Artikel Islami - Nasihat Bagi nan Ingin Menulis

Artikel Islami - Nasihat Bagi nan Ingin Menulis

Banyak jalan menuju Roma ” begitu kata pepatah. Nampaknya kalimat bijak tersebut berlaku juga bagi kaum muslimin nan ingin menambah keimanannya melalui artikel Islami . Mempertebal iman tidaklah melulu dengan cara melakukan ibadah ritual belaka, seperti sholat, puasa, sedekah, haji, dan lain sebagainya. Namun, dapat juga ditempuh dengan cara membaca artikel Islami nan penuh dengan kisah inspiratif sehingga menggugah bagi para pembacanya buat lebih mendekatkan diri pada Allah Swt.

Selain membaca artikel Islami, menambah keimanan juga dapat dilakukan dengan cara menulis artikel Islami. Bahkan bagi sebagian orang menulis artikel Islami bisa memotivasi diri agar bisa mengerjakan seperti apa nan telah ditulisnya sendiri.



Artikel Islami - Nasihat Bagi nan Ingin Menulis

Bila Anda tertarik buat membuat tulisan berupa artikel Islami, ada baiknya Anda mencamkan nasihat berikut ini:

Niat

“Inamal a’malu bin niyah” , begitulah bunyi hadits nan sering kita dengar. Memang segala sesuatu itu selalu tergantung pada niatnya. Demikian pula dengan menulis artilel Islami. Sebab, jika Anda menulis artikel Islami tanpa dilandasi niat nan ikhlas maka akan berdampak jelek bagi Anda pribadi. Mengapa hal itu dapat terjadi? Sebab bila Anda menulis tak berlandaskan pada keikhlasan tetapi justru malah berdasarkan hawa nafsu maka nan terjadi ialah pembenaran-pembenaran atas nama kreativitas dan seni.

Sudah banyak kita lihat karya seni dan sastra nan tak berlandaskan keikhlasan. Atas nama seni karya-karya mereka seperti absah buat menabrak nilai-nilai serta kebiasaan nan ada di masyarakat. Contoh gamblangnya ialah cerita-cerita nan menjurus bahkan terang-terangan berisi pornografi, penghasutan, caci maki, serta propaganda nan mendeskreditkan seseorang atau forum nan tak disenanginya. Di dalam Al-Quran Allah Swt. berfirman, nan artinya:

“Padahal mereka tak disuruh kecuali agar menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama nan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan nan demikian itulah agama nan lurus” (QS. AI-Bayyinah: 5).

“Hai orang-orang nan beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya nan menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu” ( QS. Al Hujuraat: 6)

Dari kedua ayat di atas dengan gamblang Allah Swt. menyuruh kita buat berbuat ikhlas, yaitu dengan beribadah menyembah Allah Swt. dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya saja. Selain itu, Allah Swt. juga memperingati kita agar berhati-hati dalam menyikapi arus informasi nan datang dan pergi silih berganti. Sebab, tak semua informasi nan kita terima itu ialah informasi nan sahih dan bermanfaat bagi kita. Tak terkecuali dengan artikel Islami, seharusnya benar-benar mencerminkan nilai Islam.

Bersumber pada Al-Quran dan Al-Hadits

Menulis artikel Islami haruslah merujuk pada kedua sumber pegangan hayati ini, yaitu Al-Quran dan Hadits. Sudah sepantasnya bila dalam tulisannya mengutip ayat Al Qur’an atau Hadits. Hal tersebut menandakan bahwa ide dan isi artikel Islami nan ditulis membawa pesan moral nan bernuansa Islami, sinkron dengan namanya, artikel Islami .

Dengan mengutip dan bersumber pada Al Quran dan Hadits juga menandakan artikel Islami nan ditulis tidaklah berdasarkan nalar dan logika semata, tetapi bersumber pada nash Al-Quran dan As-Sunnah nan shahih, bukan pula berasal dari terkaan, kabar burung, dan lain-lain nan tak dapat dipertanggungjawabkan.

“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu nan kamu tak memiliki lmunya sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati seluruhnya itu akan ditanya tentangnya” (QS. Al Isra:36).

Dari ayat di atas Allah Swt. telah melarang kita buat tak mudah mengikuti sesuatu hal nan kita sendiri tak tahu pasti, karena kelak di akhirat nanti semua ucapan, tindakan, dan tingkah laku kita akan dimintakan pertanggungjawabannya.

Oleh sebab itu, pada saat Anda menulis artikel Islami maka berhati-hatilah dalam menyebarluaskan ide nan ditulis. Hal itu dikarenakan jika ide tulisan dalam artikel Islami membuat orang lain nan membacanya menjadi berbuat dosa maka Anda tentu akan ikut berdosa pula dan akan dimintakan pertanggungjawabannya di akhirat nanti.

Artikel Islami juga tidak hanya harus bersumber pada Al-Quran dan Hadits saja, namun juga keduanya haruslah nan shahih sebagaimana Hadits nan diriwayatkan dari Mughirah bin Syu’bah Radhiyallåhu ‘Anhu berkata:

“Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Sesungguhnya, berdusta atas namaku tak sama seperti berdusta atas nama orang lain. Barang siapa sengaja berdusta atas namaku, maka silahkan menempati loka duduknya di Neraka’” (HR Muslim ).

"Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallåhu ‘anhu berkata: “Rasulullah shållallåhu ‘alaihi wa sallam, bersabda, nan artinya, ‘Barangsiapa sengaja berdusta atas namaku, maka silahkan menempati loka duduknya di Neraka’” (HR Bukhari dan Muslim).

Artikel Islami nan Dibuat Memberikan Pencerahan

Karya tulis nan baik ialah karya nan bisa memberikan kesadaran kepada siapa saja nan membacanya. Demikian pula dengan artikel Islami. Usahakan artikel Islami nan dibuat bisa menyentuh qolbu , menimbulkan kesadaran, menumbuhkan semangat juang, menambah pengetahuan, dan tergerak hatinya buat bangkit dalam melakukan perbaikan.

Tak mudah memang membuat hasil karya seperti itu. Tak cukup hanya kepiawaian dalam menulis artikel Islami saja, tetapi lebih dari itu sang penulis pun haruslah dalam keadaan nan bersih, ikhlas, dan tawadhu pada saat menulis artikel Islami, karena hal tersebut akan menimbulkan ikatan batin dengan para pembacanya sehingga mampu memberikan kesadaran kepada mereka.

Jujur dalam Mengutip Hasil Karya Orang Lain

Sebagai penulis artikel Islami sudah menjadi hal generik bila membuat tulisan banyak nan mengambil data dan sumber dari hasil karya nan sudah ada sebelumnya. Namun, sebab misi nan dibawa ialah misi islami maka sudah barang tentu kita harus mengedepankan kejujuran dalam menulis buat artikel Islami. Dalam hal ini jujurlah bila memang ada kutipan nan berasal dari blog, website , buku, makalah, skripsi, artikel dari orang lain. Tulislah sumbernya, kalau perlu minta izinlah terlebih dahulu sebab itulah adab Islami.

Artikel Islami - Berdakwah Tidak Selamanya dengan Ceramah

Menjadi penulis artikel Islami sebenarnya Anda sudah menjadi seorang da’i . Pengertian da’i ialah orang nan menyeru kepada orang lain agar mengikuti ajaran Islam nan sahih sinkron dengan Al-Quran dan Hadits. Jadi Anda sudah dapat dikatakan sedang berdakwah, menyeru kepada kebaikan hanya saja melalui media tulisan di artikel Islami. Jadi tidak selamanya berdakwah itu harus melalui cara ceramah dengan memakai sorban dari satu podium ke podium lain.

Hasil karya berupa artikel Islami juga sudah merupakan media nan efektif dalam berdakwah. Apalagi di era informasi seperti saat ini, nan mana berbagi informasi bisa diakses dengan mudah, dapat dikatakan saat ini sebenarnya telah terjadi perang informasi.

Namun, parahnya banyak informasi nan berseliweran tersebut hanyalah sampah nan bisa merusak moral umat. Oleh sebab itu, keterampilan menulis artikel Islami nan Anda miliki sudah selayaknya digunakan buat membuat membuat perimbangan dan turut serta aktif dalam menegakkan kebenaran!. Selamat menulis di artikel Islami!