Bagaimana Menemukan ide Karya Ilmiah

Bagaimana Menemukan ide Karya Ilmiah



Apa Itu Karya Ilmiah?

Katya ilmiah adaah hasil tulisan seseorang nan dibuat oleh peneliti atau penulis dengan tujuan buat memublikasikan hasil nan diperoleh dari penelitian kepada masyarakat generik dengan cara membacanya. Selain itu, karya ilmiah juga biasanya diciptakan atau ditulis buat mendapatkan penghargaan sekaligus pengakuan dari pihak pakar bidang keilmuan apabila dilakukan sinkron dengan tata cara ilmiah.

Jenis karya ilmiah nan biasanya kita temui dalam kehidupan sehari-hari antara lain ialah skripsi, tesis, disertasi, dan tulisan lainnya nan dibuat sebagai hasil dari apa nan didapatkan setelah melakukan penelitian terhadap objek kajian terlebih dahulu.

Karya ilmiah ini memiliki kegunaan nan cukup banyak. Tidak hanya buat penulis, tapi juga buat pembaca. Terutama orang nan sebelumnya tak mengerti atau memahami mengenai objek kajian nan dibahas dalam karya ilmiah tersebut. selain itu, karya ilmiah di bidang akademik biasanya digunakan buat menguji kemampuan seseorang di dalam bidang spesifik nan dienyamnya.

Berbagai kalangan akademik atau pun nonakademik tentu mengenal istilah ini. Untuk memenuhi persyaratan perkuliahan atau pun bekerja di bidang tertentu, seseorang biasanya dituntut buat membuat sebuah hasil penelitian demi memberikan kontribusi sekaligus bukti bahwa ia memang kompeten di bidang tersebut.

Setelah inovasi dari penelitian tersebut didapatkan, maka penulis biasanya akan memberikan informasi tersebut kepada masyarakat sebagai bentuk apresiasi sekaligus verifikasi mengenai apa nan telah dikaji selama proses penelitian berlangsung.



Beberapa Langkah Menulis Karya Ilmiah

Untuk menulis sebuah karya ilmiah, dibutuhkan pemahaman terhadap dimensi nan menjadi karya tulis Anda nantinya. Dimensi karya tulis ilmiah merupakan hal-hal nan menjadi syarat sebuah tulisan bisa dikatakan sebagai karya ilmiah.

Dimensi nan dimaksud ialah adanya sebuah objek kajian nan kemudian diteliti dan dicari simpulannya, ada dimensi bahasa tulis buat merepresentasikan apa nan dihasilkan oleh pemikiran penulis, serta sitematika penulisan nan tepat buat dapat dipahami oleh pembaca.

Setelah semua itu dipahami, barulah Anda mulai mencari objek kajian nan hendak diteliti dan dibahas secara menyeluruh buat kemudian dikembangkan menjadi infomrais dalam bentuk karya tulis ilmiah.

Sementara itu, sistematika penulisan pun wajib dipahami buat memudahkan pembaca dalam memahami apa nan Anda tuliskan. Sistematika penulisan ini ada nan bersifat standar dan wajib ada dalam setiap penelitian, ada pula nan bersifat tak baku.

Sistematika nan wajib dipenuhi oleh setiap penulis karya ilmiah ialah judul karya tulis, abstrak buat memberikan pandangan secara singkat mengenai isi karya tulis, pendahuluan, kajian pustaka nan menjadi sumber-sumber tertulis dari karya tulis Anda, pembahasan nan merupakan inti dari penelitian, simpulan dan saran sebagai hasil akhir penelitian.

Sementara itu, sistematika nan tak standar dalam sebuah karya ilmiah ialah sumber data khusus, keterkaitan antara sumber data dengan objek kajian, daftar rujukan, dan lampiran. Akan tetapi, pada beberapa penelitian kualitatif, hal-hal tersebut dapat saja menjadi wajib buat dihadirkan dalam karya tulis ilmiah Anda. Hal ini diperlukan buat membuktikan keabsahan apa nan Anda teliti.



Bagaimana Menemukan ide Karya Ilmiah

Untuk menemukan ide dalam pembuatan karya ilmiah, kita harus belajar dari perbagai hal. Belajar menemukan ide itu dapat kita bisa dari:

  1. Membaca buku. Dengan membaca buku membuat kecerdasan kita akan terasah dan semakin menambah wawasan kita tentang ilmu pengetahuan. Dari buku juga kita dapat menemukan masalah nan bisa ditulis sebagai karya ilmiah
  2. Guru Sumber Ilmu. Guru seperti halnya buku berjalan. Kamu dapat mempertanyakan kepada guru, berdiskusi dengannya buat menemukan objek penelitian nan sinkron buat karya tulismu.
  3. Lingkungan sebagai Sumber Ide. Pelajarilah lingkungan nan ada di sekitarmu. Kamu akan bisa melihat banyak hal maupun orang-orang nan ada di sekelilingmu nan dapat kamu jadikan gagasan dan tema penelitianmu. Misalnya, mengapa gunung Merapi selalu aktif? Mengapa Jakarta sering macet? Dan lain sebagainya.


Sistematika Karya Ilmiah

Sistematika karya ilmiah ialah urutan penulisan karya ilmiah nan diawali dari latar belakang dan diakhiri dengan kesimpulan. Karya ilmiah dikatakan baik, apabila sistematika penulisannya sahih dan baik. Perumpamaan menulis karya ilmiah sama halnya dengan membuat mie rebus. Hal pertama nan dilakukan ialah mengapa kamu harus membuat mie rebus. Tujuan pembuatannya apa, dan bagaimana caranya kamu membuatnya?

Secara garis besar, penulisan karya ilmiah ada tiga bagian, yaitu; bagian pendahuluan, isi nan memuat analiis dan hasil penelitian, dan bagian penutup. Masing-masing bagian mempunyai ciri masing-masing, sementara jumlah halaman pada maisng-masing bagian disesuaikan dengan kebutuhan.

Sedangkan bagian pelengkap pendahuluan juga harus ada. Karya ilmiah sebagaimana laporan ilmiah/penelitian, harus memuat lembaran-lembaran pelengkap pendahuluan nan terdiri dari sampul luar, lembar pernyataan, lembar persetujuan, abstrak, kata pengantar, daftar Isi, ilustrasi, tabel, dan lampiran.

Setelah mengetahui seluk beluk penelitian dan cara menulis karya ilmiah. Sekarang kamu sudah mampu menjadi seorang peneliti. Langkah pertama temukan ide dan tulis hasilnya. Nah, mudah bukan menulis karya ilmiah?



Format Penulisan Karya Ilmiah

Untuk menulis sebuah karya ilmiah, ada beberapa pedoman nan mesti dipatuhi. Namun, pedoman tersebut tak bersifat standar sebab tiap instansi atau program akademik memiliki kualitas format penulisan nan berbeda-beda.

Akan tetapi, secara umum, format penulisan karya ilmiah nan digunakan meliputi bagian awal, yakni pendahuluan nan menyertakan berbagai hal serta latar belakang diadakannya penelitian tersebut; bagian tengah nan merupakan pembahasan primer menganai objek kajian nan diteliti, serta bagian akhir nan merupakan simpulan dan saran dari penulis atau peneliti.

Ketiga bagian tersebut wajib ada dalam setiap penelitian. Namun, berapa banyak bab nan dibuat oleh peneliti itu bergantung pada objek kajian serta pihak nan meminta pertanggungjawaban penelitian itu sendiri.

Dalam beberapa kajian, ada nan meminta metode penelitian secara terpisah di dalam karya tulis ilmiah. Namun, ada juga nan memperbolehkan memasukkan metode penelitian pada bab atau bagian pendahuluan sebagai pembuka wacana mengenai metode nan digunakan saat meneliti.