Belajar Menulis Novel dari Novel Kang Abik

Belajar Menulis Novel dari Novel Kang Abik

Anda tentu masih ingat dengan sinetron Ketika Cinta Bertasbih, edisi special Ramadhan nan ditayangkan RCTI selama sebulan penuh saat puasa Ramadhan nan lalu. Sinetron nan diangkat dari novel dengan judul nan sama ini sebelumnya juga telah diangkat ke layar lebar.

Namun baik sinetronnya, filmnya, maupun novelnya semuanya sukses meraih kesuksesan. Inilah karya penulis Indonesia berbakat nan menyajikan suguhan alternatif nan sangat menggugah.

Habiburrahman El Shirazy, penulis novel itu, dikenal sebagai penulis religius bertangan emas. Karya-karya nan dihasilkannya selalu disambut antusias masyarakat. Sebut saja diantaranya novel Ayat-ayat Cinta nan diterbitkan tahun 2004 malah menjadi novel fenomenal dengan penjualan nan tinggi.

Begitu juga karya lainnya, seperti Di Atas Sajadah Cinta (2004), Ketika Cinta Berbuah Surga (2005), Ketika Cinta Bertasbih 1 & 2 (2007), dan Dalam Mihrab Cinta (2007).



Lingkungan Pesantren

Perjalanan hayati Habiburrahman El Shirazy memang kental dengan ajaran Islam dan dekat dengan global pesantren. Sejak kecil, Kang Abik, begitu penulis ini akrab dipanggil, bersekolah di Madrasah Tsanawiyah Futuhiyyah, Mranggen, Demak. Malamnya dia mengaji kitab kuning di Pondok Pesantren Al Anwar di kota itu. SMU diselesaikan di Madrasah Aliyah Program Spesifik di Surakarta.

Begitu juga buat kesarjanaannya dalam bidang hadits diselesaikannya di Universitas Al Azhar, Kairo. Program S2 ditempuhnya di The Institute for Islamic Studies, juga di ibukota Mesir itu. Sosialisasi dan kedekatannya dengan global pesantren maupun berbagai loka di Kairo juga banyak mewarnai kisah-kisah dalam karya novelnya.



Gaya Dedy Mizwar

Membaca novel-novel karya Kang Abik maupun menonton sinetron ataupun film nan diangkat dari novel-novelnya, seakan mengingatkan kita pada sosok pengarah adegan Dedy Mizwar. Sejumlah sinetron religi arahan Dedy Mizwar sangat khas dan sangat disukai penonton.

Sebut saja film maupun sinetron berjudul Kiamat Sudah Dekat, memperlihatkan gaya Dedy Mizwar memotret empiris sambil menyindir dengan sangat halus. Gaya ini mirip dengan karya Kang Abik seperti terlihat dalam sinetron maupun filmnya.

Apakah karya-karya Kang Abik mendapat pengaruh Dedy Mizwar atau malah sebaliknya, karya-karya Dedy Mizwar mendapat masukan dari Kang Abik ? Sejauh ini belum ada penjelasan nan jelas dari kedua tokoh ini. Namun kedekatan keduanya, terutama dalam penggarapan sejumlah film nan mengangkat novel Kang Abik memang terlihat adanya satu visi keduanya dalam menyajikan karya religi alternatif nan mendidik dan menggugah jiwa nan dibutuhkan masyarakat Indonesia.

Saat ini penulis Indonesia nan banyak mendapat penghargaan ini tengah menjajal profesi barunya sebagai sutradara. Film Dalam Mihrab Cinta nan diangkat dari novelnya, Habiburrahman El Shirazy juga bertindak sebagai penulis skenario sekaligus sutradara. Apakah filmnya kali ini akan sesukses Ketika Cinta Bertasbih, kita tunggu saja saat peluncurannya pada Desember 2010 mendatang.

Selain itu, Kang Abik juga tengah menyelesaikan sejumlah novel terbarunya, diantaranya Langit Makkah Berwarna Merah, Bidadari Bermata Bening, dan Bulan Madu di Yerussalem. Banyak penggemar maupun masyarakat nan telah menanti karya-karya Kang Abik, seorang penulis Indonesia penggugah jiwa nan sangat berbakat tersebut.



Belajar Menulis Novel dari Novel Kang Abik

Seperti nan sudah dijelaskan di atas, bahwa novel pendek ialah kumpulan cerita pendek. Oleh karena itu, cerita pendek (cerpen) lalu kemudian liat contoh novel pendek. Nyaris unsur nan ada di dalam cerpen sama dengan unsur nan ada novel. Tentunya, Anda tertarik ingin mempelajarinya, bukan? Berikut ini unsur-unsur novel pendek nan dipelari langsung dari novel Dalam Mihrab Cinta.

1. Buatlah Tokoh

Bila dilihat dari contoh novel pendek Tabir Cinta Zahrana, nan terdapat di dalam novel Dalam Mihrab Cinta, Zahrana ialah sosok dosen cerdas nan telah beberapa kali gagal dalam menemukan jodohnya. Ia ialah sosok tokoh primer dalam novel ini.

Zahrana di sini ditampilkan dengan sosok utuh nan berbeda dengan sosok lain nan ada di dalam novel tersebut. Anda dapat lihat sosok Zahrana nan menyesal lantaran dulunya terlalu idealis dalam mengejar karir dan cita-citanya. Hingga ia tidak pernah tersebit di pikirannya ketika tentang kebutuhan utama dalam hidupnya, yaitu menikah.

Demikian juga dengan tokoh Samsul Hadi di dalam coontoh novel pendek Dalam Mihrab Cinta. Anda dapat melihat betapa seriysnta Syamsul buat meraih cita-citanya menjad muballigh. Meski ia pernah dituduh pencuri saat menyantri di pondok pesantren.

2. Tentukan Latar

Latar ialah bagian terpenting dari sebuah novel. Karena latar bisa diibaratkan seperti anjung dalam pertunjukkan drama. Ia menjelaskan segala hal. Tak hanya loka nan ditunjukkan, waktu, budaya, sosial dan lain-lain ditunjukkan.

Jika langsung kepada contoh novel pendek Takbir Cinta Zahrana, latar nan ditunjukkan tempat, usia dan lain-lain. Anda akan menemukannya ketika Zahrana dilamar oleh rekan sesama dosen tempatnya mengajar. Ia menolak lamaran tersebut lantara ada sebab-sebab tertentu.

Latar di sini juga menunjukkan usia, ketika ia memilih dipinang oleh mahasiswanya. Latarnya terletak pada global kampus. Loka ia berjumpa dengan dosen nan meminangnya dan loka bertemunya dengan mahasiswa nan menikahinya.

Demikian halnya dengan latar nan terdapat di dalam novel Dalam Mihrab Cinta. Dalam contoh novel pendek nan kita kupas ini, latar nan dikupas ialah ihwal pondok pesantren.

3. Gaya Bahasa

Gaya bahasa menjadi bagian terpenting di dalam novel. Jika novelnya berlatarbekalang global kampus, maka gaya bahasanya harus selaras. Gaya bahasa nan digunakan populet tapi tetap sinkron dengan kaidah ahasa Indonesia nan baik dan benar. Inilah nan Anda temukan dalam conton novel pendek Takbir Cinta Zahrana dan Dalam Mihrab Cinta.

4. Point Of View

Setiap novel niscaya memiliki sudut pandang cerita atau nan biasa disebut dengan point of view . Di dalam conton novel pendek Takbir Cinta Zahrana dan Dalam Mihrab Cinta menggunakan sudut pandang atau “point of view” orang ketiga.

Sudut pandang orang ketiga maksudnya adalah, menempatkan penulis berada di luar cerita nan ditulis di dalam novelnya. Berbeda dengan sudut pandang orang pertama, maka kamu termasuk di dalamnya. Jika pun kamu ingin menceritakan orang lain, kamu hanya dapat menceritakannya melalui narasi pikirannmu.

Biar lebih gampang berikut ini petikan conton novel pendek Takbir Zahrana nan menggunakan sudut pandang orang ketiga.

“Kamu masih nunggu nan bagaimana lagi, Nduk? Pak Karman memang agak tua, tapi ia berpendidikan dan kaya. Dia juga dapat tampak muda.” Kata ibunya nan sudah tahu keputusannya.

“Saya tak menunggu nan bagaimana-bagaimana Bu. Saya menunggu lelaki saleh nan pas di hati saya. Itu saja.” Jawab Zahrana.

5. Plot

Semua novel tentunya memiliki plot. Plot selalu dipahami dengan alur cerita, urutan perista nan terdapat di dalam novel. Di dalam contoh novel pendek Cinta Zahrana dan Dalam Mihrab Cinta juga terdapat plot. Pot nan digunakan ialah plot alur maju.

Alur maju ialah alur nan secara holistik ceritanya merupakan kronologis nan urut dan terus-menerus. Sebab-akibat dijelaskan secara teratur dari awal hingga akhir.

Perlu juga diketahui, ada satu lagi plot nan biasa digunakan novelis. Yaitu, plot atau alur mundu (flashback). Pada teknik ini, seorang novelis bebas memulai ceritanya. Artinya, ia dapat secara rambang memulainya. Dapat dari pertengahan kronologis, dapat dari awal dan bahkan dapat kronologi akhir.



Cara Tepat Menulis Novel

Setelah mempelajari tentang contoh novel pendek, plus membedahnya lansung dari novel dalam Mihrab Cinta, tentunya Anda ingin menjadi novel juga, bukan? Ada cara terbaik dan cepat nan dapat Anda lakukan. Yaitu, Anda coba baca novel pendek lalu tulis ulang. Setelah ditulis coba analisis novel tersebut buat mengetahui unsur-unsur novel nan ada seperti nan telah penulis sebutkan di atas.

Anda tidak boleh puas dalam membaca novel pendek dan menuliskannya kembali. Anda semakin Anda sering melakukannya, baik membaca maupun menulis kembali, maka Anda bakal makin mahir dalam menulis novel pendek. Lakukanlah kegiatan membaca dan menulis ulang novel pendek selama dua minggu, pada minggu ketiga Anda coba membuat novel pendek sendiri. Percayalah, Anda niscaya bisa.

Karena dengan pembelajaran menulis dulu, menulis lagi dan menulis terus akan membimbing Anda menjadi novelis seperti penulis Indonesia nan sering disebut dengan Kang Abik. Plus, Anda pun tidak meraba-raba dalam melatih ide dan membuat diksi nan menarik pembaca. Pasalnya, Anda sudah punya segudang pengetahuan tentang diksi-diksi nan biasa terdapat di dalam novel.