Lebih dalam Mengetahui Pengertian Resensi.

Lebih dalam Mengetahui Pengertian Resensi.

Istilah resensi mungkin tak sepopuler istilah sinopsis. Meskipun keduanya muncul di global akademik, maupun di Koran, dan majalah, banyak orang masih seringkali menyamakan resensi dengan seinopsis. Padahal pengertian sinopsis dan pengertian resensi jauh sekali berbeda. Ironisnya, banyak orang nan masih mengartikan bahwa sinopsis ialah kompendium cerita , nan oleh banyak orang dispesifikan menjadi kompendium cerpen.

Banyak orang mengartikan kompendium cerpen atau sinopsis ialah pemendekan atau penyingkatan cerita dari sebuah cerpen dengan tetap memperhatikan unsur-unsur intrinsik cerpen tersebut. Padahal nan sebenarnya, pengertian sinopsis tak hanya terpatok pada cerpen, namun lebih luas lagi. Sinopsis menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) ialah ikhtisar karangan yg biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan orisinil nan menjadi dasar sinopsis itu.

Sinopsis juga dapat berarti abtraksi, atau pun ringkasan. Berpatok pada pengertian sinopsis menurut KBBI tersebut, bukan hanya meringkas cerpen, tetapi semua bentuk karangan, dapat berupa cerpen, novel, drama, maupun karangan-karangan nan lain. Hanya saja ada disparitas istilah dari kata sinopsis tersebut.

Istilah abstraksi nan sebenarnya juga merupakan sinopsis ialah istilah nan digunakan dalam global tulis menulis ilmiah. Contoh abstraksi ialah abstraksi skripsi, thesis, jurnal ilmiah, ataupun disertasi. Sedangkan kata ringkasan, lebih populer digunakan bersanding dengan buku, sehingga menghasilkan klausa, meringkas buku, sinopsis cerpen, dan sebagainya.

Pengertian Resensi Menurut Para Ahli.

Setelah mengetahui pengertian sinopsis, alangkah baiknya jika dketahui pengertian resensi seperti nan tertera dalam KBBI. Resensi ialah pertimbangan atau pembicaraan mengenai buku, dapat juga berarti ulasan buku. Resensi sendiri berasal dari kata “revidere” atau “recensere” nan memiliki arti melihat kembali, menimbang, atau menilai. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review. Meski begitu ada beberapa lagi mengertian resensi menurut para ahli. Pengertian resensi tersebut adalah:

  1. Resensi menurut Panuti Sudjiman

Adalah hasil pembahasan dan evaluasi nan pendek tentang suatu karya tulis. Konteks ini member arti penilaian, mengungkap secara sekilas, membahas, atau mengkritik buku.

  1. Resensi menurut Saryono

Adalah sebuah tulisan berupa esai dan bukan merupakan bagian suatu ulasan nan lebih besar mengenai buku. Isinya ialah laporan, ulasan, dan pertimbangan baik-buruknya, kuat-kemahnya, bermanfaat-tidaknya, benar-salahnya, argumentative tidaknya buku tersebut. Tulisan tersebut didukung dengan ilustrasi buku nan diresensi, baik berupa foto buku, atau fotokopi sampul buku.

  1. Resensi menurut WJS. Porwadarminta

Adalah mengemukakan bahwa resensi secara bahasa sebagai pertimbangan atau perbincangan tentang sebuah buku nan menilai kelebihan atau kekurangan buku tersebut. Mengulas menarik tidaknya tema dan sisi buku tersebut dibaca dan dimilik atau dibeli. Perbincangan buku tersebut dimuat di surat kabar atau majalah.

Resensi dari asal kata, dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, maupun ketiga pakar tersebut, pada intinya sama, yakni evaluasi terhadap suatu karya. Meski begitu masing-masing pengertian resensi tersebut memberi penekanan dalam hal nan berbeda. pengertian dari KBBI nan berarti “pertimbangan atau pembicaraan mengenai buku”

Pengertian itu mempunyai arti nan lebih luas, yakni mempunyai arti membicarakan atau mempertimbangkan buku. Pengertian tersebut sama luasnya dengan pengertian resensi menurut asal katanya nan berarti melihat kembali, menimbang, atau menilai. Dua pengertian di atas, lebih luas, sebab tak menspesifikkan apa nan ditimang, dinilai, dilihat kembali, dan apa nan dibicarakan.

Berbeda dengan resensi menurut para ahli, misalnya pengertian dari Saryono. Beliau mengartikan resensi sebagai sebuah tulisan berupa esai dan bukan merupakan bagian suatu ulasan nan lebih besar mengenai buku. Isinya ialah laporan, ulasan, dan pertimbangan baik-buruknya, kuat-lemahnya, bermanfaat-tidaknya, benar-salahnya, argumentatif tidaknya buku tersebut.

Tulisan tersebut didukung dengan ilustrasi buku nan diresensi. Hal itu berupa foto buku, atau fotokopi sampul buku. Pengertian resensi menurut Saryono tersebut lebih spesifik, sebab memberi penekanan apa nan dimaksud dengan menimbang dan menilai tersebut, yakni melihat baik buruknya, kuat lemahnya, bermanfaat tidaknya, sahih salahnya, beralasan atau tidaknya.

Pendapat Saryono tentang resensi sama spesifiknya dengan pendapat WJS. Porwadarminta. Menurut beliau resensi secara bahasa berarti sebagai pertimbangan atau perbincangan tentang sebuah buku nan menilai kelebihan atau kekurangan buku tersebut, menarik tidaknya tema dan sisi buku tersebut buat dibaca dan dimilik atau dibeli. Perbincangan buku tersebut dimuat di surat kabar atau majalah.

Dari pendapat di atas terlihat bahwa WJS. Porwadarminta menekankan bahwa resensi tersebut dimuat atau diperbicangkan dalam surat kabar atau majalah. Penekanan tersebut bukan penekanan mengenai pengertian resensi, namun lebih ditekankan pada kemunculan resensi buku nan biasanya terdapat dalam surat kabar ataupun majalah.



Lebih dalam Mengetahui Pengertian Resensi.

Setelah mengetahui apa pengertian sinopsis dan apa itu pengertian resensi, kita dapat mempelajari resensi lebih dalam lagi. Karena sinopsis terdapat dalam resensi, dan resensi tak terdapat dalam sinopsis, ini berarti bahwa ketika membuat resensi suatu buku, sinopsis terdapat dalam salah satu unsur resensi. Meskipun demikian, ketika hendak mensinopsis suatu buku, resensi tersebut tak terdapat dalam salah satu poin sinopsis. Untuk lebih jelasnya, berikut ini ialah unsur-unsur dari pengertian resensi.

  1. Judul

Judul di dalam resensi merupakan salah satu hal nan sangat penting. Dapat diibaratkan judul ialah penampilan awal seseorang sehingga nan dilihat ialah penampilannya baru nan lain-lain. Begitu pula dengan judul resensi.

Judul dalam resensi dapat merupakan penarik agar orang lain ingin membaca resensi tersebut. Judul resensi tak sama dengan judul buku asli, meskipun begitu tetap boleh menyertaakan judul orisinil buku ketika membuat judul resensi. Yang perlu diperhatikan, judul resensi tak boleh melenceng dari isi buku.

Misalnya meresensi buku Laskar Pelangi namun memberi judul resensi tentang estetika Belitong. Jangan sampai ketika membuat judul resensi buku, pembaca tertipu dengan judul. Judul harus sinkron dengan isi resensi.

  1. Data buku

Data buku sangat diperlukan ketika meresensi buku, apalagi resensi tesebut akan dipublikasikan ke Koran ataupun majalah-majalah. Data buku merupakan unsur dan nan terdapat dalam pengertian resensi nan tak bisa dihilangkan. Karena tanpa data buku, pembaca resensi akan kehilangan arah jika ingin melacak lebih lanjut tentang keberadaan buku ataupun ingin mencari buku tersebut.

Data buku tersebut meliputi judul buku, pengarang, tahun terbit, penerbit beserta terbitan keberapa dan tebal buku. Selain lima data buku nan harus disertakan tersebu biasanya ada nan menambahi satu data lagi, yakni harga buku. Namun, harga buku nan disertakan ketika meresensi buku bisa dicantumkan atau tidak, bukan menjadi masalah.

  1. Pembukaan

Seperti ketika hendak menbuat jenis tulisan opini atau artikel, di dalam menulis resensi juga harus memperhatikan cara penulisannya, ataupun alur berpikir. Yang pertama ialah dimulai dengan pembukaan. Pembukaan dalam resensi buku lebih bersifat sebagai pendapat nan subjektif. Misalnya di pembukaan resensi diisi tentang keunikan buku, hal-hal nan menarik dari buku, mengungkapkaan kesan, ataupun berpendapat mengenai tampilan buku ataupun sosok pengarang buku.

  1. Isi resensi

Setelah pembukaan, akan sampai pada bagian tubuh ataupun isi dari resensi. Di dalam isi resensi dapat langsung memaparkan tentang sinopsis buku, alasan singkat buku, kelemahan dan kelebihan buku, tinjauan dari hal bahasa, cetak, dan hal-hal nan terkait dengan isi buku.

  1. Penutup

Sama seperti pada pembukaan, epilog dalam resensi bisa hal-hal nan bersifat subjektif. Namun isinya harus berdasarkan bukti-bukti nan telah ada. Di dalam epilog resensi, akan dipaparkan apakah buku ini pantas buat dibaca atau tidak, siapa sektor nan akan membaca buku ini dan alasan mengapa buku ini harus dibaca.

Setelah mendalami pengertian resensi, pengertian sinopsis dan unsur-unsur resensi, akan lebih dipahami secara mendalam apa itu sebenarnya resensi. Hal-hal apa nan terkait didalamnya. Oleh sebab itu kita menjadi paham dan tahu tentang unsur-unsur dan pengertian resensi.