Membuat Makanan Khas Kota Medan di Dapur Anda

Membuat Makanan Khas Kota Medan di Dapur Anda

Kota Medan merupakan kota terbesar di Indonesia selain Jakarta dan Surabaya nan ada di pulau Jawa. Kota Medan nan memiliki luas 265 kilometer persegi ini juga menjadi ibu kota propinsi Sumatera Utara. Itulah mengapa, kota nan dilalui oleh sungai Deli dan sungai Babura ini selalu ramai sepanjang hari. Sebab, aktivitas warga di kota tersebut memang tak mengenal waktu seperti halnya ibukota Jakarta.

Dengan adanya dua sungai besar nan melintasi kota Medan tersebut, menjadikan arus perdagangan di kawasan ini cukup ramai. Hal ini didukung dengan adanya sebuah pelabuhan bahari nan cukup padat yaitu Pelabuhan Belawan. Pelabuhan ini memiliki nilai strategis, sebab terdapat di jalur selat Malaka nan merupakan salah satu selat terpadat di dunia.

Karena nilai hemat nan cukup tinggi itulah, Pelabuhan Belawan memiliki beberapa fasilitas nan cukup modern. Hal ini sebagai penyeimbang atas peran pelabuhan ini nan menjadi piintu masuk buat arus wisata maupun transaksi perdagangan. Baik itu buat transaksi domestik, maupun buat perdagangan internasional.

Kota Medan selalu memperingati hari jadinya pada tanggal 1 Juli. Kota ini dipercaya berdiri sebelum penjajahan Belanda masuk Indonesia yaitu pada tahun 1590. Diperkirakan, kepadatan penduduk kota Medan sudah mencapai lebih dari dua juta penduduk nan tersebar di 21 kota kecamatan nan berada di bawah administratif kota Medan.

Nilai strategis lain nan dimiliki oleh kota Medan ialah jika dilihat dari beberapa fungsi nan dimilikinya. Dalam kesehariannya, kota Medan bukan hanya sebagai sebuah kota nan menjadi loka tinggal masyarakatnya saja. Namun, juga menjadi sebuah pusat administraasi pemernitahan, sebagai pusat perindustrian, pusat pelayanan jasa keuangan, komunikasi, akomodasi pariwisata dan juga menjadi kawasan perdagangan nan berskala lokal, regional maupun internasional.

Sarana transportasi di kota Medan sendiri cukup lengkap. Selain pelabuhan Belawan nan sudah cukup modern, di kawasan ini beridiri pula sebuah bandar udara internasional Polonia. Bandara ini berada di kawasan nan cukup strategis sebab berada di kawasan perkotaan sehingga akan memudahkan akses semua orang nan akan bertransaksi di kota ini.

Demikian pula, dukungan wahana buat kawasan pelabuhan, tak kalah dengan layanan nan ada di bandara Polonia. Untuk menghubungkan wilayah kota dan kawasan pelabuhan, dibangun prasarana jalan bebas kendala buat memudahkan akses menuju dua kawasan tersebut. Sehingga, hal ini cukup memudahkan wahana transportasi perdagangan nan memanfaatkan pelabuhan Belawan sebagai pintu masuknya.

Pesatnya perekonomian kota Medan, dapat terlihat dari cepatnya pertumbuhan pembangunan di kawasan perkotaan. berbagai pusat perbelanjaan tersebar di berbagai wilayah kota ini. demikian pula, pusat industri nan dibangun di lokasi nan tak jauh dari pusat perkotaan, menjadi pendukung primer pertumbuhan ekonomi sektor industri kota medan ini.



Pembangunan Medan

Kota Medan terletak di kawasan 3.30-3.43 Lintang Utara dan 98.35-98.44 Bujur Timur. Kota ini berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang baik di utara, selatan, timur maupun barat. Untuk wilayah utara, selain berbatasan dengan kabupaten Deli Serdang, Kota Medan juga berbatasan langsung dengan selat Malaka.

Secara generik kawasan kota Medan memiliki ciri nan condong miring ke utara, serta terletak di ketinggilan 2,5 sampai 37,5 meter di atas permukaan laut. Wilayah kota Medan didominasi oleh kawasan pemukiman dan kebun campuran nan mencapai persentasi 36,3% dan 45,4 %. Sementara sisanya terbagi secara merata buat kawasan perkebunan, huma jasa, persawahan, perusahaan, industri dan juga kawasan hutan rawa.

Perkembangan kota Medan nan pesat ini, secara tak langsung didukung sebab faktor lingkungan. Dimana, wilayah-wilayah nan mengelilingi kota Medan banyak nan menyimpan potensi kekayaan sumber dayya alam. Beberapa daerah nan dikenal memiliki kekayaan alam antara lain Deli Sedang, Labuhan Batu, Simalungin, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Karo dan juga Binjai serta beberapa daerah lain. Dengan adanya kondisi ini, maka dapat tercipta kerjasama antara kota Medan dengan beberapa daerah di sekitarnya.

Hal ini pula nan sempat menjadi sebuah pemikiran pada tahun 1997, ketika kota Medan dipimpin oleh Walikota Bachtiar Jaffar. Pada saat itu, Bachtiar Jaffar memiliki ide buat menciptakan kerjasama dengan beberapa kota nan disebut dengan MEBIDANG. MEBIDANG sendiri berasal dari singkatan Medan, Binjai dan Deli Serdang. Konsep nan hendak dijalankan tersebut, secara tegas dinyatakan meniru dengan konsep nan sudah ada sebelumnya yaitu Jabotabek nan berarti Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi.

Dalam kosep Mebidang ini, Kota Medan akan berperan sebagai kota primer nan dibagi menjadi lima kawasan pembangunan. Sedangkan kota Binjadi serta beberapa kecamatan nan ada dalam admisistratif kabupaten Deli Sedang, akan berfungsi sebagai kota satelit buat mendukung kota Medan.



Geografis dan Demografis Kota Medan

Sebagaimana umumnya kawasan di Indonesia lainnya, kota Medan merupakan kota nan beriklim tropis. Berdasar data nan dikeluarkan oleh stasiun Polonia, suhu terendah nan ada di kawasan Kota Medan berada pada kisaran 23,2o-24,3o Celsius. Sementara buat suhu maksimumnya tercatat mencapai 30,8o-33,2o Celcius.

Kelembaban kawasan kota Medan berada pada kisaran 84-85%, dengan angin nan berhembus berkecepatan 0.48 m/ detik. Taraf penguapan rata-rata di Medan tercatat mencapai 104,5mm setiap bulan. Sementara waktu hari hujan dalam kondisi normal mencapai 19 hari per bulan dengan curah hujan rata-rata 226,0 mm setiap bulannya.

Selain dua sungai Deli dan Babura, kota Medan juga dilintasi oleh lima sungai lainnya sehingga secara holistik terdapat tujuh sungai nan melintasi kota ini. Ketujuh sungai tersebut ialah Sungai Belawan, Sungai Badra, Sungai Sikambing dan Sungai Putih. Sisanya ialah Sungai Babura, Sungai Deli dan terakhir ialah Sungai Sulang-Saling atau dikenal juga dengan nama Sei Kera.

Pada saat ini, keberadaan sungai-sungai tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Secara umum, sebagian besar sungai tersebut masih dimanfaatkan buat aktivitas konvensional seperti pembuangan air hujan, pengairan pertanian atau juga buat pembuangan limbah baik industri maupun masyarakat. Namun sebenarnya, sungai-sungai nan ada di kota Medan tersebut sangat sinkron jika mampu dikembangkan sebagai media wisata sungai seperti arung jeram.

Untuk jumlah penduduk,Medan termasuk salah satu kota nan terpadat penduduknya di Indonesia. Setiap tahun, pertumbuhan penduduk kota Medan rata-rata tercatat 0,68%. Angka pertumbuhan paling tinggi sempat terjadi pada tahun 2002 dimana pertumbuhan penduduk mencapai 1,94%. Sedangkan pertumbuhan terendah, terjadi pada tahun 1999 dimana pertumbuhan penduduk kota Medan hanya mencapai 0,08%.

Dengan kondisi ini, kepadatan penduduk di kota Medan terhitung 7.520 jiwa per kilometer perseginya. Jumlah penduduk terpadat berada di kawasan Kecamatan Medan Perjuangan, dimana di kawasan ini setiap kilometernya dihuni oleh 22.8113 jiwa. Sementara, wilayah nan kepadatannya paling sporadis tercatat di kawasan kecamatan Medan Labuhan. Di kawasan ini, jumlah penduduk nan menghuni setiap kilometer wilayahnya hanya mencapai 2.552 jiwa.

Jumlah penduduk laki-laki di kota Medan tercatat lebih sedikit daripada jumlah kaum perempuan. Untuk penduduk laki-laki kota Medan tercatat sebanyak 49,67 %. Sementara buat kaum perempuan, lebih banyak mencapai 50,33%.



Membuat Makanan Khas Kota Medan di Dapur Anda

Kota Medan di Sumatra Utara memiliki segudang makanan khas nan dapat dinikmati oleh wisatawan. Beragamnya masakan di kota ini menyebabkan usaha masakan khas Kota Medan membludak, terutama di pusat kotanya. Akan tetapi, jika Anda ingin mencoba makanan-makanan tersebut di rumah Anda, tak ada salahnya Anda mencoba memasak resep-resep makanan khas Kota Medan berikut ini.



1. Kue Bika Ambon Khas Kota Medan

Walaupun terdapat kata "ambon" pada namanya, kue bika ambon tak ada hubungannya dengan ibu kota Provinsi Maluku. Kue bika ambon merupakan salah satu hidangan khas Kota Medan. Asal-usul kue lembut bagaikan spons ini tak diketahui secara jelas. Yang pasti, ketenaran kue bika ambon kini sudah meng-Indonesia, sehingga Anda tak perlu jauh-jauh terbang ke Medan.

Anda dapat membelinya di toko kue terdekat di kota Anda. Lebih baik lagi jika Anda mencobanya sendiri. Bahan-bahan nan perlu Anda siapkan buat membuat kue bika ambon ialah sebagai berikut.



Bahan 1:
  1. Ragi instan 10 gram
  2. Tepung terigu 10 gram
  3. Air putih 1 sendok makan


Bahan 2:
  1. Telur 10 butir (kuningnya saja)
  2. Gula pasir 250 gram
  3. Tepung sagu tani 150 gram
  4. Vanili secukupnya
  5. Minyak goreng sedikit (hanya buat mengoles)
  6. Kulit jeruk purut 1/2 sendok teh (sudah diparut)
  7. Santan kelapa 300 ml
  8. Garam secukupnya
  9. Daun pandan secukupnya

Setelah semua bahan siap, ikuti langkah-langkah berikut ini buat membuat kue bika ambon khas Kota Medan.

  1. Rebus santan kelapa bersama daun pandan dan garam. Aduk terus hingga mendidih.
  2. Olesi loyang dengan minyak goreng, lalu panaskan di dalam oven.
  3. Campur semua bahan 1 hingga merata, lalu diamkan selama 15 menit. Sisihkan.
  4. Kocok kuning telur, masukkan vanili dan gula pasir hingga larut.
  5. Campurkan santan kelapa nan direbus dengan tepung sagu tani, aduk sampai rata. Masukkan campuran tersebut ke dalam kocokan kuning telur. Tambahkan kulit jeruk nan sudah diparut, lalu diamkan selama 30 menit.
  6. Tuangkan campuran tersebut ke dalam loyang. Jangan aduk adonan setelah dituangkan. Panggang di bagian bawah oven; biarkan pintu oven terbuka selama pemanggangan. Jika pintu oven tertutup, ruang-ruang di dalam adonan bika ambon akan sulit terbentuk.
  7. Setelah terlihat timbul gelembung-gelembung di permukaan adonan dan bagian bawah adonan terlihat sudah matang, pindahkan loyang ke bagian atas oven.
  8. Panggang hingga matang, lalu angkat dan dinginkan.
  9. Kue bika ambon siap disuguhkan setelah dipotong-potong terlebih dahulu.


2. Sayur Daun Singkong Tumbuk Khas Kota Medan

Sebagian dari Anda mungkin belum pernah mendengar jenis makanan seperti ini. Daun singkong tumbuk atau daun ubi tumbuk khas Kota Medan memang tak sepopuler kue bika ambon, tetapi rasanya tak diragukan enaknya.

Daun singkong tumbuk sendiri bukan hanya ada di Sumatra Utara, tetapi ada juga di Sumatra Barat dan bahkan di Kalimantan. Akan tetapi, daerah-daerah tersebut memiliki sayur daun singkong khasnya masing-masing. Inilah bahan-bahan nan Anda butuhkan buat membuat sayur daun singkong tumbuk khas Medan.

  1. Daun singkong atau daun ubi 2 ikat (pilih daun muda nan tumbuh di daerah pucuk, cuci hingga bersih)
  2. Terung pipit atau rimbang atau tekokak 100 gram
  3. Honje atau kecombrang 1 buah, iris tipis
  4. Cabai merah 7 buah
  5. Teri Medan 50 gram
  6. Lengkuas 1 ruas, geprek
  7. Santan kelapa murni dari 1 butir kelapa
  8. Serai 1 batang, geprek
  9. Bawang merah 6 siung
  10. Bawang putih 2 siung, cincang hingga halus
  11. Garam secukupnya

Setelah semua bahan siap, ikuti langkah-langkah berikut ini buat membuat sayur daun singkong tumbuk khas Kota Medan.

  1. Tumbuk daun singkong, cabai, honje, dan bawang merah satu per satu secara bergantian, lalu campurkan terung pipit. Tumbuk asal. Sisihkan hasil tumbukan tersebut.
  2. Rebus santan kelapa, tambahkan lengkuas, bawang putih, teri medan, dan serai lalu aduk sampai mendidih. Tambahkan hasil tumbukan, aduk lagi hingga mendidih.
  3. Tambahkan garam secukupnya dan penyedap rasa (jika diinginkan), lalu masak hingga benar-benar matang.
  4. Sayur daun singkong tumbuk khas Kota Medan siap disajikan.


3. Roti Ketawa Khas Kota Medan

Namanya nan unik membuat banyak orang penasaran, seperti apa roti ketawa itu? Apakah roti ini dapat membuat orang tertawa terpingkal-pingkal?

Rupanya, roti khas Medan ini dinamai roti ketawa sebab bentuknya mirip paras orang sedang tertawa. Bentuknya bundar dengan belahan melintang. Di loka lain, roti ini dikenal juga dengan nama onde-onde ketawa. Rasanya nan khas dan teksturnya nan agak keras nikmat jika disuguhkan dengan teh hangat di sore hari.

Untuk membuat roti ketawa, Anda membutuhkan bahan-bahan sebagai berikut:

  1. Tepung terigu berprotein sedang 350 gram
  2. Mentega 25 gram
  3. Baking powder 1 sendok teh
  4. Telur ayam 1 butir
  5. Gula halus 175 gram
  6. Wijen 75 gram
  7. Air putih secukupnya
  8. Garam secukupnya
  9. Minyak goreng secukupnya

Setelah semua bahan siap, ikuti langkah-langkah berikut ini buat membuat roti ketawa khas Kota Medan.

  1. Campurkan tepung terigu dengan baking powder, aduk rata, lalu ayak dan sisihkan.
  2. Kocoklah mentega dan gula halus hingga benar-benar merata dan warnanya menjadi putih. Kemudian tambahkan telur ayam, garam, 2 sendok makan air putih, dan campuran tepung terigu tadi.
  3. Setelah adonan kalis, bentuk adonan bundar-bundar.
  4. Celup setiap bola-bola adonan ke dalam air, lalu guling-gulingkan di wadah berisi wijen agar seluruh permukaan bola adonan tertutupi wijen.
  5. Goreng bola-bola adonan dengan barah sedang hingga berwarna kecokelatan dan muncul belahan 'ketawa'-nya.
  6. Angkat dan tiriskan.


4. Pisang Molen Lilit Khas Kota Medan

Jika selama ini kebanyakan orang hanya mengenal pisang molen khas Kota Bandung, rupanya Kota Medan memiliki penganan pisang lilit molen nan khas dan renyah. Pisang lilit biasanya dapat Anda temukan di penjaja gorengan kaki lima. Namun, apabila Anda ingin mencoba membuatnya sendiri di dapur Anda, itu merupakan ide nan lebih bagus, hemat, dan sehat. Berikut ini ialah bahan-bahan nan Anda butuhkan.

  1. Pisang raja matang 10 buah, pangkas memanjang
  2. Tepung terigu protein sedang 1/2 kg
  3. Margarin 100 gram, lelehkan
  4. Gula halus 100 gram
  5. Telur ayam 2 butir
  6. Garam 1/2 sendok teh
  7. Minyak goreng secukupnya

Setelah semua bahan siap, ikuti langkah-langkah berikut ini buat membuat pisang molen lilit khas Kota Medan.

  1. Campurkan tepung terigu, gula, dan garam. Setelah tercampur rata, untuk 'kawah' di tengah-tengahnya lalu masukkan telur ayam ke situ. Aduk adonan dengan tangan kosong mulai dari tengah 'kawah'.
  2. Masukkan margarin leleh, aduk hingga merata.
  3. Masukkan air secukupnya, aduk rata hingga adonan terasa kalis.
  4. Dengan menggunakan gilingan pasta atau rolling pin, giling adonan menjadi lembaran-lembaran nan cukup tipis.
  5. Potong-potong adonan nan telah digiling dengan lebar seukuran pita.
  6. Lilitkan 'pita' adonan ke permukaan pisang hingga pisang terbungkus sempurna.
  7. Goreng pisang tersebut dengan barah sedang hingga berwarna kecokelatan.
  8. Angkat dan sajikan.

Itulah resep 4 jenis makanan khas Kota Medan nan bisa Anda praktikkan di dapur Anda. Selain keempat jenis makanan di atas, ada juga jenis kuliner-kuliner khas kota ini nan dapat Anda cari tahu resepnya di buku-buku resep kuliner Nusantara. Selamat mencoba dan selamat menikmati!