Mencari Alternatif Makanan Selain Nasi

Mencari Alternatif Makanan Selain Nasi

Tanaman padi merupakan bentuk awal nasi nan menjadi makanan pokok kita sehari-hari. Nasi ialah hasil olahan jadi nan bisa kita makan. Sebelum menjadi nasi, namanya beras. Bentuk beras lebih keras, warnanya putih agak kusam, dan berbentuk bulir-bulir. Nah, sebelum menjadi beras ini, makanan ini disebut dengan tanaman padi.

Tanaman padi ialah asal dari nasi nan Anda makan. Pastinya semua orang tahu bahwa nasi berasal dari tanaman padi. Namun, tak banyak nan memikirkan lebih dari hal tersebut. Tahukah Anda bahwa tanaman padi nan kelak akan kita olah ini memiliki proses.



Mengenal Tanaman Padi

Tanaman padi disinyalir sudah digunakan dan dibudidayakan sejak 5000 tahun sebelum masehi. Padi merupakan bahan pokok makanan terbesar nomor tiga di global nan dikonsumsi oleh manusia, nomor satu dan duanya ialah gandum dan jagung. Tamanan padi populer di Asia, Timur Tengah, dan beberapa wilayah Afrika.

Nama latin dari tamanan padi ialah Oriza sativa L . padi diduga berasal dari India atau Indocina. Kemudia, tanaman ini menyebar dan masuk ke Indonesia sekitar 1500 SM. Sebagai sebuah tanaman berjenis akar serabut, padi umumnya hayati di petakan air nan tergenang.

Namun, di beberapa tempat, seperti India utara, tanaman padi memiliki daya tahan terhadap kekeringan. Padi jenis ini biasa disebut padi gogo. Karena berbagai macam hal, seperti agresi hama, taraf dasar air, curah hujan, rasa, dan berbagai topografis loka tanaman padi tumbuh, muncullah pencerahan buat mengembangkan tanaman padi.

Selain itu, padi merupakan bahan makanan pokok di negara-negara di Asia, sehingga sangat cocok buat dikembangkan dan diolah menjadi nasi, hasil olahan terakhir nan kita makan. Bagaimana proses membuat nasi itu? Terlebih dahulu, padi nan telah panen atau menguning dipisahkan dari jerami nan merupakan tonggak padi buat tegak ketika belum matang.

Bulir padi nan dipisahkan dari jeraminya disebut gabah. Nah, gabah ini nan seringkali diperjualbelikan. Jangan salah, dengan menjual gabah, terutama gabah kering, keawetan makanan nan satu ini dapat dijaga dalam tempo waktu nan cukup lama. Ketika sampai di level konsumen, tanaman ini barulah diolah menjadi beras. Beras ini sudah siap buat ditanak.

Indonesia merupakan produsen terbesar tanaman padi. Peringkat Indonesia ada diurutan nomor tiga dunia, di bawah Cina (peringkat pertama) dan India (peringkat kedua). Hal itu sangat wajar, mengingat jumlah penduduk Cina nan luar biasa. Selain sebagai salah satu negara produsen padi terbesar, Indonesia pun termasuk kategori negara pengimpor beras terbesar di dunia.

Biasanya beras nan diimpor berasal dari Thailand, nan selalu dapat memproduksi beras buat negaranya dan mampu mengekspornya ke luar negeri. Indonesia pernah mendapat penghargaan sebab sukses memproduksi padi sendiri dan berhenti mengimpor dari luar negeri. Namun, ironisnya itu hanya terjadi setahun. Selebihnya Indonesia kembali lagi menjadi pengimpor terbesar tamanan pangan nan satu ini.



Varietas Jenis Tanaman Padi Bibit Unggul

Mengikuti perkembangan kebutuhan manusia, terutama mengenai tanaman pangan, terlebih juga modernisasi dan kondisi cuaca nan terkadang tak dapat diprediksi, para pakar di tiap-tiap negara pun mengambil inisatif buat mengembangkan jenis atau varian dari tamanan padi nan tumbuh di negara masing-masing.

Fungsi mengembangkan jenis tanaman padi ini agar mendapatkan ras unggul dan memiliki ketahanan terhadap cuaca, hama penyakit nan mengganggu, kualitas rasanya nan lebih enak, dan dapat memproduksi dalam jumlah banyak. Di Jepang malah ada niat buat mengembangkan padi nan membawa toksin buat kolera.

Niatnya, buat dapat memberikan imunisasi korea pada manusia, terutama di Asia, agar tak perlu ada faksinasi nan menyakitkan. Namun, tak terdengar lagi bagaimana hasil dari planning pihak Jepang tersebut. Ada juga pengembangan padi nan dapat mengandung betakaroten (pro vitamin A ) dampak defesiensi vitamin A nan melanda Asia.

Beberapa varietas padi nan sudah dikembangkan, baik di negara tetangga maupun negara kita, sudah diproduksi dan kita makan hasilnya. Beberapa pengembangan tersebut, misalnya beras Pandan Wangi Cianjur. Beras ini pulen dan wangi, sehingga banyak masyarakat nan menggemarinya. Varian jenis beras ini pun merupakan pengembangan tanaman padi agar unggul, dan tentu saja disenangi masyarakat.

Pemerintah kita, melalui Litbang nan melakukan berbagai penelitan menyangkut padi jenis unggul, sudah mengatakan bahwa mereka telah sukses mengembangkan 10 varian padi dengan keunggulan masing-masing. Jenis padi nan sudah diteliti dan dikembangan ini tinggal disebar ke petani. Bahkan, di Sumatra Utara, varian padi jenis unggulan sudah ada sekitar 244 jenis.

Beberapa jenis padi memang sengaja dikembangkan buat tahan terhadap hama. Pada dasarnya, padi merupakan jenis tanaman nan mudah sekali terkena hama penyakit. Banyak sekali hama nan mengincar tanaman ini, mulai dari wereng, sampai burung dan tikus.

Di Filipina pun dikembangkan jenis padi unggulan, nan tentu saja rasanya enak dan produksinya banyak. Yang terkenal dan sampai di Indonesia (bahkan di adaptasi juga) ialah IR 5 dan IR 8. Di Indonesia nan banyak dikembangkan ialah tanaman padi nan tahan hama, kuat dalam cuaca ekstrim, dan memiliki produktifitas nan tinggi.

Untuk tanaman padi nan dapat ditanam dalam curah hujan nan pendek disebut juga tanaman pagi gogo rancah. Orang Lombok menggunakan varian padi jenis ini buat mereka tanam di huma kering.



Mencari Alternatif Makanan Selain Nasi

Belakangan, sebab nasi selalu jadi primadona bahan makanan dan mengandung karbohidrat nan tinggi, pemerintah mencoba mengalihkan pola makan masyarakat ke makanan tanpa nasi. Pemerintah berharap, Indonesia dapat mengalihkan bahan pokok makanannya, bahkan kalau dapat mengubahnya.

Asa pemerintah, bahan makanan pokok Indonesia tak melulu nasi, namun sudah bertambah variannya, sehingga Indonesia tak bergantung pada nasi semata. Apakah pemerintah mengambil kebijakan tersebut sebab peduli oleh rakyatnya, atau hanya sekadar ingin menekan laju impor bahan makanan nan satu ini?

Indonesia, dengan jumlah rakyat nan banyak belum mampu kembali buat berswasembada pangan. Hal ini disebabkan sebab mulai banyaknya huma tanam padi nan berkurang. Harga gabah dari petani ke pengepul sangat rendah, sedangkan harga beras di pasaran terlalu tinggi. Ada ketimpangan nan terjadi di sini. Petani tetap saja tak dapat menikmati harga beras nan tinggi sebagai bentuk kesejahteraan mereka.

Mereka tetap menerima upah kecil dari upaya buat menanam padi. Rasanya miris, melihat orang nan bersusah payah menanam malah hasil tanamannya dibeli dengan harga murah.

Menilik dari kondisi tersebut, memang jalan memilih jenis makanan lain dapat jadi alternatif pilihan buat mengurangi jumlah impor beras di Indonesia nan kian hari bukannya menurun malah semakin banyak. Perlu taktik spesifik dari pemerintah sendiri buat mengatasi hal ini.

Tanaman padi nan merupakan sumber muasal nasi, memang krusial bagi manusia. Nasi ialah sumber bahan pangan pokok nan banyak dikonsumsi manusia, khususnya d negara kita. Namun, jangan sampai kita terlalu bergantung dengan makanan ini. Di negeri kita, banyak makanan lain nan dapat jadi alternatif, sagu di Ambon contohnya.