Kemampuan dan Ilmu Pengetahuan

Kemampuan dan Ilmu Pengetahuan



Sebagian masyarakat Indonesia mungkin tak terlalu memahami pengertian kinerja karyawan sebab nan dituntut oleh para pekerja di Indonesia hanyalah bekerja dan mendapatkan gaji atau upah sinkron dengan kesepakatan nan dilakukan kedua belah pihak, yakni antara pegawai dengan pihak perusahaan.

Namun, jika kita ingin menjadikan berbagai usaha di sektor perekonomian menjadi lebih mapan, ada baiknya jika para karyawan juga diberi pemahaman mengenai pengertian kinerja karyawan.

Pengertian kinerja karyawan tersebut krusial buat diketahui agar para karyawan nan bekerja di sebuah perusahaan tak hanya berorientasi pada uang dan penghasilan saja, melainkan mengetahui pula kewajiban dan hak lain nan harus dipenuhi dalam kontrak kerja.

Meskipun tiap perusahaan memiliki parameter sendiri dalam mengejawantahkan pengertian kinerja karyawan, namun pada dasarnya disparitas tersebut memiliki tujuan dan orientasi nan sama bagi perusahaan dan karyawan.




Apa Itu Pengertian Kinerja Karyawan?

Apa itu pengertian kinerja karyawan ? Mungkin itulah pertanyaan pertama nan akan dijawab saat seorang karyawan memiliki pertanyaan mengenai kinerja karyawan.
Kinerja karyawan berhubungan erat dengan perusahaan. Setiap perusahaan ingin mempunyai karyawan-karyawan nan terbaik guna memajukan perusahaan. Tak heran jika kebanyakan perusahaan mencantumkan standar-standar nan tinggi buat menerima karyawan nan akan bekerja di perusahaannya.

Kebanyakan standar-standar nan dipakai yakni baku dalam hal akademik. Jumlah IPK merupakan salah satu syarat nan diajukan perusahaan. Selain itu, terdapat juga baku kemampuan nan dimiliki oleh para karyawan.

Standar-standar tersebut bertujuan agar perusahaan memiliki orang-orang terpilih nan diharapkan mempunyai kinerja nan baik terhadap tujuan perusahaan yaitu memajukan perusahaan tersebut.

Pengertian kinerja karyawan sendiri yaitu sesuatu nan memengaruhi seberapa banyak para karyawan memberikan kontribusi dari segi kuantitas dan kualitas output dari pekerjaan nan mereka lakukan, lamanya waktu nan dibutuhkan buat menghasilkan output, kehadiran karyawan dan lain sebagainya.

Di lain pihak, kinerja karyawan diartikan sebagai gabungan dari kemampuan, usaha dan kesempatan nan bisa diukur dari dampak nan dihasilkan. Bisa disimpulkan bahwa kinerja karyawan merupakan hasil kerja nan telah dan akan dilakukan oleh seseorang.

Untuk memotivasi para karyawan, biasanya setiap perusahaan mengadakan evaluasi atas kinerja para karyawannya. Evaluasi kinerja ialah proses penilaian seberapa baik karyawan mengerjakan pekerjaan nan dibandingkan dengan satu baku eksklusif nan dipakai perusahaan. Setelah itu, hasil penilaian dikomunikasikan dengan karyawan tersebut.

Penilaian tersebut biasanya dilakukan buat memotivasi para karyawan dalam pekerjaannya. Biasanya evaluasi kinerja para karyawan ini diikuti dengan pemberian hadiah bagi karyawan-karyawan nan berprestasi. Pemberian hadiah tersebut bisa berupa promosi jabatan, kenaikan gaji, paket liburan dan lain sebagainya.

Namun evaluasi terhadap kinerja karyawan ini nisbi sulit dilakukan sebab nan menjadi objek evaluasi ialah manusia nan mempunyai kondisi tak sama di setiap harinya.
Selain itu, terdapat hal-hal dari luar (eksternal) nan bisa memengaruhi kinerja karyawan dalam kesehariannya. Hal-hal tersebut antara lain:

• Gaya kepemimpinan.
• Ketergantungan.
• Interaksi atasan-bawahan.
• Kultur nan terbangun.
• Kemampuan dan ilmu pengetahuan nan dimiliki.
• Sistem evaluasi kerja nan diberlakukan.

Karyawan juga sering mengalami hambatan-hambatan dalam meningkatkan kualitas kinerja nan mereka miliki. Hambatan-hambatan tersebut antara lain:

• Hilangnya kesetiaan pada diri karyawan terhadap perusahaan.
• Hilangnya motivasi kerja nan dimiliki oleh karyawan.
• Timbul banyak kesalahan pada saat menyelesaikan pekerjaan.
• Lambat dalam menyelesaikan pekerjaan.
• Banyaknya absen.
• Menyatakan ketidaksetujuan, protes, atau nan lebih ekstrim lagi dalam bentuk demonstrasi.




Pengaruh Kinerja Karyawan Bagi Kemajuan Perusahaan

Seperti nan sudah dijelaskan di atas, pengertian kinerja karyawan tak hanya meliputi kewajiban nan harus dipenuhi oleh pihak karyawan terhadap perusahaan. Akan tetapi, menyangkut pula hak nan ditawarkan pihak perusahaan kepada pihak karyawan.

Dengan kinerja nan baik dari para karyawan, maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan. Baik laba secara materi maupun secara moril. Artinya, perusahaan dengan kinerja karyawan nan baik akan menghasilkan tanggapan nan baik pula dari pihak klien perusahaan.

Dengan tanggapan nan baik tersebut, maka klien akan menaruh kepercayaan nan besar terhadap perusahaan nan dipercaya tersebut. Lantas hal itulah nan akan membuat perusahaan semakin berkembang, maju, dan mampu bersaing secara dunia dengan perusahaan lainnya.

Akan tetapi, kinerja karyawan juga tak akan dapat menjadi baik apabila tak disertai dnegan bimbingan dari pihak manajemen terhadap para karyawan. Oleh sebab itu, struktur organisasi perusahaan dibutuhkan dalam membentuk tim kerja nan baik antara manajemen perusahaan dengan karyawan perusahaan.

Dengan struktur organisasi nan baik, garis kerja karyawan pun akan semakin jelas sehingga karyawan lebih mudah buat memahami job desk mereka serta melakukan berbagai tindakan nan sinkron dengan job desk tersebut.

Lantas dari pihak manajemen sendiri, mereka juga akan lebih mudah menilai kinerja karyawan apabila tak sinkron dengan job desk nan sudah ditentukan. Oleh sebab itulah, maka suatu perusahaan membutuhkan kolaborasi nan baik antara pihak manajemen perusahaan dengan pihak karyawan.




Kemampuan dan Ilmu Pengetahuan

Salah satu faktor nan berpengaruh terhadap kinerja karyawan dalam satu perusahaan ialah kemampuan dan ilmu pengetahuan nan dimiliki oleh para karyawan dalam perusahaan tersebut.
Dengan kemampuan dan ilmu pengetahuan nan sesuai, maka akan didapatkan hasil perkerjaan nan memuaskan. Misalnya saja, seorang lulusan sekolah akuntansi akan sangat memberikan kinerja nan baik apabila ia bekerja di perusahaan nan bergerak di bidang akuntansi, seperti Bank, perusahaan leasing, dan lain-lain.

Namun, hal lain akan terjadi jika nan bekerja di perusahaan keuangan ialah seorang lulusan seni rupa. Kemampuan nan dimiliki karyawan mengenai keuangan sangatlah minim sehingga kinerja nan dihasilkannya pun bersifat minimun.

Akibatnya, pekerjaan menjadi tertunda dan perusahaan mengalami kemunduran dalam bidang kinerja karyawan. Oleh karena itulah mengapa banyak perusahaan nan teguh pada pendirian mereka buat tak sembarangan dalam menerima karyawan.

Untuk mengisi suatu lowongan pekerjaan, mungkin saja setiap orang dapat beradaptasi. Namun, tak semua orang memiliki kemampuan nan sama buat dapat beradaptasi secara singkat serta menambah ilmu pengetahuan dan wawasan nan dibutuhkan dalam bidang pekerjaan tersebut.

Dengan kata lain, latar belakang pendidikan ialah salah satu faktor nan berpengaruh terhadap kinerja karyawan serta kemajuan suatu perusahaan. Perusahaan penerbitan tentu harus memiliki karyawan nan mengerti seluk beluk penerbitan, penulisan, penyuntingan, dan hal lain nan berhubungan dengan global tulis menulis.

Akan tetapi, sebuah perusahaan nan bergerak di bidang Kimia, tak akan mampu menjadikan perusahaannya maju apabila tetap menerima karyawan di luar latar belakang pendidikan IPA atau Kimia.

Outing : Sebuah Metode Peningkatan Kualitas Kinerja Karyawan

Untuk meningkatkan kinerja karyawan di sebuah perusahaan, biasanya dilakukan outing di beberapa tempat. Ada nan dilakukan di ruangan terbuka (alam) ada juga nan dilakukan di ruangan tertutup seperti halnya penataran dan seminar.

Akan tetapi, kebanyak perusahaan memberikan kebebsan kepada para karyawan buat memilih loka mana nan cocok buat dijadikan wahana outing demi meningkatkan kualitas kinerja mereka.

Hal tersebut dilakukan guna memberikan motivasi kepada para karyawan agar mampu memberikan kemampuan terbaik mereka kepada perusahaan. Selain itu, mereka juga berhak mengajukan pendapat mengenai kinerja karyawan nan lain, bahkan memberikan saran dan kritik terhadap pihak manajemen perusahaan dengan cara nan baik.

Kegiatan seperti ini biasanya dilakukan per enam bulan buat memberikan spirit kepada para karyawan mengenai kinerja nan telah mereka lakukan demi perusahaan. Pada kegiatan ini pula biasanya dilakukan penilaian terhadap kinerja karyawan serta kompensasi atas kebutuhan mereka nan diberikan oleh perusahaan.

Kegiatan tersebut sangat positif sebab selain mampu memberikan ruang dan waktu santai sejenak, kegiatan itu juga memberikan wadah nan tepat bagi pihak manajemen dan karyawan buat dapat berkomunikasi satu sama lain.

Keterbukaan seperti inilah nan dibutuhkan suatu perusahaan agar perusahaan tersebut dapat dinamis dan mampu bersaing dengan perusahaan lainnya nan serba global.

Pemberian materi baru juga akan menambah ilmu pengetahuan dan wawasan para karyawan sehingga kemampuan mereka pun bertambah lagi. Penambahan kemampuan ini juga mampu memperbaiki sistem kinerja karyawan nan belum stabil sehingga menjadi lebih terorganisasi.

Oleh karena itu, selain pengertian kinerja karyawan nan baik, diperlukan pula usaha dari pihak perusahaan buat dapat memberikan hak nan baik pula terhadap para karyawan sehingga kedua belah pihak mendapatkan laba nan matang serta proses kerja nan baik pula.