Agrobisnis Pertanian - Teknik Budidaya Buah Naga

Agrobisnis Pertanian - Teknik Budidaya Buah Naga

Agrobisnis pertanian ialah salah satu peluang usaha nan cukup menjanjikan. Disadari atau tidak, peluang agrobisnis pertanian selalu terbuka lebar. Mengingat kebutuhan akan produk pertanian akan selau meningkat setiap tahunnya seiring dengan meningkatnya populasi dan kebutuhan penduduk. Jadi, peluang bisnis di sektor ini cukup menjanjikan dan tak dapat dipandang sebelah mata.

Salah satu peluang agrobisnis pertanian nan cukup menjanjikan ialah agrobisnis buah naga. Buah eksotik ini mulai dilirik oleh pelaku usaha sebab harga jualnya nan tinggi, perawatannya nan gampang dan peluang pasar nan masih terbuka lebar. Cukup banyak peluang agrobisnis pertanian buah naga nan cukup potensial. Diantaranya yaitu; bisnis buah segar, bisnis bibit, pasar ekspor, agrowisata dan bisnis produk olahan.



Peluang Usaha Agrobisnis Pertanian Buah Naga

Bisnis buah naga segar cukup menjanjikan. Permintaan pasar lokal selalu ada setiap harinya, meskipun tak terlalu besar. Biasanya permintaan akan meningkat menjelang seremoni imlek.

Buah naga oleh masyarakat keturunan (etnis tionghoa) biasanya digunakan sebagai buah persembahan kepada para dewa pada seremoni imlek. Sehingga menjelang seremoni imlek permintaan akan buah naga cendrung meningkat hingga 30 s/d 40% dari biasanya. Harga buah naga segar juga terhitung cukup mahal, berkisar antara Rp. 24.000,- hingga Rp. 30.000,- per kilogram. Satu kilogram buah naga biasanya berisi 2-3 buah naga.



1. Bisnis Bibit

Budidaya buah naga masih tergolong baru di Indonesia. Namun demikian, minat pekebun buat mengembangkan komoditas ini cukup tinggi. Bahkan mulai meluas ke seluruh wilayah Indonesia. Sayangnya, banyak diantara mereka nan terkendala oleh persediaan bibit.

Ini menunjukkan bahwa peluang agrobisnis pertanian bibit buah naga juga memiliki prospek nan cukup menjanjikan. Tren permintaannya cendrung meningkat setiap tahun. Bibit buah naga juga tak terbilang murah. Biasanya bibit dihargai per cm ruas batang. Harganya rata-rata Rp. 2.000 s/d Rp. 6.000,- per cm.



2. Pasar Ekspor

Selain peluang pasar dalam negeri, peluang pasar ekspor juga terbentang luas bagi para pekebun buah naga. Berdasarkan data di internet produksi buah naga taiwan baru mampu memenuhi 30% dari kebutuhan pasar Asia. Ini peluang pasar nan cukup besar buat dipenuhi. Di samping itu, pasar Eropa dan Amerika juga masih terbuka lebar.



3. Agrowisata

Tanaman buah naga memiliki perawakan nan cukup unik khas tanaman padang pasir. Tanaman kaktus raksasa ini sangat menarik jika terlihat dalam satu hamparan. Buah nan muncul pada ruas batang dengan rona mencolok, menambah estetika pada barisan tanaman tersebut.

Selain itu, tanaman ini masih asing di telinga dan mata sebagian orang indonesia. Sehingga sering menimbulkan rasa penasaran dan ingin tahu dari sebagian mereka. Tidak dipungkiri bahwa minat sebagian orang Indonesia masih tergolong besar buat melakukan studi wisata ke perkebunan buah naga. Sehingga hamparan perkebunan buah naga sangat berpotensi buat dikembangkan menjadi kawasan agrowisata.



4. Bisnis Produk Olahan

Peluang agrobisnis buah naga tak hanya terbatas pada bibit dan buah segar. Masih banyak peluang usaha nan ditawarkan oleh komoditi ini. Diantaranya nan masih sporadis dilirik ialah usaha produk olahan dengan bahan dasar buah naga segar. Produk olahan tersebut misalnya sirup, jus buah naga, dan produk lain nan mngkin dapat diciptakan dari buah naga segar.

Nah menarik sekali bukan? Anda tertarik mengembangkan agrobisnis buah naga? Berikut ini teknik budidaya buah naga.



Agrobisnis Pertanian - Teknik Budidaya Buah Naga

Teknik budidaya buah naga terdiri atas beberapa tahapan. Nah, ini dia tahapan-tahapannya.



1. Pemilihan Lahan

Perlu diketahui bahwa buah naga bisa tumbuh secara maksimal di huma dengan ketinggian antara 20 sampai 350 meter di atas permukaan laut, tanah nan gembur berporous, kaya dengan bahan organik, serta banyak mengandung unsur hara. Tanaman buah naga pun mampu tumbuh dengan baik dan hasil buahnya optimal di media tanah dengan derajat keasaman sekitar 5 sampai 7 pH.

Buah naga pun termasuk tanaman tropis. Sementara itu, curah hujan nan cocok buat pertumbuhan buah ini ialah sekitar 60mm per bulan atau 720mm per tahun. Tapi, pada curah hujan sekitar 600 sampai 1.300mm per tahun pun, buah naga masih bisa tumbuh. Selain itu, buah ini juga tidak memerlukan banyak air. Faktor lainnya nan ikut memengaruhi pertumuhan buah naga ialah kesuburan tanah.



2. Pengolahan Tanah

Perakaran buah naga itu membutuhkan tanah gembur, karena perakarannya bergerak merayap di permukaan tanah. Tanah nan terlalu keras atau terlalu liar akan mengakibatkan akar tidak bisa tumbuh dengan baik. Oleh karena itu, huma nan akan dijadikan loka budidaya buah naga dibersihkan terlebih dahulu dari gulma serta rerumputan buat menghindari penyakit.

Setelah dibersihkan, cangkullah huma tersebut agar tanah menjadi gembur, lalu dibolak-balik dan dibuat bedengan. Kemudian, buatlah lubang-lubang tanam nan sinkron dengan cara tanamnya seperti menggunakan sistem panjatan tunggal atau sistem olomi kelompok.

Media tanam buat panjatan tunggal memakai campuran tanah galian nan ditambah dengan pasir sebanyak 5 kilogram, bubuk bata merah sebanyak 5 kilogram, pupuk kandang kering sebanyak 10 kilogram, serta olomite 300 gram. Setelah itu, campur semuanya sampai merata.



3. Sistem Pengairan

Sistem pengairan buah naga di huma disesuaikan dengan keadaan tanah, sistem cara penanamannya, serta pengadaan sumber air di sekitar lahan. Cobalah gunakan cara pengairan secara tradisional bernama sistem leb, yaitu memakai parit sedalam kurang lebih 20cm atau menggunakan pengairan dengan sistem pipa plastik.



4. Pengadaan Bibit

Pengadaan bibit ialah salah satu faktor terpenting dalam sebuah proses budidaya. Bibit berkualitas dan juga memenuhi baku tentu akan menghasilkan tanaman nan subur. Hasil panen pun maksimal dengan mutu buah nan sangat memuaskan. Pengembangan bibit buah naga dapat dilakukan secara generatif dan vegetatif.

Pengembangbiakkan bibit dengan cara generatif dilakukan memakai biji nan berasal dari bagian buah. Sementera itu, pengembangbiakkan bibit dengan cara vegetatif dilakukan memakai setek cabang ataupun batang. Pilihlah pengembangbiakkan secara vegetatif karena lebih cepat dan lebih praktis.



5. Pembuatan Tiang Panjatan

Buah naga dikenal sebagai tanaman nan merambat sehingga sangat memerlukan panjatan atau penopang. Dengan menggunakan penopang, tanaman buah naga ini akan bisa tumjbuh tegak berdiri ke atas. Dikenal beberapa tipe serta bahan tiang panjatan dan semuanya bergantung pada kapital nan diinvetasikan. Intinya, tiang panjatan nan dipakai harus mampu dan kuat bertahan selama masa produktif buah naga, yakni sekitar 15 sampai 20 tahun.



6. Penanaman

Penanaman bibit huma tanam nan wajib diperhatikan yaitu kedalaman. Kedalaman huma tanah nan terlalu dalam justru malah menghambat pertumbuhan tanaman tersebut. kedalaman huma tanam nan ideal ialah sekitar 20% dari panjang bibit sekitar 10 sampai 15cm.



7. Pemeliharaan Tanaman

Perawatan buah naga mencakup penyulaman, pengikatan serta pengaturan letak, pemupukan, pengairan, pembubunan, mutilasi atau pemangkasan, penyeleksian bunga, dan penyeleksian calon buah. Penyulaman ialah proses mengganti tanaman wafat nan disebabkan sebab tercabutnya bibit buah dari media tanam, pangkal batang busuk, dan lain sebagainya.

Sementara itu, pemupukan dilakukan dengan tujuan meningkatkan unsur hara pada media tanam sehingga tanaman tersebut dapat tumbuh fertile dengan hasil panen maksimal. Perlu diketahui bahwa kekurangan unsur hara dapat mengakibatkan tanaman jadi kurang subur, kerdil, dan tidak berbuah. Buah naga biasanya akan tumbuh secara maksimal dan menghasilkan buah hanya dengan memberi pupuk kandang.

Itulah teknik budidaya pada agrobisnis pertanian buah naga. Selamat mencoba dan semoga berhasil!