Bagian Pendahuluan

Bagian Pendahuluan

Membuat karya tulis ilmiah ? Wah, bagaimana caranya? Membuat karya tulis ilmiah memang gampang-gampang susah. Bagi nan baru pertama kali membuatnya, mungkin semua akan terasa sulit. Namun, bagi nan sudah sering atau setidaknya pernah membuatnya, semuanya menjadi tak terlalu sulit. Untuk membuat satu karya tulis nan berbau ilmiah menjadi lebih mudah, pelajari dahulu apa dan mengapa harus ada di dalam karya tulis ilmiah?



Apa Itu Karya Tulis Ilmiah?

Satu karya tulis dianggap ilmiah bila menggunakan metode ilmiah. Penulisannya juga mengikuti kaidah nan telah ditetapkan dalam penulisan karya tulis nan dianggap ilmiah. Bahaya nan digunakan juga harus standar dan tak asal comot dengan menggunakan bahasa sehari-hari. Kalau penulisan karya tulis ilmiah ini dirasa terlalu rumit, ikuti pelatihan nan spesifik diadakan buat merangsang para anak muda menekuni global keilmiahan nan akan membuat mereka mampu berpikir kritis, terstruktur, dan mudah dipahami oleh orang awam sekali pun. Bahasa ilmiah itu harus mudah dan tak banyak menggunakan kata-kata nan berbunga-bunga. Kata-kata nan digunakan sangat teknis sehingga dapat dipahami oleh seluruh orang nan paham gaya penulisan nan ilmiah.

Disebut karya ilmiah ketika satu permasalahan dipecahkan dengan mengikuti langkah-langkah dalam metode ilmiah. Langkah-langkah ilmiah itu telah dirumuskan mulai dari permasalahan, pengidenfikasian masalah, perumusan masalah, metode memecahkan masalah, teori nan digunakan hingga bagaimana menganalisa dan menyimpulkan pemecahan masalahnya. Semua itu harus dipahami dahulu sebelum dapat menuliskan hasil dari analisa satu masalah dengan baik. Latihan dan latihan ialah kunci mengenal dan berhubungan dengan baik dengan semua hal nan berbau karya tulis ilmiah .



Apa nan Harus Ada Dalam Satu Karya Tulis Ilmiah?

Sebenarnya, apa nan menjadikan pembuatan karya tulis ilmiah menjadi mudah dan sangat sederhana? Ya, nan dibutuhkan hanyalah pemahaman mengenai struktur pembentuk karya tulis itu. Jika Anda atau nan lain sudah memahami setiap struktur pembentuknya, tidak akan ada lagi kesulitan nan ditemui saat memulai membuat karya tulis ilmiah.

Secara garis besar, struktur pembentuk sebuah karya tulis ilmiah hanya terdiri atas tiga bagian, yakni bagian pendahuluan, isi atau pembahasan, dan bagian penutup. Namun, di samping struktur inti tersebut, sine qua non beberapa bagian tambahan lain, seperti prelims (prakata, kata pengantar, abstrak, daftar isi), daftar gambar, tabel, bagan, dan daftar pustaka sebagai pelengkap.

Berikut ialah klarifikasi dari struktur pembentuk sebuah karya tulis ilmiah.



Bagian Pendahuluan

Pendahuluan merupakan struktur pembentuk karya tulis ilmiah nan memberi citra tentang topik penelitian nan akan dilakukan. Dalam bagian ini terdapat beberapa aspek krusial nan harus peneliti sertakan, di antaranya sebagai berikut.



1. Latar Belakang Masalah

Pada bagian ini, peneliti harus menjelaskan secara rinci apa nan membuatnya tertarik pada objek nan diteliti.



2. Masalah Penelitian dan Batasan Masalah

Dari objek nan telah dipilih tersebut, peneliti harus mengemukakan masalah nan ditemukan secara eksplisit. Selain itu, permasalahan nan ditemukan harus dibatasi agar fokus penelitiannya tak meluas ke aspek lain.



3. Tujuan dan Manfaat

Aspek ini merupakan bagian nan menjelaskan tujuan apa nan hendak dicapai serta kegunaan apa nan dapat didapat dari penelitian tersebut.



4. Metode dan Teknik Penelitian

Metode dan teknik penelitian ialah sebuah bagian nan sangat menentukan hasil sebuah penelitian. Metode merupakan cara nan harus dilaksanakan, sedangkan teknik merupakan cara melaksanakan metode.



5. Landasan Teori

Landasan teori nan kuat merupakan satu hal nan harus dimiliki oleh sebuah karya tulis ilmiah. Landasan teori nan akan digunakan harus benar-benar dipilih secara teliti agar pembedahan masalah menjadi lebih mudah.



Bagian Isi

Jika bagian pendahuluan sudah selesai, langkah selanjutnya ialah mengolah seluruh data nan telah dikumpulkan. Dalam bagian isi ini buat membahas masalah nan ditemukan dapat kita bagi menjadi beberapa subbab agar pembahasan masing-masing masalah lebih terperinci. Ya, dalam bagian isi ini penulis akan melakukan analisis berdasarkan pertanyaan-pertanyaan nan terdapat dalam masalah penelitian.



Bagian Penutup

Bagian epilog merupakan simpulan penelitian nan telah dilakukan. Bagian ini merupakan klarifikasi singkat dan sederhana berupa jawaban-jawaban atas pertanyaan nan diajukan di bagian sebelumnya, yakni masalah penelitian. Di bagian epilog ini pun, biasanya terdapat saran bagi peneliti buat melakukan penelitian lanjutan.

Bagian Prelims

Bagian ini merupakan bagian tambahan dalam sebuah karya tulis ilmiah nan sine qua non dan ditempatkan di posisi awal. Biasanya, sebelum penulisan bagian pendahuluan.

Daftar Pustaka

Daftar pustaka merupakan unsur pendukung krusial lainnya dalam pembuatan karya tulis ilmiah. Daftar pustaka merupakan daftar surat keterangan nan dipakai peneliti buat membantu penelitian nan dilakukan. Dalam bagian ini, cara penulisan daftar pustaka nan baik harus benar-benar diperhatikan.



Cara Menemukan Masalah Untuk Karya Tulis Ilmiah

Ketika teori tentang penulisan karya ilmiah telah diketahui, selanjutnya bagaimanakah menemukan masalah? Hal ini sebenarnya merupakan dasar dari penulisan karya ilmiah. Bagaimana mau mulai membuat dan menuliskan satu karya tulis ilmiah kalau masalah nan akan dipecahkan tak ada?

Satu cara nan paling mudah nan biasa dilakukan oelh para peneliti ialah dengan mengamati tingkah pola dan watak dari setiap kehidupan nan dijalani oleh orang-orang nan ada di sekitar peneliti itu. Mereka biasanya akan melihat bagaimana masyarakat sekitar melakukan aktivitasnya sehari-hari. Mereka mempelajari apa saja nan menjadi kesulitan orang-orang itu dalam melakukan pekerjaannya sehari hari. Lalu apa nan sekiranya dapat dilakukan buat meringankan beban mereka?

Setelah itu, memikirkan tindakan apa nan dapat dilakukan buat membuat kehidupan menjadi lebih mudah. Misalnya, di sekitar peneliti banyak terdapat pohon jambu biji merah. Masyarakat sekitar sudah tak tahu lagi mau dibuat apa semua jambu biji merah itu. Dijual sudah, dimakan langsung sudah kebiasaan, dijus, semua sudah dilakukan. Mau menebang pohon dan menggantinya dengan jenis pohon nan lain, sayang sebab jambu biji merah mempunyai banyak kegunaan dan bergizi tinggi. Dari permasalahan itu, peneliti dapat membuat satu loka penyimpaan nan sederhana tetapi mampu membuat buah jambu biji merah bertahan hingga waktu nan sangat lama. Penyimpanan nan lama ini akan dapat membantu para pemilik pohon jambu biji merah tak merugi dan mereka dapat menjual panenannya sepanjang tahun. Tentunya peralatan itu tak boleh mahal sebab tidak akan ada petani buah jambu biji merah nan akan mampu membeli alat penyimpanan jambu tersebut.

Pemikiran itu cukup sederhana tetapi dampaknya sangat luas. Sistem pengelolaan sampah nan selalu menjadi masalah di mana-mana juga dapat menjadi satu penelitian nan akan mendatangkan kegunaan nan besar di tengah masyarakat. Misalnya, memanfaatkan limbah rumah tangga eksklusif buat membuat pupuk nan cocok dengan tanaman tertentu.

Sudah barang niscaya bahwa pengetahuan tentang teknologi harus dikuasai dan kolaborasi dengan berbagai pihak harus dilakukan bila ingin pembuatan penelitian ini sukses dan menyebarkan kegunaan nan besar kepada orang lain. Kalau pun melakukan penelitian secara ilmiah terkendala oleh pengetahuan nan masih sedikit. Coba melakukan penelitian nan sederhana. Misalnya, melakukan penelitian survey. Topik nan diambil dapat tentang apa saja nan menarik perhatian. Contohnya, ‘Berapa banyak anak nan bahagia jajan dai kantin sekolah dan berapa banyak nan tak bahagia jajan di kantin sekolah’. Persoalannya dapat dipersempit menjadi ‘Berapa banyak anak-anak kelas 7C nan bahagia makan di kantin dan berapa banyak nan tak bahagia makan di kantin’.

Penyempitan permasalahan tentunya akan membuat penulisan karya tulis menjadi sederhana. Latihan ini tentunya harus ditingkatkan dengan membahas masalah nan lebih rumit, seperti, ‘Apa akibat negatif dari bermain video games setiap hari bagi anak-anak sekolah dasar kelas 4 di SDN Mau Maju?’

Hal nan dilakukan ialah mengamati anak konduite anak-anak sekolah dasar kelas 4 di SDN Mau Maju itu. Tentu saja permasalahan ini membutuhkan waktu, tenaga, dan pemikiran nan tak sedikit. Tetapi demi kemajuan diri sendiri dalam memahami penulisan karya ilmiah, hal ini tentunya akan menjadi sesuatu nan menyenangkan. Peran guru dan orangtua sangat krusial dalam menumbuhkan kecintaan anak terhadap karya tulis ilmiah. Tanpa adanya rangsangan nan mampu membuat anak tertarik dan menemukan keasyikan tersendiri dalam melakukan satu penelitian, akan sangat sulit bagi seorang anak tertarik kepada penelitian dan penulisan karya ilmiah.