Peta Jogja - Virtual Digital Map

Peta Jogja - Virtual Digital Map

Tahukah Anda peta Jogja ? Apa saja nan Anda dapatkan setelah melihat peta Jogja? Peta Jogja bagi mereka nan akan berlibur ke Jogja memang sangat dibutuhkan, apalagi bagi mereka nan belum pernah berlibur ke Jogja. Sebelum membahas seputar peta Jogja, berikut ini ada lagu nan berkaitan dengan Kota Yogyakarta.

Masih ingat lirik lagu Yogyakarta dari Kla Project? Berikut cuplikannya.

Pulang ke kotamu, ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat penuh selaksa makna
Terhanyut saya akan nostalgi saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama suasana Jogja

Di persimpangan, langkahku terhenti
Ramai kaki lima menjajakan sajian khas berselera
Orang duduk bersila
Musisi jalanan mulai beraksi seiring laraku kehilanganmu
Merintih sendiri, di tengah deru kotamu

Kota Yogyakarta atau kebanyakan orang sering menyebut dengan nama Jogja, memang seakan-akan memiliki daya magis tersendiri. Orang nan sekali berkunjung ke sana akan balik dan balik lagi ke sana baik dalam jangka waktu dekat maupun lama. Tujuannya pun bermacam-macam, ada nan berlibur, sekolah, bahkan bekerja dan sengaja tinggal di Yogyakarta.



Peta Jogja dan Ngayogyakarta, Asal Mula Yogyakarta

Nama Kota Yogyakarta berasal dari bahasa Jawa, yaitu Ngayogyakarta , ngayogya dan karta . Ngayogya berasal dari akar kata yogya nan berarti pantas atau baik. Ngayogya berarti 'menuju cita-cita nan baik' dan karta berarti 'aman, sejahtera'. Jadi, Ngayogyakarta sendiri artinya mencapai kesejahteraan bagi negeri dan rakyatnya.

Nama Ngayogyakarta sendiri bukan diciptakan oleh pendiri keraton Ngayogyakata Hadiningrat, yaitu Pangeran Mangkubumi. Akan tetapi, nama Nyayogyakarta Hadiningrat merupakan cita-cita dari paman buyutnya, yaitu Paku Buwono I.

Apabila menengok dan memutar waktu beberapa puluh tahun ke belakang, Jogja sekarang sangat berbeda dengan Jogja zaman dahulu, setidaknya dari wilayah nan tergambar pada peta jogja. Jogja sekarang merupakan kota nan penuh dengan dinamika. Berbagai sebutan mengalungi kota Jogja atau nan dikenal dengan Yogyakarta ini mulai dari Kota Pelajar hingga Kota Gudeg.

Melongok asal muasal pembentukan Kota Jogja ternyata menyimpan sejarah nan panjang. Berdirinya Kota Jogja/Yogyakarta berasal dari Perjanjian Gianti pada 13 Februari 1755 nan ditandatangani oleh Gubernur Nicholas Hartingh atas nama Gubernur Jenderal Jacob Mossel.

Perjanjian Gianti berisi pembagian negara Mataram menjadi dua, setengah menjadi milik Kerajaan Surakarta dan setengahnya menjadi hal Pangeran Mangkubumi. Pangeran Mangkubumi diakui sebagai raja atas setengah daerah pedalaman kerajaan Jawa dengan gelar Sultan Hangeku Buwono Senopati Ing Alega Abdul Rachman Sayidin Panatagama Khalifatullah.

Adapun daerah-daerah nan menjadi kekuasaannya ialah Pojong, Sukowati, Bagelen, Kedu, Bumigede, dan ditambah dengan daerah mancanegara yaitu Madiun, Magetan, Cirebon, separuh Pacitan, Kertosuro, Kangbret, Tulungagung Mojokerto, Bojonegoro, Ngawen, Sela, Kuwu, Wonosari, dan Grobogan.

Kota Jogja/Yogyakarta dibangun pada 1755, bersamaan dengan dibangunnya Kerjaan Ngayogyakarta Hadiningrat oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I di hutan Bringin, suatu kawasan di antara Sungai Winongo dan Sungai Code nan merupakan loka strategis bagi keamanan pada waktu itu.



Peta Jogja - Virtual Digital Map

Jika suatu saat Anda berkunjung ke Jogja, kedatangan Anda akan disambut oleh Tugu Jogja, sebuah landmark nan paling terkenal di Jogja. Tugu nan sudah berusia hampir 3 abad ini berada tepat di tengah perempatan jalan Pangeran Mangkubumi, jalan Jenderal Soedirman, jalan A.M. Sangaji dan jalan Diponegoro menjadi saksi bisu beberapa rekaman sejarah Kota Jogja.

Dari loka inilah, perjalanan Anda dapat dimulai. Bagi Anda nan kali pertama datang ke Jogja, tentu Anda mungkin masih merasa bingung buat mengenal berbagai loka dan bagaimana cara menuju ke loka tujuan Anda. Salah satunya pemecahannya ialah dengan menggunakan peta Jogja digital atau peta Jogja konvensional.

Peta Jogja merangkum semua informasi nan Anda butuhkan buat mengetahui kota Jogja. Dari peta Jogja, Anda dapat mengetahui bahwa Kota Jogja/Yogyakarta berada di tengah-tengah pusat pemerintahan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta nan juga menjadi pusat pemerintahan Provinsi. Apa saja nan Anda bisa lihat melalui peta Jogja? Cobalah perhatikan dengan baik peta Jogja.

Kota Yogyakarta berada di antara 110024’19” sampai 110028’53” Bujur Timur dan 7015’24” sampai 7049’26” Lintang Selatan dengan rata-rata ketinggian 114 m di atas permukaan laut. Kota Jogja dialiri 3 sungai besar, yaitu Sungai Winongo di bagian barat, Sungai Code di bagian tengah, dan Sungai Gajahwong di bagian timur.

Melalui peta Jogja, Anda dapat melihat daerah kekuasaan administratif kota Yogyakarta yaitu hanya 32,5 km2 atau hanya 1,025% dari luas holistik provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Bagian sebelah utara dibatasi oleh Kabupaten Sleman, sebelah timur dibatasi oleh Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman, sebelah selatan dibatasi oleh Kabupaten Bantul, dan sebelah barat dibatasi oleh Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman.

Walaupun luas wilayah Kota Jogjakarta nan terlihat pada peta Jogja cukup kecil, tetapi memainkan peranan nan sangat vital bagi holistik wilayah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dari peta Jogja juga, Anda dapat melihat bahwa wilayah kota Yogyakarta terdiri atas 14 kecamatan (Mantrijeron, Kraton, Mergangsan, Umbulharjo, Kotagedhe, Gondokusuman, Danurejan, Pakualaman, Gondomanan, Ngampilan, Wirobrajan, Gedongtengen, Jetis, dan Tegalrejo), 45 kelurahan, 617 RW, dan 2532 RT.

Di dalam peta Jogja, Kota Yogyakarta terbagi ke dalam lima bagian kota sebagai berikut.

  1. Wilayah 1. Daerah ini berada pada ketinggian rata-rata 91-117 meter di atas permukaan laut. Daerah nan termasuk ke dalam wilayah ini ialah sebagian Kecamatan Jetis, sebagian Gedongtengen, Kecamatan Ngampilan, Kecamatan Keraton, dan Kecamatan Gondomanan.

  2. Wilayah 2. Daerah ini berada pada ketinggian rata-rata 97-114 meter di atas permukaan laut. Daerah nan termasuk ke dalam wilayah ini ialah Kecamatan Tegalrejodan sebagian Kecamatan Wirobrajan.

  3. Wilayah 3. Daerah ini berada pada ketinggian rata-rata 102-130 meter di atas permukaan laut. Daerah nan termasuk ke dalam wilayah ini ialah Kecamatan Gondokusuman, Kecamatan Danurejan, Kecamatan Pakualaman, dan sebagian kecil Kecamatan Umbulharjo.

  4. Wilayah 4. Daerah ini berada pada ketinggian rata-rata 75-102 meter di atas permukaan laut. Daerah nan termasuk ke dalam wilayah ini ialah sebagian kecamatan Mergangsan, Kecamatan Umbulharjo, Kecamatan Kotagedhe, dan Kecamatan Mergangsan.

  5. Wilayah 5. Daerah ini berada pada ketinggian rata-rata 83-102 meter di atas permukaan laut. Daerah nan termasuk ke dalam wilayah ini ialah Kecamatan Wirobrajan, Kecamatan Mantrijeron, sebagian Kecamatan Gondomanan, dan sebagian Kecamatan Mergangsang.

Selain menggunakan peta konvensional, peta Jogja digital juga bisa Anda manfaatkan buat mencari berbagai informasi mengenai berbagai fasilitas dan objek wisata maupun objek pemerintahan lainnya di Kota Jogja. Dengan menggunakan peta Jogja digital, Anda dapat mengetahui seluruh pelosok Kota Jogja. Peta Jogja ini dapat Anda akses di internet dalam format peta Jogja desktop maupun format peta Jogja flash.

Dengan menggunakan kedua jenis peta Jogja ini, Anda akan lebih mudah buat menentukan loka kunjungan, loka menginap dan cara bepergian dari satu loka ke loka lain. Dengan menggunakan peta Jogja, bisa dipastikan kunjungan Anda ke loka ini akan lebih efektif dan efisien.