Perbedaan jurusan sastra inggris dan nan lain

Perbedaan jurusan sastra inggris dan nan lain

Sebentar lagi lulus SMA? Atau sudah lulus tapi baru berpikir buat kuliah tapi bingung mau memilih jurusan apa? Bagaimana dengan ekonomi? Atau mungkin sastra Inggris?

Setelah lulus sekolah menengah atas, seorang anak niscaya dihadapkan pada dua pilihan, yaitu bekerja atau meneruskan pendidikan ke jenjang nan lebih tinggi yaitu kuliah. Ketika si anak memutuskan buat kuliah, ia pun akan dihadapkan pada begitu banyak pilihan, jurusan apa nan akan ia ambil.

Untuk menentukan jurusan nan akan diambil bukanlah hal nan mudah buat dilakukan. Untuk nan sudah konfiden ingin mengambil jurusan apa, tentu hal ini tak menjadi soal. Tetapi, bagi nan masih bingung, niscaya hal ini akan menjadi soal. Belum lagi jika ada campur tangan dari orangtua nan menginginkan kita buat masuk jurusan nan belum tentu kita inginkan.

Seseorang harus menjalani semacam tes ujian masuk buat masuk universitas. Ujian ini nan sekarang banyak dikenal dengan sebutan Ujian Seleksi Masuk Perguruan Tinggi. Atau dapat jadi satu anak sudah bisa diterima oleh salah satu universitas melalui jalur PMDK. Jika kelak ia tak diterima di universitas negeri maka begitu banyak universitas partikelir nan siap menampungnya.

Artikel berikut akan sedikit membahas tentang sastra inggris. Apa itu jurusan sastra inggris, apa saja nan dipelajari selama menjadi mahasiswa jurusan ini, apa perbedaannya dengan jurusan nan lain dan kelak akan menghantarkan pada pekerjaan apa sastra inggris ini. Hal-hal inilah nan akan sedikit dikupas di artikel ini.



Sastra Inggris

Jika seseorang sudah memutuskan buat berkuliah di jurusan ini, maka hal primer nan harus ia lakukan ialah berusaha sepenuh hati buat menggapainya. Jurusan ini merupakan salah satu jurusan nan banyak diminati. Jadi dapat dikatakan tak mudah buat masuk menjadi mahasiswanya.

Dapatlah dilihat dari beberapa universitas terkemuka di Indonesia nan menyediakan jurusan ini, terdapat begitu banyak peminat buat menjadi mahasiswanya. Beberapa universitas ternama di Indonesia hanya menyediakan kursi nan terbatas buat kuota jurusan ini. Beberapa menyediakan jalur reguler dan mandiri. Tentu jalur berdikari merupakan jalur nan biayanya lebih mahal daripada jalur reguler.

Kebanyakan dari universitas nan memiliki jurusan ini membagi jurusannya menjadi beberapa program studi. Contohnya ialah Pendidikan bahasa Inggris dan Sastra Inggris itu sendiri. Bahkan ada nan menambahkannya dengan program Diploma 3 bahasa Inggris nan mempunyai kosentrasi ke beberapa jalur tertentu, seperti marketing, sekretaris, dan pariwisata.

Pendidikan bahasa inggris hanya dimiliki oleh universitas-universitas keguruan. Program ini mencetak mahasiswanya buat menjadi guru bahasa inggris. Yang biasanya ditempuh selama empat tahun atau dalam tingakatan Tingkatan 1 (S1). Jurusan ini sendiri mempelajari segala hal tentang konsep dasar bahasa inggris dan literatur tentang sastra inggris. Sedangkan program Diploma 3 sastra inggris juga mengajari konsep dasar bahasa inggris nan berkaitan dengan kosentrasi ilmu nan dimilikinya.

Kebanyakan dari jurusan ini memiliki waktu studi selama 8 semester. Waktu ini jika ialah waktu normal dan standar. Mahasiswa dapat menempuhnya lebih atau kurang. Tingkatan nan di bisa ialah sarjana. Untuk pendidikan bahasa inggris akan mendapat gelar sarjana pendidikan (S.Pd) dan jurusan sastra inggris akan mendapat gelar sebagai sarjana sastra (S.S).



Apa nan dipelajari?

Masing-masing universitas memiliki kebijakan tersendiri tentang apa nan dipelajari dalam jurusan ini. Tapi pada dasarnya, ada hal pokok nan sama. Hal primer nan dipelajari ialah konsep dasar dalam bahasa inggris. Hal ini mengenai kemampuan dalam hal berbicara ( speaking ), menulis ( writing ), membaca ( reading ), mendengarkan ( listening ) dan grammar .

Seorang mahasiswa jurusan ini diharapkan mempunyai kompetensi nan tinggi tentang pengetahuan dasar bahasa inggris ini. Karena apa? Ini ialah kompetensi dasar nan memang harus dikuasai dengan baik sebelum ia nantinya melanjutkan buat mempelajari bagian dari sastra inggris nan lain.

Setelah mempelajari konsep dasar bahasa inggris ini dan diharapkan menguasainya dengan sahih dan tepat, maka nan akan dipelajari selanjutnya ialah materi pengembangan dari bahasa inggris. Misalnya, fonologi, morfologi, semantik, dan serta mata kuliah menerjemahkan ( translation ). Semuanya dipelajari dalam sudut pandang bahasa inggris.

Semua mata kuliah nan telah disebutkan biasanya diberikan pada semester-semester awal. Setelah memasuki semester-semester akhir, biasanya mahasiswa akan dijuruskan ke pengutamaan nan lebih spesifik, misalnya sastra atau linguistik. Jika mengambil pengutamaan sastra, mata kuliah nan akan diterima antara lain poetry, drama, prosa, dan teori sastra.

Di akhir masa studi, kebanyakan mahasiswa harus menempuh program Kuliah Kerja Konkret (KKN) dan skripsi. KKN dan skripsi nan ditempuh haruslah sejalan dengan materi nan telah dikaji selama beberapa semester menjadi mahasiswa sastra inggris.



Perbedaan jurusan sastra inggris dan nan lain

Tentu terdapat disparitas antara jurusan ini dengan jurusan-jurusan lain nan ada. Hal primer ialah dalam hal mata kuliah nan harus ditempuh. Mahasiswa jurusan ini tentu akan mendalami materi dasar tentang bahasa inggris dan segala hal menyangkut sastra inggris. Sedangkan mahiswa jurusan lain hanya mempelajari bahasa inggris dalam kompetensi dasarnya saja. Tidak menyeluruh dan mendalam.

Selain itu, kebanyakan jurusan ini memiliki nilai prestige lebih di hadapan masyarakat. Mahasiswa jurusan ini lebih memiliki nilai nan tinggi dibandingkan dengan mahasiswa jurusan lain.

Jadi apa setelah lulus kuliah?

Pertanyaan inilah nan banyak diutarakan ketika akan menentukan jurusan nan diambil. Jadi apa setelah kuliah? Nanti pekerjaan nan didapat apa? Bisa kerja dimana setelah kuliah? Hal ini ialah lumrah sebab pengharapan semua oang setelah kuliah ialah bekerja. Dan kuliah juga diharapkan bisa menghantarkan pada sebuah pekerjaan nan layak dan tentunya menghasilkan uang nan maksimal.

Setelah menempuh masa studi selama empat tahun dalam menjalani peran sebagai mahasiswa jurusan ini dan mendapatkan titel sebagai Sarjana Sastra maka peluang kerja nan memungkinkan ialah bekerja di kedutaan besar. Ini dikarenakan bahasa inggris erat kaitannya dengan interaksi internasional. Di kedutaan besar tentu membutuhkan orang-orang nan memiliki kompetensi dalam bahasa inggris.

Selain itu, lulusan mahasiswa jurusan ini bisa bekerja sebagai translator atau penerjemah. Saat ini banyak sekali dibutuhkan profesi di bidang ini. Entah itu menerjemahkan buku, komik, novel atau bahkan film. Dengan kemampuan bahasa inggris nan telah dimilikinya, tentu menjadi seorang penerjemah dapat menjadi pilihan.

Atau menjadi seorang tour guide . Tentu hal ini dapat menjadi pekerjaan nan menarik. Bertemu orang nan berbeda setiap hari, tetap menggunakan bahasa inggris dalam keseharian sehingga merasa tak sia-sia apa nan sudah dipelajari saat kuliah, dan hal menarik lainnya ialah dapat jalan-jalan mengunjungi tempat-tempat latif buat berekreasi. Sangat menarik bukan?

Bisa juga bekerja di perusahaan-perusahaan asing nan ada di Indonesia. Saat ini telah terdapat banyak sekali perusahaan asing nan beroperasi di dalam negeri. Tentu mereka juga membutuhkan pegawai nan mumpuni dalam bahasa inggris.

Mengambil jurusan sastra inggris dapat menjadi pilihan saat kita kuliah. Sebenarnya, apapun pilihan nan kita ambil, akan selalu ada konsekuensinya. Jika dijalani dengan serius, ilmu nan kita bisa dari jurusan nan kita ambil diharapkan bisa menjadi bekal kita menghadapi global kerja kelak.



Menyentuh Khasanah Sastra Inggris

Apakah Anda pernah membaca sebuah karya sastra Inggris? Mulai dari puisi-puisi olahan khayalan Kahlil Gibran atau gelora drama Hamlet karya Shakespeare, serta kisah petualangan Tom Sawyer karangan Mark Twain. Apakah menurut Anda, Tom Sawyer itu karya sastra Inggris bukan atau Winnetou? Pernahkan Anda juga membaca novel karya Erich Segal bertajuk Only Love?



Makna dari Karya Sastra Inggris

Sewaktu Anda masih duduk di bangku Sekolah Lanjutan Pertama, tentu Anda masih mengingat pelajaran Bahasa Indonesia nan mempelajari bagaimana pengertian atau definisi dari sastra. Sastra berasal dari kata susastra . Di mana su maknanya latif dan sastra artinya mendidik. Jadi, susastra dapat didefinisikan sebagai sesuatu karya nan latif nan mendidik para pembacanya.

Saat itu, mungkin Anda merasa sedikit kerepotan dalam menghapal definisi nan cukup rumit tersebut. Namun, pada dasarnya apabila disederhanakan, sastra atau karya sastra ialah kumpulan pengetahuan nan berkenaan dengan hal menulis, serta berhubungan dengan tata bahasa, berupa hasil tertulis nan diciptakan oleh manusia sebagai bentuk karya.

Nah, meski agak panjang, tapi lebih mudah dimengerti, bukan? Sebuah karya sastra tentu saja tak terlepas dari segi bahasa nan digunakan. Tentunya berkenaan dengan asal usul daerah si pengarang atau penggubahnya.

Apabila dikatakan bahwa sastra Indonesia ialah merupakan olah pikir sastra masyarakat Indonesia, maka sastra Inggris juga berupa olah pikir sastra masyarakat Inggris. Keduanya itu berhubungan erat dengan bahasa ibu nan digunakan sehari-hari.

Secara umum, karya sastra memiliki keterkaitan terhadap tiga hal, yakni sebagai berikut.



1. Teori Sastra

Di mana teori sastra ialah berbagai argumentasi dan pendapat dari para ahli sastra, nan pada akhirnya dijadikan sebagai acuan atau petunjuk. Kemudian pendapat-pendapat mereka dijadikan sebagai pokok teori. Lahirlah nan disebut dengan teori sastra.



2. Ilmu Sastra

Sedangkan ilmu sastra ialah pengembangan-pengembangan dari teori sastra nan telah lebih dulu ada. Disesuaikan dengan kebutuhan atau perubahan-perubahan nan terjadi. Seperti contohnya ialah jumlah baris pada sebuah puisi, jumlah sampiran pada satu paragraf puisi, dan lain sebagainya. Itu ialah perkembangan ilmu sastra.



3. Karya Sastra

Terakhir ialah karya sastra. Seperti nan telah diungkap sebelumnya, bahwa pengertian dari karya sastra ialah kumpulan pengetahuan nan berkenaan dengan hal menulis, serta berhubungan dengan tata bahasa berupa hasil tertulis nan diciptakan oleh manusia sebagai bentuk karya.

Karya sastra Inggris tak terlepas dari kaidah-kaidah nan hampir sama, yaitu memiliki keterkaitan pada ketiga hal nan telah disinggung sebelumnya. Definisi sastra di hampir setiap negara, bisa dikatakan sama sebab sastra lebih mengusung kepada rasa dan cipta, bukan terbebani oleh berbagai hambatan definisi ataupun teori.



Khasanah Ranah Sastra Inggris

Dalam perkembangannya, karya sastra Inggris memang diakui geliatnya telah membius pembaca sedunia atau tepatnya penikmat sastra sedunia. Diakui bahwa sastra Inggris memiliki khasanah nan cukup indah, baik dalam perwujudan secara tertulis (berupa buku-buku novel sastra, puisi bernilai agung sastra nan tinggi) maupun secara retorika (berupa drama-drama melegenda nan ditulis buat kemudian dipertunjukkan secara visual).

Karya sastra merupakan hasil olah komunikasi nan kreatif. Contohnya, dalam sebuah drama, yaitu obrolan antara tokoh-tokoh nan dipertunjukkan, antara tiap babak hingga babak berikutnya, ataupun berupa monolog nan cukup cerdas dan menimbulkan decak kagum penikmatnya.

Proses komunikasi kreatif tersebut tak berhenti di sana. Ada usaha pelestarian nan didukung oleh media, baik media elektronik (televisi dan radio), media cetak (buletin sastra, buku sastra, atau majalah-majalah sastra), maupun media konvensional (berupa anjung pertunjukan puisi ataupun drama).

Hingga sampai ada pemeo nan menyebutkan bahwa lelaki Inggris ialah lelaki nan paling romantis sedunia sebab pandainya kaum lelaki di Inggris dalam bertutur kata nan lembut dan memukau.

Secara sadar atau tidak, hal ini menunjukkan bahwa sesungguhnya khasanah sastra Inggris telah tertanam dalam benak setiap orang di sana dan apresiasi mereka tiada batas. Bukan hanya dikungkung oleh sekelumit debat sastra nan diadakan sewaktu-waktu, tapi jiwa sastra telah memenuhi benak mereka.

Shakespeare Bapak Karya Sastra Inggris

Shakespeare ialah seorang lelaki, anak dari pengusaha kulit samak bernama John Shakespeare, nan sukses mengubah paras sastra Inggris. Sekolah dasarnya dituntaskan di Stratford dan pada tahun 1582, Shakespeare menikahi Anne Hathaway. Mereka dikarunia tiga orang buah hati.

Shakespeare sukses menggapai cita-citanya menjadi seorang aktor pada tahun 1594, tepatnya seorang dramawan. Ia bermain berhasil memerankan hantu dalam drama bertajuk Hamlet ataupun menjadi lelaki tua dalam As You Like It.

Kemahsyuran Shakespeare dikenal melalui karya-karyanya berupa puisi, seperti Lucrece (1594). Sebelumnya diawali oleh Venus dan Adonis (1593), Shakespeare juga menyelesaikan 154 soneta nan ia tulis dan karyanya terbit pada tahun 1609, serta menangguk berhasil luar biasa.

Ciri khas karya sastra Shakespeare ialah bersifat humanity , yaitu lebih menonjolkan pada sisi kemanusiaan, interaksi sosial, dan kekerabatan. Semua ialah karakteristik khas karya sastra pada masa Renaissance pada saat itu. Sifat karya sastra Inggris nan menonjol lainnya, yakni kesantunan dalam penuturannya.

Karya dramanya 36 buah menempati pada urutan teratas dari semua karya-karya sastra nan ada pada saat itu. Semua karya sastra Shakespeare terangkum dan diterbitkan di tahun 1623.



Mengapresiasi Karya Sastra Inggris

Ada sebuah ungkapan bahwa kekuatan sebuah karya sastra terletak pada seberapa besar pengaruh karya sastra tersebut pada diri pembaca atau penikmatnya. Itulah sebabnya, karya-karya sastra nan melegenda, seperti puisi "Sayap-sayap Patah" karya Kahlil Gibran, bisa dikatakan sebagai sebuah karya sastra nan berhasil.

Kepandaian seseorang dalam mengapresiasi sebuah karya sastra memang tak bisa disamakan. semua tergantung pada beberapa hal, antara lain latar belakang pendidikan, faktor intelektual, tingkatan sosial-ekonomi orang tersebut, sifat dan attitude, serta faktor kepentingan.

Apabila dilakukan secara berkesinambungan, mengapresiasi bukanlah hal nan bisa dipelajari secara spesifik sebab rasa evaluasi dan penghargaan terhadap sesuatu akan tumbuh sendiri.

Sebagai acuan nan bisa dijadikan surat keterangan bahwa sebuah karya sastra Inggris ialah proses kreatif sebuah komunikasi. Itulah nan dimaksud dengan karya sastra. Sehingga bertolak dari hal itu, Anda sebagai penikmat karya sastra, tinggal berusaha mengasah kemampuan Anda dalam penghargaan Anda kepada sebuah karya sastra. Contohnya ialah terhadap karya sastra Inggris.

Berikut beberapa tips buat Anda nan bisa bermanfaat. Apabila Anda ingin belajar mengapresiasi sebuah karya sastra, seperti karya sastra Inggris, maka hal perlu dilakukan ialah sebagai berikut.

  1. Pahami berbagai bentuk karya sastra, seperti narasi (karya sastra nan berbentuk prosa, cerita pendek, ataupun novel), puisi (karya sastra nan merupakan komposisi kata-kata ungkapan aktualisasi diri si penulis), dan drama atau epik (karya sastra bertutur tentang sifat heroik ataupun segala hal nan bersifat pengajaran).
  1. Pelajari histori ketika karya sastra tersebut diciptakan. Setelah mengenal berbagai bentuk karya sastra. Ambillah salah satu karya dan jajak sejarah nan melatarbelakangi hingga karya sastra tersebut muncul. Dapat jadi akan banyak hal nan muncul sebab peperangan, revolusi industri, atau keluarga si penulis tengah mengalami kedukaan.
  1. Pikirkan diri Anda ialah si penulis atau pencipta karya sastra tersebut. Langkah ikut merasakan ini bisa memberi kesempatan pada diri Anda buat bertindak secara objektif, ketika Anda tengah bermaksud mengkritisi isi dari karya sastra nan tengah Anda baca.
  1. Petiklah satu dua hal nan paling menyentuh pada karya sastra nan Anda baca dan telaah, serta kupas hal itu secara detil.

Dengan mencoba beberapa langkah tersebut, dapat saja kelak Anda akan bisa menjadi seorang pengkritik karya sastra Inggris nan ternama akhirnya. Selamat berapresiasi.