Dari Surfing, Berkuda, Sampai Backpacking

Dari Surfing, Berkuda, Sampai Backpacking



Pantai Itu Istimewa

Indonesia dengan 17 ribuan pulau kecil dan pulau besar, pulau berpenghuni dan pulau nan tidak berpenghuni, merupakan negara nan begitu menawan. Estetika garis pantai nan membujur terlihat begitu panjang dari ketinggian. Indonesia ini memang jamrud di khatulistiwa. Walaupun telah banyak kerusakan alam nan terjadi, negeri ini tetap saja dirindukan. Iklim dan cuacanya nan masih dalam kategori bersahabat, membuat banyak anak negeri nan telah merantau ke mana-mana, tetap ingin pulang.

Begitu Indonesia. Suhu politik nan memanas, perekonomian nan belum begitu memuaskan seperti nan dibayangkan, global pendidikan nan masih mencari jalan terbaik bagi penerus bangsa, tak membuat niat banyak orang nan ingin menanamkan investasinya surut. Masih ada saja orang-orang asing nan tertarik berbisnis di negeri dengan penduduk nan berjumlah hampir seperempat miliar jiwa ini.

Sungguh suatu negeri nan sangat menyejukan dengan hijau dedaunan. Hutan nan tersisa masih menberikan perbedaan makna segar. Hewan-hewan liar memang sudah agak sporadis terlihat, namun, keberadaan mereka tetap harus diberi perhatian lebih. Kanopi dari pohon-pohon nan memiliki tinggi puluhan meter bahkan dapat dijadikan sebagai jembatan wisata nan membentang di antara pepohonan itu. Masyarakat memang harus bersahabat dengan alam kalau tak mau alam marah.

Sungai nan mengalir dari satu loka ke loka lain terlihat bagaikan ular besar nan merayap. Air sungai itu mengalir hingga ke lautan lepas. Di Jakarta, beberapa loka di ujung sungai, memang banyak nan telah tercemar, namun, di banyak loka lain, estetika ujung sungai ini memberikan estetika tersendiri. Orang Jakarta boleh saja kecewa ketika usul Jokowi buat masuk Ancol perdeo tak terkabul. Jokowi mungkin memikirkan warganya nan ingin menatap pantai secara gratis.

Tetapi pengelola Ancol tak dapat memberikan tiket perdeo sebab mereka telah membenahi Ancol sejak lama dan investasi buat semua kegiatan nan ada di Ancol itu tak murah. Beda dengan masyarakat nan ada di Bali nan dapat menikmati pantai Kuta secara gratis. Pantai Kuta memang berada di tepi jalan. Pantai ini mampu memberikan penghidupan nan cukup banyak kepada masyarakat nan ada di sekitarnya.

Orang-orang nan ada di pesisir pantai Lampung juga dapat menikmati pantai secara perdeo di beberapa titik pantai nan tak dikelola oleh pihak nan memelihara sekitar pantai. Begitu juga dengan masyarakat nan ada di Yogyakarta. Beberapa tepian pantainya dapat dimasuki tanpa harus membayar. Namun, pantai-pantai di Yogyakarta ini terkenal dengan keganasannya. Bukan sebab adanya Nyi Roro Kidul, tetapi sebab memang keadaan alamnya seperti itu. Ada arus bawah nan sangat besar nan seolah menelan orang nan sengaja berenang ke tengah laut.

Mau tak mau cerita tentang Nyi Roro Kidul ini tetap menjadi satu sensasi nan membuat banyak orang percaya. Padahal inilah kisah klenik nan tak sahih sama sekali. Para setan dan jin nan berwujud setan bahagia sekali diperlakukan seperti ini. Yang katanya Raja Mataram kawin dengan Nyi Roro Kidul, sesungguhnya hanyalah cerita nan dimaksudkan agar masyarakat menganggap bahwa raja itu bukan orang biasa. Sungguh penyesatan nan luar biasa.

Orang memang menjadi takut berenang di pantai Parangtritis, Parangkusumo dan pantai-pantai lainnya nan ada di Gunung Kidul. Namun , ketakutan mereka bukan sebab alasan nan masuk akal. Inilah nan cukup menyedihkan. Seharusnya mereka tak berenang ke pantai kerena memang keadaan pantai nan tak kondusif buat berenang. Ada tips dari peneliti pantai khususnya pantai-pantai di Yogyakarta terutama Pantai Parangtritis.

Kalau tergulung ombak, jangan melawan. Ikuti saja gulungan ombak itu sebab nanti akan balik lagi ke permukaan. Waktu nan dibutuhkan oleh ombak dari menggulung hingga balik lagi, tak terlalu lama dan masih dalam jangkauan kekuatan buat bernapas. Kalau melawan, tubuh niscaya akan lelah dan sebab panik, air akan banyak masuk ke paru-paru. Keadaan inilah nan akan membuat korban gulungan ombak meninggal dan bahkan jasadnya terbenam di dasar pantai.

Tidak semua korban itu meninggal. Ada nan sempat ditolong walaupun sudah sangat lemas. Gerakan ombak ini sangat cepat. Walaupun merasa masih di tepian pantai, sebenarnya sudah berada sedikit di tengah laut. Untuk itulah agar terhindar dari kemelut nan akan terjadi kalau berenang, maka sebaiknya tak usah berniat berenang di pantai-pantai nan ada di Yogyakarta.



Pantai-Pantai Terkenal

Dari ribuan wisata pantai di Indonesia, ada beberapa pantai nan keindahannya tersohor sampai ke mancanegara. Diantaranya Pantai Kuta, Pantai Jimbaran, dan Pantai Sanur nan ada di Bali. Di pulau dewata ini, Pantai Legian, Seminyak, dan Nusa Dua, juga cukup populer di telinga wisatawan asing. Karena sangat ramai, pantai ini mungkin kurang cocok bagi Anda nan ingin bersantai dan merasakan ketenangan.

Sekali lagi, walaupun estetika pantai itu menarik hati buat bersenda gurau dengan air laut, tetaplah waspada. Pantai nan ada di Pelabuhan Ratu juga sering memakan korban. Ingat, bahwa bukan Nyi Roro Kidul nan memakan atau nan menyeretnya buat dijadikan pengantinnya. Keadaan alam pantai dan ombaklah nan membuat pantai itu memang tak boleh sebagai loka berenang. Berhati-hatilah. Kalau ingin berenang di pantai, pergilah ke loka nan pantainya landai dan memang spesifik buat loka berenang.

Pulau Komodo dapat menjadi pilihan buat berenang. Begitu juga di beberapa loka di tepian pantai di Karimunjawa. Bahkan begitu banyak antraksi nan dapat dilakukan di tempat-tempat nan memang disediakan buat berenang. Pantai nan ada di Pulau Raja Ampat dan Bunaken apalagi. Inilah surga para penikmat pantai.



Dari Surfing, Berkuda, Sampai Backpacking

Untuk Anda nan mendapat kesempatan pergi ke Pontianak, jangan lupa mengunjungi Pantai Pasir Panjang. Lokasinya di Singkawang, kira-kira 2 jam perjalanan dari pusat kota. Pantai ini cocok sekali buat Anda nan hobi bermain surfing sebab ombaknya tinggi sekali.

Nah, kalau hobi berpetualang, jangan lupa mengunjungi pantai Ngliyep. Lokasinya di sebelah selatan kota Malang. Ini sebab jalanan menuju ke sana kurang bagus dan berbukit-bukit. Cukup menantang kalau dibandingkan nan lain bukan? Jember juga punya pantai Papuma. Banyak nan memilih pantai ini sebab lebih bagus daripada pantai Watu Ulo nan lebih dulu terkenal. Sementara warga Yogyakarta juga punya kebanggaan dengan pantai Parangtritisnya.

Meski pantainya tak sebersih pantai lain, pantai ini masih menjadi tujuan primer orang nan hobi berkuda. Ya, dengan menyewa kuda di loka nan sudah disediakan, Anda dapat merasakan pengalaman tidak terlupakan berkuda di sepanjang pantai.

Sulawesi selatan juga memiliki pantai nan tak kalah indahnya. Namanya pantai Selayar dan Taka Bonerate. Hanya saja kalau ingin backpacking, loka ini kurang direkomendasikan sebab tak banyak dilewati kendaraan umum. Kondisinya nan belum banyak dijamah, cukup menarik turis asing.

Sementara di Balikpapan, Anda juga dapat mengagumi estetika pantai Manggar dan pantai Lamaru. Dan nan ingin berpetualang di Lombok, jangan lupa kunjungi pantai Senggigi. Saking indahnya, pantai ini disebut-sebut tak kalah dengan pantai Kuta dan banyak menarik wisatawan mancanegara.

Pantai Kota Metropolitan
Untuk warga Jakarta nan punya kesibukan sebagai warga metropolitan dan tak punya waktu banyak buat menjelajahi pantai di daerah lain, pantai Ancol dapat jadi tujuan alternatif. Meski ramai sekali di sore hari dan baunya juga lumayan anyir, pantai ini masih menjadi favorit warga Jakarta buat melepaskan kepenatan di sore hari.

Hal nan sama juga berlaku buat kota Surabaya nan sekarang macetnya sudah hampir menyamai Jakarta. Mereka punya pantai Kenjeran nan menjadi “Ancol”-nya Surabaya. Bahkan banyak juga warga luar kota nan berdatangan sebab ingin melihat ikan paus nan diawetkan disana. Tunggu apalagi? Rencanakan perjalanan Anda, dan jelajahilah pantai-pantai di Indonesia.