Penyebab Penyakit Kista

Penyebab Penyakit Kista

Penyakit kista merupakan salah satu jenis penyakit nan hanya dialami oleh kaum perempuan. Hal ini sebab bagian tubuh nan diserang oleh penyakit ini hanya terdapat pada kaum perempuan.

Kista ialah penyakit nan menyerang indung telur seorang perempuan. Penyakit kista ini berbentuk benjolan nan berisi cairan dan digolongkan sebagai salah satu tumor nan jinak. Oleh karenanya, buat mengobati kista ini tak diperlukan operasi besar.



Penggolongan Penyakit Kista

Pada dasarnya, penyakit ini terbagi menjadi dua bagian. Penggolongannya didasarkan pada bentuk dan proses penyembuhannya.

  1. Kista Non-neoplastik. Kista jenis ini bersifat jinak dan tak memerlukan operasi buat penyembuhannya. Sebab, dalam kurun waktu 2 - 3 bulan, benjolan kista ini akan dapat mengempis dan hilang dengan sendirinya.

  2. Kista neoplastik. Berbeda dengan jenis sebelumnya, kista golongan ini membutuhkan operasi buat penyembuhannya. Namun ini bukan sebuah keharusan, melainkan didasarkan pada ukuran serta sifat dari kista itu sendiri.

Selain tumbuh di bagian indung telur, penyakit kista dapat juga tumbuh di bagian lain dalam tubuh perempuan. Seperti di paru-paru, usus bahkan di otak manusia. Penyebab kista ialah sebab adanya polusi dari udara serta debu. Penyebab lain ialah dari makanan nan mengandung lemak tinggi dan tak mampu dipecah oleh metabolisme tubuh.



Penyebab Penyakit Kista

Sampai sekarang, penyebab primer penyakit kista belum diketahui. Akan tetapi, ada beberapa faktor nan diperkirakan meningkatkan risiko seorang perempuan menumbuhkan kista di indung telurnya, yakni:

  1. Polusi
  2. Gaya hayati tak sehat
  3. Siklus menstruasi nan selalu tak teratur
  4. Lemak tubuh bagian atas nan semakin meningkat
  5. Menstruasi dini (biasanya orang nan menstruasinya mulai usia 11 tahun, atau kurang dari 11 tahun)
  6. Kemandulan
  7. Ketidakseimbangan hormon
  8. Terapi kanker payudara (terapi tamoxifen atau soltamox)
  9. Penggunaan pil KB (karena pil ini bekerja dengan cara menghentikan produksi ovum di indung telur)
  10. Menopause (terutama saat sang wanita berusia 50 - 70 tahun)

Itulah beberapa hal nan dapat meningkatkan risiko tumbuhnya kista di dalam ovarium atau indung telur.



Gejala Penyakit Kista

Kista sering kali tak menimbulkan gejala, bahkan kista kecil hanya akan tumbuh sebentar lalu meghilang dengan sendirinya. Yang menjadi masalah ialah kista nan bentuknya besar, nan menyebabkan rasa tak nyaman di perut. Inilah beberapa gejala adanya kista di dalam indung telur:

  1. Siklus menstruasi nan tak teratur
  2. Rasa sakit di pinggul, dapat timbul terus menerus atau sesekali dan menyebar sampai ke pinggang dan paha
  3. Rasa sakit di pinggul sesaat sebelum menstruasi atau tepat setelah menstruasi selesai
  4. Rasa sakit di pinggul saat berhubungan intim
  5. Rasa sakit saat menggerakkan atau menekan perut
  6. Mual, muntah, dan payudara melembut; persis seperti orang hamil
  7. Perut terasa penuh atau berat
  8. Terasa ada benjolan di perut bagian bawah
  9. Jika sebuah kista besar tumbuh dan menekan kandung kemih Anda, Anda akan sering sekali merasa ingin buang air kecil

Gejala di atas ialah gejala awal. Apabila gejala kista Anda sudah mencapai gejala-gejala di bawah ini, artinya Anda harus segera menemui dokter:

  1. Demam tinggi
  2. Mual dan muntah
  3. Pinggul dan perut terasa sangat sakit
  4. Lemah, pusing, hingga pingsan
  5. Wajah pucat dan anemia
  6. Siklus menstruasi menjadi sangat tak normal dan tak teratur
  7. Pembengkakan perut nan tak normal
  8. Rasa sakit nan tak normal saat mengonsumsi obat pengencer darah
  9. Tumbuhnya rambut halus di paras dengan pola seperti rambut paras pria
  10. Tekanan darah nan tiba-tiba tinggi atau tiba-tiba rendah
  11. Rasa haus nan berlebihan
  12. Berat badan menurun drastis
  13. Sakit di bagian perut diiringi dengan sakit bahu

Untuk memastikan bahwa pasien benar-benar menderita kista (bukan penyakit lain), pakar medis biasanya melakukan serangkaian tes pada pasien tersebut, seperti endovaginal ultrasound , CT Scanning, operasi laparoscopic , uji hormon, uji kehamilan, dan sebagainya.



Mencegah Penyakit Kista

Sebagian besar penyakit kista ini diobati dengan cara operasi. Hal ini dilakukan terutama pada jenis kista neoplastik. Namun, bagi mereka nan belum terkena penyakit kista, tak ada salahnya dengan melakukan pencegahan agar tak terkena penyakit ini.

Beberapa langkah nan dapat dilakukan buat mencegah timbulnya penyakit kista ini di antaranya ialah dengan melakukan gaya hayati sehat, serta mengurangi konsumsi makanan dan minuman nan berkadar lemak tinggi. Selain itu, hindari kawasan nan memiliki radikal bebas seperti partikel debu dan polusi. Apabila harus berada di kawasan tersebut, gunakanlah epilog hidung nan cukup kedap dan steril.

Selain sebab faktor eksternal yaitu polusi udara dan debu serta faktor makanan, kista dapat juga disebabkan oleh sebab faktor keturunan. Oleh sebab itu, apabila dalam keluarga kita ada nan mengidap penyakit kista, tidak ada salahnya buat kita mewaspadai dengan memantau siklus haid, waktu haid serta menghitung usia haid pertama. Apabila usia haid pertama terlalu dini, maka dapat dilakukan peningkatan kewaspadaan kemungkinan kita terkena penyakit kista ini.



Pengobatan Penyakit Kista

Apabila kista berukuran kecil, dokter biasanya tak menyarankan buat melakukan operasi. Seorang ibu dengan kista kecil di indung telurnya masih dapat hamil dan kistanya tak akan membahayakan pertumbuhan janin.

Akan tetapi jika kista berukuran cukup besar, yakni 6 - 8 cm, risiko nan terjadi saat sedang hamil ialah gugurnya kandungan atau bayu lahir prematur. Kista tersebut juga akan menimbulkan rasa sakit bagi sang ibu. Jika begini, dokter biasanya meresepkan obat pereda sakit nan kondusif dikonsumsi ibu hamil. Dokter juga akan terus memantau kista tersebut.

Umumnya, kista akan mengecil dan hilang begitu saja pada usia kehamilan menginjak trisemester kedua. Akan tetapi apabila tak ditemukan tanda bahwa kista mengecil atau pecah, dokter akan menyarankan operasi pembedahan.

Begitu juga pada wanita nan tak sedang hamil, jika kistanya tak hilang dalam waktu berbulan-bulan maka dokter akan menyarankan operasi pengangkatan kista. Ada dua jenis operasi kista:

  1. Ovarian cystectomy; yaitu operasi pengangkatan kista saja
  2. Salpingoo-ophorectomy; yaitu operasi nan kista dan ovariumnya diangkat (biasanya dilakukan jika batang kista melilit tuba fallopi)

Selain pemberian resep obat pereda sakit dan penyaranan operasi pengangkatan, dokter juga biasanya memberi pantangan makanan nan harus dihindari oleh mereka nan memiliki penyakit ini, seperti:

  1. Minuman beralkohol, minuman bersoda, dan minuman dingin
  2. Makanan nan diawetkan (misalnya mie instan)
  3. Makanan nan banyak mengandung vetsin
  4. Ikan asin dan makanan laut
  5. Daging merah
  6. Nangka, durian, dan lengkeng


Pengobatan Penyakit Kista dengan Ramuan Herbal

Ada bermacam tumbuhan herbal nan syahdan dapat memperkecil kista (atau minimal meredakan rasa sakitnya). Tumbuhan-tumbuhan tersebut bisa diolah sedemikian rupa sehingga menjadi ramuan herbal buat penyakit kista. Inilah beberapa ramuan nan dapat Anda pilih:

  1. Siapkan 15 gram sambiloto kering dan 60 gram temu putih segar. Rebus di dalam 600 cc air sampai tersisa 300 cc. Saring lalu minum airnya dua kali sehari (150 cc sekali minum).

  2. Siapkan 50 gram temu mangga, 30 gram daun dewa segar, dan 5 gram buah mahkota dewa kering. Rebus dalam 800 cc air sampai tersisa 400 cc. saring lalu minum airnya dua kali sehari (200 cc sekali minum).

  3. Siapkan 30 gram rumput mutiara dan 60 gram benalu teh. Rebus dalam 800 cc air sampai tersisa 400 cc. Saring lalu minum airnya dua kali sehari (200 cc sekali minum).

  4. Siapkan 20 gram rumput mutiara, 20 gram jombang, dan 10 biji buah Makasar. Rebus dalam 4 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Minum 2 kali sehari, pagi dan malam hari masing-masing 1 gelas. Lakukan terus selama 30 hari.

  5. Dalam 1,5 gelas air panas, masukkan 3 sendok makan madu dan 2 sendok makan air perasan jeruk nipis. Aduk sampai larut kemudian dinginkan. Minum 3 kali sehari (sekali minum ½ gelas).

  6. Siapkan setumbuk adas, cengkih, dan ketumbar. Rebus dalam air secukupnya lalu saring. Minum air rebusan tersebut 2 - 3 kali sehari.

Pilihlah salah satu dari resep ramuan di atas dan tetaplah berkonsultasi dengan dokter mengenai penyakit kista Anda.