Menulis dan Membaca

Menulis dan Membaca

Menulis nan baik bukan sekadar menggoreskan huruf dan merangkaikan kata. Sebuah tulisan disebut baik jika memiliki daya tarik dan “ruh”. Untuk menghadirkan daya tarik atau "ruh" itu tentu membutuhkan latihan nan kontinyu dan jam terbang nan cukup.

Lalu, apa nan harus ditulis? Semua hal nan Anda lihat, Anda rasakan, Anda alami, atau Anda pelajari bisa dituliskan. Harus ditulis seperti apa? Tak perlu risau, banyak jenis-jenis menulis yang dapat dijadikan pilihan.



Fiksi vs Non-fiksi

Fiksi merupakan sebuah tulisan nan berangkat dari khayalan atau imajinasi penulisnya. Fiksi juga dapat berangkat dari fenomena nan kemudian dikembangkan dengan imajinasi. Ditambahkan bumbu-bumbu fitnah dan imajinasi hingga menjadi sebuah karya nan bisa dinikmati.

Kebalikannya dengan nonfiksi. Nonfiksi berangkat dari data, fakta, informasi, dan fenomena nan benar-benar terjadi. Penggunaan khayalan atau bumbu imajinasi dalam penulisan nonfiksi bahkan merupakan sebuah hal terlarang.

Bagaimana dengan tulisan nonfiksi nan memprediksi sesuatu nan akan terjadi? Tulisan seperti ini pun tak berangkat dari imajinasi atau khayalan semata namun diolah dari hasil penelitian dan data-data nan ada sekarang dengan menggunakan teori dan metodologi ilmiah.

Tak semua penulis fiksi mahir menulis nonfiksi. Demikian pula sebaliknya, banyak penulis nonfiksi nan wafat langkah ketika harus menulis sebuah tulisan berjenis fiksi. Jika dipaksakan pun bisa-bisa “ruh” nya tak hadir. Tak perlu memaksakan diri menguasai semua jenis-jenis menulis nan ada. Anda dapat memilih satu jenis nan paling sinkron dan paling mampu dikerjakan.



Jenis-jenis Menulis Nonfiksi

Ada bermacam-macam jenis-jenis menulis nonfiksi, diantaranya adalah:

1. Artikel

Artikel ialah tulisan lengkap nan dimuat di majalah atau surat kabar. Lengkap di sini maksudnya ialah tulisan tersebut mempunyai judul, pendahuluan, penyajian masalah, pembahasan, dan epilog atau kesimpulan.

Artikel tak harus mengangkat masalah nan sedang hangat dibicarakan. Yang dipentingkan dalam sebuah artikel ialah kualitas isi tulisan nan disajikan. Isi tulisan diharapkan bisa menambah pengetahuan, keterampilan, kearifan, atau inspirasi bagi para pembacanya.

2. Features

Patricia A. Williams menyebutkan bahwa features adalah sebuah tulisan nan membahas suatu apsek menarik dari suatu warta atau aspek lain dari suatu berita.

Features bersifat menghibur, mendidik, dan memberikan informasi kepada pembacanya. Features ini dapat berupa tajuk rencana, opini, laporan pandangan mata, dan lain-lain. Features memiliki kemiripan dengan jenis jenis menulis fiksi, terutama dalam teknik penulisannya nan memiliki nilai keindahan (seni). Bedanya, features tetap harus berpegang pada empiris dan bukan pada imajinasi.

Apa pun jenis-jenis menulis nan Anda pilih harus memiliki kegemaran membaca. Tak mungkin dapat menghasilkan tulisan nan bagus, bernas, dan berjiwa jika tak suka membaca. Dengan banyak membaca Anda akan memperoleh banyak ilmu. Dengan banyak ilmu, Anda memiliki kekayaan ruhaniah nan semakin besar. Semakin banyak pula hal nan dapat ditulis, semakin bagus pula kualitas tulisan.

Tak ada penulis berhasil nan malas membaca. Membaca dan menulis ialah sebuah paket nan harus dimiliki secara utuh jika Anda memutuskan buat menekuni global kepenulisan.



Menulis dan Membaca

Orang nan suka menulis biasanya memiliki kecendrungan suka membaca. Riset dengan jelas menunjukkan bahwa kita belajar menulis lewat membaca. Dalam Quantum Writing dijelaskan buat lebih tepatnya, kita memperoleh gaya tulisan, bahasa spesifik penulisan, dengan membaca. Banyak bukti nan menegaskan hal ini. anak-anak nan berpartisipasi dalam program membaca bebas, menulis dengan lebih baik.

Penulis nan memiliki diksi nan latif dan enak dibaca dipengaruhi oleh buku-buku nan dibaca. Jika ada tulisan nan sulit dipahami, dapat jadi disebabkan buku-buku nan dibacanya atau dapat jadi sebab belum mahirnya penulis dalam merangkai atau meramu kata.

Artinya, tulisan dapat menjadi tanda jenis buku apa saja nan dibaca oleh penulis. Jika tulisannya penuh dengan kata-kata ilmiah, maka kesamaan penulis banyak membaca buku ilmiah ketimbang buku lainnya. Jika bahasa penulis renyah dan enak dinikmati bagaikan air mengalir maka menunjukkan bahwa buku bacaan penulis ialah buku-buku nan sederhana.

Untuk membuktinya, cukup gampang sekali. Anda tinggal membaca tulisan di koran. Jika menemukan tulisan opini dengan bahasa nan sederhana, maka menunjukkan bahwa penulis suka membaca buku sederhana atau koran. Tapi jika penulis dalam membuat artikelnya dengan bahasa ilmiah, maka menunjukkan bahwa penulis sukanya membaca buku-buku ilmiah.



Jadilah Penulis Berkarakter

Bila Anda sudah memahami jenis-jenis menulis di global non fiksi, lalu menyatakan diri siap menjadi penulis, maka jadilah penulis berkarakter. Jika Anda fokusnya menulis buat media massa atau buku populer, maka gunakanlah bahasa nan sederhana. Artinya, rangkailah diksi Anda dengan diksi nan dapat dipahami oleh semua kalangan dan usia.

Namun jika Anda ingin menjadi penulis ilmiah, maka kuasilah diksi-diksi ilmiah. Pasalnya, diksi-diksi tersebut akan menunjukkan kepakaran Anda. Cukup aneh bila Anda ingin membahas hal nan ilmiah tapi diksi nan digunakan ialah diksi nan berstandar dasar. Artinya diksi nan biasa-biasa saja. Tentu hal ini dapat meragukan Anda. Karena setiap displin ilmu niscaya memiliki bahasa atau diksi ilmiah tersendiri.

Demikan juga sebaliknya. Jika Anda ingin menulis buku populer namun Anda menuliskannya dengan gaya penulisan dan diksi ilmiah maka tidak akan menjadikan diri Anda berkarakter. Karena itu, bila sudah fokus menjadi penulis eksklusif maka kuasai bahasa nan sinkron dengan kefokusan tersebut.

Misalkan Anda ingin menjadi penulis surat kabar, maka perbanyaklah membaca tulisan wartawan dan editorialnya. Perbanyaklah membacanya lama kelamaan Anda bakal dapat menulis dengan gaya bahasa nan sama dengan redaktur tersebut. Namun bila Anda ingin jadi penulis buku populer nan dapat dinikmati pembaca semua kalangan, maka perbanyak membaca buku-buku sejenis. Artinya Anda banyak membaca sekaligus menghilangkan gaya bahasa ilmiah pada buku Anda.



Cara Cepat Menjadi Penulis dan Tanpa Biaya Besar

Setelah memahami definisi menulis serta kegunaan menulis dan membaca, tidak salah bila penulis juga memaparkan sedikit tentang cara cepat menjadi penulis. Penulis menyebutnya dengan 3M.

1. Menulis Dulu

Bila Anda ingin jadi penulis, fokuskanlah jenis tulisan apa nan disukai. Tentunya, buat menentukan jenis tulisan tersebut bisa dilakukan dengan membaca. Pilih jenis bacaan apa nan disukai. Jika suka dengan jenis tulisan Features , maka pilihlah Features sebagai sasaran penulisan Anda.

Ambil contoh Features nan ada, maka tulis ulang. Tentunya, sebelum menulisnya, Anda sudah membacanya terlebih dahulu. Dan ketika menulisnya, coba kembali baca perlahan-lahan sembari menulis.

Lakukan aktivitas ini selama seminggu. Artinya, setiap hari satu artikel Anda tulis. Pembelajaran seperti dilakukan Anda dapat belajar langsung bagaimana menyusun kata nan baik dan menulis kata dengan benar.

2. Menulis Lagi

Setelah Anda melakukan proses menulis dulu selama seminggu, maka Anda melanjutkannya buat menulis lagi. Caranya, lakukan seperti apa nan dilakukan saat menulis dulu, namun cobalah buat memasukkan cerita Anda di dalamnya.

Cobalah buat memasukkan opini nan menurut Anda akan membuat tulisan tersebut makin menarik. Hal ini dapat dilakukan sebab dalam seminggu sebelumnya saat melakukan proses menulis dulu, Anda sudah tahu bagaimana caranya mengembangkan tulisan.

Makanya, ketika diproses menulis lagi Anda bakal dapat mengembangkan cerpen nan sedang diketik ulang. Anda dapat mengembangkan tulisan dengan memasukkan cerita di awal tulisan, di tengah maupun di akhir tulisan. Lakukanlah proses ini selama seminggu.

3. Menulis Terus

Setelah Anda melakukan proses menulus dulu dan menulis lagi, kini saatnya Anda melakukan proses menulis terus. Maksudnya, Anda nan langsung menulis artikel Features . Karena dipastikan Anda sudah mengerti bagaimana menulis Features nan bagus dan disukai pembaca. Kini Anda sudah dapat menjadi penulis.

Pasalnya Anda sudah mengetahui bagaimana membuat lead Features nan baik. Demikian halnya dengan body dan ending Features . Semua itu, Anda pahami ketika melakukan proses menulis dulu, menulis lagi dan menulis terus.

Ini proses belajar menulis nan tidak membutuhkan biaya besar. Yang dibutuhkan hanyalah kerja keras buat dapat menjadi penulis. Bahkan proses belajar menulis seperti tidak perlu mengorbankan waktu Anda. Cukup pilih setiap hari kapan saja waktu nan cocok buat menulis.

Berdasarkan pengalaman penulis, cara belajar menulis seperti ini dapat membuat tetap semangat bekerja. Tak perlu harus mengesampingkan urusan-urusan nan lain. Tetaplah bekerja dan tetaplah menulis. Karena pasalnya, menjadi penulis tidak perlu dipaksakan. Yang diperlukan adalah, mencintai menulis.

Jika Anda sudah mencintai menulis, maka Anda bakal menyediakan waktu buat dapat menulis. Pasalnya, Anda bakal mengalami kerugian bila tidak menulis sehari. Inilah imbas besar nan bakal Anda dapatkan ketika melakukan proses menulis dulu, menulis lagi dan menulis terus.

Inilah artikel sederhana tentang jenis-jenis menulis di nonfiksi. Dengan memahaminya dan memahami bagaimana menjadi penulis handal sinkron dengan jenis menulis nan Anda gemari. Lakukanlah dan jangan banyak tanya. Setelah itu, rasakan efeknya di kemudian hari. Selamat mencoba!