Aneka Jenis Sate

Aneka Jenis Sate

Sate , siapa nan tak kenal dengan makanan nan satu ini. Potongan-potongan daging nan ditusukkan dalam tusukan lidi atau bambu kemudian dibakar, terasa gurih dan manis di lidah. Kuliner tradisional Indonesia ini juga terkenal di beberapa negara di Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand. Tak hanya itu, Belanda sebagai negara bekas kolonial Indonesia pun turut menghantarkan sate sebagai salah satu sajian makanan di sana.

Konon, sate pertama kali diperkenalkan oleh pedagang makanan jalanan di Jawa pada sekitar abad ke 19. Meskipun demikian, ternyata kata sate itu sendiri diduga berasal dari bahasa Tamil. Seiring dengan datangnya budaya Arab dan India, daging nan digunakan buat sate juga semakin beragam. Tidak hanya ayam, namun juga kambing dan domba. Sejak zaman dahulu kala, sate disajikan buat acara-acara krusial mulai dari kendurian hingga pada saat Idul Adha.

Sate biasanya disajikan bersama saus kacang atau kecap dengan irisan bawang, tomat, dan cabai rawit. Untuk saat ini, sate telah merambah hampir ke seluruh penjuru Nusantara. Berkembangnya sate di masing-masing daerah di Indonesia, membuat penyajian sate semakin majemuk serta kaya rasa.



Aneka Jenis Sate

Lain daerah, lain pula cara pengolahan dan penyajian satenya. Berikut ini karakteristik khas sate dari beberapa daerah di penjuru Nusantara.



1. Sate Madura

Sate nan satu ini paling terkenal di Indonesia. Berasal dari pulau Madura. Sate Madura banyak kita temui mulai dari nan dijajakan keliling dengan gerobak, warung-warung tenda nan mangkal di pinggir-pinggir jalan, sampai restoran-restoran mewah.

Sate Madura menggunakan daging ayam dan daging kambing. Sate ayam disajikan dengan bumbu kacang, sedangkan sate kambing dengan saus kecap nan dicampur dengan irisan bawang merah dan acar. Sate Madura dapat dimakan dengan nasi atau lontong.



2. Sate Padang

Sate ini berasal dari Padang, Sumatera Barat. Dibuat dari jeroan kambing atau sapi nan direbus kemudian dipanggang. Disajikan dengan saus berwarna kuning. Bumbu saus diolah dari residu kaldu rebusan jeroan, kunyit, jahe, bawang putih, ketumbar, lengkuas, jintan putih, bubuk kari, dan garam. Agar saus mengental, bumbu nan sudah dicampur ditambahkan tepung beras. Sate Padang ada 2 jenis, yaitu sate Padang Pariaman dan sate Padang Panjang. Disparitas kedua sate Padang tersebut terletak pada rona dan citarasa bumbu saus kuningnya.



3. Sate Tegal

Sate Tegal dibuat dari daging kambing muda nan baru berumur lima bulan. Daging kambing tersebut dikenal dengan istilah "Balibul" atau baru lima bulan. Sate tak dibumbui saat dipanggang. Sekali panggang, sebanyak satu kodi atau 20 tusuk. Tiap satu tusuk sate terdiri dari 2 pangkas daging, 1 pangkas lemak, 1 pangkas hati/jantung/ginjal kambing.

Sate Tegal disajikan dengan kecap manis nan diencerkan dengan air hangat dicampur dengan irisan bawang merah, cabai rawit, tomat hijau. Sate Tegal paling enak disantap dengan nasi panas nan di atasnya ditaburi bawang goreng.



4. Sate Ponorogo

Tampilan sate dari Ponorogo, Jawa Timur ini termasuk unik. Berbeda dengan sate pada umumnya di mana tiap tusuk terdiri dari 4 pangkas daging, sate Ponorogo hanya diisi dengan satu potongan daging ayam dengan bentuk memanjang.

Sebelum dipanggang, potongan daging terlebih dahulu dibumbui kecap atau istilahnya di"bacem" agar bumbu bisa meresap ke dalam daging. Panggangan sate dibuat dari tungku nan terbuat dari tanah liat, di mana di salah satu sisinya dilubangi buat buat mengipasi arang.

Usia panggangan biasanya hanya tiga bulan. Setelah itu, panggangan akan pecah dan harus diganti nan baru. Sate Ponorogo disajikan dengan bumbu kacang dicampur sambal, irisan bawang merah, cabai rawit, terakhir perasan jeruk nipis. Sate Ponorogo juga biasanya dihidangkan dengan lontong.



5. Sate Ambal

Di Kebumen, Jawa Tengah, ternyata ada sate dengan olahan dan tampilan nan unik. Dagingnya dari ayam kampung. Sebelum dipanggang, terlebih dahulu dibumbui dan diungkep agar bumbu meresap kurang lebih selama 2 jam.

Yang unik tentu saja sausnya. Berbeda dengan bumbu sate pada umumnya, saus sate Ambal menggunakan bahan dasar tempe nan ditumbuk hingga halus dicampur dengan bumbu-bumbu lainnya. Sate Ambal biasanya disantap dengan ketupat.



6. Sate Blora

Jika anda sedang jalan-jalan ke Blora, jangan lupa menyantap sate lezat ini. Sate Blora berbahan dasar daging dan kulit ayam. Ukuran sate ini paling kecil dibandingkan sate-sate lainnya. Sate disantap dengan bumbu kacang, nasi, sup dengan santan dan bumbu.

Satu hal lagi nan menarik dari sate Blora ialah penjual akan terus memanggang sate selama pembeli menyantap hidangan. Bau asap dari panggangan sate nan menggugah selera akan membuat siapa pun tergiur buat mencicipi sate ini.



7. Sate Makassar

Kota Makassar tak hanya terkenal dengan cotonya, namun olahan satenya pun sangat lezat. Sate Makassar tak disantap dengan bumbu. Potongan jeroan sapi dan kambing terlebih dahulu dibumbui saus nan dibuat dari buah belimbing. Rasa sate ini asam dan pedas.



8. Sate Buntel

Sate ini berasal dari Solo, Jawa Tengah. Untuk Anda nan tinggi kolesterol mungkin harus hati-hati jika ingin menyantap sate Buntal. Sate ini kaya akan lemak sebab berbahan dasar cincangan daging kambing dan sapi (khususnya di bagian perut atau iga). Daging ini lalu dibungkus dengan selaput membran daging serta dililitkan membungkus tusukan bambu.

Sekilas, sate Buntel hampir sama dengan kebab dari Timur Tengah. Sesudah dipanggang di atas bara arang, sate dipisahkan dari tusukkannya kemudian dipotong-potong. Sate disajikan dengan bumbu kecap dan lada.



9. Sate Lilit

Satu lagu variasi olahan sate dari Pulau Dewata, Bali. Sate lilit berbahan dasar daging cincang, dari daging sapi, ayam, ikan, babi, dan daging kura-kura. Daging kemudian dicampur dengan santan kental, kelapa parut, bawang merah, lada, dan jeruk nipis. Daging diilitkan di tusukkan bambu, batang tebu atau batang serai, kemudian dipanggang di bara arang.



10. Sate Maranggi

Bagi Anda nan pernah berkunjung ke Purwakarta, Jawa Barat niscaya tahu dengan hidangan sate nan satu ini. Bumbu nan berbahan pucuk kembang kecombrang dan tepung ketan membuat aroma sate semakin kuat dan lezat. Sate maranggi biasanya disajikan dengan nasi putih atau ketan.



11. Sate Lembut

Sate khas betawi ini bisa ditemui di sekitar Jalan Kebon Kacang, Jakarta Pusat. Sate ini berasal dari daging nan dicincang dicampur dengan parutan kelapa serta bumbu-bumbu. Lalu, dililitkan di tusukkan bambu nan pipih. Sate lembut cocok disantap bersama ketupat laksa Betawi.



12. Sate Kere

Kere dalam bahasa Jawa berarti 'miskin'. Sate kere harganya sangat terjangkau sebab berbahan dasar tempe nan digiling halus dicampur dengan bumbu-bumbu. Sate kere dihidangkan dengan bumbu kacang dan acar. Sate kere dibuat pertama kali di Solo dengan tujuan agar warga miskin bisa ikut menikmati sate, sebab daging pada zaman dahulu harganya sangat mahal. Meskipun demikian, saat ini sate kere justru dijual di restoran terutama nan menghidangkan makanan vegetarian.

Masih banyak lagi variasi olahan sate seperti sate usus, sate ati ampela, dan sate telur puyuh. Sate-sate tersebut tak dipanggang, melainkan direbus hingga matang. Sate ini bukan hidangan primer melainkan makanan pendamping saat menyantap bubur ayam.

Bila ditelusuri lebih jauh, hampir tak ada satu bagian pun dari tubuh ayam, kambing, atau sapi nan tak dapat diolah menjadi hidangan sate. Sebut saja sate torpedo (testis kambing), sate susu, atau sate kulit. Masakan Indonesia memang sangat variatif dan unik.