebudayaan nan dimiliki. Bentuk senjata nan dibuat disesuaikan dengan tujuan nan hendak dilakukan atau dicapai. Misalnya keris, senjata buat menyerang ini dibuat runcing dan matanya tajam. Bentuk ini dibuat supaya mudah mengenai target dan bisa mematikan atau melumpuhkan lawan.

Demikian juga senjata nan dibuat buat manfaat keperluan hayati seperti parangdan pisau. Bentuknya dibuat pipih dan matanya diasah sampai tajam supaya bisa memotong atau membelah hewan, kayu, buah-buahan, sayur-sayuran dan benda lainnya.

Adakalanya senjata tradisional Riau nan dibuat masyarakat Mellayu Riau bentuknya sederhana. Dikatakan sederhana sebab memang terbuat dari bahan serta cara pembuatannya nan sederhana, seperti panah, sumpitan, bahkan lastik atau ketapel.

Di samping senjata tradisional sederhana, ada juga senjata tradisional nan bentuk da cara pembuatannya rumit. Selain itu juga dilengkapi dengan sarungnya. Hal ini dilihat dari cara pembuatan keris, pedang Jenawi dan tombak. Pada senjata ini biasanya terdapat ukiran, yaitu pada bagian tangkai, bilah dan sarungnya. Tidak semua pandai besi mampu membuat senjata nan mempunyai sarung dan ukiran. Diperlukan keahlian spesifik bagi pandai besi buat membuatnya.

Pada keperluan tertentu, misalnya guna menusuk atau menikam lawan, senjata tradisional Riau nan dibuat ialah bentunya nan pendek, ringan dan tak begitu besar. Ini dimaksudkan supaya mudah mengunakannya dan tak perlu menggunakan tenaga nan besar ketika menggerakkan senjata tersebut. Dalam hal ini senjata nan biasa digunakan ialah keris, sebab sinkron dengan fungsinya nan merupakan senjata buat menikam.

Ditinjau dari bentuk fisiknya, ada kalanya senjata nan dibuat bentuknya lurus, bengkok dan berlekuk. Senjata nan bentuknya lurus seperti pedang dan tombak. Ada juga keris nan dibuat bentuknya lurus. Senjata nan bentuk fisiknya bengkok ialah parang dan panah. Sementara itu senjata nan bentuknya berlekuk diwakili oleh keris. Dari bentuk fisik senjata tradisional Riau ini, tercermin dari cara penggunaannya dan buat jenis pekerjaan apa digunakan.

Inikah kekayaan nan dimiliki oleh Riau . Bukan saja kaya dari sisi perekonomiannya, tapi juga kaya dari sisi budaya dan sukunya. Semoga bermanfaat.