Rukun Iman

Rukun Iman

Iman tak bisa dilihat oleh indra, tetapi bisa dilihat dari indikatornya, yaitu amal, ilmu, dakwah dan sabar. Iman bisa menebal dan menipis, tergantung atas pembinaannya. Pembinaan iman ialah dengan amal ilmu, dakwah dan sabar.

Iman ialah keyakinan dalam hati dibuktikan dengan pernyataan lidah diwujudkan dalam amal perbuatan. Bukan hanya diucapkan oleh lidah (QS. Al-baqarah 8-9 )bukan semata-mata dalam amal (QS. An-Nisa 142). Bukan hanya diyakini oleh hati (QS.An-Naml 14, Al-Baqarah 148 )

Iman nan sahih ialah meliputi dua hal yaitu :

  1. Keyakinan nan kuat nan tak dicampuri dengan keraguan
  2. Perbuatan nan membuktikan keyakinan itu dan ia merupakan buahnya.

Disamping itu ada beberapa macam perbuatan iman nan membentuk iman seseorang

  1. Perbuatan hati, sebab hati ini merupakan panglima dari tubuh kita maka segala perbuatan dikendalikan oleh hati apakah sinkron dengannya atau tidak. Karena hati lebih cenderung kepada hal-hal nan positif sebab Allah lebih mengetahi isi hati-hati manusia. Dengan demikian hati haruslah diatur sedemikian rupa supaya hati ini lebih cenderung kepada takut kepada Allah.

    Oleh karenanya hati nan sehat ialah hati orang nan beriman.

    Tanah nan baik buat pertanian memiliki sifat eksklusif maka hati orang berimanpun memiliki sifat eksklusif diantaranya ialah :
  1. Memiliki perhatian kepada kebenaran
  2. Mencintai kebenaran dan lapang dada menerima Islam
  3. Menyambut seruan iman dan meninggikan tambahan Iman
  4. Yakin
  5. Tadzakur ( mengambil Peringatan)
  6. Hatinya mudah mengingat Allah
  7. Mengikuti Al-quran dan asunah
  1. Perbuatan Lidah, kalau hatinya higienis sudah otomatis dia akan terjaga dari lidahnya dia akan selalu bertasbih, beristigfar dan berdakwah di jalan Allah SWT.
  2. Perbuatan Anggota Badan, hatinya higienis ucapannya baik tentulah anggota badan ini akan selalu menuju kepada ridha-Nya ia akan selalu berbuat nan baik seperti melaksanakan shalat, zakat, puasa, mencari Ilmu sebab Allah, dan perbuatan-perbuatan nan baiklah nan dikerjakannya.



Iman itu bisa bertambah dan berkurang

Ada beberapa karena nan memperkuat dan menambah iman sebagaimana nan dijelaskan dalam surat Al-Anfal : 2 ) " dan jika dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya maka hal itu menambah keimanan mereka" dan ada pula sebab-sebab berupa berbagai macam perbuatan maksiat

Jika kita ingin kejayaan dan kebahagiaan dengan merealisasikan Iman maka kita berkewajiban buat menegakkannya sebab iman ialah mutiara dengan cara.

  1. Wujud keyakinan kokoh didalam hati melalui ilmu.
  2. Wujud amalan hati melalui perenungan dan tafakur khususnya tentang ayat-ayat Allah di alam semesta, ayat-ayat Allah dalam Al-quran janji dan ancaman Allah.
  3. Wujud perkataan lisan dengan cara banyak berdzikir menjelaskan kebenaran berdakwah, amal ma'ruf nahi mungkar, mempelajari Ilmu dan mengajarkannya serata saling berwasiat dengan kebenaran dan kesabaran
  4. Wujud amalan anggota badan dengan cara melaksanakan rukun - rukun Islam jihad dengan harta dan jiwa di jalan Allah SWT, memerangi nafsu guna guna melaksanakan perintah Allah dan berkawan dengan orang-orang nan shalih


Rukun Iman
  1. Iman kepada Allah
    Manusia wajib beriman kepada Allah ta'ala. Jika manusia mau berfikir sedikit pasti ia akan mendapati bahwa Allah telah menciptakan dirinya telah memberinya wahana buat mempelajari seluruh ilmu Agama dan dunia, tanpa sarana-sarana itu ia tak mungkin mendapatkan ilmu sedikitpun .

    Jika manusia ingin imannya nan sahih maka dia wajib memiliki ilmu hal ini disebabkan bahwa iman seseorang nan taklid kepada orang lain mudah sekali buat goncang begitu ujian dan subhat itu muncul. Dalil-dalil ilmiah nan menguatkan keimanan kepada Allah SWT,
    Kaidah pertama : sesuatu nan ada tak menciptakan sesuatu apapun
    Kaidah kedua : berpikir tentang suatu hasil karya akan menunjukkan sebagian dari sifat nan pembuat.
    Kaidah ketiga : nan tak punya tak dapat memberi

    Untuk beriman kepada Allah ada orang nan membuat persyaratan agar Allah mengabulkan permintaanya. Misalnya salah seorang dari mereka mengatakan " jika Allah menginginkan aku agar beriman kepadanya hendaklah ia berbuat begini dan begini". Perkataan ini serupa dengan nan diucapkan oleh orang kafir sebagaimana nan dikisahkan oleh Al-quran :
    "
    Dan mereka berkata kami sekali-kali tak percaya kepadamu hingga kamu memacarkan mata air dari bumi buat kami atau kamu mempunyai sebuah kebun kurma dan anggur, lalu kamu alirkan sungai-sungai dicelah kebun nan deras alirannya, atau kamu jatuhkan langit berkeping-keping .. sebaga imana kamu katakan atau kamu datangkan Allah dan malaikat-malaikat berhadapan muka dengan kami "( Al-isra : 90 . 92 ).

    Andaikan Allah menjadikan jalan keimanan itu berupa : dia meluluskan usulan-usulan nan diajukan manusia pasti kita mendapati orang-orang nan membuat persyaratan imannya. Allah menjadikan malam sebagai siang, matahari sebagai bulan bumi sebagai langit, laki-laki sebagai wanita atau orang-orang nan mempersyaratkan kebaikan itu, mungkin pula ada orang nan mempersyaratkan buat imannya itu.

    Allah telah menegakkan bukti-bukti nan cukup nan ada pada mahluknya Allah juga telah menciptakan telinga mata dan hati agar menjadi instrumen nan biasa buat kita gunakan buat memahami dalil-dalil tersebut dengan demikian hujah telah tegak dan syubhat telah terbantah.
  2. Iman Kepada Malaikat
    " Rasul telah beriman kepada Al-Quran nan diturunkan kepadanya dari rabnya. Demikian pula orang-orang nan beriman , semuanya beriman kepada Allah dan malaikat-malaikat-Nya " (QS. Al-Baqarah;; 285 )

    Beriman kepada malaikat ialah salah satu rukun Iman beriman kepada malaikat ialah pengakuan nan mantap bahwa mereka itu ada dan mereka ialah mahluk serta hamba Allah nan selalu tunduk dan dimuliakan (QS. Al-Anbiya : 26-28) mahluk nan tak pernah berdosa /maksiat. Mahluk nan tak arogan dan selalu tasbih kepada Allah dan mempunyai kedudukan eksklusif .
  3. Iman kepada Kitab suci
    Kitabullah ialah kumpulan wahyu-wahyu Allah setiap mukmin wajib Iman kepada seluruh kitab-kitab Allah (QS. Al-Baqarah : 285 ). Semuanya diturunkan dari sisi Allah dan bahwa Allah benar-benar berbicara melalui kitab-kitab tersebut.
  4. Iman Kepada Nabi dan Rasul
    Rasul/ Nabi manusia nan dipilih oleh Allah buat menerima wahyu-Nya guna disampaikan kepada ummatnya. Diutusnya mereka buat memberikan kabar gembira kepada orang mukmin dengan kenikmatan abadi dan memberikan ancaman kepada orang kafir akan dampak kekafiran mereka dengan siksa nan pedih.
  5. Iman kepada hari akhir
    Iman kepada hari akhir akan membuahkan didalam kehidupan kita suatu tujuan dan sasaran nan tinggi. Tujuan ini ialah : berbuat kebajikan meninggalkan kemungkaran menghiasi diri dengan sifat-sifat primer menghindarkan diri dari sifat-sifat tercela nan membahayakan diri agama kehormatan, akal dan mal kita.
  6. Iman kepada Takdir
    Allah berkehendak menciptakan mahluk-mahluk dan menentukan ukuran-ukuran serta sifat-sifat eksklusif dia mengetahui apa nan akan terjadi pada mahluk-Nya maka dia menyuruh pena buat menulis lauhul mahfudz apa nan akan terjadi sampai hari kiamat ( QS. Al-Hajj : 10 ).

    Barang siapa nan beriman dengan takdir Allah kekuasaan dan kehendak-Nya serta mengerti akan kelemahan dirinya dan hajat dia kepada khaliknya, Anda kan melihat ia benar-benar bertawakal kepada Rabbnya dan menempuh jalan-jalan nan telah ditentukan takdir-takdirnya seraya memohon pertolongan kepada Rabbnya atas apa nan tak dimampuinya seraya mengembalikan dengan penuh keyakinan tentang firmannya.