Jadilah Penulis Berkarakter

Jadilah Penulis Berkarakter

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) menulis berarti membuat huruf/ angka dengan pena. Definisi menulis lainnya ialah menulis huruf, angka, kode, tanda baca, atau symbol lainnya. Setiap orang nan pernah mengenyam pendidikan niscaya seumur hidupnya pernah merasakan menulis.

Baik itu saat bersekolah, menjadi mahasiswa, atau pada saat bekerja sekali pun. Kegiatan menulis pada dasarnya banyak dilakukan oleh orang-orang di global ini. Bahkan, pada saat sekolah kita seringkali disibukkan dengan kegiatan menulis ini, seperti menyalin soal pelajaran, mencatat pelajaran, atau mengarang.

Lalu, apa bedanya menulis dan mengarang. Orang sering kali menyamakan dua hal ini. Mungkin sebab dua-duanya melakukan aktivitas menulis, namun sebenarnya dua hal ini memiliki proses nan berbeda.

Menulis biasanya menuliskan sesuatu nan sudah ada, kemudian orang melakukan pengembangan/ mengembangkannya, karenanya dibutuhkan banyak surat keterangan dan biasanya proses kreatif ini bersifat ilmiah.

Sedangkan mengarang ialah menuangkan sesuatu berupa ide atau gagasan nan ada di pikiran kita dalam bentuk tulisan, biasanya proses kreatifnya bersifat nonilmiah



Jenis-Jenis Menulis
  1. Menulis pelajaran, dilakukan oleh para pelajar/mahasiswa di sekolaah/di kampus, mereka mencatat pelajaran nan sedang dipelajarinnya.
  2. Menulis buku, dilakukan oleh seorang penulis baik amatiran ataupun nan sudah andal. Mereka dengan sengaja menulis dalam jumlah kata-kata nan banyak, dapat berupa menulis buku pelajaran atau buku cerita.
  3. Menulis artikel, dilakukan oleh orang nan ingin menuangkan ide atau gagasannya sebab melihat situasi nan sedang berlangsung atau ingin berbagi sesuatu nan diketahuinya dengan nan lain dalam bentuk tulisan nan singkat, padat dan tak bertele-tele.
  4. Menulis karya ilmiah, dilakukan oleh mereka nan sedang melakukan atau sudah melakukan penelitian. Sehingga hasil penelitian mereka bisa di bagi ke banyak orang. Banyak dilakukan oleh mahasiswa dan para pakar dari berbagai macam ilmu nan ada.
  5. Menulis puisi, dilakukan oleh sesorang nan ingin menyampaikan perasaan khayal, persepsi, arti, atau emosi hidup. Puisi ditulis dengan kata-kata sedikit mungkin, setiap kata dipilih sebab bunyi dan pengucapannya.
  6. Menulis novel, menuliskan cerita dengan rangkaian kata-kata nan panjang.
  7. Menulis cerpen, menuliskan cerita dengan hanya beberapa halaman saja.
  8. Menulis Esai, menuliskan sesuatu, yaitu membahas suatu objek dengan sudut pandang pribadi


Menulis dan Membaca

Orang nan suka menulis biasanya memiliki kecendrungan suka membaca. Riset dengan jelas menunjukkan bahwa kita belajar menulis lewat membaca. Dalam Quantum Writing dijelaskan buat lebih tepatnya, kita memperoleh gaya tulisan, bahasa spesifik penulisan, dengan membaca. Banyak bukti nan menegaskan hal ini. anak-anak nan berpartisipasi dalam program membaca bebas, menulis dengan lebih baik.

Penulis nan memiliki diksi nan latif dan enak dibaca dipengaruhi oleh buku-buku nan dibaca. Jika ada tulisan nan sulit dipahami, dapat jadi disebabkan buku-buku nan dibacanya atau dapat jadi sebab belum mahirnya penulis dalam merangkai atau meramu kata.

Artinya, tulisan dapat menjadi tanda jenis buku apa saja nan dibaca oleh penulis. Jika tulisannya penuh dengan kata-kata ilmiah, maka kesamaan penulis banyak membaca buku ilmiah ketimbang buku lainnya. Jika bahasa penulis renyah dan enak dinikmati bagaikan air mengalir maka menunjukkan bahwa buku bacaan penulis ialah buku-buku nan sederhana.

Untuk membuktinya, cukup gampang sekali. Anda tinggal membaca tulisan di koran. Jika menemukan tulisan opini dengan bahasa nan sederhana, maka menunjukkan bahwa penulis suka membaca buku sederhana atau koran. Tapi jika penulis dalam membuat artikelnya dengan bahasa ilmiah, maka menunjukkan bahwa penulis sukanya membaca buku-buku ilmiah.



Jadilah Penulis Berkarakter

Bila Anda sudah memahami definisi menulis , lalu menyatakan diri siap menjadi penulis, maka jadilah penulis berkarakter. Jika Anda fokusnya menulis buat media massa atau buku populer, maka gunakanlah bahasa nan sederhana. Artinya, rangkailah diksi Anda dengan diksi nan dapat dipahami oleh semua kalangan dan usia.

Namun jika Anda ingin menjadi penulis ilmiah, maka kuasilah diksi-diksi ilmiah. Pasalnya, diksi-diksi tersebut akan menunjukkan kepakaran Anda. Cukup aneh bila Anda ingin membahas hal nan ilmiah tapi diksi nan digunakan ialah diksi nan berstandar dasar. Artinya diksi nan biasa-biasa saja. Tentu hal ini dapat meragukan Anda. Karena setiap displin ilmu niscaya memiliki bahasa atau diksi ilmiah tersendiri.

Demikan juga sebaliknya. Jika Anda ingin menulis buku populer namun Anda menuliskannya dengan gaya penulisan dan diksi ilmiah maka tidak akan menjadikan diri Anda berkarakter. Karena itu, bila sudah fokus menjadi penulis eksklusif maka kuasai bahasa nan sinkron dengan kefokusan tersebut.

Misalkan Anda ingin menjadi penulis surat kabar, maka perbanyaklah membaca tulisan wartawan dan editorialnya. Perbanyaklah membacanya lama kelamaan Anda bakal dapat menulis dengan gaya bahasa nan sama dengan redaktur tersebut. Namun bila Anda ingin jadi penulis buku populer nan dapat dinikmati pembaca semua kalangan, maka perbanyak membaca buku-buku sejenis. Artinya Anda banyak membaca sekaligus menghilangkan gaya bahasa ilmiah pada buku Anda.



Belajar Menulis dengan Cepat dan Tanpa Biaya Besar

Setelah memahami definisi menulis serta kegunaan menulis dan membaca, tidak salah bila penulis juga memaparkan sedikit tentang cara cepat menjadi penulis. Penulis menyebutnya dengan 3M.



1. Menulis Dulu

Bila Anda ingin jadi penulis, fokuskanlah jenis tulisan apa nan disukai. Tentunya, buat menentukan jenis tulisan tersebut bisa dilakukan dengan membaca. Pilih jenis bacaan apa nan disukai. Jika suka dengan jenis tulisan cerita pendek (cerpen), maka pilihlah cerpen sebagai sasaran penulisan Anda.

Ambil contoh cerpen nan ada, maka tulis ulang. Tentunya, sebelum menulisnya, Anda sudah membacanya terlebih dahulu. Dan ketika menulisnya, coba kembali baca perlahan-lahan sembari menulis.

Lakukan aktivitas ini selama seminggu. Artinya, setiap hari satu artikel Anda tulis. Pembelajaran seperti dilakukan Anda dapat belajar langsung bagaimana menyusun kata nan baik dan menulis kata dengan benar.



2. Menulis Lagi

Setelah Anda melakukan proses menulis dulu selama seminggu, maka Anda melanjutkannya buat menulis lagi. Caranya, lakukan seperti apa nan dilakukan saat menulis dulu, namun cobalah buat memasukkan cerita Anda di dalamnya.

Cobalah buat memasukkan cerita baru nan menurut Anda akan membuat tulisan tersebut makin menarik. Hal ini dapat dilakukan sebab dalam seminggu sebelumnya saat melakukan proses menulis dulu, Anda sudah tahu bagaimana caranya mengembangan cerita dalam tulisan.

Makanya, ketika diproses menulis lagi Anda bakal dapat mengembangkan cerpen nan sedang diketik ulang. Anda dapat mengembangkan tulisan dengan memasukkan cerita di awal tulisan, di tengah maupun di akhir tulisan. Lakukanlah proses ini selama seminggu.



3. Menulis Terus

Setelah Anda melakukan proses menulus dulu dan menulis lagi, kini saatnya Anda melakukan proses menulis terus. Maksudnya, Anda nan langsung menulis artikel cerpen. Karena dipastikan Anda sudah mengerti bagaimana menulis cerpen nan bagus dan disukai pembaca. Kini Anda sudah dapat menjadi penulis.

Pasalnya Anda sudah mengetahui bagaimana membuat lead cerpen nan baik. Demikian halnya dengan body dan ending cerpen. Semua itu, Anda pahami ketika melakukan proses menulis dulu, menulis lagi dan menulis terus.

Ini proses belajar menulis nan tidak membutuhkan biaya besar. Yang dibutuhkan hanyalah kerja keras buat dapat menjadi penulis. Bahkan proses belajar menulis seperti tidak perlu mengorbankan waktu Anda. Cukup pilih setiap hari kapan saja waktu nan cocok buat menulis.

Berdasarkan pengalaman penulis, cara belajar menulis seperti ini dapat membuat tetap semangat bekerja. Tak perlu harus mengesampingkan urusan-urusan nan lain. Tetaplah bekerja dan tetaplah menulis. Karena pasalnya, menjadi penulis tidak perlu dipaksakan. Yang diperlukan adalah, mencintai menulis.

Jika Anda sudah mencintai menulis, maka Anda bakal menyediakan waktu buat dapat menulis. Pasalnya, Anda bakal mengalami kerugian bila tidak menulis sehari. Inilah imbas besar nan bakal Anda dapatkan ketika melakukan proses menulis dulu, menulis lagi dan menulis terus.

Setelah Anda sukses membuat sebuah cerpen, segeralah mengirimkan ke surat kabar. Jangan pernah berhenti, lakukanlah hal ini sesering mungkin. Semakin sering Anda mengirimkan artikel cerpen maka akan semakin besar dimuat. Bahkan sangat mungkin redaktur cerpen ingin berkenalan dengan Anda.

Pasalnya, keproduktifan Anda dalam menulis cerpen menjadi laba untuk redaktur. Ia tidak akan membuang artikel Anda dan bakal menyimpannya. Jika perlu pemugaran artikel umumnya dilakukan oleh redaktur tersebut sendiri.

Inilah Artikel sederhan seputar definisi menulis , jenis-jenis tulisan dan cara cepat menjadi penulis nan tak mengeluarkan biaya nan banyak. Semoga bermanfaat bagi sobat Ahira.