3. Mengeluarkan Zakat

3. Mengeluarkan Zakat

Tahukah Anda ketentuan dasar agama Islam ? Jika tidak, pembaca sangat beruntung sebab dalam artikel ini penulis akan mengulas sebuah pembahasan mengenai ketentuan dasar agama Islam. Ya, ketika seseorang mencari tahu tentang apa itu ketentuan dasar agama Islam, maka pencarian tersebut akan mengarah ke satu definisi tentang Islam.

Ya, tak ada penafsiran lain bila kita mencari definisi dasar agama Islam sebab hal ini telah dijelaskan secara langsung oleh Nabi Muhammad saw ketika suatu saat ditanya Malaikat Jibril tentang apa nan dimaksud dengan Islam. Berikut jawaban beliau:

Islam adalah bahwa engkau bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad ialah utusan-Nya, dirikan shalat, keluarkan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan dan engkau ibadah haji ke Baitullah jika memiliki kemampuan. (HR. Bukhari-Muslim)

Jawaban nan diucapkan oleh Muhammad saw tadi, disebut sebagai ketentuan dasar agama Islam nan kemudian dikenal dengan nama Rukun Islam. Jadi, ketika ada seseorang nan menanyakan apa saja ketentuan dasar agama Islam, maka jawabannya akan sama dengan rukun islam.

Ketentuan dasar agama Islam atau kita kenal dengan rukun Islam terdiri atas lima perkara, yakni syahadat, shalat, zakat, puasa, dan menunaikan ibadah haji (bagi nan mampu). Nah, lebih jauh tentang pembahasan kelima ketentuan dasar agama Islam tersebut akan penulis uraikan sebagai berikut.



1. Ketentuan Dasar Agama Islam - Dua Kalimat Syahadat

asyhadu an-laa ilaaha illallaah. wa asyhadu anna muhammadan rasuulullaah

Ketentuan dasar agama Islam nan pertama ialah Syahadat. Syahadat berisikan dua kalimat, berupa pengakuan kepada ke-Esaan Allah swt sebagai Tuhan satu-satunya dan pengakuan atas kerasulan Nabi Muhammad saw sebagai utusan terakhir Allah swt.

Dua kalimat pengakuan ini merupakan pintu gerbang masuk ke dalam agama Islam. Pengakuan nan tak hanya diucapkan, tetapi mesti dipahami betul-betul dalam hati. Bila tak mengakui hal ini atau kemudian mengingkarinya, seseorang dikatakan telah kafir atau murtad.

Bagi seseorang nan hendak masuk Islam, pengakuan ini biasanya diutarakan di depan tokoh agama dan disaksikan oleh kaum muslimin lainnya, sebagai pertanda ikrar bahwa orang tersebut telah masuk Islam.Dua kalimat syahadat ini ialah landasan primer nan menjiwai seluruh kehidupan seorang muslim.

Konsekuensi mengucapkan syahadat asyhadu an-laa ilaaha illallaah ialah meninggalkan segala bentuk peribadahan kepada selain Allah. Tidak ada alasan bagi seseorang nan sudah mengucap syahadat buat berbuat syirik, menyembah berhala, atau pun menyekutukan Allah swt.

Sementara itu, konsekuensi syahadat wa asyhadu anna muhammadan rasuulullaah ialah meyakini bahwa Nabi muhammad ialah utusan Allah, sehingga setiap perintahnya wajib dilaksanakan, setiap larangannya wajib ditinggalkan, setiap ucapannya wajib diakui kebenarannya. Seseorang nan telah mengucap syahadat ini, tak ada alasan baginya buat menjalankan islam di luar perintah Allah Swt dan Nabi Muhammad saw.



2. Ketentuan Dasar Agama Islam - Mendirikan Salat

Selain sebagai dasar agama Islam nan kedua, salat juga merupakan tiang agama. Barang siapa mendirikan salat berarti ia telah memperkokoh islam. Namun, barang siapa merobohkan salat berarti dia telah merobohkan islam. Dalam hadis riwayat Thabrani, dikatakan pula, salat sebagai amal perbuatan nan pertama kali dihisab kelak di hari kiamat.

Dikatakan mendirikan salat sebab memang setiap muslim tak sekadar melaksanakan, tetapi membangun jiwa salat di dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini bisa dicapai dengan melakukannya secara khusyuk dan memahami bacaan ketika shalat.

Begitu pentingnya ibadah ini sehingga tetap harus dilakukan walaupun seorang muslim dalam keadaan sakit, bepergian. Bahkan, ketika masa peperangan. Keringanan atau rukhshah-nya hanyalah teknis aplikasi nan bisa disesuaikan sinkron kondisi.

Seseorang nan sengaja tak mengerjakan atau bahkan hingga mengingkari ibadah shalat ini, terhukum kafir atau murtad. Seorang muslim harus segera bertaubat dan melaksanakan shalat jika ingin terhindar dari disematkannya hukum ini padanya.



3. Ketentuan Dasar Agama Islam - Mengeluarkan Zakat

Ketentuan dasar agama islam nan ketiga ialah mengeluarkan zakat. Mengeluarkan zakat berarti mengeluarkan sejumlah eksklusif dari harta nan telah mencapai batas minimalnya (nishab). Zakat ini diperuntukkan bagi si kaya buat membersihkan hartanya, juga sebagai tali kasih kepada si miskin dan orang-orang nan berhak (mustahik) agar bisa dibantu kesulitan hidupnya.

Jumlah sapta zakat sangat kecil. Biasanya, sebesar 2,5 % dari total harta nan nan dimiliki namun bukan harta nan tergolong kebutuhan primer. Begitu pentingnya ibadah zakat ini sehingga Abu Bakar ra memerintahkan buat memerangi kaum nan tak mau membayar zakat sepeninggal Rasulullah saw.

Dalam Al-Quran pun sangat ditekankan pentingnya zakat sehingga seringkali kata zakat disandingkan dengan shalat dalam satu ayat. Terdapat 26 kata zakat nan selalu dihubungkan dengan shalat dalam Al-Quran.

Dalam ketentuan dasar agama Islam, zakat dibedakan menjadi 2 jenis, yakni zakat fitrah dan zakat maal atau zakat harta. Adapun orang-orang atau golongan nan berhak menerima zakat ialah sebagai berikut.

  1. Fakir - ialah orang-orang atau golongan nan tak memiliki apa-apa sehingga buat memenuhi kebutuhan pokok hayati pun mereka tidak mampu.
  1. Miskin - ialah orang-orang atau golongan nan memiliki harta, namun jika digunakan buat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari harta tersebut tak cukup.
  1. Amil - ialah orang nan mengumpulkan dan membagikan zakat.
  1. Mu'allaf - ialah orang-orang atau golongan nan baru memeluk agama Islam danmasih membutuhkan donasi buat menyesuaikan diri dengan agama barunya
  1. Hamba sahaya - ialah orang-orang atau golongan nan dijadikan budak, namun memeiliki keinginan buat memerdekakan diri.
  1. Gharimin - ialah orang-orang atau golongan nan memiliki hutang buat digunakan dalam hal nan halal atau berhutang buat kebaikan, namun tak mampu buat melunasinya.
  1. Fisabilillah - ialah orang-orang atau golongan nan berjuang di jalan Allah.
  1. Ibnu Sabil - ialah orang-orang nan tengah melakukan perjalanan, namun kehabisan biaya di perjalanan.


4. Ketentuan Dasar Agama Islam - Berpuasa Ramadhan

Ibadah puasa atau shaum dilakukan setahun sekali selama sebulan penuh pada bulan Ramadhan. Dari terbit fajar hingga tenggelamnya matahari.

Selain sebagai ibadah ritual, puasa Ramadhan merupakan pelatihan jiwa dan fisik. Dengan melakukannya, seseorang dilatih buat merasa lebih dekat kepada Allah swt di setiap waktu kesehariannya. Dilatih pula buat bisa merasakan penderitaan orang tak punya serta dilatih sikap sabar.

Dari segi fisik, seorang muslim nan puasa dilatih buat bisa bertahan dan tetap beraktivitas walaupun tak ada asupan makanan.

Di abad terakhir ini, ternyata, ditemukan pula fakta bahwa puasa bisa menjadi media peremajaan sel manusia sehingga tubuh menjadi sehat dan lebih kuat.



5. Ketentuan Dasar Agama Islam - Ibadah Haji

Rukun Islam nan terakhir ialah menunaikan ibadah haji ke baitullah di Mekkah. Ini diwajibkan satu kali seumur hidup. Ibadah ini menjadi wajib hanya apabila seorang muslim mampu buat melaksanakannya, baik fisik maupun ekonomi.

Umat Islam dari seluruh global melaksanakan ibadah haji pada bulan nan telah ditentukan sehingga pada waktu nan sama dan di loka nan sama pula berkumpul seluruh ras umat manusia nan mengaku beragama Islam. Pemandangan tahunan ini sangat menakjubkan bagi sebuah peristiwa nan dilakukan secara massal oleh berjuta-juta manusia.

Banyak jemaah haji nan rindu dan ingin kembali ke sana buat melakukan ibadah haji kembali. Padahal, hukum ibadah haji nan kedua dan seterusnya ialah sunnah, bukan lagi wajib bagi mereka.

Nah, itulah lima ketentuan dasar agama islam nan saat ini kita kenal dengan sebutan rukun islam.