10 Gangguan Pada Sistem Pernafasan Dan Cara Penanggulangannya

10 Gangguan Pada Sistem Pernafasan Dan Cara Penanggulangannya

Apakah Anda tahu apa saja gangguan pada sistem pernapasan ? Hingga saat ini, penyakit nan disebabkan oleh gangguan atau kelainan nan terjadi pada sistem pernafasan merupakan penyakit nan paling banyak diderita oleh manusia.

Dari mulai nan bersifat ringan seperti pilek atau batuk biasa nan tak disertai peradangan, sampai ke batuk nan disertai demam tinggi dan butuh penanganan nan lebih lanjut.

Kematian nan disebabkan oleh ISPA (infeksi Saluran Pernafasan Akut) terutama pada usia anak-anak masih sangat tinggi. Ini dikarenakan pengetahuan nan masih minim tentang ISPA, juga sebab rendahnya imun dalam tubuh sebab kekurangan gizi.

Oleh sebab itu ada baiknya kita simak keterangan di bawah ini tentang gangguan pada sistem pernapasan manusia , sekaligus juga penanggulangannya.



ISPA

ISPA ialah singkatan dari Infeksi Saluran Pernafasan Akut, nan meliputi saluran pernafasan bagian bawah dan atas. Penyakit infeksi akut ini meliputi mulai dari hidung sampai paru-paru. ISPA masih merupakan penyebab kematian tertinggi, ada beberapa gejala nan harus diwaspadai, seperti:

• Nafas cepat dan tak teratur
• Kulit dada nan tertarik ke dalam seiring nafas
• Sesak nafas
• Paras kebiruan
• Tidak terdengar suara nafas
• Ketika bernafas terdengar seperti ada air
• Denyut jantung cepat
• Tekanan darah rendah
• Sakit kepala nan terus menerus
• Gampang lelah dan kontinu berkeringat

Penanggulangannya nan cepat ialah pemberian obat penurun panas jika terdapat peradangan nan mengakibatkan peningkatan suhu tubuh. Cairan juga harus terus diberikan, dapat berupa air putih, susu, buah-buahan buat mencegah dehidrasi.

Mencegah ISPA pun sangat perlu dilakukan, antara lain: pemberian gizi nan cukup sehingga daya tahan tubuh bagus, menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya dan melakukan imunisasi.

Sangat krusial juga buat menjauhi penderita ISPA, sebab ISPA dapat ditularkan melalui ludah, bersin dan udara nan dihirup oleh penderita ISPA. Namun ada kalanya kita harus melakukan penanggulangan spesifik buat beberapa ISPA nan sudah terdiagnosa.



10 Gangguan Pada Sistem Pernafasan Dan Cara Penanggulangannya

1. Asma

Asma merupakan gangguan pernafasan dengan gejala susah bernafas. Ini terjadi dikarenakan penyempitan saluran trakea nan hiperaktivitas terhadap suatu rangsangan.

Sebetulnya penyempitan saluran ini merupakan respon terhadap bentuk rangsangan nan terjadi. Rangsangan tersebut bisa berasal dari: debu, bulu hewan, asap, cuaca dingin dan lain sebagainya.

Namun, asma juga bisa terjadi pada orang nan mengalami kecemasan atau kekhawatiran nan berlebih nan menyebabkan terjadinya stress. Walaupun bersifat sementara, namun kesulitan bernafas bisa menimbulkan kepanikan sebab susahnya menarik nafas. Olahraga pun bisa menjadi pemicu terjadinya asma.

Untuk menanggulangi asma, ada baiknya penderita nan rentan terserang asma atau pernah terserang asma, buat membawa serta obat anti asma nan dapat langsung dikonsumsi dimanapun ketika asma ya menyerang. Adalah krusial buat mencegah agresi itu terjadi, caranya dengan menjauhi segala pemicu terjadinya asma.

Obat nan dihirup merupakan obat nan paling ampuh sebab langsung memberikan reaksi nan cepat ketika asma menyerang. Dibanding obat nan berupa tablet nan memerlukan waktu relatiF lebih lama.



2. Bronchitis

Bronchitis merupakan gangguan pernafasan nan disebabkan oleh peradangan nan terjadi pada bronkus, yaitu selaput lender pada saluran bronchial. Bronchitis sebetulnya bukan penyakit berat dan bisa sembuh sempurna.

Namun, bagi penderita Bronchitis dengan usia lanjut, apalagi nan mengalami komplikasi dengan penyakit lain seperti Jantung, Diabetes, Bronchitis bisa berakibat fatal.

Bronchitis sangat berpeluang menyerang para perokok, juga kepada penderita ISPA berkepanjangan, penderita sinusitis kronis dan orang-orng mudah terserang alergi. Cara penanggulangannya juga cukup sederhana.

Bagi penderita Bronchitis sebab laergi, dianjurkan untukmenjauhi pemicu terjadinya alergi. Untuk mengurangi demam, sebaiknya diberikan obat penurun panas dan penahan sakit seperti acetaminophen.



3. Faringitis

Faringitis merupakan peradangan nan terjadi pada farring. Sering disebut juga sebagai radang tenggorokan. Umumnya agresi Faringitis bisa dengan mudah dikenali, yaitu rasa sakit pada tenggorokan dan sakit ketika menelan.

Faringitis memang merupakan peradangan nan disebabkan oleh agresi virus atau kuman, namun sebetulnya faringitis terjadi sebab daya tahan tubuh nan kurang.

Faringitis terbagi dua jenis, yaitu Faringitis Akut dan Faringitis Kronis. Faringitis akut merupakan radang pada tenggorokan nan belum menjangkit lama, biasanya disertai dengan nyeri pada tenggorokan dan demam.

Sebaliknya, Faringitis Kronis terjadi pada radang tenggorokan nan berlarut-larut dan tak disertai rasa sakit saat menelan. Untuk menanggulanginya, sebenarnya cukup sederhana: dengan meningkatkan daya tahan tubuh melalui mengkonsumsi makanan sehat, buah-buahan serta tak kurang cairan.



4. Asbestosis

Asbestosis merupakan peradangan nan terjadi sebab menghirup serat serat asbes. Serat asbes jika terhirup menyebabkan parut di paru-paru nan menyebabkan pari-paru tak dapat mekar dan mengempis seperti biasanya. Level peradangannya tergantung kondisi durasi terpaparnya si penderita terhadap asbes, nan biasanya banyak terdapat di industri-industri.

Asbestosis bisa dicegah dengan pengurangan debu asbes di lingkungan loka penderita bekerja. Karena banyak industri nan menggunakan asbes, maka krusial bagi perusahaan tersebut buat selalu melakukan control terhadap asbes di perusahaannya.



5. Difteri

Difteri merupakan peradangan nan berasal dari Corynebacterium Diptheriae, nan menyerang mukosa saluran penafasan. Difteri bisa ditularkan melalui kulit, saluran pernafasan dan kontak langsung dengan penderita difteri.

Pada beberapa kasus kronis, Difteri bisa menyebabkan terjadinya kerusakan pada selaput jantung, menyebabkan demam dan pada akhirnya sebuah kematian.

Difteri cukup mematikan apabila tak ditangani secara cepat. Taraf kematian penderita difteri ialah bayi dan usia lansia. Difteri bisa dicegah dengan pemberian vaksinasi .



6. Bronkientasis

Bronkientasis merupakan peradangan dimana saluran bronkus mengalami pembengkakan sampai perusakan. Jika peradangan meluas bisa menyebabkan bronchopneumonia dan hilangnya fungsi jaringan paru-paru. Penyebabnya diantara lain imbas dari penggunaan obat-obatan terlarang secara terus menerus, sehingga mengakibatkan batuk darah.

Pada penderita Bronkientasis kronis, pengangkatan jaringan paru-paru nan sakit agar tak menyebar kepada jaringan paru- paru lain nan sehat.

Pencegahan bisa dilakukan semenjak dini, yaitu dengan melakukan imunisasi campak semenjak kecil dan hindari penggunaan obat obatan terlarang, juga penguranagn konsumsi alcohol.



7. Paru-Paru Hitam

Paru-paru hitam merupakan peradangan nan disebabkan oleh serbuk batu bara nan terhirup dalam jangka waktu nan lama, sehingga membuat paru-parunya berwarna hitam.

Gangguan ini kerap diderita oleh pekerja nan sering terlibat dengan batubara, ada baiknya sebagai bentuk pencegahan, perusahaan tersebut kontinu menjaga kebersihan lingkungan kerjanya.



8. Batuk Rejan

Batuk rejan merupakan peradangan nan lebih banyak dikenal dengan nama pertusis. Pertusis sangatlah menular, oleh sebab itu sebaiknya penderita pertusis menjalani perawatan di rumah sakit terdekat dan menjalani karantina. Karena penderitanya banyak nan masih bayi, pencegahan nan paling tepat ialah pemberian imunisasi secara berkala.



9. TBC

TBC merupakan peradangan nan terjadi sebab terinfeksi oleh bakteri Mycobacterium tubercolosis. Penyakit ini sangat menular melalui udara nan dihirup bersama penderita Tuber Colosis.

Biasanya penderita TBC akan mengalami penurunan bobot badan secara drastic, nafsu makan berkurang, sesak nafas, batuk nan menahun serta sakit di dada.

Pencegahannya ialah jangan mendekati penderita TBC dan tetap menjaga daya tahan tubuh agar tak mudah diserang bakteri maupun virus jenis apapun.



10. Influenza

Peradangan nan sangat populer ini disebabkan oleh virus RNA nan disebarkan melalui udara. Seperti umumnya gangguan pada sistem pernafasan manusia nan lainnya, influensa juga sangat menular. Indikasi terjangkit Influenza biasanya demam, sakit kepala, hidung tersumbat, bersin bersin dan tak enak badan.

Pencegahannya ialah sebisa mungkin menghindari kontak dengan penderita influenza, menjaga daya tahan tubuh, banyak minum cairan dan makanan nan kaya akan vitamin.